Flowlin Queen Arkanza, merupakan gadis kampung yang hidup sebatang kara.
Kejamnya dunia tak menggoyahkan semangat gadis tersebut untuk bertahan hidup.
Demi sesuap nasi ia bahkan rela bekerja keras, banting tulang. Ia tak pernah mengeluh akan hidupnya.
Hingga suatu hari ia bertemu dengan seorang wanita paruh baya, yang mana pertemuan tersebut akan merubah hidupnya.
Hal apa yang akan merubah hidupnya? apakah ia bisa merubah hidupnya? bagaimana kisah selanjutnya? ikuti cerita selanjutnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Marcelina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bourgogne
Flow yang melamun kepalanya terbentur ke depan, Rangga yang melihatnya merasa khawatir, ia merasa bersalah telah mengerem mobil nya secara mendadak hingga membuat Flow terluka dan sakit, itu menurutnya.
Namun saat ia melihat dan hendak memastikan Flow baik-baik saja, matanya melotot tidak percaya dengan apa yang ia lihat.
"Ka-kamu, kamu tidak kenapa-kenapa?" tanyanya yang mana saat ini Rangga tengah berusaha biasa-biasa saja walau ia gugup dan berusaha menenangkan hatinya. Walau dalam hati saat ini sedang gelisah dan ada begitu banyak pertanyaan yang akhirnya ia telan sendiri, takut-takut bila sang pujaan tersinggung.
"Iya, tidak apa-apa."
"Maaf aku tidak sengaja tadi ada kucing yang nyeberang," alasannya berkilah agar Flow tidak curiga.
Akhirnya Flow memanfaatkan moment itu untuk mengambil hpnya, ia segera mengirim pesan pada Koji dan meminta maaf karena telah pergi tanpa pamit. Koji yang saat ini sedang di jalan melihat hpnya, dan ia merasa lega Flow baik-baik saja walaupun kecewa karena mereka tidak jadi dinner malam itu.
.
.
.
Saat ini Daniel dan Farah sudah memindahkan Rere kembali ke ruang opname yang untuk 1 pasien saja.
Walaupun belum pulih sepenuhnya, saat ini Rere telah bisa menggerakkan badannya sedikit demi sedikit.
Demi untuk kesembuhannya dan balas dendamnya, ia akhirnya menyetujui perjanjian kerja sama dengan Farah, untuk membalas dendam pada pria yang telah membuat adiknya bunuh diri.
"Flowlin lihat dan tunggu pembalasan dariku!"
.
.
.
Akhirnya Flow telah sampai di mansion nya. Walau tadi Rangga berniat untuk membawa Flow ke Apartemen nya namun ia urungkan karena kejadian tadi di dalam mobil.
Rangga juga telah sampai di Apartemen nya, ia segera mandi dan ke dapur untuk memasak makan malam.
Setelah selesai makan ia kembali ke ruang kerjanya hendak memeriksa email masuk, namun saat melihat email itu fokusnya teralihkan dengan bayangan Flow yang mana kepalanya tadi sempat terbentur di dashboard mobil.
Sangat jelas Rangga melihat Flow agak memar tapi,,, tapi kenapa Flow tidak merasakan sakit? walaupun tidak sakit, tapi apa mungkin bisa sembuh dalam sekejap? 'Siapa gadis itu sebenarnya? Ba-- bagaimana, bagaimana mungkin. Sungguh itu merupakan hal yang sangat mustahil untukku percayai.'
Ya, Rangga melihat jika Flow mengalami memar saat itu, dan saat itu, ia tidak sengaja memperhatikan jidat Flow yang memar berangsur-angsur pulih seperti sedia kala, Rangga kaget bukan main, tapi ia berusaha untuk menenangkan hati dan pikiran nya.
.
.
.
Sudah seminggu sejak malam itu, Flow masih mencari tahu keberadaan sang ibu. Flow telah mencari tahu latar belakang keluarganya, akhirnya ia menemukan jika Adipati, merupakan keluarga terkaya nomor dua di negara nya.
Mulanya Flow hanya mencari data tenang Bourgogne tapi Flow gagal menemukan nya, karena nama itu tidak dibuat masukkan ke dalam data oleh keluarga Bourgogne.
Sebab keluarga Bourgogne hanya memakai nama Adipati B. dibelakang namanya jadi tidak ada yang mengetahui jika B. itu adalah Bourgogne yang merupakan keluarga terkaya nomor dua di negara F.
Bourgogne merupakan keluarga yang sangat tidak bisa di sentuh, karena mereka menguasai dunia bawah dengan begitu mudahnya saat itu. Hingga sekarang dunia bawah masih dibawah pengaruh Bourgogne. Dan kalian tahu? yang menjadi pemimpin Bourgogne adalah Khanza. Ya! Khanza Adipati Bourgogne ialah yang menjadi ketua mafianya, dunia bawah ia ciptakan untuk menjaga sang buah hati dari jauh. Ternyata selama ini Khanza selalu menjaga Flow dari jauh. Namun ia tidak bisa muncul di depan sang buah hati demi menjaganya dari musuh bebuyutannya!
Flow masih bersabar, ia tidaklah bodoh untuk tidak mengerti mengapa begitu sulitnya ia menemukan sang ibunda. Akhirnya Flow saat ini menelusuri tentang keluarga Adipati yang masih bisa ia tembus sistem keamanannya. Sebab Khanza sengaja melonggarkan Flow untuk mencari tahu tentang keluarga Adipati.
Sedangkan saat ini Khanza tengah duduk di depan komputer nya, ia tengah memperhatikan kerja Flow dalam meretas. Ia bangga dengan kepintaran yang dimiliki Flow, walaupun Flow belum melebihi kepandaiannya, ia yakin Flow akan berkembang seiring nya waktu.
"Anakku, maafkan ibu. Sekarang belum saatnya untuk kita bertemu. Nanti jika kamu sudah menemukan teka teki dari kaca itu, kamu akan menemukan ibu dengan mudah. Flow anakku sayang!" gumamnya sambil melihat album foto Flow dari kecil hingga Flow dewasa saat ini.
Ya Khanza selalu memperhatikan tumbuh kembang sang buah hati, walaupun semuanya dari jauh, dan tanpa siapapun yang mengetahui nya.
.
.
.
Lexa yang tengah di siksa Bima akhirnya pingsan karena tidak kuat dengan sakit yang ia terima saat wajahnya di lukis dengan begitu indahnya bahkan lukanya di bilas dengan air garam hingga ia menjerit-jerit kesakitan dan perihnya tidak akan bisa ia katakan, bahkan tidak lupa juga Bima mengoleskan dengan lada bubuk yang ia minta tadi, Lexa sudah tidak bisa menahan sakit hingga ia frustasi dan mengalami trauma hingga pingsan. Akhirnya setelah itu ia diseret kembali dan di lemparkan oleh anak buahnya di tepi jalan yang sepi.
Tidak peduli apakah ia akan ada yang menolong atau tidaknya mereka meninggalkan tubuh Lexa yang terluka-luka dan wajah yang begitu mengenaskan.
Tik tik tik
Hingga akhirnya hujan turun dan barulah Lexa sadar dari pingsan nya, ternyata jalan itu begitu sepi hingga tidak ada yang melewati nya dan Lexa yang pingsan tetap tergeletak di sana.
Auuuu,,,
Hiiiisssttt,,,
Luka-luka yang ia dapatkan terasa begitu perih, apalagi saat ini hujan turun mulai deras.
Ia berusaha untuk berdiri dan mencari tempat untuk berteduh. Kakinya terseok-seok berjalan menelusuri jalanan sepi itu, hingga beberapa jauhnya.
Setelah berjalan dan berjalan ia melihat sebuah rumah, ia merasa begitu bahagia melihat rumah itu, ia berharap akan ada orangnya dan meminta pertolongan kepada orang itu.
Tok tok tok
Tok tok tok
"Permisi!!" ia berusaha berteriak walaupun suaranya telah serak karena lelah menjerit-jerit kesakitan.
"Apakah ada orang?" katanya lagi. Namun masih tidak ada yang merespon panggilan nya itu.
Ia mencoba membuka pintu rumah itu, dan ternyata tidak terkunci sama sekali, ia masuk ke dalam, setidaknya masih bisa untuk beristirahat sebentar karena badannya begitu sakit dan lelah berjalan terseok-seok yang lumayan jauh.
.
.
.
Rangga telah memikirkan hal yang ia lihat kemarin hingga akhirnya ia memantapkan hati dan pikiran nya. Ya! Rangga telah memutuskan untuk tetap menuju hati nya, walau ia sempat tidak percaya dan terkejut dengan hal tidak logis yang ada pada diri Flow, ia telah memikirkan dan menunggu bagaimana hatinya memilih.
Rangga segera----
Bersambung
...----------------...
Jangan lupa seperti biasa jadikan favorit ya!!
Sekalian juga,
Like
Komentar sebanyak-banyaknya
Gift
Vote
Terima kasih banyak semuanya, sayang kalian semua,, 🥰😘😘🫶🫶
Lalu aku pengen tahu alasan kakek nya Flow tidak merestui hubungan antara ayah dan ibu nya