Spin off DELMAR
Gadis baik-baik, bertemu dengan badboy sekolah. Sepuluh kali putus, sepuluh kali juga balikan. Seperti itulah hubungan cinta antara Naomi dan Aiden. Perbedaan diantara mereka sangar besar, akankah cinta mampu mempersatukan mereka?
"Naomi hanya milik Aiden. Tidak ada yang boleh miliki Naomi selain Aiden. Janji," Aiden mengangkat kelingkingnya.
"Janji." Tanpa fikir panjang, Naomi menautkan kelingkingnya pada kelingking Aiden.
Janji gila itu, membuat Naomi selalu gagal move on.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KELINCI
Jika Naomi panik, takut kena marah Pak Junaedi karena dikira pacaran, Aiden malah sebaliknya, cowok itu terlihat santai saja. Bahkan belum mau melepas tangan Naomi meski Pak Junaedi sudah dekat
"Balikan ya," Aiden malah mencari kesempatan dalam kesempitan.
"Lepasin, ada Pak Juned."
"Balikan."
"Enggak!" Naomi panik saat Pak Juned kian dekat.
"Balikan."
"Enggak."
"Balikan."
"Iya."
"Yess!" Aiden berseru girang, dan akhirnya melepaskan tangan Naomi. Kesempatan itu, langsung digunakan Naomi untuk berlari menuju bangkunya.
"Aiden, ngapain kamu disini, nggak denger sudah bel?" tanya Pak Juned. Pria itu memang terkenal sebagai guru yang sangat disiplin. Sebelum bel, sudah meninggalkan ruang guru, hingga saat bel, bisa langsung masuk kelas.
"Denger kok, Pak."
"Lalu, ngapain masih disini?" Suara Pak Junaedi sangat keras, membuat para siswa memperhatikan dia dan Aiden yang ada di depan pintu. Tapi meskipun suara Pak Junaedi keras, Aiden menjawab dengan pelan, jadi hanya siswa yang mejanya dekat pintu saja yang bisa mendengar.
"Nganterin cewek saya, Pak."
"Ngapain juga dianterin. Cewek kamu gak mungkin kesasar di sekolah."
"Bukan takut kesasar Pak, tapi takut ada yang nikung kalau gak dipepetin terus."
Pak Junaidi sampai geleng-geleng melihat kelakuan anak zaman sekarang. "Kembali ke kelas kamu. Sudah kelas XII, jangan kebanyakan pacaran."
"Gak banyak kok Pak, pacar saya cuma satu."
Wajah garang Pak Junaedi langsung keluar gegara kesal Aiden terus menjawab. "Balik sana!" bentaknya.
"Siap, Pak!" Aiden langsung bersikap tegap. "Nitip pacar saya ya, Pak. Tuh, yang paling cantik, Naomi." Aiden menunjuk ke arah Naomi.
Meski tak mendengar apa yang mereka bicarakan, wajah Naomi memerah saat Aiden menunjuk ke arahnya. Semoga saja, cowok itu tidak gila, batinnya.
Dengan langkah yang terasa ringan, dan senyum-senyum, Aiden kembali ke kelasnya. Sesampai di sana, dia langsung mendapatkan tatapan aneh dari teman-teman satu gengnya. Tatapan penuh tanda tanya.
"Den, udah mau kiamat ya?" tanya Alan yang bangkunya ada di depan Aiden.
"Mana gue tahu," Aiden mengedikkan bahu sambil senyum-senyum. Saat ini, dia memang sedang sebagai itu.
"Kata anak-anak, lo sholat Den?" Jordan kepo tingkat dewa.
"Sholat?" Aiden malah mengulang pertanyaan Jordan. "Gue cuma gerak-gerak ngikutin orang sholat, gak baca apa-apa. Apa kayak gitu, udah termasuk sholat ya?"
"Udah termasuk, kalau kamu emang niatnya sholat ngikutin imam." Fadli ikut nimbrung. "InsyaAllah, udah dicatat sholat."
"Tapi.... " Aiden ragu mengatakan.
"Tapi apa?" tanya Jordan.
"Tapi gue lupa gak wudhu."
PLAKK.
Alan langsung memukul lengan Aiden dengan buku. "Dadar cowok gemblong. Sholat kok gak wudhu."
Fadli membuang nafas berat sambil geleng-geleng.
"Gue lupa, kalau mau sholat itu, harus wudhu dulu," Aiden menjelaskan. Mama dan papanya cerai 10 tahun yang lalu. Hak asuhnya jatuh ke tangan sang papa. Sejak saat itu, dia tak pernah lagi bertemu mamanya, juga tak pernah sekalipun sholat lagi. Dulu, mamanya yang mengajarkan dia sholat, tapi sejak wanita itu pergi, dia tak lagi melakukan itu.
"Cah edddaan.. " kali ini, Fadli si anak baik, sampai mengumpat.
"Eh, gugling dong, tentang kelinci," pinta Aiden penasaran kenapa Naomi menyamakan dia dengan kelinci.
"Kenapa, lo mau beli bando kelinci buat Nom Nom?" tanya Jordan.
"Dia mau beliin Nom Nom kostum kelinci," Alan berucap lirih sambil tersenyum penuh arti.
Plakkk
"Aduh!" pekik Alan yang lengannya ganti di pukul buku oleh Aiden.
"Naomi itu istimewa, gue gak bakal ngerusak dia," ucap Aiden. "Gak bakal gue sentuh sebelum halal."
"Cie.... kayak lo ngerti aja apa itu halal?" Alan mencebikkan bibir.
"Udah, buruan gugling tentang kelinci." Aiden mendorong pantat Alan dengan kakinya, alhasil, bokong cowok itu ada cap sepatunya Aiden.
Jordan melakukan apa yang diminta Aiden, mencari artikel tentang kelinci. Dia membaca lantang apa yang tertulis di internet, tentang kelinci yang imut, larinya cepat, dan suka wortel.
"Kenapa gak ada yang cocok sama gue ya?" gumam Aiden.
"Tunggu-tunggu," ujar Fadli. "Kalian tahu gak, kenapa kelinci dipakai untuk simbol playboy?"
Jordan dan Alan langsung saling tatap. Sedetik kemudian, Jordan kembali mengetik di layar gawainya. Alasan kenapa kelinci dipakai untuk simbol playboy.
"Kelinci termasuk salah satu hewan yang memiliki naf su tinggi," Jordan membaca hasil yang dia dapat dari pencarian. "Dibalik wajahnya yang lucu, kelinci jantan memiliki sifat playboy, bisa melakukan hubungan se x dengan kelinci betina manapun."
"COCOK!" seru Alan dan Fadli kompak.
jadi nom nom
bagus aku suka, ditunggu karya barunya tor👍