tidak salahkan aku mencintai papa angkatku? aku rasa tidak, walaupun kami terpaut umur belasan Tahuh, tapi aku rasa kami sangat serasi.
tak masalah dia hanya menganggapku anak, tapi aku pastikan dia hanya akan melihat aku. dan akan aku singkirkan wanita yang berniat mendekat pada ayah angkatku sekaligus lelaki yang aku cintai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah surat
Aku update 3 bab
Alena terduduk di tanah, seluruh tubuh Wanita itu langsung lemas tidak berdaya Ketika melihat nama Darius yang ada di papan nisan, dia memang membenci Darius, tapi kebenciannya tidak sampai menginginkan Darius mati.
‘’Alena … Alena.’’ Jayden dengan cepat membungkuk kemudian merangkul tubuh Alena.
‘’Daddy, katakan ini bukan makam papa Darius kan?” tanya Alena dengan suara yang gemetar, darah seakan berhenti mengaliri seluruh tubuh Alena, dunia Wanita itu benar-benar menggelap.
‘’Alena.’’ Panggil Jayden dia hanya mampu memanggil nama putrinya. Tanpa mengatakan apa pun, membuat hati Alena kian hancur.
‘’Daddy tolong katakan, papa Darius masih ada, kan, dia masih ada bersama kita, kan, tolong Daddy katakan, bahwa itu bukan papa Darius.’’ Alena menjerit diakhir kalimatnya, wanita itu tentu tidak mau kehilangan dengan cara seperti ini.
‘’Alena, kau harus mulia menerimanya, papa Darius memang sudah tidak Bersama kita,’’ jawab Jayden, dan sedetik kemudian Alena kehilangan kesadarannya, tentu saja Wanita itu terlalu shock dengan apa yang menimpa ayah angkatnya, terlebih lagi Darius meninggal karena ulahnya.
Beberapa jam kemudian
Alena membuka mata, Wanita itu menatap ke depan, dan sekarang dia sadar bahwa dia sedang berada di kamarnya, seketika Alena tersenyum Ketika menyadari bahwa dia sedang berada di kamarnya, “Ah, ternyata hanya bermimpi,’’ ucap Alena, yang mengira bahwa dia bermimpi, Darius meninggal.
Saat Alena akan bangkit dari berbaringnya, tiba-tiba Alena menghentikan niatnya Ketika Jayden masuk kedalam kamarnya, tubuh Wanita itu diam membeku Ketika melihat sang ayah masih memakai jas hitam, percis seperti yang dia mimpi tadi.
‘’Tunggu, apa aku tidak bermimpi tadi.’’ Alena menutup mulutnya Ketika menyadari dia tidak bermimpi, dan dia juga ingat tadi dia tidak sadarkan diri,
‘’Alena, tenang … tenang.’’ Jayden langsung membawa Alena kedalam pelukannya, dan tentu saja Alena langsung menangis sesenggukan Ketika di peluk oleh ayahnya. Rasa pedih menjalar dalam diri Alena, teringat beberapa bulan lalu bahwa dia mendoakan Darius mati, dan ternyata Tuhan mengabulkan doanya, tapi tentu saja ini bukan yang Alena mau. Bahkan bisa dibilang kematian Darius 100 persen karena ulahnya, jika saat itu dia tidak menyiksa Darius, tentu saja ayah angkatnya sekarang masih ada, sungguh Alena benar-benar menyesal, sangat menyesal.
Setelah dia menemui Darius beberapa bulan lalu dan menyumpahi Darius meninggal, tentu saja Alena menyesal, apalagi Darius terkapar seperti ini karena ulahnya. Tapi saat itu, Alena memutuskan untuk tidak menjenguk lagi ayah angkatnya, karena dia tidak ingin merasa bersalah, karena saat itu, Alena berpikir bahwa Darius pantas mendapatkan itu, dan sekarang sungguh Alena menyesali semuanya.
‘’Aku membunuhnya, Dad, aku yang membunuhnya,’’ Alen bergumam dengan sangat pelan, tenaganya seolah sudah terkuras habis.
‘’Alena semua sudah takdir, papa Darius pergi karena keinginannya sendiri.’’
Mendengar ucapan sang ayah, Alena langsung melepaskan pelukannya, kemudian dia menatap ayahnya dengan bingung.
‘’Ma-maksud Daddy.’’
"Beberapa bulan ini, kondisi Darius sudah sangat membaik dan bahkan Darius sudah bisa berbicara dan menggerakkan tangannya, dan kami baru mengetahui semalam bahwa ternyata Darius meminta para perawat untuk menyuntikkan pelumpuh saraf, entah apa tujuannya dan semalam pula kami dikabari bahwa Darius menghembuskan nafas Terakhir, obat peluruh saraf itu merenggut nyawa Darius."
Jayden menghentikan sejenak ucapannya, kemudian dia merogoh saku lalu setelah itu dia mengambil sesuatu dari sakunya.
"Suster memberikan ini pada Daddy, suster mengatakan bahwa surat ini dibuat untukmu."