NovelToon NovelToon
Pengorbanan Cinta

Pengorbanan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Fantasi Wanita
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: moms_fahrian22

Chelsee, seorang gadis yang ceroboh bertemu dengan lelaki yang cuek dan dingin di sebuah perusahaan. sejak dia bekerja di perusahaan itu, ia begitu banyak mendapatkan masalah.
bagaimana kelanjutan cerita nya? yuk, mari dibaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms_fahrian22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32

Burhan sedikit bersembunyi agar Mirna tidak melihat nya, lelaki itu mundur dan kembali ke parkiran agar terhindar dari pandangan Mirna.

"Aku harus segera memberi tahu Chelse, ternyata wanita jahat itu ada di sekitar nya." Batin Burhan.

Andreas dan Chelsee kini sudah berada di lobby, ternyata mereka sampai hampir sama dengan Rania bukti nya gadis itu sedang berada di lift. Rania yang ingin menuju lantai kerja nya menahan pintu lift agar tetap terbuka. Dia ingin memberi pelajaran kepada Chelse

Tetapi lagi-lagi, hati nya berdenyut sakit. Ketika melihat kedua nya sedang saling menggenggam tangan dan saling melempar senyum. Kini tiga orang itu sudah berada di dalam satu lift, Rania mengulurkan tangan nya kearah Chelsee membuat gadis itu mengerit begitu juga dengan Andreas.

"Chel, aku rasa kita bisa berteman."

Chelsee terbelalak kaget, sementara Andreas mengerit bingung.

"Iya kan," Rania mengambil paksa tangan Chelsee agar mereka dapat bersalaman karena Chelsee masih bingung dan membiarkan tangan Rania mengambang diatas.

"Aduh, dia megang nya keras banget sih. Sakit tahu," Chelsee meringis dalam hati, Wajah nya pun tampak menahan kesakitan Andreas melihat expresi Chelsee dan tahu apa yang terjadi tetapi lelaki itu bepura-pura tidak tahu.

"Gimana ini? Mana sakit banget lagi. Apa ku balas aja kali ya." Chelsee masih memekik dalam hati. Tidak kuat dengan cengkraman Rania, gadis itu pun membalas nya.

"Bisa kok buk, kita bisa jadi soulment. Makasih banyak lho ibu mau berteman dengan saya." Jawab Chelsee dengan membalas tekanan tangan Rania dengan sekuat tenaga nya.

"Oke, oke. Chel, cukup." Rania menarik paksa tangan nya, gadis itu tampak kesakitan tetapi berusaha dia tutupi, sementara Andreas sudah ingin tergelak karena melihat keusilan sekretaris nya

"Sialan Chelse. Tangan nya lebih kuat rupanya." Rania mengupat dalam hati.

Mereka kini sampai dilantai kerja nya, Rania masuk kedalam ruangan nya begitu juga dengan Andreas dan Chelsee.

"Saya sudah stanbay untuk melihat akting mereka, buk." Ucap Mirza ketika Rania sudah sampai diruangan nya, gadis itu duduk dikursinya.

"Ku akui kali ini ide kamu memang cemerlang. Patut diapresiasi." Sahut Rania fokus melihat ke layar monitor yang terhubung ke ruangan Andreas melalui kamera CCTV.

Tampak Chelsee dan Andreas duduk di kursi masing-masing. Chelsee sibuk dengan berkas-berkas dimeja sementara Andreas fokus menatap kearah laptop.

Pandangan Chelsee mengedar tanpa menggerakkan kepalannya, gadis itu melihat sekitar dengan pergerakan mata. Dia langsung menemukan kamera yang berbentuk kecil diatas pas bunga yang ada di meja sofa.

Chelse mendekat lalu merangkul bahu Andreas, Tentu saja lelaki itu terkejut dan ingin komplin tetapi mata Chelse menunjuk kearah CCTV, lelali itu lalu tersadar.

"Kamu kok serius banget, sayang?" Tanya Chelsee seraya menutup laptop nya. Rania yang melihat itu terkejut, dia tidak menyangka jika mereka akan semesra ini. Ingin rasa nya Rania berhenti menonton mereka agar rasa cemburu nya hilang tetapi rasa penasaran nya semakin menjadi.

"Iya dong, demi masa depan kita dan anak-anak kita nanti." Sahut Andreas seraya melonggarkan dasi nya.

"Kenapa? Gerah ya?" Chelsee mengerling genit, tindakan itu tidak hilang dari pantauan Rania.

"Gerah banget, apalagi kalau lagi dekat kamu. Rasa nya pengen buka semua" Andreas berucap genit, Ya tuhan mereka berbicara seintim itu? Seperti nya kedua nya memang sudah berpengalaman.

"Kalau gerah, di buka aja! Lagian cuma kita yang ada disini." Titah Chelsee seraya membuka jas bos nya, lelaki itu tampak semangat. sementara itu Emosi Rania seakan ingin meledak-ledak.

"hmm, gimana kalau kita gunakan kesempatan ini? Gak ada yang lihat juga kan." Andreas mendekat kearah sekretaris nya, seolah ingin mencium gadis itu, jarak diantara kedua nya tinggal satu centi lagi Chelsee dengan cepat melempar jas yang tadi dia buka kearah camera CCTV sehingga Layar monitor yang dipantau oleh Rania menjadi gelap, tinggal suara mereka yang terdengar.

"Pelan-pelan sayang. Jangan buru-buru, yang sabaran dong!" Ujar Chelsee. Jantung Rania berdegup kencang.

"Mirza? Kenapa layar nya hitam begini, ha? " Marah Rania.

"Saya juga gak tahu, buk." Mirza tampak panik.

"Duh, yang, jangan kekencengan." Ujar Chelse menahan kikikan nya.

"Tahan dong! Kamu pasti pertama kali ya." Tanya Andreas.

"He'em."

Rania sudah tidak tahan mendengar ocehan mereka, akhirnya Gadis itu keluar dari ruangan nya. Menghilangkan rasa kekesalan nya.

"Udah kali ya pak, sandiwara nya? Kan udah gak kelihatan kamera." Tanya Chelsee berbisik, Alex mengangguk. Lalu mereka melanjutkan pekerjaan nya dengan tenang tanpa khawatir diawasi oleh CCTV.

Lima menit fokus dengan pekerjaan, Gemilang mendapatkan telepon dari resepsionis jika Ayah nya Burhan sedang menunggu nya di lobby.

"Saya permisi keluar sebentar, ya pak. Ada ayah saya diluar," pamit Chelsee berbisik, karena mereka masih bersandiwara.

"Biar saya temani, saya juga mau ke luar." Ujar lelaki itu.

Kedua nya keluar dari ruangan, dengan senyuman yang masih melekat dibibir. Ternyata Rania sudah menunggu mereka di sebrang pintu.

"Andreas," tegur Rania.

"Ya?" Sahut lelaki itu seraya memegang jemari Chelse yang berada di lengan nya.

"Aku tahu kamu salah satu bos diperusahaaan ini. Tapi kalau kamu gak Bisa mencontohkan hal yang baik kepada karyawan, mau jadi apa kantor ini." sembur Rania.

"Heuh? Maksud nya, apa yang salah dengan aku?" Andreas mengerit, seraya melirik kearah Chelse, sementara yang dilirik hanya menatap datar.

"Kamu pikir kantor ini tempat mesum? Kalau mau berbuat dosa pergi aja sana ke oyo, bawa pelacur ini." Tunjuk Rania kearah wajah Chelsee

"Maksud kamu apa sih, tunggu? Jadi dengan kata lain di kantor ini udah gak ada privasi, semua yang aku lakuin bakalan diketahui oleh orang lain? Berarti kamu mata-matain aku?" Tunding Andreas, Rania menjadi malu.

"Ee, aku... Aku..." Rania tidak bisa menjawab ditunding seperti itu.

"Aihh, ternyata di kantor ini ada yang tukang ngintip yank. Biasa nya, kalau suka ngintip pasti mata nya bakalan bintitan." Ucap Chelsee bercanda, Rania langsung shock dan memegang mata nya, Chelse menahan senyum begitu juga dengan Andreas.

"Rania.. Rania... Kamu tenang aja! Aku gak akan berbuat macam-macam dikantor, lagian kami selalu bersama kalau mau berbuat apapun bisa dimana pun. Iya kan sayang?" Seloroh Andreas.

"He'em. Mending kita jalan deh, dari pada nanti ada yang bintitan, Gak kebayang deh gimana malu nya kalau mata nya kelihatan bintitan," sahut Chelsee. Rania menggepalkan tangan nya melihat kemesraan sepasang kekasih itu.

"Udah yuk, ah. Kita pergi sekarang." Andreas menarik tangan Chelsee sehingga mereka berjalan sejajar dengan senyuman yang masih melekat di wajah kedua nya.

"Heh, dengar ya. Rencana kamu benar-benar gak ada gunanya." Gadis itu melangkah dengan menghentakkan kaki nya, dia masih terbayang dengan manis nya sepasang kekasih tadi. Rania benar-benar marah kepada Mirza.

Sementara itu Andreas dan Chelsee.

"Akting kita beneran bagus, pak. Kurasa kita sudah bisa jadi pemeran sinetron." Ucap Chelsee ketika mereka sudah sampai di depan Lift.

"Kamu memang the best. Makasih ya." Ucap Andreas kegirangan, dia masih merangkul bahu Chelsee.

"Tapi kaya nya bu Rania sebal banget, deh, pak. Kelihatan banget kalau dia itu cinta mati sama bapak." Sahut Gadis itu.

" Gimana lagi, cinta itu gak bisa dipaksa, saya gak cinta sama dia. Tentang perasaan nya kesaya itu urusan dia." Jawab Andreas serius.

"benar juga, sih, pak. Tapi kaya nya kita ini udah diluar batas deh, pak." Chelse berkata datar.

"Maksud kamu?" Andreas mengerit. gadis itu menunjukkan tangan Andreas yang berada di bahu nya.

"Ah, iya sorry. Saya terlalu senang." Ucap Andreas kikuk.

"Yaudah saya ke lobby bentar ya pak. Nemuin ayah saya." Pamit Chelsee, dia juga malu-malu meong.

Sementara di lobby, Burhan sudah tidak sabar mengatakan yang sebenarnya. Dia bahkan bolak balik melihat kearah lift untuk memastikan kedatangan Chelsee. Namun, lelaki itu kaget ketika melihat Bansal yang akan masuk kedalam Lift. Budiono lari ke parkiran dengan terburu-buru, pada akhir nya dia tertabrak karena tidak melihat sekitar.

1
Fatma Kodja
lanjut thor 👍👍🙏🙏
Sunrise🌞: Hallo kak baca juga ceritaku yuk

STUCK WITH MR BRYAN
moms_fahrian: ok kak, ditunggu ya🙏
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!