NovelToon NovelToon
Belenggu Cinta Tuan Muda Sombong

Belenggu Cinta Tuan Muda Sombong

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Mengubah Takdir
Popularitas:17.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

Nasib malang dialami oleh gadis muda bernama Viona Rosalina. Karena terlilit hutang yang lumayan besar, Viona dijadikan jaminan hutang oleh orang tuanya. Dia terpaksa merelakan dirinya untuk menikah dengan Dirgantara, seorang pengusaha muda yang terkenal sombong dan juga kejam.

Mampukah Viona menjalani hari-harinya berdampingan dengan pria kejam nan sombong yang selalu menindasnya?

Atau mungkin Viona memilih untuk pergi dan mencari kebahagiaannya sendiri?

Nantikan kisahnya hanya ada di Noveltoon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8. Jangan Menggali Kuburanmu Sendiri

Sania merawat Viona yang sudah dipenuhi oleh luka lebam yang disebabkan oleh kakak laki-lakinya. Gadis itu menyesal karena sudah pergi meninggalkan Viona sendirian di dalam rumah. Sebenarnya Viona tidak sendirian, masih ada beberapa pegawai di rumah, tapi mereka tak punya keberanian untuk melawan Dirgantara, sebab Dirgantara sering mengancam keselamatan mereka saat mereka berani membantahnya.

"Kakak, maafin aku ya? Aku nggak bisa jagain kakak. Seharusnya tadi aku nggak pergi ke sekolah. Seharusnya aku nggak ninggalin kakak."

Sania merasa bersalah karena toko bisa melindungi Viona dari amukan Dirgantara. Pria itu benar-benar sangat keterlaluan, tega sekali menghajar Viona tanpa ampun, padahal Viona tidak melakukan kesalahan.

Andai saja Dirgantara tahu kebenarannya, mungkin pria itu akan malu, sudah menuduh tanpa bukti, dan menang terbukti bahwa Viona tidak bersalah.

"Kamu nggak salah, Nia. Aku nggak apa-apa. Ini hanya salah paham saja."

Walaupun hatinya sudah disakiti tak membuat Viona menaruh dendam. Di situ Sania sudah sangat baik, dan tak seharusnya ia melibatkan Sania dalam masalahnya dengan Dirgantara.

Viona memang kecewa berat karena sudah setuju menikah dengan Dirgantara, harusnya ia memilih buat kabur dan mengabaikan orang tuanya yang menanggung beban hutang setumpuk gunung pada pria itu. Karena ulah orang tuanya, kini ia yang harus  menanggung penderitaan seumur hidupnya.

"Bang Dirga benar-benar sangat keterlaluan! Kenapa dia tega melakukan semua ini pada kakak. Memangnya apa yang sudah Kakak lakukan sampai dia tega melakukan tindakan keji pada kak Vi? Aku tidak akan tinggal diam. Dia harus kuberi pelajaran."

Sania tak punya kesabaran lagi untuk memberikan pelajaran pada kakak laki-lakinya yang sudah sangat keterlaluan main kdrt pada istrinya.

Walaupun belum begitu mengenali Viona, Sania yakin Viona bukan orang jahat yang harus diperlakukan secara buruk.

Hanya karena dibantu dibersihkan ruangannya saja membuat Dirga marah dan naik pitam. Seharusnya pria itu bersyukur karena ada wanita yang peduli dan mau membantunya.

"Sania, jangan lakukan apapun pada Abangmu. Aku tidak ingin kamu kenapa-napa. Kak Vi nggak apa-apa kok, kamu jangan cari gara-gara sama dia. Di sini kak Vi yang salah. Kalau saja kak Vi tak lancang masuk ke ruangan Bang Dirga, mungkin kejadiannya tidak seperti ini. Kamu nggak perlu menegurnya, nanti kamu juga kena amarahnya. Kak Vi hanya butuh istirahat, nanti kalau kamu ada waktu, tolong ambilkan koper kak Vi yang ada di kamarnya bang Dirga. Kak Vi nggak berani masuk ke sana."

Sania menatap iba pada Viona. Wajahnya yang cantik kini lebam akibat terjatuh dan tersungkur di lantai.

Walaupun Viona melarangnya untuk tidak memberikan pelajaran pada Dirga, tapi ia tetap akan menemuinya. Pria arogan itu harus tahu pengorbanan Viona selama ditinggalkan ke luar kota. Bahkan rumah dan ruangan lain nampak begitu rapi karena Viona lah yang sudah membersihkannya.

Pembantu di rumahnya hanya menjangkau beberapa sudut saja untuk dibersihkan, tidak semua tempat bisa dibersihkan, karena tidak mendapatkan izin dari Dirga.

"Ya sudah, lebih baik kak Vi istirahat dulu. Nanti aku akan ambilkan barang-barang kak Vi yang ada di kamar bang Dirga. Ini aku udah bawain makanan, jangan lupa dimakan. Bibi bilang kak Vi belum sempat makan sejak siang. Apa benar begitu?"

Viona mengulas senyumnya dengan mengangguk. "Iya benar. Aku memang belum makan. Taruh saja di situ, nanti pasti akan kumakan."

Di ruang kerjanya, Dirga mengecek berkas-berkas yang dirapikan oleh Viona. Tak ada berkas berharga, tapi ia cukup kesal karena perempuan itu sudah lancang masuk ke ruangannya.

Memang kondisi ruangan itu sangat rapi dan tak lagi pengap, tapi tetap saja ia tak merasa bersalah setelah melakukan penganiayaan terhadap istrinya.

"Puas kau!"

Tiba-tiba Sania datang dan membuka pintunya.

Sania tau Dirga pasti ada di ruangannya, karena selain kantor, tempat ternyaman Dirga hanya di ruang kerjanya.

Dirga menoleh pada adiknya dengan berdecak. "Ck, apaan sih! Ganggu saja!"

Sania masuk dan menutup pintunya. Ia tak peduli kalaupun Dirga marah karena kedatangannya. Ia ingin memperlihatkan begitu berbaktinya Viona yang tak dianggap.

"Lihatlah ruanganmu? Apakah sebelumnya tertata rapi seperti ini? Harusnya kamu itu bersyukur punya istri macam Viona. Banyak perempuan di luar sana yang cantik, tapi yang peduli seperti Viona itu langka. Viona sudah berbesar hati mau membersihkan tempat kerjamu dan membuat nyaman di sini, tapi apa yang dia dapatkan? Siksaan! Kau menyiksanya bang! Jahat kau!"

Tak peduli meskipun Dirga akan menganiayanya seperti yang dilakukan pada Viona, yang paling penting baginya bisa mengutarakan kejengkelannya pada kakaknya itu.

Dirga hanya diam dengan menghisap rokok dijarinya yang tinggal separuh. Pria itu mendadak stres setelah melakukan tindakan penganiayaan terhadap Viona, hingga rokok tiga bungkus ia habiskan dalam waktu yang singkat.

"Sudahlah Sania! Kau jangan terlalu membelanya. Biar bagaimanapun juga dia tetap salah. Dia sudah ceroboh masuk ke ruanganku. Kalau saja ada apa-apa yang hilang, apakah dia mau bertanggung jawab?"

Dirga tak suka Sania terlalu membelanya. Bisa-bisa gadis itu besar kepala karena mendapatkan pembelaan dari adiknya. Dia hanya ingin memberikan peringatan agar tidak ceroboh dan seenaknya sendiri tinggal di rumahnya.

Melihat kakaknya yang tidak merasa bersalah membuat Sania gemas, ingin sekali menjambak rambutnya.

Di kamarnya Viona merintih kesakitan, sedangkan pelakunya tidak merasa dirinya bersalah dan tidak ada inisiatif untuk meminta maaf.

"Bang! Aku tahu dia salah karena sudah ceroboh masuk ke dalam ruang kerjamu. Tapi sungguh keterlaluan sikapmu itu menghajar dia habis-habisan. Kau sudah melakukan tindakan kekerasan dalam rumah tangga, jika sampai dia mati maukah kamu bertanggung jawab? Kalau kamu memang tidak menyukainya atau tidak menginginkan dia sebagai istrimu Kau tidak perlu menikahinya. Untuk apa kau menikahinya kalau hanya ingin kau siksa di sini? Dia itu manusia Bang, bukan hewan yang bisa diperlakukan semena-mena. Dia punya perasaan, di sini harga dirinya diinjak-injak oleh suaminya tapi dia tetap diam saja. Alangkah beruntungnya kamu tidak sampai dilaporkan pada pihak berwajib karena sudah melakukan KDRT padanya. Jangan mentang-mentang dirimu berkuasa kau bisa seenaknya sendiri memperlakukan anaknya orang dengan sangat buruk! Jika hal itu terjadi padaku, bagaimana dengan perasaan abang? Apakah Abang akan diam saja? Atau ~~~

Dirgantara yang tengah duduk di kursi kerjanya meremas puntung rokok dan membuangnya secara asal. Dia menyunggar rambutnya dengan helaan nafas berat.

Bagi seorang laki-laki dia merasa gengsi kalau harus minta maaf pada Viona. Mau ditaruh di mana mukanya jika ia harus merendah meminta maaf kepadanya?

"Lebih baik kau temui dia sekarang juga dan meminta maaflah padanya. Ingat Bang, penyesalan itu selalu datang di saat semuanya semakin buruk! Jangan sampai kau menggali kuburanmu sendiri."

Jadi bingung kan? Gimana perasaan Dirgantara? Sudah pasti hatinya kacau, jangan-jangan nanti malam dia nggak bisa tidur nemenin author begadang 😁😁🤭

Ingat ya friend ... Jangan lupa tinggalkan jejak, vote like komen biar author semakin semangat nulisnya 🤗🤗

1
kaylla salsabella
rasain kamu Dirga gak bisa tegas sama anita
ardiana dili
lanjut
4U2C
kalau cerai katakan cerai,,kalau masih ada perasaan lebih baik rujuk balik bersama demi angel,,jangan disitu-situ aja kisahnya,,berulang kali tentang kisah silam tak habis-habis sampai bila mahu selesai kalau itu-itu saja yang diingat,,selesaikan dengan hati dingin jangan selesaikan dengan hati yang tengah panas.semoga pengseketaan Dirga dan Viona bisa diselesai dengan cepat.
kaylla salsabella
semoga kesalahpahaman ini cepat selesai thor
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
ayo semangat viona
ardiana dili
semangat kak
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰🥰
ardiana dili
semangat kak
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
nah dengarin nasehat mami mu vi
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
kan ...kan rasain kamu Dirga
Hesty
up gi thorrr
kaylla salsabella
wuhhaaaaa ... rasain kamu dirga
ardiana dili
lanjut
4U2C
sabar katamu Dirga🤣🤣🤣🤣 sabar wanita ada batasnya.
Hesty
uup fi thoor.. bikindirga ga ketemu viona....
ardiana dili
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!