NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Bos Galak

Terpaksa Menikahi Bos Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Dwiezy

Mempunyai Bos yang super galak, jutek, nyebelin dan kampret banget mungkin tak pernah terpikirkan oleh Safea Alexander apalagi harus terjebak dalam menjalankan pernikahan terpaksa pada kesepakatan?Berawal dari Safea Alexander yang tak sengaja mengetahui rahasia Bosnya yang bernama Lucas Dirgantara itu, kini dirinya harus berakhir menjadi istri dari Tuan Lucas.

Ini adalah cerita sekretaris konyol dalam menghadapi Bos nya yang galak. Rasanya udah jatuh ke timpa tangga pula. Dapatkan Safea bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwiezy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tentang Lucas Dirgantara

Lucas Dirgantara, CEO yang terkadang bersikap dingin dan galak namun sangat memperhatikan karyawannya. Pemilik perusahaan besar dengan berbagai bidang usaha seperti Agraris, ekstraktif, industri, perdagangan, jasa dan teknologi. Semua dalam satu gedung perkantoran berlantai dua puluh itu. Yang di setiap lantainya memiliki bidang usahanya masing - masing. Yang sering di sebut sebagai kantor pusat Dan memiliki kantor cabang di seluruh negara L, dan juga di negara lain.

Bisa di bayangkan berapa banyak kekayaan yang di miliknya itu, dan seberapa berkuasanya dia, apapun yang dia ucapkan akan menjadi kenyataan. Begitulah pengaruh yang di milikinya. Namun tak banyak orang yang tahu jika semua itu berbanding terbalik dengan kehidupan pribadinya, terutama percintaannya. Kegagalannya beberapa tahun yang lalu terkadang masih menimbulkan rasa trauma dan keengganannya untuk menjalin sebuah hubungan. Membuatnya menjadi sosok yang dingin kepada wanita. Kecuali sang Mama dan putri kecilnya.

Dan ya, seperti malam ini, saat ibunya menelpon untuk mengingatkan kembali janjinya yang akan datang untuk acara makan malam nanti, seperti yang sudah di atur oleh sang Mama. Bersama dengan seorang gadis yang Lucas ketahui jika gadis yang akan di kenalkannya itu pasti salah satu dari rekan bisnis di perusahaannya.

Entah sudah berapa banyak gadis yang sudah di tawarkan oleh ibunya itu. Dan semuanya berakhir dengan penolakan. Beberapa berakhir setelah beberapa kali berkencan Dan tak sedikit juga yang berakhir saat baru pertama kali berkencan. Entah itu sang wanita yang menolak di karenakan tidak tahan dengan sikap dinginnya. Ataupun karena dia sendiri yang langsung menolaknya. Dengan berbagai alasan, namun tak menyurutkan ibunya itu untuk terus mencarikan jodoh untuknya. Suara handphone miliknya tiba - tiba saja berdering menandakan bahwa ada panggilan masuk dari handphone miliknya itu.

"Hallo Lucas. Kamu jangan lupa dengan janjimu besok ya. Cobalah untuk membuka hatimu ya, Nak. Mama sering merasa kecewa kepadamu. Lisa adalah gadis yang sangat baik, dia juga putri dari salah satu rekan bisnis kita. Dan Ayah Lisa adalah teman baik Papamu!" Ujar Monika, Ibunya Lucas.

"Iya, Ma. Nanti Lucas akan mencoba untuk menemuinya. Tapi Lucas juga gak bisa janji akan pasti untuk menerimanya. Karena Lucas gak mau menjalani pernikahan yang tanpa adanya perasaan, Ma. Mama mengerti kan keinginan Lucas ini?"

"Iya, Nak. Mama mengerti. Tapi, kalau kamu sendiri tidak berusaha untuk membuka hatimu. Maka semua itu akan sia - sia." ucap Monika, menasehati putranya itu. Ya, Monika sendiri pun sebenarnya juga sudah pesimis jika putranya itu akan membuka hatinya kembali.

"Iya Mamaku, sayang. Ya sudah lebih baik Mama istirahat. Jangan terlalu lelah." ucap Lucas dengan nada suara lembutnya.

"Iya Nak, tapi kamu juga harus ingat dengan pesan Mama ya. Cobalah untuk membuka hatimu. Viona juga masih membutuhkan kasih sayang seorang Ibu. Apa kau tidak kasihan dengan putrimu? Pikirkanlah baik-baik, ya sudah mama tutup ya?" ucap Monika mengakhiri panggilan teleponnya.

***

Pagi harinya Safea terlihat begitu bahagia. Ya, karena hari Jumat adalah hari yang Safea sukai, karena itu artinya hari terakhir bekerja di Minggu tersebut. Dan ya, Sabtu dan Minggu adalah waktu yang paling pas untuk memanjakan diri. Dan hari Minggu sekarang akan terasa berbeda karena Safea tidak akan me time sendirian melainkan bermain dengan sahabat lamanya yaitu Revandra Pratama. Ya, pasti akan sangat menyenangkan dan Safea sudah tidak sabar ingin segera hari minggu. Untuk menghabiskan waktu seharian di dalam time zone dan ke tempat makanan favorit saat Safea dan Revandra masih sekolah di SMA dulu.

"Revan.. Revan. Kenapa ya? padahal aku itu sudah mempunyai sahabat laki - laki sepertimu tapi aku tak pernah menyimpan rasa cinta sedikitpun kepadamu ya?" gumam Safea mengingat kembali persahabatan dengan Revandra Pratama itu.

Bagi Safea itu, Revandra sudah seperti sosok Kakak laki - laki untuknya yang selama ini Safea dambakan. Menjadi anak sulung tentunya Safea merasa memiliki banyak tanggung jawab apalagi tidak ada sosok seorang Kakak ataupun adik di tambah dengan kedua orang tua yang tidak bisa mengajaknya untuk bertukar pikiran dengannya. Ya, itu karena kedua orang tua Safea juga sudah meninggal dunia dan Safea juga tidak memiliki seorang kakak ataupun adik. Kini, hanya tinggal Kakek dan Neneknya saja yang sedang sangat sibuk mengurusi perkebunan mereka yang ada di kampung dan Safea sendiri merantau ke kota untuk melanjutkan pendidikannya dan mencari karir di sana. Makanya, saat Safea bertemu dengan Revandra Pratama rasanya ia seperti memilki Kakak, dimana ia bisa mengadu dan mengeluh kepada lelaki itu tentang hal yang menganggu pikirannya.

Dering ponselnya menghentikan lamunannya tentang masa SMA dulu, masa dimana dirinya dan sang sahabat menghabiskan waktu yang menyenangkan dan terkadang terjadi perseteruan kecil karena saling jengkel malah membuat mereka semakin lebih dekat.

"Hallo, Revan?" sapa Safea setelah mengangkat telepon dari Revandra

"Hari Minggu nanti kita jadi kan pergi jalan - jalan?" suara Revandra dari sebrang sana menyiratkan bahwa dia cukup antusias untuk hari Minggu nanti.Jam masih menunjukkan pukul enam pagi.

"Jadi dong, nanti langsung ketemuan di sana ya?" jawab Safea antuasias juga.

"Sampai jumpa di hari Minggu." ucap Revandra.

"Oke,"

Dan panggilan telepon pun berakhir.

***

Di Kantor...

"Selamat pagi, Pak?" sapa Safea saat masuk kedalam ruangan Bos-nya.

"Selamat pagi." jawabnya datar.

"Ada sesuatu yang Pak Lucas inginkan? Kata Pak Alex saya di suruh kesini tadi?" tanya Safea sedikit takut.

"Mana sarapan saya?" tanya Lucas tanpa menoleh ke arah sekertarisnya.

"Saya akan siapkan, Pak." jawab Safea.

Beberapa menit kemudian, Safea pun masuk kedalam ruangan Bos-nya sambil membawa baki berisi kopi hitam. Lucas hanya menatapnya sekilas, tangan kanannya terarah untuk meraih kopi hitamnya dan menyesapnya.

"Kopinya enak." komentarnya singkat.

"Terima kasih, Pak" jawab Safea tersenyum.

"Jangan senang dulu, ini baru sebagian kecil yang harus kamu kerjakan." ucap Lucas yang kini menatap ke arah Safea dengan tajam.

"Iya Pak, saya juga tahu diri." jawab Safea singkat.

"Tapi, kamu tahu darimana sarapan pagi saya itu nasi goreng?" tanya Lucas tak percaya.

"Hanya feeling saja, Pak. Sejujurnya saya itu hanya mengikuti keinginan hati saya saja. Karena biasanya saya juga suka sarapan pagi dengan nasi goreng? Di tambah lagi Pak Lucas juga sepertinya tidak mengalami sakit perut lagi. Jadi saya memilih nasi goreng untuk sarapan Pak Lucas?" jelas Safea.

"Ohh,,"

Mendengar jawaban singkat dari Bosnya itu, sebenarnya Safea merasa sedikit dongkol karena penjelasannya yang panjang lebar hanya mendapatkan jawaban yang sangat singkat. Bosnya itu sepertinya memang sangat pelit berbicara. Tapi apabila para karyawannya harus menjelaskannya dengan sedetail mungkin, tanpa ketinggalan secuil pun. Saat Safea hendak keluar dari ruangan Bosnya itu, Bos yang menyebalkannya itu sudah memanggilnya kembali.

"Safea..."

"Ada sesuatu lagi, Pak?" tanya Safea.

"Hari ini saya ada meeting dengan perusahaan luar negeri, tolong atur pertemuannya."

"Baik Pak," ucap Safea, dan saat tangannya sudah memegang ganggang pintu, si Bosnya itu memanggilnya lagi.

"Safea, terimakasih ya untuk obat migrain semalam."

"Tidak masalah Pak," ucap Safea menahan amarahnya.

Ya, sebenarnya Safea sudah melupakan tentang kejadian obat migrain itu. Namun karena si Bosnya itu mengingatkannya kembali membuat amarah di dalam dirinya muncul lagi, ingin sekali Safea mencekik leher si Bosnya itu karena telah mempermainkannya berulang kali.

***

Hay... hay! Kalian yang sudah baca Bab ini jangan lupa kasih like nya dong untuk author.D

Kalau ada yang mau ngasih 🌷atau ☕ juga boleh kok hehehe. Seperti biasa author juga mau mengingatkan pada para reader ku. Yuk, kasih sajen vote nya untuk author. Komentarnya juga jangan sampai

1
Mbing
cari kesempatan ya Lucas
Mbing
belum belum udah istri aja nih si Lucas
Mbing
Safea.. safea.. bikin naik darah Lucas aja 🤣🤣
Mbing
baru nyadar kalo Safea cantik ya
Mbing
suukaaaa banget berdebat Safea ini
Mbing
es nya udah mencair ya berkat Safea
Mbing
sukanya sama Safea?
Mbing
Lukas dah mulai nyaman sama Safea
Mbing
dasar Lucas 😁
Mbing
dikerjain beneran ini
Mbing
polos banget safea safea 🤣
Mbing
mulai dari makan siang bareng
Mbing
lucu kali dua orang ini
Mbing
mungkin Lukas udah suka sama Sama, makanya hukumannya suka diluar nurul
Mbing
dikerjain nih sama Lukas
Mbing
duh lucu amat dua2nya
Mbing
pak Lucas, natta suka sama Sama lhooo
Mbing
eh si bos kok udah ngajak makan siang bareng kayanya
Mbing
kayanya seru nih
Yusneliwati
lanjut dong ....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!