Marisa yang merupakan anak perempuan yang di asuh Azka dan Amanda kini sudah tumbuh besar, Marisa yang mulai mencari dimana keberadaan ibu sambung nya itu karena sejak kecil hanya Amanda yang menjaga nya dan ikatan batin antara dirinya dan Amanda sudah terjalin sejak ia kecil, namun di tengah pencarian ibu nya itu, Marisa bertemu dengan Kevin, Saudara tirinya, Marisa jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Kevin, namun apakah Marisa akan tetap mencintai Kevin saat dia tau Ken Adalah adik tiri nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 08 -Memilih-
Setelah selesai menelepon Amanda, Rachel berniat untuk mengantar Marisa pulang, namun Azka sudah lebih dulu datang dan menunggu di luar rumah, dia sama sekali tidak masuk dan hanya diam menunggu sampai Marisa keluar.
Marisa keluar bersama dengan Rachel dan juga ibu Amanda, saat Azka mendengar suara Marisa dia menatap nya " sayang kenapa kau tidak bilang jika ingin ke rumah nenek? setalah les ayah bisa mengantar mu ke sini " menatap Marisa dan memangil tas sekolah nya
Marisa menunjukan apa yang sedang ia bawa kepada Azka " ayah lihat, aku membuat kue dengan nenek, ini adalah hari ibu, aku sudah menelpon ibu dan kami tiup lilin bersama, ini kue untuk ayah " memberikan nya kepada Azka
Azka yang sama sekali tidak tau jika ini adalah hari ibu, merasa bersalah karena menolak permintaan Marisa untuk ke rumah ibu Amanda, Azka menatap Rachel dan ibu Amanda yang mendekati nya.
" Sudahlah nak, kau tidak perlu merasa bersalah, kau memang tidak tau " ibu Amanda yang sudah tau perasaan Azka, jelas terlihat dari raut wajah nya pasti dia merasa bersalah
" Marisa sayang kau masuk lah ke dalam mobil, ayah akan bicara sebentar dengan nenek " menatap Marisa dan membukakan pintu mobil untuk Marisa
Setelah Marisa masuk, Azka menatap Rachel dan ibu Amanda, dengan tatapan yang serius, seperti ada sesuatu yang akan dia katakan, sekarang dia terlihat sedang menyiapkan mental nya.
Azka menarik nafas nya panjang " ibu, Rachel aku sudah berbincang dengan Kenzo hari ini, dan aku sudah mengambil keputusan bahwa aku akan menikah lagi, dengan teman Rachel " ucap nya dengan jelas
Rachel merasa kaget, karena dia mengatakan bahwa akan menikah dengan teman nya " maaf dengan teman ku? Teman yang mana? " menatap Azka dengan lekat
Azka memberikan foto yang sebelum nya sudah di kirim Kenzo kepada nya " ini, aku sama sekali tidak berniat untuk menyakiti siapapun, tetapi setelah kejadian hari ini, sepertinya Marisa memang membutuhkan sosok ibu, walau aku tidak mencintainya nanti, aku harap dia mencintai Marisa seperti Amanda "
Rachel menatap foto itu, di dalam nya jelas gambar gadis cantik, dengan jas dokter, kuncir satu, itu adalah Mora, sahabat nya dulu sewaktu bekerja di rumah sakit bersama Amanda, Amanda dan Mora sering sekali di katakan kembar, karena sikap mereka yang persis sama, hanya saja Mora tidak setinggi Amanda.
" Mora? " ucap Rachel setelah menatap foto tersebut
" Kau pasti sudah tau, dia adalah sahabat mu juga dulu, aku tidak tau mengapa Kenzo meminta ku menikah dengan nya, tetapi dengan sikap dan profesi yang sama, mungkin Marisa bisa menerima nya dengan baik "
Ibu Amanda menatap foto tersebut " kau benar nak, ibu juga sudah mengatakan bahwa kau harus menikah lagi, anak tanpa didikan sosok ibu maka tidak ada artinya nak, ibu akan mendukung semua keputusan ku "
Rachel menatap Azka " Baiklah, jika Kenzo sudah mengatakan itu, maka aku akan urus pertemuan mu besok dengan nya, kalian harus mengenal satu sama lain, aku harap kau bisa bahagia sekarang " menatap ibu Amanda dan berpamitan, lalu masuk ke dalam mobil nya
Di dalam mobil, Rachel mengatakan kepada Amanda tentang berita yang baru saja ia dengar ini, walau Amanda dan Azka sudah berpisah, berita seperti ini Amanda juga harus mengetahui nya.
Tak lama setelah Rachel masuk ke dalam mobil, Azka juga pamit dan membawa Marisa pulang ke rumah.
Di rumah Azka mengendong Marisa dan membawa nya ke kamar, Azka menatap Marisa yang sudah tertidur pulas " ayah hanya ingin menjadi yang terbaik untuk mu sayang, ayah tau kau merindukan ibu Amanda, tetapi dia tidak akan pernah kembali bersama kita, maka sekarang ayah akan membawa sosok yang sama seperti nya, karena apapun yang membuat mu bahagia, maka akan ayah lakukan "
...****************...
Tepat pukul tujuh pagi, Azka berangkat ke kantor setelah mengantar Marisa ke sekolah, hari ini ada rapat yang akan ia hadiri, dia ke kantor jauh lebih awal dari biasanya.
Sampai di kantor, Azka melihat ada keramaian di depan ruangan nya, dengan cepat dia ke sana dan melihat apa yang sedang terjadi, ternyata ada salah satu karyawan nya yang pingsan di sana, kata karyawan yang lain, dia tidak pulang ke rumah karena dia sedang lembur, Azka yang takut nama kantor nya yang akan tercemar, dengan cepat meminta salah satu karyawan nya untuk menelpon ambulance.
Saat ambulance datang, Azka di minta untuk ikut dengan karyawan nya itu, Karana dia salah bosnya, tidak lupa dia meminta sekretaris nya untuk membatalkan rapat nya pagi ini.
Singkat waktu, Ambulance sampai di rumah sakit, beberapa perawat datang dan membawa pasien nya langsung menuju ruang UGD.
Azka menunggu di salah satu kursi, dia terlihat sangat khawatir, tak lama menunggu seorang dokter wanita mendekati Azka " wali dari pasien yang bernama putri? " ucap dokter itu kepada Azka yang sedang duduk
Mendengar suara itu Azka menatap nya, dia melihat gadis yang sangat cantik, dengan jas rumah sakit nya, kuncir satu rambutnya, wajah nya yang sangat mulus dan juga putih, ini persis seperti Amanda
...MORA ANANDA PUTRI...
" Mora " ucap Azka, dia bahkan tidak menatap name tag Mora
Mora yang sama sekali tidak mengenal Azka, merasa heran bagaimana dia mengenal dirinya " maaf pak, apakah kita pernah bertemu sebelumnya? " menatap Azka dengan bingung
Azka sadar, mungkin Rachel belum mengatakan apapun tentang dirinya kepada Mora " maksud saya dokter Mora, " Azka menunjuk name tag yang digunakan Mora
Mora melihat name tag " iya benar, apakah bapak wali ibu putri? " bertanya sekali lagi
" Benar, saya bos nya "
" Baik pak, sekarang ibu putri sudah sadar dan jauh lebih baik, saya meminta bapak untuk ke meja resepsionis agar kita bisa melakukan pengisian data pasien pak " menuntun Azka menuju meja resepsionis
Di meja resepsionis, Mora terlihat sedang meminta suster yang bertugas untuk membatu Azka, bukan nya melihat suster itu, Azka terpana dengan kecantikan Mora yang sangat mirip dengan Amanda, sikap mereka yang sama membuat Azka seperti ingin jatuh cinta sekali lagi.
" Pak, bisa lanjut dengan suster ini, saya pamit " ucap Mora dengan senyuman di wajah nya, Mora sama dengan Amanda, sangat ramah dan baik hati
Azka menarik tangan Mora saat dia ingin pergi " tunggu " ucap nya
Mora menatap heran Azka, dan menarik pelan tangan nya " iya pak kenapa? "
Azka memberikan kartu nama nya serta nomor telepon nya kepada Mora saat itu " ini nama dan nomor telpon saya, saya yakin setelah kejadian hari ini, kita akan sering bertemu " ucap Azka di akhiri dengan senyuman yang manis dari nya
Guys bantu like ya, karena satu like dari kalian membuat author semangat nulis dan update lagi, terimakasih