bagaimana jika pembunuh bayaran tingkat S harus mengalami kehidupan kembali, itulah yang di rasakan oleh Bianca Dealova Christabel. seorang pembunuh bayaran tingkat S saat sedang menjalankan misi dirinya tidak sengaja tertembak oleh sahabatnya sendiri. bukannya pergi ke alam baka Bianca malah masuk ke dalam tubuh seorang gadis lemah yang punya penyakit jantung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na-he, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30
" Nyonya caludia" panggil pelayan
caludia langsung menoleh, ia mencoba berdiri namun sangat sulit ia melangkahkan kakinya. Saat ini dirinya berada di kamar Gebi karena semenjak kepergian sang putri nyonya caludia mulai mogok makan Sekarang saja tubuhnya sudah sangat kurus, matanya sembab akibat terlalu banyak menangis.
" apa mereka sudah menemukan tubuh anak ku? ..hiks ..anakku..putri ku ... bagaimana bisa kamu meninggal mami seperti ini " ucap caludia lirih
" sebenarnya tuan sudah menemukan jasad nona " pelayan itu menjeda kalimatnya " hanya saja tubuh nona sudah hancur " ucapnya kembali
Nyonya caludia langsung menangis, air matanya mengucur deras Sekarang ia benar benar kehilangan putrinya, Aksa langsung masuk ke dalam kamar Aksa mencoba memapa ibunya untuk keluar di sana sudah ada tuan brian yang terdiam di depan Jasad seorang gadis, meski jasad itu sudah hancur namun mereka sudah memastikan bahwa jasad itu benar benar putri mereka terlibat lagi dengan kalung di lehernya.
"ANAK KU GEBI...HIKS..HIKS..TIDAK INI PASTI BOHONG ..TIDKA MUNGKIN ANAK KU MENINGGAL.GEBI SAYANG...PASTI BUKAN DIA..HIKS..HIKS PUTRI KU... MAAFKAN MAMI..SAYANG... SEHARUSNYA MAMI PERCAYA PADA MU...HIKS ...HIKS.. "
" nyonya, anda harus sabar sekarang lebih baik kita bawa nona Gebi " ucap pelayan
" benar mi,kita harus segera memakamkan Gebi" timpal Aksa
" tidak anak ku belum mati...di masih hidup..hiks...hiks ..anak ku "
Tuan brian memapa tubuh nyonya Caludia, ia tak bisa melihat istrinya seperti ini, Ia mencoba menenangkan Nyonya caludia. Keesokan harinya banyak orang yang mendatangi kediaman itu pemakaman akan di lakukan Isak tangis dari nyonya caludia tak terbendung, Aksa hanya bisa diam membisu, pemakaman di lakukan mereka hanya bisa menundukkan kepala melepas kepergian sang nona.
" sekarang kalian harus menikmati penyiksaan ini " ucap seorang wanita melemparkan bunga merah ke pemakaman
...****************...
Tap tap tap
tok
tok
" masuk saja" ucap Gebi
tak lama kemudian dua orang memasuki kamar, Gebi langsung berbalik lalu menyapa keduanya, Nyonya Yovanca tersenyum manis ia langsung menghampiri Gebi.
" bagaimana? Apa sudah merasa lebih baik?" tanya Yovanca
" tentu saja, saya sudah merasa lebih baik berkat kalian saya sudah bisa merasakan kehangatan keluarga ini " ucap Gebi
" jangan seperti itu sayang, sekarang kamu adalah bagian keluarga kami, panggil saja aku momy dan ini suami ku kamu bisa memanggilnya Dady " ucap Yovanca
" sekarang kamu sudah menjadi anak ku, kamu adalah Wilona steviora ericosta, putri pertama dari keluarga Mervin ericosta " ucap Mervin
" terimakasih dad " ucap Gebi meski namanya sudah berbada namun kita tetap memanggilnya Gebi ya hihi
Setelah itu nyonya caludia langsung membawa Gebi untuk ikut bersama mereka, di sana sudah ada hidangan yang sangat banyak. Nyonya Yovanca sengaja memasak banyak karena untuk menyambut kedatangan anggota baru mereka, Gebi segera duduk di samping Alana, Alana langsung memeluk erat Gebi entah karena apa Alana sangat dekat dengan Gebi tuan Mervin saja heran karena anaknya itu sangat jarang ingin Deket dengan orang lain kecuali dengan Revan.
" Wi kamu mau makan apa sayang, momy bakal ambilin buat kamu " ucap Yovanca
" wil apa aja mom, sepertinya semuanya enak " ucap Gebi
tap tap tap
" wah sepertinya benar benar pesta makanan, bagaimana apa kamu sudah merasa baikan " tanya Revan
" kak Revan tidak sopan sekali, sekarang dia itu kakak kita karena kak Wilona lebih tua dari mu "ucap yang masih senan tiasa memeluk tangan Gebi
" Wilona? Apa sekarang itu nama mu kak, sangat cantik seperti orangnya " ucap Revan yang langsung mendapatkan getukan dari sang ibu
" kenapa momy main getuk aja sih, sakit tau " ucap Revan
" jaga bicara mu sekarang dia itu kakak mu " ucap Yovanca
Setelah mereka makanan bersama hanya dentingan sendok yang terdengar dari ruang makan itu, setelah menyelesaikan makan keluarga mereka duduk bersama di ruang tamu terdengar canda tawa dari mereka.
" wil apa kamu benar benar tidak mengingat apapun? Bahkan tempat saat kamu lahir " tanya Mervin
" Wilona nggak bisa nginget apapun dad, soalnya jika Wilona memaksakan mengingat sesuatu mangka Wilona akan merasakan sakit " ucapnya
" hm, sudahlah dad, nanti juga Wilona bisa mengingatnya pelan pelan saja " ucap Yovanca
Meski keduanya sudah memasuki umur tua, namun keduanya tetap awet mudah, lihat saja tuan Mervin yang masih sangat gagah tak ada kerutan di wajahnya begitu pula dengan nyonya Yovanca dia masih saja sangat cantik membuat orang yang melihat menjadi pangling.
" em bagaimana kalau kita besok pergi jalan jalan, kak Revan bisa mengantar kita " ucap Alan
tuan Mervin juga setuju, karena semenjak Gebi datang ke sini ia belum melihat keluar jadi tuan Mervin juga setuju jika mereka membawa Gebi keluar namun harus tetap dalam pengawasan dari para pengawal ia juga akan membantu Gebi untuk mencari keluarganya dengan koneksi yang ia memiliki bisa menemukannya dengan muda.
...****************...
Keesokan harinya, Alan dan Revan segera membawa Gebi untuk pergi jalan-jalan. mereka juga di temani oleh beberapa pengawal untuk menjaga mereka, mereka akan pergi ke mall terbesar di kota NY. Sesampainya di mall semua orang melihat ke arah mereka, ada yang menatap kagum juga ada yang mencemooh mereka.
" asataga aku tak pernah melihat tuan Revan ternyata dia benar benar tampan"
" lalu siapa wanita itu? "
" apa kamu tidak mendengar rumor yang berdar bahwa tuan Mervin mengangkat seorang putri "
" benarkah?"
Alana langsung membawa Gebi berkeliling, ia juga membawa Gebi masuk ke dalam sebuah butik untuk membeli baju, setiap barang yang di lihat oleh Gebi akan di beli oleh Alana secara diam diam karena Gebi akan menolak ketika Alana akan membelikannya.
" apa kakak benar benar tidak mau, padahal aku ingin membelikan banyak barang untuk mu" ucap Alana cemberut
" hhhh pada adiku ini sedang marah " ucap Gebi mencubit hidung Alana
" kak wil, bagaimana jika pergi ke taman saja di sana kita bisa membeli berbagi macam makanan " ucap Alana
Sesampainya di taman, Gebi benar benar di buat takjub karena banyak sekali stand makanan di sana juga udah ada beberapa anak anak yang sedang bermain, Alan langsung membawa Gebi masuk ke dalam taman ia nampak sangat senang karena harapan nya sudah terkabulkan karena sejak dulu ia ingin sekali punya kakak perempuan.
" kakak bisa membeli apapun makanan yang kakak suka " ucap Alana
" tidak Al, kakak sudah kenyang kita duduk saja menikmati suasana taman " ucap Gebi
Mereka akhirnya duduk di bangku taman, Gebi melihat ke arah anak anak yang sedang bermain entah mengapa kepalanya terasa sakit ia mengingat seorang anak laki laki tersenyum ke arahnya, namun Gebi tidak mengingat dengan jelas anak itu, melihat Gebi yang merasa kesakitan, membuat Alana panik seketika
" kak Wil ada apa? Apa kakak merasakan sakit itu lagi " tanya Alana, ia langsung memanggil beberapa pengawal untuk membawa Gebi kembali
