NovelToon NovelToon
Dokter Obgyn Ini Suamiku

Dokter Obgyn Ini Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Konflik etika / Pernikahan Kilat / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Cici Wulandari

Bagaimana jika pengorbanan dan taruhan mengantarkan mereka bertemu?

Ya, begitulah takdir yang tertulis didalam cerita ini.

Pengorbanan hidup seorang gadis berusia 17 tahun, harus bertarung nyawa demi sang adik dan ibunya, agar bisa menyembuhkan penyakit mematikan sang ibu dan membawa pergi kedua wanita itu jauh dari sang ayah yang terbilang cukup mengesalkan.

Andrean memiliki penyakit menular serta mematikan akibat pergaulan bebas, berjudi, minuman beralkohol dan lainnya.

Penyakit itu ia limpahkan kepada anak dan istrinya sendiri. Seorang ayah, seorang orang tua, Andrean selalu menyalahkan dan bahkan memakan anaknya sendiri.

Dari situlah Bunga mati-matian mencari uang. Alhasil orang yang membelinya bukan berniat untuk melecehkannya. Namun, semua itu akibat sang teman yang kalah taruhan dan memberikan hadiah pada si pria.

Entah apa yang terjadi dibalik pertemuan mereka?

Apakah juga Bunga bisa mendapatkan jalannya?

Yuk baca dan temukan jawabannya di dalam bab👉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cici Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch ~ {Berontak}

"Lepas Bapak! Kembalikan uang yang aku cari. Itu untuk pengobatan ibu. Bapak juga udah nggak bayar kontrakan selama setengah tahun. Bapak udah ambil juga uang bantuan. Sekarang kembalikan uang aku, Pak! Berhentilah jadi orang tua egois. Kami ini anak dan istrimu Pak, bukan orang lain," teriak Bunga melepaskan tubuhnya dari tarikan sang ayah menuju kamar yang biasanya kedua orang tuanya tidur.

Tubuh gadis itu di lempar ke atas tempat tidur. Sontak membuat Bunga mendelik dan berusaha bergerak menjauhi ayahnya.

"Mau kemana anakku tersayang." Andrean mencekal tangan anak pertamanya. "Kau sangat tau Bun. Usaha Bapak lagi sepi. Bapak nggak bayar kontrakan dan ambil uangmu karena bapak harus mengisi tokoh kita. Sekarang kita banyak uang Bun, bapak janji akan kasih uang itu, tapi ada syaratnya Bun. Kau harus memuaskan bapak dulu. Kirana aja mau. Masa Kau yang sudah berpengalaman nggak mau melakukannya juga. Nanti setelah itu kita ke rumah sakit buat bayar operasi ibumu. Kita ajak adekmu juga jalan-jalan dan belanja Bun."

Bunga berusaha melepaskan tangannya. "Enggak Pak! Aku nggak mau! Aku bukan kayak Kiki yang mudah terpengaruh dengan omongan bejat Bapak ini. Aku juga tegaskan sama Bapak! Aku nggak melakukan yang Bapak pikirkan. Om Ali malahan memberikan uang itu secara cuma-cuma karena aku membantunya menggantikan posisinya aja. Lagian aku nggak mungkin mengambil uangnya sebanyak itu Pak. Aku akan mengembalikannya. Bapak juga sudah keterlaluan banget. Begitu tega menganiaya Kiki. Bapak nggak pantas di panggil orang tua lagi."

Plak!

Wajah gadis itu begitu kuat di pukul. "Mulutmu lemes kebangetan ngomong sama orang tua kayak begitu. Apa begini, cara ibumu mengajarkanmu kalau ngomong sama bapak? Uang siapa? Ali, nggak mungkin pria itu memberikan uang sebanyak itu kalau bukan sudah menikmatimu. Bapak mau membuktikannya Bunga." Andrean mulai mendorong kedua bahu Bunga untuk masuk ke dalam kungkungannya.

Bunga tak mau menjadi pemuas nafsu ayahnya ia terus berontak. "Bukan ibu, tapi Bapak sendiri yang menciptakan perilaku ini. Lepas Pak! Bukan bukti juga yang Bapak inginkan, tapi memang Bapak sengaja buat memuaskan kegilaan Bapak ini. Tobat Pak! Tobat!."

Andrean tertawa menyeringai sembari meraup wajah kasar Bunga. "Kayaknya Kau memang butuh banyak ajaran Bun. Tobat juga nggak akan membuat kita bahagia. Buktinya aja penyakit ini terus menyiksa badan Bapak. Sekarang Kau sebagai anak harus merasakan bagaimana rasanya di siksa secara perlahan Bun. Lagian Bapak yakin Kau nantinya akan ketagihan juga. Selagi kita masih hidup, Bapak akan memberikan kepuasan untukmu. Enak kok Bun. Bapak juga janji, bagaimana setelah ini kita akan berobat sama-sama."

"Sampai kapanpun Pak! Sampai kapanpun! Aku tetap nggak mau!" Bunga tak takut menatap kedua bola mata ayahnya yang semakin terlihat sangar.

Brak!

Tubuh gadis itu terus di tekan. "Kalau memang ini yang Kau mau, ayo anak baik, puaskan bapakmu ini. Bukannya Kau sangat tau kalau ibumu itu nggak bisa melayani bapak lagi. Maka kalianlah yang menggantikannya."

"Enggak!"

Brak!

"Anak kurang ajar," pekik Andrean sesaat Bunga berhasil mendorong kuat di tambah bagian pusat inti sensitifnya di tendang Bunga.

"Kau memang nggak pantas di panggil Bapak. Kau bukan Bapakku."

Pria itu kembali memeluk Bunga sesaat anaknya berhasil keluar kamar. "Diam!" Andrean menutup mulut Bunga dengan menggendong untuk masuk ke dalam kamar lagi.

Sekuat tenang gadis muda itu terus berontak dan mengigit tangan Andrean. Sudah pasti Andrean mendesah kesakitan. Bunga kembali lepas dan keluar dari dalam kamar.

Sedangkan Andrean kembali mengejar dan kali ini ia mengambil tali serta kayu yang bisanya untuk menyiksa anak pertama serta keduanya itu. Bunga sendiri berusaha membuka pintu namun sudah di kunci Andrean. Kuncinya saja tak berada di sana lagi. Bunga mencari-cari di mana letak kunci itu.

Hijab gadis itu terlepas sesaat Andrean menarik. Rambut Bunga kini di tarik kuat Andrean. "Sini Kau anak sialan!"

Bunga menarik benda apapun di dekatnya. Semua barang-barang jatuh berserakan di lantai. Gadis itu tak berhenti menangis meraung-raung. Memang ini sudah biasa bagi Bunga di siksa oleh sang ayah. Namun kali ini berbeda. Bukan hanya siksaan fisik melainkan kesehatan dan keperawanan akan di ambil.

Di pikiran Bunga hanyalah wajah Ali. 'Tolong Om... Tolongin aku...' wajah Ali terus terbayang di benak pikiran Bunga. Walau nyatanya pria itu tidak akan datang menolongnya.

Kini tangan gadis itu sudah di ikat. Tubuhnya juga sudah di baku hantam menggunakan kayu agar kesadarannya menurun.

"Berhenti Bapak!" Kirana berhasil berjalan dan memegang kayu yang hampir mengenai kepala Bunga. "Aku aja yang menjadi pengganti bubun."

Andrean mendesah dan melempar Kirana agar menjauhinya. "Kau itu sudah bau busuk. Badanmu aja nggak enak lagi di nikmati. Sini Kau." Andrean menarik Kirana sembari di seret untuk masuk ke dalam kamar di mana gadis itu juga di ikat kuat di bagian tangan, kaki, dan mulut, agar tak mengganggunya.

Bunga sendiri terus melepaskan ikatan tali pada kedua tangannya. Mulutnya tak dapat berbicara sesaat juga sudah di sempal dengan kain. Ikatan yang cukup kuat membuat gadis itu mati-matian melepaskannya. Sedikit longgar dan memang lepas, Bunga melepaskan mulut dan, "Mau kemana Sayang?" Andrean datang. Tubuh pria itu sudah bertelanjang dada dan menyisakan celana pendeknya.

Bunga belum sempat melepaskan kakinya ia berusaha sekuat mungkin namun, "Jangan lakukan Pak! Aku ini anakmu bukan wanita yang suka Kau tiduri."

Tubuh gadis itu di tarik sampai tangan Bunga di ikat kembali. Berontak sudah Bunga lakukan, namanya juga tubuh gadis itu masi muda. Tentu tenaganya tak banyak lagi. Di tambah luka lebam dan kecil sudah memenuhi tubuhnya. Sekuat apapun gadis itu tetap dalam kondisi yang cukup menarik bagi Andrean.

"Kalian sama-sama wanita, Bun. Tapi kalau melihat badanmu ini jauh berbeda. Kau lebih enak kalau di pijit-pijit. Bagian ini contohnya." Andrean menyentuh sesuatu yang dari dulu ia inginkan.

"Berhenti Bapak!"

"Bukannya ini enak Bun." Andrean terus meremas-remas dan yakinnya wanita itu secara perlahan akan melemas dengan permainannya.

"Enggak Pak! Lepaskan Bunga, Pak! Ini sangat di pantang dalam agama." Bunga terus berontak. Ia sangat jijik dengan tingkah ayahnya sendiri. Begitu keji ayahnya sudah menyiksanya tiada henti, sekarang ingin memberikan penyakit dan kepuasan tanpa memandang bulu lagi.

Sret!

Pakai gadis itu di sobek. "Enggak Pak! Jangan Pak!"

"Ini enak Bun. Bapak jamin kok Kau juga akan mendesah kayak Kirana." Andrean tak berkesudahan menggerayangi tubuh Bunga. Teriakan gadis itu menjadi-jadi. Namun tak sedikitpun Andrean melepaskan. Ia malahan semakin bergairah di saat gadis itu semakin berontak.

1
Yunia Afida
semangat Bun, 💪💪💪💪💪💪
Tutik Sriwahyuni
weh pak dokter muna ternyata.... awas tuh nanti ada setan yg ganggu bunga, ntar nyalahin lg.
kaylla salsabella
Nining itu klu gak salah istrinya si Gus ... Gus itu thor
Cici Wulandari: Iya kak, adiknya Ali.
total 1 replies
Nar Sih
bljarlah mencitai bungga ali ,dan jadikan lah bungga istri mu yg sesungguh nya
Eva Karmita
ya ampun kang Ali kalau menurut ku lebih baik kang Ali penuhi aja nafkah batin untuk bunga biar Bunga ngak kepikiran sama bapak laknatnya karena bunga udah jadi milik kang Ali seutuhnya kan , kasihan Kiran Hamidun anak bapaknya sendiri ya Allah malang nasibmu Kiki 😭💔 semoga aja tu janin ngk lahir soalnya bisa" bingung nanti nyebutnya mau di panggil adek apa anak soalnya yg bikin si Andre bapak sayton 😩😭😠👊

lanjut lagi dong makin 🔥🔥🔥💪💪💪
Cici Wulandari: Besok ya mak. Ane ada kerjaan di duta(dua nyata) 😁💋
total 1 replies
Eva Karmita
ya ampun kalau niat nya cuma melindungi untuk apa dinikahi kasihan lah sama Bunga kalau dicerai nanti berstatus janda tapi perawan , Ali ayolah jgn menutupi perasaan gitu dong kasihan Bunga 🥺 , tu adikmu Nining aja mau melayani Gus Ilham yg lebih tua dari Nining dan udah punya buntut malah di Maryam Beby cute 🥰🥰
Eva Karmita
otor kenapa Bunga masih nyebut om sih sama suaminya kenapa enggak kakak aja , pertemukan Bunga dgn Nining dong otor biar Nining sama Bunga bisa ngomong ini dan itu biar bunga dapat pencerahan kan sama" perempuan , kalau hanya seperti itu mana ada kemajuan untuk hubungan kang Ali sama Bunga ..,,lagian aku rindu dgn ketengilan Nining 😍😁
Cici Wulandari: Seng sabar doro ratu, entar juga ketemu🤣
total 1 replies
Yunia Afida
semangat bunga,💪💪💪💪💪
Nar Sih
sabarr bunga ,ngk usah mikirin msa lalu mu dan terima sja takdir mu yg sekarang ini ,mog bnr,,ali jadi jodoh mu yg sbnr nya walau untuk saat ini blm ada rsa cinta untuk mu
Ekha, S
peluk jauh bunga😭😭
Eva Karmita
kasian Bunga perlakuan bapaknya yang buruk membuat Bunga jadi trauma 😭
kaylla salsabella
kamu masih kecil Bun ,jadi fokus sekolah dulu
Eva Karmita
semangat kang Ali jgn jgn melempem kayak kerupuk dong harus semangat Bunga masih perlu banyak bimbingan kang pelan" aja ngasih taunya entar Bunga bisa mengerti apa tugasnya jadi istri dan seorang pelajar cemangaaaattt kang 😍🥰

Kopi meluncur untuk hadiah ultah nya neng Bunga ❤️
Nar Sih
semawa buat ali dan bungga ,walau nikah nya karena demi melindugi moga suatu saat akan hadir cinta dlm diri mu ya ali buat bungga
Ekha, S
ayo Ali jgn anggap bunga adik pasang hidupmu aja,,,dari pada jomblo ngenes trus Li😂
kaylla salsabella
sabar dan semangat dokter Ali ....pasti kamu bisa tuh contoh teh Sabrina bin Manto 🥰🥰
Tutik Sriwahyuni
ayo pal dokter kasih pengertian bunga secara perlahan, kalau kamu sudah ada hati ya 😄😄😄 kalau belum ya harus di adakan kan ama istri sendiri
Eva Karmita
pak Andrean ku doakan semoga bapak cepat mati biar arwah bapak cepat masuk neraka Aamiiiin 😭🤣

terimakasih otor sudah up semoga otor selalu diberikan kesehatan biar bisa up-nya lancar 😍 kopi meluncur otor buat teman begadang 🔥💪😁
Eva Karmita: sama" 😍
Cici Wulandari: Terimakasih emak yg cantik💋
total 2 replies
Ekha, S
pleas kak buat mati aja tuh Andrean biar rumah tangga Ali sama bunga langgeng,,,jangan ada kata pisah di antara mereka. happy anding pokoknya kak
Ekha, S
Lancar luncur pernikahan kalian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!