bagaimana jika pembunuh bayaran tingkat S harus mengalami kehidupan kembali, itulah yang di rasakan oleh Bianca Dealova Christabel. seorang pembunuh bayaran tingkat S saat sedang menjalankan misi dirinya tidak sengaja tertembak oleh sahabatnya sendiri. bukannya pergi ke alam baka Bianca malah masuk ke dalam tubuh seorang gadis lemah yang punya penyakit jantung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na-he, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 35
" apa kakak belum kembali? katanya dia pergi ke suatu tempat " tanya Alana
" aku sudah mengirim beberapa pengawal tetapi kenapa mereka tidak memberikan informasi apapun mereka hanya mengatakan bahwa kakak hanya pergi ke mall " batin Alana
" sepertinya kakak mu akan segera kembali, ia sudah menghubungi ibu " ucap Yovanca
Ting nong
ceklek
" kenapa kalian menungguku? Apa terjadi sesuatu " tanyanya
" tidak apa apa sayang, momy hanya khawatir karena kamu tidak kembali " ucap Yovanca
" aku akan kembali ke kamar " ucap Gebi
setelah itu nyonya Yovanca segera pergi ke dalam kamarnya, Alana yang nampak termenung segera menyusul Gebi ke dalam kamar, namun saat dirinya masuk ke dalam kamar matanya langsung terbelalak melihat Gebi terbaring di lantai dan tubuhnya di penuhi oleh beberapa luka, Alana langsung panik dan berteriak memanggil pelayan.
" ada apa Al? Apa terjadi sesuatu? momy mendengar suaramu dari kamar " ucap Yovanca
" kakak, dia terluka " ucap Alana
Nyonya Yovanca langsung menyuruh beberapa pengawal untuk membawa Gebi ke rumah sakit milik mereka, Gebi segera di larikan ke ruang unit darurat. Mata Alana memerah akibat menahan tangisnya setelah beberapa jam ruang operasi terbuka, nyonya Yovanca menghampiri Alana.
" bagaimana keadaan kak Wilona mom?! Apa kakak baik baik saja " tanya Alana
" kakak mu baik baik saja, kamu jangan khawatir " ucap nyonya Yovanca
tidak lama beberapa perawat membawa pasien' lain yang membuat nyonya Yovanca harus kembali masuk ke dalam ruang operasi, Alana langsung menghampiri Gebi yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit, ia menatap sendu ke arah Gebi perasaan takut kehilangan kembali membuat tubuhnya bergetar, rangkain ingatan kembali muncul di kepalanya.
" eungh..apa kamu baik baik saja " tanya Gebi
" kakak kamu sudah sadar!! apa kakak baik baik saja apa ada yang tidak enak apa masih sakit " tanya Alana
" kakak lapar, bisa tolong belikan kakak makanan" ucap Gebi yang langsung mendapatkan anggukan dari Alana
Setelah Alana keluar, Gebi langsung meraih ponsel di dalam laci ia menggerakkan tubuh ke arah kanan dan samping setelahnya dia berdiri, ia membuka beberapa perban di tangannya lalu tersenyum menatap dirinya di pantulan cermin.
" ckck..sampai kapan aku harus menyamar seperti ini bagaimana jika mereka tau bahwa kakak tercintanya itu sudah tidak ada " ucapnya
" hhhh tenang saja Rey,, tidak akan lama Gebi hanya perlu membutuhkan kerja sama mu sebulan ini " ucap Devan di sebrang telpon
" sudahlah, aku akan menutup telponnya karena anak polos itu tidak akan lama lagi kembali. Aku harap kalian berdua tidak mengingkari janji kalian " ucap Reynold mematikan telpon
Reynold Johnson, seorang ahli menyamar ia juga anggota dari black veroz mafia yang di dirikan oleh Devan, ia adalah Ageng mata mata tingkat A, dalam hal menyamar.
...****************...
Satu bulan kemudian
klik
Dor
Dor
" fyuh..ini sangat melelahkan Andi saja kemampuan ku bisa menghasilkan uang " gumamnya
" itu saja dulu, sementara kamu bersembunyi aku sudah menyelidikinya memang dalang di balik ini semua ini adalah teman dari ayah mu nyonya Elisa " ucap Devan
Gebi melirik Devan, jika benar memang begitu bahwa ibunya Edward memang ingin menargetkan dirinya pantas saja Aksa ingin membawanya pergi, untung saja ingatannya sudah kembali. Ia bisa mengingat saat kejadian di kapal ia sengaja memakaikan kalung pemberian ibunya kepada seorang gadis, jika dirinya tak bisa selamat setidaknya gadis itu bisa membawa kalung itu kembali tapi siapa sangka keduanya sama sama cekleka.
" saat di kapal aku hendak menyelamatkan seseorang namun tiba tiba saja kapal meledak karena aku tidak bisa menemukannya aku pikir itu hanya jebakan" ucap Gebi
" hm bisa jadi pasti ada seseorang yang meletakkan sebuah rekaman di sana " timpal Devan
Gebi segera Melepaskan alat pengaman, ia langsung mendudukkan dirinya di dekat Devan, sudah satu bulan ia berada di sini. Setiap harinya ia terus berlatih hingga ia bisa menguasai semuanya, bahkan Devan saja kagum ketika melihat Gebi cepat menguasai berbagai macam hal, Gebi juga sudah bergabung dengan mafia milik Devan sebagai agen pembunuh bayaran meski umurnya tergolong masih muda namun dirinya Adalah Bianca pembunuh bayaran tingkat S
" bagaimana Reynold? Apa dia sudah kembali dari negara NY" tanya Gebi
" ia membuat kematian palsu sehingga Anak dari keluarga itu mengakhiri hidup sendiri karena kehilangan' kedua kalinya, bisnis mereka tiba tiba saja bangkrut suami nyonya Yovanca ternyata terlibat bisnis narkoba " ucap Devan
" takdir sungguh kejam " ucap Gebi lalu beranjak pergi
dari ruang latihan
Selama di sini ia juga memantau situasi, kedua orangtuanya sudah bisa menerima kematiannya mungkin karena Gebi menyuruh orang mengawasi mereka, awalnya dia terkejut karena ibunya mengalami sakit dan trauma berat namun saat dia mencari tahu lebih jelas ibunya sudah mengikhlaskan kepergiannya dengan meletakkan barang berharga milik Gebi di pemakaman.
" bagaimana jika mereka tau kalau aku masih hidup? apa mereka akan terkejut? Ah entahlah aku akan memantau situasi saja dulu " ucap Gebi
tap tap tap
" tuan Dion sepertinya bisnis kita kali ini akan berjalan lancar " ucap pria Paruh baya di sampingnya
" tentu saja tuan brian, saya senang bisa bekerjasama dengan anda dan saya turut berduka cita atas kematian putri anda " ucap Dion
" sebenarnya kematian putri kami sedikit rumit, karena beberapa hari ini ada beberapa rumor yang menyebar " ucap Brian dengan raut wajah sedih
setelah itu mereka langsung melanjutkan pembicaraan di sebuah restoran, para pelanggan yang melihat Dion langsung berteriak histeris karena dion sangat jarang muncul di publik namun karena bisnis kali ini lebih besar Dion terpaksa turun ke lapangan.
" jika saja putri ku masih hidup, saya harap dia bisa menikah dengan anda tuan Dion " ucap Brian tersenyum ramah
" banyak yang ingin menikah dengan tuan, namun sampai saat ini belum ada yang membuat tuan tertarik sehingga rumor mengatakan bahwa tuan itu gay " batin Ade
Setelahnya mereka langsung berpamitan, Dion langsung meninggalkan restoran ia kembali menggunakan topeng di wajahnya meninggalkan kesan misterius bagi orang yang melihatnya, Dion bukanlah seseorang yang ingin tampil secera langsung namun berhubungan bisnis kali ini yang membuatnya harus terjun langsung jadi mau tak mau dirinya harus di liput berita hari ini.
" tuan saya menemukan bahwa putri beliau adalah gadis yang lemah sejak kecil nona dari keluarga Dominique itu mengalami suatu penyakit yang membuatnya frustasi, hingga tiba tiba saja saat terbangun dari koma Sifatnya jadi berbeda nona Gebi juga menjalani sebuah operasi setelah sembuh dari penyakitnya dia malah terkena racun dingin " ucap Adelar
" racun dingin? bukankah racun itu dibuat oleh Andrew bagaimana bisa racun itu ada di tubuh nona keluarga Dominique?"
" menurut saya mungkin ada dalang yang memang ingin mencelakai nona keluarga Dominique " timpal Ade
bugh
brak
bugh
Bugh
" hanya ini kemampuan kalian, jika begini latihan ku akan terasa mombosankan" ucap Gebi
" aku tidak bisa membayangkan suami mu di masa depan pasti ia akan sering mengalami Kdrt " timpal Devan terkekeh
" ngomong ngomong soal suami, apa kita pernah saling menyukai " tanya Gebi
" uhuk...uhuk yang benar saja, tapi sepertinya begitu aku pernah merasakan debaran di jantungku " ucap Devan
" bagaimana jika kamu bertanya kepada ibumu tentang kejadian masa lalu " ucap Gebi
" maksud mu? " tanya Devan kembali
