NovelToon NovelToon
Zero: Tahta Oyama

Zero: Tahta Oyama

Status: tamat
Genre:Tamat / Tokyo Revengers
Popularitas:785
Nilai: 5
Nama Author: pralam

Kota Toagi terbagi menjadi lima wilayah, masing-masing dikuasai oleh kekuatan yang berbeda. Di timur, SMA Oyama memegang kendali, dikenal sebagai sarang para berandalan. Di barat, Geng Hakkai memerintah. SMA Mishima di selatan dan SMA Tokuji di utara terus-menerus bersaing untuk memperluas pengaruh mereka. Di tengah semua wilayah ini, terdapat daerah netral yang dikuasai oleh Geng Takagawa, menjaga keseimbangan rapuh di kota tersebut.

Kaito Takeda, seorang siswa baru di SMA Oyama, datang dengan ambisi besar. Dia ingin menyatukan sekolah yang terpecah belah ini dan membawa semua berandalan di bawah satu bendera. Namun, untuk mencapai tujuannya, Kaito harus menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam SMA Oyama maupun dari geng-geng lain yang tidak akan menyerahkan wilayah mereka begitu saja.

Pertarungan sengit, pengkhianatan, dan aliansi yang tak terduga menjadi bagian dari perjuangan Kaito untuk menguasai Tahta Oyama dan menyatukan Toagi dalam satu kekuatan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pralam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13: Pertempuran di Aula

Di Aula SMA Oyama

Aula SMA Oyama yang biasanya tenang kini dipenuhi oleh ketegangan. Kaito dan teman-temannya telah mengumpulkan semua pemimpin geng dan siswa yang setia untuk mendiskusikan langkah selanjutnya dalam upaya menyatukan SMA Oyama. Namun, suasana berubah menjadi konflik terbuka ketika beberapa pemimpin geng menolak untuk tunduk di bawah kekuasaan Kaito, menciptakan perpecahan yang semakin dalam.

Kaito berdiri di depan aula, dikelilingi oleh kelompoknya—Makoto, Rika, dan Taro—sementara siswa-siswa lain mulai memisahkan diri menjadi dua kelompok. Di sisi kanan, kelompok yang setia kepada Kaito, sementara di sisi kiri, kelompok yang menolak kekuasaan Kaito, dipimpin oleh Yuto dan Takashi yang masih marah.

"Ini udah cukup! Kalau kalian nggak mau ikut gabung, kita akan tunjukkan ke kalian kenapa kita nggak bisa diremehkan!" teriak Rika, memprovokasi kelompok yang menolak.

Yuto, dengan wajah penuh kemarahan, memimpin serangan dengan memerintahkan anak buahnya untuk menyerang. "Kalian semua bakal tau rasanya kalau melawan kami!"

Kaito mencoba menghentikan konflik dengan berteriak, "Ini bukan cara kita menyelesaikan masalah! Ayo kita bicara dengan kepala dingin!"

Namun, teriakan Kaito tenggelam dalam suara pertarungan yang segera meletus. Para siswa mulai terlibat dalam perkelahian sengit, menghantam satu sama lain dengan kekuatan penuh. Suara tinju yang menghantam, teriakan kemarahan, dan suara benda yang hancur memenuhi aula yang dulunya damai ini.

Pertarungan di Aula

Makoto, dengan cepat bergerak maju, menghadapi beberapa anggota geng Yuto dengan pukulan-pukulan kuat. "Lu mau ribut? Ayo rasain ini!" katanya sambil menghantam salah satu lawan hingga terjatuh ke lantai.

Rika, dengan kecepatannya yang mengesankan, berlari di antara lawan-lawannya, memberikan pukulan dan tendangan yang mengacaukan barisan musuh. "Kalian pikir ini cuma permainan? Gua bakal tunjukkin ke kalian!"

Sementara itu, Taro, dengan kekuatan fisiknya yang luar biasa, menangkis setiap serangan dan menghantam lawan-lawannya dengan tenaga penuh. "Kalau kalian mau pertarungan, gua siap!" teriak Taro, menghajar beberapa siswa yang berani mendekat.

Kaito sendiri berusaha untuk mencari jalan keluar dari kekacauan ini. Dia menghadapi Takashi di tengah pertempuran, melepaskan pukulan demi pukulan dengan penuh tekad. "Takashi, ini udah cukup! Lu dan anak buah lu harus berhenti!"

Takashi, meski kelelahan, terus melawan dengan kekuatan tersisa. "Gua nggak bakal mundur, Kaito! SMA Oyama bukan tempat lu main-main!"

Kekacauan yang Memuncak

Pertarungan semakin brutal, dengan lebih banyak siswa terlibat di kedua belah pihak. Aula yang awalnya penuh dengan suara debat kini berubah menjadi medan pertempuran tanpa ampun. Para siswa yang setia kepada Kaito mulai menunjukkan keunggulan, namun perlawanan dari kelompok yang menolak tetap sengit.

Ketegangan semakin meningkat saat beberapa siswa mulai terluka serius. Kaito merasa frustasi dan khawatir melihat situasi yang semakin tak terkendali. Dengan darah yang mengalir dari luka-lukanya, Kaito berusaha sekuat tenaga untuk menghentikan pertempuran.

"Ini udah gila!" teriak Kaito dengan suara penuh kemarahan dan keputusasaan. "Kita harus berhenti! Kita harus cari cara lain buat nyelesain masalah ini!"

Intervensi Tak Terduga

Tiba-tiba, saat pertempuran memuncak, seorang sosok yang tidak dikenal muncul di pintu aula. Sosok ini mengenakan jaket kulit hitam dan memiliki aura tenang yang membuat semua orang berhenti sejenak. Dia adalah Sayan, seorang penengah yang dikenal di kalangan geng-geng SMA Oyama karena kemampuannya untuk menyelesaikan konflik.

Sayan melangkah masuk ke tengah aula, dengan tatapan tegas dan penuh kewibawaan. "Udah cukup! Kalian semua udah terlalu jauh. Pertarungan ini nggak bakal bikin masalah selesai."

Semua orang berhenti sejenak, terkejut melihat kemunculan Sayan. Kaito dan Takashi saling berpandang, sama-sama bingung dengan kehadiran penengah ini.

Sayan mengangkat tangan, meminta perhatian semua orang. "Kita nggak bisa terus-terusan bertarung kayak gini. Ini cuma bakal bikin SMA Oyama semakin terpecah. Kita butuh cara yang lebih baik untuk nyelesain masalah kita."

Kaito, dengan nafsu pertempuran yang masih membara, menatap Sayan. "Lu pikir lu bisa ngatur semua ini? Kami semua udah terlalu lama berantem."

Sayan mengangguk, tetap tenang. "Gua tahu. Tapi kalau kalian terus bertarung, kalian cuma akan membuang waktu dan tenaga. Lu semua harus belajar buat bekerja bareng, bukan saling menghancurkan."

Dengan kehadiran Sayan, ketegangan di aula mulai mereda. Para siswa yang masih bertempur mulai menurunkan tangan mereka, meski masih tampak marah dan lelah. Kaito dan Takashi saling bertukar pandang, menyadari bahwa pertempuran ini harus dihentikan untuk sementara waktu.

Setelah Pertarungan

Saat ketegangan mulai mereda, Kaito dan teman-temannya menghampiri Sayan dengan rasa lega namun masih penuh pertanyaan. "Jadi, apa yang lu tawarin buat kita?" tanya Kaito dengan nada serius.

Sayan, dengan tatapan penuh perhatian, menjawab, "Gua bakal bantu kalian nyelesain konflik ini. Tapi kalian harus siap untuk ngerubah cara kalian berfikir dan bertindak. Kalian harus berani buka pikiran dan belajar buat bekerjasama."

Kaito mengangguk, merasa sedikit tenang dengan tawaran Sayan. "Gua yakin kita bisa nyelesain ini. Tapi kita harus siap untuk ngelakuin semua yang diperlukan."

Sayan mengangguk, dan suasana di aula mulai tenang. Dengan bantuan penengah yang baru ini, Kaito dan teman-temannya bersiap untuk melanjutkan perjuangan mereka, dengan harapan bahwa mereka bisa menyatukan SMA Oyama dengan cara yang lebih baik.

1
Pralam Basura
karena menurut saya cerita yang sekarang kurang menarik, saya berniat merombak novel ini dan memulainya lagi dari awal semoga kalian suka cerita yang baru ini 😅
Cliks Zuan
Baru Datang Mau Jadi Penguasa Wkwk Lawak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!