Chelsee, seorang gadis yang ceroboh bertemu dengan lelaki yang cuek dan dingin di sebuah perusahaan. sejak dia bekerja di perusahaan itu, ia begitu banyak mendapatkan masalah.
bagaimana kelanjutan cerita nya? yuk, mari dibaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms_fahrian22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9
"kok ayah yang jadi murung gitu?" Chelse memicing.
"Itu cuma bunga mimpi lupain aja." Jawab Burhan.
"Aa, ayah jawaban nya sama mulu, gak kreatif banget, sih." Chelsee berucap manja, Setiap Chelsee mengalami mimpi buruk, Burhan selalu menjawab seperti itu.
"Chell sebenar nya itu bukan mimpi. Tapi peristiwa yang kamu alami beberapa tahun lalu, maka nya mimpi nya terasa kenyataan." Batin Burhan sedih.
"Kok malah bengong, sih, Yah?" Gadis itu membuyarkan lamunan Burhan beberapa tahun silam.
"Ayah lagi mikirin jawaban apa yang harus ayah katakan, habis nya Ayah bingung mau jawab apa," kilah Burhan.
" Tapi masa mimpi nya sama terus, Yah. Ada penjahat yang mau jahatin tiga Anak-anak, salah satu nya adalah aku" Gadis itu mencoba mengingat mimpi buruk nya.
"Menurut ayah, kalau mimpi gak usah terlalu dipikirin! Mending kita lanjut makan, ya" ujar Burhan mengalihkan pembicaraan.
"Oke," sahut Chelsee tersenyum.
Bruuk... Ratna memukul meja makan dengan keras.
"Udah jam segini kenapa kamu belum berangkat kerja? Memang nya kamu mau dipecat lagi, jangan sampai karna kemarin kamu kelayapan kamu jadi hilang pekerjaan" sembur Ratna, Chelsee hanya bisa menarik nafas nya dalam. Bagaimana dia bisa berangkat kerja sementara kemarin dia sudah dipecat oleh Rania.
"Mama bisa bagus gak sih kalau ngomong sama anak? ucapan itu adalah do'a "timpal Burhan dengan wajah tak suka.
"kenyataan nya pak, kalau dia gak disiplin dia bakalan dipecat nyari kerjaan itu susah." Balas Ratna, Chelsee ingin menyahut akan tetapi ponsel gadis itu berbunyi. Ratna cepat menoleh dan memberi isyarat bertanya, siapa yang menelepon dan Chelsee menjawab dengan beo nya.
"Bos,''
"Hallo, pak! Ada apa?" Tanya Chelsee
"Kamu langsung ke lobby! Kita ada meeting pagi ini," ujar Andreas, lelaki itu sedang berada di mobil.
"Lah, saya kan dirumah pak." Jawab Chelsee santai.
"Hah? Jam segini masih dirumah, kamu mau saya pecat," ucap Andreas dengan suara bariton nya.
"Kan saya memang udah dipecat kemarin, pak." Sahut Chelsee hadis itu tampak santai saja.
"Bos kamu itu saya, dan saya gak pernah mecat kamu. Cepat ke kantor sekarang," perintah Andreas
"Tapi gimana dengan bu, Rania pak? Kan beliau udah pecat saya kemarin," Chelsee masih ragu untuk berangkat
"Gak ada tapi-tapian, pokok nya setelah saya sampai kantor, orang yang pertama saya lihat itu kamu!" Tegas Andreas, dia memutuskan panggilan.
"Yah, bu, aku berangkat kerja dulu," ujar Gadis itu, dia lalu buru-buru membersihkan diri.
"Papa dengar gak apa yang diucapkan Chelse? Tadi dia udah dipecat tapi malah disuruh kerja lagi, mama pikir dia ada hubungan dengan bos nya," ucap Ratna dengan wajah yang serius.
"Astagfirullah, mama ngomong nya gak pernah benar ya." Burhan hanya bisa geleng-geleng kepala melihat sikap istri nya yang sama sekali tidak pernah suka dengan Chelsee
Chelse kini sudah mengenakan stelan kemeja berwarna pink dan rok hitam, dia sedikit memoles wajah nya dengan bedak. Gadis itu lalu berangkat dengan semangat empat lima.
***
Andreas sudah berada di kantor Rania Group dia berjalan melewati ruangan Chelsee tetapi dia belum melihat gadis itu disana.
Andreas adalah salah satu pemegang saham di kantor Rania Group, jabatan nya sama dengan Rania, tentu saja karena campur tangan Bansal dan Mirna.
"Pagi pak." Sapa Tina.
"Pagi," balas Andreas datar, dia mengedarkan pandangan kesekeliling namun dia belum menemukan sosok Chelsee disana.
"Dimana Chelsee?" Tanya Andreas
"Dia bel..."
"Pagi pak, ini sudah saya siapin kopi buat bapak! Saya gak telat kan, pak." Sahut Chelsee, ia berjalan terburu-buru dengan satu gelas kopi di tangan nya. Andreas mengangguk lalu masuk kedalam ruangan nya.
"Huuhh, aman," gumam Chelsee merasa lega.
"Chel! Bu Mirna tadi pesan, kalau kamu datang ke kantor kamu disuruh menemui nya di keruangan nya," ucap Tina, kembali Dada Chelsee tidak tenang. Gadis itu langsung menemui Mirna diruangan nya setelah mengantarkan kopi keruangan Andreas.
Tok
Tok
Tok
"Masuk!" Sahut Mirna dari dalam.
"Pagi bu, ibu manggil saya?" Tanya Chelsee. setelah gadis itu sudah sampi diruangan bos besar.
"Kemarin saya nyuruh kamu ngapain? Bukan nya mereka semakin dekat tapi malah semakin jauh seperti ini," Ketus Mirna.
"Gini bu, sebenarnya saya udah ngatur pertemuan sebagus mungkin, tetapi tiba-tiba pak Andreas mendapatkan telpon dari toko yang ada di puncak, lalu mengajak saya pergi." Jelas Chelsee.
"Saya gak mau tahu, kamu harus menyatukan mereka secepat mungkin," perintah Mirna.
"Iya buk, saya janji akan membuat hubungan mereka semakin dekat,"
"Oke, saya pegang janji kamu. Dan kalau kinerja kamu gak becus mendingan kamu buat surat pengunduran diri! Paham kamu?" Ancam Mirna.
"Paham, buk. Saya permisi," Gadis itu keluar dari dalam ruangan Mirna. Chelsee melamun di kursi nya memikirkan bagaimana cara mempersatukan kedua bos muda nya.
"Aduh, gimana cara nya mempersatukan mereka. Kalau dua-dua nya keras kepala," batin Chelsee, kepala nya terasa mumet memikirkan problem percintaan kedua bos nya.
"Yang satu cuek, yang satu manja." Gumam Chelsee lelah.
"Aha, aku ada ide." Akhir nya dia mendapatkan ide cemerlang dipikiran nya. Gadis itu lalu menghampiri Andreas keruangan nya.
"Ada apa?" Tanya Andreas ketika Chelsee mengetuk pintu ruang kerja nya.
"Ee, saya mau minta maaf atas kejadian kemarin, pak." Cicit Chelsee, Andreas mengangguk.
"Ya, saya maafin. Yang penting kamu gak buat saya pusing lagi kaya kemarin," jawab Andreas santai. Chelsee mengangguk semangat, lalu Lelaki itu mengisyaratkan agar Chelsee keluar.
"Sebenarnya, masih ada satu lagi sih, pak." Imbuh Chelsee.
"Apa itu?"
"Kemarin kan bu Rania marah banget ke kita, gimana kalau kita ngirim bunga dan ngucapin maaf ke bu, Rania." Usul Chelsee
"Buat apa?" Andreas mengerit.
"Ya sebagai tanda permintaan maaf kita, pak. Bapak sih yang terutama"
Andreas berpikir sejenak, menerka ucapan Chelsee barusan.
"Yap, kirim bunga. Tapi tanpa ucapan apapun karna saya gak salah apa-apa," ucap Andreas kemudian.
Chelsee mengerjakan tugas nya dengan baik, saat Rania masuk ke dalam kantor ia selalu saja menemukan buket bunga yang dikirim untuk nya, Rania heran.
"Bunga lagi,"gumam Rania seraya melihat buket bunga yang terletak di depan pintu ruangan nya, tetapi dia bersikap cuek. saat dia duduk di kursi nya dia melihat secalik kertas lalu membaca nya.
Hai, Rania. Maafin aku ya! Kejadian kemarin sungguh diluar kendaliku. Kalau kamu mau maafin aku, kamu datang ke ruanganku.
Begitu isi surat yang di tulis oleh Chelsee, membuat Rania senyum-senyum malu, hati nya teramat senang karena Andreas bisa seromantis itu. Rania lalu menuju ruangan lelaki pujaan nya.
