NovelToon NovelToon
Lonceng Cinta

Lonceng Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Angst / Romansa / Slice of Life
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mbak Ainun

Alya harus menjalani kehidupan yang penuh dengan luka . Jatuh Bangun menjalani kehidupan rumah tangga, dengan Zain sang suami yang sangat berbeda dengan dirinya. Mampukah Alya untuk berdiri tegak di dalam pernikahan yang rumit dan penuh luka itu? Atau apakah ia bisa membuat Zain jatuh hati padanya?

Penasaran dengan cerita nya yuk langsung aja kita baca....

yuk ramaikan....

Update setiap hari....

Sebelum lanjut membaca jangan lupa follow, subscribe, like, gife, vote and komen ya...

Buat yang sudah baca lanjut terus , jangan nunggu tamat dulu baru lanjut. Dan buat yang belum ayo buruan segera merapat dan langsung aja ke cerita nya, bacanya yang beruntun ya, jangan loncat atau skip bab....

Selamat membaca....

Semoga suka dengan cerita nya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak Ainun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

"Shodaqallahul adzim." Alya menutup kitab suci yang sempat direntangkan.

Mengangkatnya mengecupnya cukup lama, Zain hanya memperhatikan. Pemuda ini masih terbata-bata membaca Al-Qur'an, berbeda dengan Alya. Wanita dengan kain mukena yang tampak usang itu, begitu merdu membaca setiap lantunan ayat-ayat suci. Di hati Zain menelusup rasa malu, entah dari mana datangnya bisikan rasa malu itu.

Yang jelas ia merasa ada yang kurang dari dirinya, mendengar ayat-ayat yang dibacakan. Merasa ditatap lambat dan intens, Alya menoleh ke belakang. Di mana Zain masih terdiam, Alya memeluk Al-Qur'an di tangannya.

"Mas! Kok bengong?" tanya Alya terdengar lembut menyapa gendang telinga Zain.

Pemuda itu tersentak, ia mengulas senyum dan mengeleng. Tangan kiri Alya tampak menepuk-nepuk sisi kosong di sebelahnya, memberikan kode agar sang suami duduk di sana.

Zain bangkit dari posisi duduknya, perlahan duduk di samping Alya. Manik mata teduh Alya, seolah-olah siap memayungi sang suami dalam naungannya. Kalau Zain lihat lebih detail lagi, sang istri tampak begitu cantik. Wajahnya pun tampak cerah. Bukan karena bedak dan make up yang melapisi, akan tetapi berkilau karena air wudu yang tertinggal di sana.

Alya meraih tangan Zain, lagi-lagi sang suami termenung. Ia tak tahu apakah ada masalah di kantor, dan hari ini pun sang suami pulang telat. Sampai di rumah saat azan isya mulai berkumandang, hal hasil Alya lebih dahulu salat. Disusul oleh Zain, selesai salat. Ia menyempatkan waktu untuk membaca Al-Qur'an, sampai sang suami selesai salat.

"Kenapa, Mas?" tanya Alya untuk kesekian kalinya.

Zain mengeleng kecil, lalu tersenyum kembali.

"Tidak ada, aku merasa tentram kala mendengar lantunan ayat suci yang kau bacakan."

Zain menjawab dengan jujur, Alya kembali mengulas senyum kecil.

"Mas mau coba membacanya?" tawar Alya pada sang suami.

Kepala Zain sontak saja mengeleng panik, ayolah! Ia tidak begitu paham cara membaca Al-Qur'an. Ia akan membaca dengan terbata-bata, dan tak jarang salah.

"Gak, aku gak tahu bacanya," tolak Zain.

Dahi Alya berlipat, mendengarnya.

" Tidak tahu membaca atau tidak lancar membacanya. Itu, dua hal yang berbeda, Mas. Tidak tahu membaca memang karena tidak kenal huruf-huruf hijaiyah. Kalau terbata-bata tahu huruf-huruf hijaiyah hanya saja tidak lancar membacanya."

Zain mengaruk leher belakangnya, dan mengulum senyum malu.

"Tidak lancar membaca, karena saat kecil sampai remaja. kakek memaksa untuk paham cara salat dan baca Al-Qur'an."

Alya mungut-mungut pertanda paham, ia memang tahu kalau sang suami tak paham agama. Mungkin memang pada dasarnya takdir Alya adalah menikahi pria yang kurang ilmu agamanya, meskipun demikian Alya tidak serta-merta merasa lebih baik daripada sang suami.

"Mas Zain mau coba membaca? Pelan-pelan saja, aku akan membimbing Mas. Apakah Mas tahu? Orang yang terbata-bata lalu mengulang kembali itu pahalanya makin besar. Tetapi meskipun demikian, bukan berarti yang sudah bisa harus terbata-bata. Hihi... Mas Zain pasti cepat bisa lancar membaca. Apalagi Mas Zain, sungguh-sungguh," gumam Alya dengan senyuman lebar.

Zain mengangguk sekilas. "Ya, aku mau mencobanya. Kalau aku salah, jangan ditertawakan."

"Iya, Mas. Kok malah aku ketawain." Alya membuka kembali Al-Qur'an yang ia dekap di dada.

Ia mengembang kembali, memilih ayat pendek dahulu untuk sang suami memulai. Zain memperhatikan Al-Qur'an lusuh tanpa terjemah di tangan sang istri, lalu beralih ke arah mukenah yang dipakai. Mukenah lusuh, sajadah pun sama, Al-Qur'an terlihat usang. Dan wanita ini merasa bahagia dengan apa yang dimiliki, Zain menghela napas kasar.

Besok pagi ia akan membelikan yang baru, untuk sang istri. Ah, tunggu. Rasa-rasanya Zain sudah memberikan seperangkat alat salat saat menikahi Alya, lantas kenapa Alya masih memakai ini semua. Disaat ia sudah memiliki yang baru? Dahi Zain mengerut.

Alya mengangkat pandangan matanya, lalu melirik ke arah sang suami yang keningnya tampak berkerut. Tangan Alya terangkat, jari jemari tangannya bergerak menyentuh dahi sang suami. Kerutan di dahi Zain langsung kembali datar, karena disentuh. Alya mengulum senyum tipis menurunkan tangannya, kepalanya sedikit di miringkan.

"Kenapa, Mas?"

"Kenapa masih pakai mukena, sajadah, dan Al-Qur'an ini? Kenapa gak pakai yang baru?"

Alya melirik ke arah apa yang disebutkan oleh Zain, senyum itu tampak aneh membingkai bibir Alya.

"Ini semuanya kado, dari kedua orang tuaku. Untuk pertama kalinya, aku berulang tahun ke-10 tahun. Saat itu aku mendapatkan tamu bulan pertama, dan ini aku dapatkan dari mereka sebagai kado," jawab Alya terdengar lirih.

Ah, Zain tercekat melihat ekspresi wajah sedih sang istri. Entah dorongan dari mana, Zain meraih tangan Alya. Menggenggamnya dengan erat, untuk mencoba sang istri semangat.

Menyalurkan kekuatan untuk wanita satu ini, Alya menengadah. Menatap wajah khawatir sang suami, ia senang mendapati eskpresi wajah khawatir dari sang suami. Zain mulai berubah di matanya, Kun fayakun bekerja untuk kehidupan Alya.

.

.

.

Mobil putih berhenti di depan Alya, gadis itu terkejut mendapati mobil yang sangat ia kenal. Perempuan di samping Alya melirik ke arah teman baru 3 bulan ia kenal, Alya tampak bergumam pamit pada perempuan di sampingnya. Ia melangkah setengah berlarian ke arah mobil ditariknya pintu mobil. Alya masuk ke dalam mobil sedan.

"Assalamualaikum," ujarnya kala duduk di samping Zain.

"Walaikumsalam!"

Sahut serentak dari Zain dan supir di kemudi, Alya menyalami tangan sang suami. Kenapa Zain tiba-tiba saja datang ke kampusnya? Bukankah sang suami banyak tugas hari ini.

"Sudah selesai?" tanya Zain melirik sang istri.

Kepala Alya mengangguk sekilas.

" Iya, sudah, Mas."

Zain melirik ke depan, dan berkata.

" Mampir ke butik tempat Mama dan Farah biasa datengin, ya," ujarnya pada supir baru yang bekerja 4 bulan sebagai supir pribadinya.

Lelaki paru baya itu melirik ke belakang, mengangguk dan tersenyum.

"Baik, Pak!"

Mobil kembali melaju dengan kecepatan standar, Zain melirik wajah Alya. Wanita satu ini mengusap perlahan dahinya yang dipenuhi oleh bulir keringat, Jakarta panas hari ini.

"Beli hijab yang adem untuk dipakai beraktivitas di kampus. Biar lebih nyaman," tutur Zain sebelum ia merogoh saku celana kerjanya.

Alya mengulum senyum, dan mengeleng kecil.

"Gak usah, Mas. Lagipula ini biasa saja, kalau selesai beraktivitas pasti berkeringat kaya gini," jawab Alya lembut.

"Tapi kenapa Mas Zain bisa di luar? Ini belum jam makan siang, dan juga belum jam pulang."

"Karena hari ini kita harus ke butik," balas Zain pelan. Ia mengeluarkan hp pintar jari jemari panjang Zain bergerak di atas layar hp. Keduanya tidak lagi terlihat kaku atau pun canggung satu sama bersama.

Walaupun ibu dari pria gagah di samping Alya masih saja sinis padanya, setidaknya melihat perubahan sikap Zain. Membuat Alya merasa senang, dan lega.

1
Merah Mawar
bBgus
Merah Mawar
okeu
Annisa Rahman
Mari mari yuk mampir kesini ditinggu kedatangannya
bolu
selama baca dari chapter 1-22 jalan ceritanya sangat bagus dan fresh, tolong secepatnya update chapter ya kak ✨🌼
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!