REINKARNASI berkali-kali dan berpacaran dengan seorang MALAIKAT TERKUTUK? Oh, please! Itu hanyalah sebuah cerita fantasi!
Tapi di Cerita ini, semuanya terasa... NYATA!
Kisah CINTA terlarang antara Manusia dan Malaikat, yang menyebabkan terjadinya peperangan antara Malaikat dan Golongan Terasing.
Golongan Terasing adalah Makhluk Abadi yang memburu seorang Myra Ainsley (Manusia), karena sudah menyalahi TAKDIR dengan melakukan REINKARNASI berkali-kali.
Itulah sebabnya Ignatius (Malaikat), menyembunyikan Myra Ainsley di sekolah tempat manusia setengah malaikat (NEPHILIM) agar terhindar dari kematian.
-Apakah Ignatius berhasil memerangi para MAKHLUK ABADI itu?
-Apakah Myra Ainsley berhasil mempertahankan hidupnya di Reinkarnasi terakhirnya?
Ikuti kisah "THE CURSED ANGEL" hanya di NovelToon... ❤
👣Follow Me👣
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora79, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TCA-08 : TENTANG IGNATIUS GRIGORI
Ignatius mengangguk...
"Sama seperti biasanya, yang berbeda adalah awal mulanya dimana kamu terlarang untukku. Saat itu aku sedang menerima hukuman, dan aku jatuh cinta kepadamu di saat yang salah. Keadaanku saat itu buruk.... Sangat buruk... Di Surga."
"Karena posisi... diriku... aku dilarang untuk mendekati dirimu. Kamu mengalihkan perhatianku, Myra. Aku yang seharusnya berkonsentrasi untuk memenangkan peperangan saat itu, pikiranku terpecah karena dirimu. Dan perang itulah yang masih berlangsung hingga saat ini. Haaaah! Sampai saat ini kamu belum menyadarinya. Perhatian aku masih teralihkan..." ujar Ignatius sambil menghela nafas berat.
"Jadi.... Kamu adalah seorang Malaikat dengan posisi tertinggi," gumam Myra pelan, tapi masih bisa terdengar.
"Ya...."
Ignatius terlihat sangat menderita. Dia menjeda sesaat, lalu berkata dengan berat hati:
"Rasanya seperti jatuh dari tempat yang sangat tinggi...."
Tentu saja berat! Ignatius adalah seorang Malaikat penting di Surga, sehingga akan menimbulkan keretakan yang sangat besar. Rasa cintanya kepada seorang gadis manusia biasa, benar-benar terlarang!
"Dan kamu melepaskan semua itu, hanya untukku? Demi aku?" tanya Myra dengan mata yang membelalak.
"Tentu saja! Aku tidak akan mau mengubah apa pun... Ini adalah keputusanku," jawab Ignatius sambil menyentuhkan dahinya ke dahi Myra.
"Tapi aku bukan siapa-siapa..." ujar Myra.
Myra merasa terbebani dan seakan sedang menyeret... Menyeret Ignatius ke bawah.
"Dengan begini, kamu sudah melepaskan begitu banyak! Dan kini kamu terkutuk selamanya!" ujar Myra yang merasakan perutnya bergejolak.
Ignatius mematikan mesin mobilnya, dia tersenyum sedih ke arah Myra.
"Mungkin... tidak untuk selamanya..." ujar Ignatius.
"A...a...apa maksud kamu?" tanya Myra tergagap.
Ignatius keluar dari mobilnya dan berjalan mengitari mobil tersebut untuk membuka pintu Myra.
"Ayo keluar... Mari kita jalan-jalan..." ajak Ignatius kepada Myra.
Mereka berjalan ke ujung jalan, yang ternyata jalan itu tidak buntu. Jalan itu menuju ke sebuah tangga batu curam menurun ke arah air. Di sebelah kirinya ada sebuah jalan setapak. Ignatius meraih tangan Myra dan berjalan ke ujung tebing yang curam.
"Ma...ma... mau kemana kita?" tanya Myra gugup.
Ignatius hanya tersenyum, meluruskan bahunya, dan mulai membentangkan sayapnya.
Perlahan, kedua sayap itu keluar dari kedua bahunya dan terbentang ke atas, mengembang dengan suara derak lembut yang nyaris tidak terdengar.
Saat kedua sayap itu terbuka sempurna, terdengar dentuman lembut seperti sebuah suara selimut yang dihempaskan ke atas lantai.
"Sreeeek.... Buuuummm..."
Untuk pertama kalinya, Myra memperhatikan bagian belakang kaus oblong yang Ignatius pakai. Terdapat dua buah celah kecil yang tidak terlihat sebelumnya, sekarang tersibak untuk membiarkan kedua sayapnya keluar.
"Apakah Ignatius memakai pakaian khusus para Malaikat, ya? Atau dia mengenakan pakaian tertentu, saat dia ingin menggunakan sayapnya?" monolog Myra dalam hati.
Biar bagaimanapun juga, kedua sayap itu tidak pernah gagal untuk membuat Myra terpesona.
"Indah... Sangat Indah...." ujar Myra dalam hati sambil menatap kedua sayap Ignatius.
...----------------...
Kedua sayap itu sangat besar! Terbentang tiga kali lebih tinggi dari ukuran tubuh Ignatius. Melengkung tinggi ke langit dengan kedua sisi seperti sebuah layar putih yang lebar.
Bentangan lebar kedua sayap itu menangkap sinar bintang dan memantulkan cahaya yang lebih terang, sehingga cahaya itu terlihat Agung.
Di dekat tubuhnya, warna sayap itu terlihat lebih gelap dan menyatu dengan otot di bahu Ignatius. Akan tetapi, di sepanjang ujungnya meruncing tipis seperti bilahan pisau tajam yang siap menembus para musuhnya.
Myra Ainsley menatap kedua sayap itu dengan pandangan yang memuja, dia mencoba untuk mengingat setiap baris bulu megah itu ke dalam benaknya.
Menyimpannya ke dalam memory kenangannya di saat Ignatius harus pergi meninggalkannya....
...----------------...
ingin muntah ga Tius???