Haris seorang pemuda tampan dan pembisnis sukses, Haris sangat bosan dengan wanita-wanita yang mendekati dirinya karena harta membuat Haris memutuskan untuk menyamar demi mendapatkan pasangan yang tidak mendekati dirinya karena harta, berhasilkah Haris mendapatkan cinta sejati yang tulus mencinta Haris apa adanya tanpa mempermasalahkan hidup sederhana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Dayat pura-pura tidak tahu maksud kedatangan Haris ke kantor, Dayat membiarkan Haris cerita pengalaman pertamanya cari kerja kemarin.
"Suruh Oki bawakan kemeja dan sepatu gua, soalnya besok gua sudah mulai kerja nih bro." ucap Haris menikmati makanan yang dikasih Dayat.
"Siap bro, kerja dimana bro beruntung sekali Lo langsung dapat kerjaan?" tanya Dayat pura-pura kaget.
"Di kantor pemasaran perkebunan, gua diterima jadi bendahara oh iya bos nya cantik sekali bro bikin gua tidak merasa sia-sia kemarin cari kerja sambil jalan kaki." cerita Haris pertama kalinya jalan kaki, demi cari kerjaan ditempat orang lain.
"Beruntungnya Lo, semoga tuh cewek masih jomblo dan bisa Lo deketin bro kan lumayan cocok kalian tuh sama-sama punya bisnis sendiri dengan jabatan yang sama." lanjut Dayat penuh harapan, karena orang yang ditemui Haris sepertinya cocok untuk Haris.
Haris mengaminkan ucapan Dayat, Haris akan coba deketin pemilik perkebunan dengan cara sederhana sesuai rencana Dayat dan Haris dan berharap bos nya bukan perempuan matre.
**
Karla melihat temen-temennya berangkat kerja ke toko kue, membuat Karla sedih karena tidak jadi satu tempat kerjaan bareng temen-temennya.
"Guys, saya pesen kue nastar iya, mau saya bagikan ke karyawan di perkebunan." ucap Karla, walaupun Karla tidak bisa kerja di toko kue setidaknya Karla selalu beli kue dengan jumlah banyak setiap harinya.
"Mau berapa kotak? Kamu cantik sekali Karla pakai baju itu, kamu memang cocok jadi bos dengan baju seperti itu deh?" tanya dan puji Kiki, Kiki sudah tahu kalo Karla lebih cocok urus perkebunan dari pada kerja di toko kue.
"Bisa saja kamu, biasa lima puluh kotak iya, jam dua siang tolong anterin ke kantor pemasaran iya Ki." lanjut Karla berusaha tidak sedih dengar pujian Kiki.
Andaikan Kiki tahu perasaan Karla sekarang, pasti tidak akan puji Karla seperti tadi karena Karla sesungguhnya tidak suka menjadi bos lebih suka jadi karyawan biasa karena merasa tidak punya beban sama sekali.
Kiki siap bawa kue sesuai keinginan Karla, Kiki pamit jalan duluan ke toko kue buat siapin pesanan kue yang diminta sama Karla tadi.
**
Haris cemberut karena Dayat tidak setuju Haris bawa mobil, buat berangkat kerja besok supaya tidak jalan kaki selama kerja dan ngamar.
"Bro bagaimana sih, Lo kan dalam masa penyamaran bro, masa datang ke perkebunan jalan kaki terus pas kerja bawa mobil bisa-bisa Lo dibully ditempat kerja bro." ucap Dayat yakin, karyawannya Karla bakal bully Haris karena dianggap banyak gaya cuman karena jadi bendahara.
"Huh sial, tapi naik motor boleh kan masa gua selama kerja jalan kaki yang bener saja sih bro, ganteng-ganteng kok berangkat kerja jalan kaki setiap hari sih!" protes Haris kesal.
"Boleh deh, Lo bawa motor karyawan Lo di rumah saja, itu motor yang cocok buat Lo selama nyamar jadi orang sederhana." saran Dayat mendadak.
"Iya sudah Lo suruh Oki sekalian bawa motor, helm, dan STNK sekalian." lanjut Haris pasrah.
Haris berusaha sabar terima pemberian Dayat demi misinya, untungnya target wanita yang mau dideketin sudah dapat selain cantik juga seorang bos jadi tidak merasa rugi terima semua saran Dayat yang bikin hidupnya jadi susah.
Dayat langsung telefon Oki buat bawain kemeja, celana kerja, sepatu, dan juga motor untuk Haris pakai selama kerja di perkebunan.
