NovelToon NovelToon
Kosmos: Odise Dimensi

Kosmos: Odise Dimensi

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Sci-Fi / Penyeberangan Dunia Lain / Hari Kiamat / Peradaban Antar Bintang
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: D. Septian D

Memasuki pertengahan era millenium, dunia berada didalam huru-hara kontradiksi kepentingan para ilmuwan antara memilih demi planet bumi atau antariksa?

Alexey, seorang ilmuwan muda, mendalami sebuah penelitian setelah kasus ayahnya yang hilang secara misterius yang mengarahkan dirinya menuju dimensi kosmos dan akibatnya pada fisika modern.

Bersama dalam satu tekad demi jawaban ilmu pengetahuan astrofisika, namun segelintir ilmuwan mengakhiri ambisinya. Hingga mereka berada dalam puncak konflik, yang mengakhiri segala-galanya.

Apa jawaban untuk mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D. Septian D, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 8: Petunjuk, Bagian 1

Dengan rasa yang tergesa-gesa, Alexey berlari menuju stasiun kereta api di Sankt-Petersburg untuk menuju Moskow. Sementara itu, di Moskow, Mira harus menunggu berjam-jam untuk kedatangan Alexey.

Di dalam gerbong kereta, Alexey membuka handphone miliknya.

"Lho? Handphoneku kenapa ya? Layarnya kok tiba-tiba rusak," ucapnya sedikit terheran.

Handphone miliknya hanya memunculkan warna putih kemudian mati dan menyala kembali dengan layarnya berwarna putih dan akhirnya mati kembali, begitu seterusnya. Ia terlihat bingung padahal handphone miliknya tidak pernah jatuh atau rusak sebelumnya. Rasa cemas mulai merayapi pikirannya. Apa ini pertanda sesuatu yang lebih besar?

Karena perjalanan masih panjang menuju Kota Moskow, ia tidak dapat memperbaikinya saat ini. Namun, ia teringat bahwa Mira akan menghubunginya saat sampai di stasiun.

Alexey duduk di kursinya, mencoba menenangkan pikiran. Di luar, pemandangan kota Sankt-Petersburg perlahan berganti menjadi pedesaan yang tertutup salju. Pikiran Alexey kembali ke kode-kode misterius yang ia temukan di layar komputernya. Kode-kode tersebut telah membawanya lebih dekat pada jawaban tentang hilangnya ayahnya, namun masih banyak yang belum terpecahkan.

Saat malam mulai menjelang, suasana dalam gerbong kereta semakin sunyi. Hanya ada suara gemuruh roda kereta yang berputar di atas rel. Alexey merasa ada sesuatu yang ganjil, sesuatu yang tidak bisa ia pahami. Ia mengeluarkan laptop dari tasnya dan mencoba memeriksa data-data yang sudah ia kumpulkan. Namun, tanpa koneksi internet, ia hanya bisa melihat dokumen-dokumen yang sudah tersimpan.

"Sepertinya harus menunggu sampai di Moskow," gumamnya pelan, sambil memandang layar laptop yang hanya menunjukkan dokumen-dokumen kosong.

Setelah beberapa jam, kereta akhirnya tiba di Moskow. Alexey bergegas keluar dari stasiun, mencari Mira yang telah menunggunya di luar.

"Alexey!" seru Mira ketika melihatnya. "Kenapa lama sekali? Aku sudah menunggu berjam-jam!"

"Maaf, Mira. Handphoneku rusak di perjalanan. Layarnya hanya menampilkan warna putih dan mati," jawab Alexey dengan nada cemas.

Mira mengernyitkan dahi. "Itu aneh. Apa yang terjadi sebelumnya?"

"Entahlah. Saya tidak menjatuhkannya atau melakukan sesuatu yang bisa merusaknya. Mungkin hanya kebetulan."

Mira mengambil handphone Alexey dan melihat layar yang terus berkedip. "Mungkin kamu bisa coba periksa nanti. Sekarang, ada apa denganmu?"

"Nanti kuceritakan, sebaiknya kita pergi dari sini," jawab Alexey, mencoba menyembunyikan kegelisahannya.

Mereka berdua menuju ke kantor RSA, di mana mereka memiliki akses ke alat dan data yang diperlukan untuk memecahkan kode tersebut. Alexey dan Mira bekerja sepanjang malam, mencocokkan data dan menganalisis setiap petunjuk yang mereka miliki.

Alexey menjelaskan bagaimana kode itu muncul, "Jadi, saat sedang membuka dokumen misi kemarin itu, ada beberapa data yang cukup aneh terkait Mir. Apakah Mir kembali error?"

"Tidak, bukankah kamu sendiri yang tahu itu? Lagi pula kamu mengawasinya, bukan?" tanya Mira dengan sedikit keheranan pada Alexey.

"Ya, tetapi kode-kode ini sebenarnya muncul tiba-tiba. Tidak ada kode semacam ini di Mir atau tempat lain. Tapi saya tidak berpikir Mir diretas oleh seseorang," balas Alexey.

"Tidak ada yang meretas Mir. Mir juga sudah cukup tua dibanding satelit lainnya di berbagai negara. ISS lebih baik dari Mir," ujar Mira.

A225ROS dan KOS1978ASL. Dua kode yang membuat pusing mereka berdua. Saat pagi mulai menyingsing, mereka akhirnya menemukan sedikit jawaban kode.

"Tunggu sebentar," kata Alexey dengan mata terbelalak. "Ini bukan kebetulan, sepertinya ada yang aneh dari kode A225ROS."

Mira menatapnya dengan penasaran. "Apa kira-kira?"

"Kemungkinan A225 merujuk pada salah satu penomoran anggota RSA. Nomorku A250, kamu A278. Benar begitu bukan?" ujar Alexey.

"Masuk akal. Tetapi penomoran RSA hanya dimulai dari A227 sampai B104. A227 itu nomor milik Maximov, Kepala RSA di sini. Lantas siapa A225 ini?" jawab Mira.

"Ini berarti ada dua nomor hilang, A225 dan A226. Mungkin saja ada A221 dan seterusnya, kan? Tapi saya tidak percaya ini bisa membawa kita lebih dekat pada jawaban sebenarnya," kata Alexey dengan nada penuh harap.

Secercah kode sedikit demi sedikit mulai terpecahkan.

Hingga hari menjelang malam, di kantor RSA yang sunyi, mereka berdua terus bekerja, menganalisis kode demi kode. Alexey dan Mira akhirnya berhasil menguraikan satu kode misterius ini.

"Ini adalah kode yang menunjukkan anggota RSA," kata Mira. "Tapi siapa sebenarnya?"

"Mungkin, jika A225 menunjukkan penomoran dan ROS bisa jadi singkatan untuk Roskosmos," balas Alexey.

"Tapi bagaimana dengan kode KOS1978ASL?" tanya Mira.

"Kita harus mencari data lebih banyak dari ini. Butuh waktu lama untuk mengungkap semuanya," jawab Alexey.

Mira mengangguk. "Baiklah, mari kita persiapkan segala sesuatunya. Tapi ada baiknya kamu perlu istirahat dulu."

Malam itu yang sangat dingin, Alexey kembali pergi beristirahat di hotel.

Namun, saat ia sedang merapikan barang-barangnya, handphonenya tiba-tiba kembali menyala, menunjukkan layar putih yang berkedip-kedip. Alexey mengambilnya dan memperhatikannya dengan seksama. Kedipan tersebut ternyata mengikuti pola tidak biasa.

Ia penasaran dengan handphonenya sendiri. Namun, tiba-tiba, suara ketukan keras di pintu kamarnya membuatnya terbangun. Alexey membuka pintu dan menemukan dua orang pria berpakaian seragam dinas militer lengkap tanpa membawa senjata berdiri di depannya.

"Alexey Novasky?" tanya pria tersebut dengan suara tegas dan serius.

"Ya, saya. Anda siapa?, Apa saya dihukum atas kesalahan lama?, Tidak...tidak...! " jawab Alexey dengan gugup.

Pria itu menyerahkan sebuah amplop biru dengan tulisan tangan yang rapi. "Kami membawa ini untuk Anda. Mohon diterima!."

Sebelum Alexey sempat bertanya lebih lanjut, pria itu berbalik dan pergi dengan cepat.

Alexey menutup pintu dan duduk di tepi tempat tidur, membuka amplop tersebut dengan tangan yang gemetar.

Dengan hati-hati, ia mulai membaca pesan tersebut.

1
anggita
like👍+☝tonton iklan. semoga novelnya lancar banyak pembaca.
OnAnimous
mampir juga ka
Leekay_Clowpd
keren kak ^^, apa kakak ada rencana buat ikut space explorer nanti?
Leekay_Clowpd: tentu, kebetulan juga aku punya cerita space explorer, sekalian nyari inspirasi ^^
D. Septian: Kemungkinan, bantu support ya/Plusone//Good/
total 2 replies
D. Septian
terjadinya*
Scar
Mantap banget! 🙌
D. Septian: Bakal update kok😉
total 1 replies
kappa-UwU
Ga sabar jilid berikutnya
D. Septian: Sip, saran dan dukungannya ya👍
total 1 replies
Muhamad Ali
Maknyus! 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!