NovelToon NovelToon
Hamil Diluar Nikah

Hamil Diluar Nikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Keluarga / Romansa
Popularitas:451.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: Butterfly93_

Nadia Nata hamil diluar nikah tanpa sepengetahuan kekasihnya. Mereka sudah menjalin hubungan selama satu tahun. Karena janji manis dan rayuan sang kekasih, mereka melakukan hubungan yang tidak sepantasnya hingga Nadia mengandung.

Aditya Bima Mahendra, seorang CEO salah satu perusahaan terkenal milik keluarganya. Dia sudah satu tahun menjalin hubungan dengan sekretarisnya bernama Nadia Nata.

Tetapi saat mantan kekasihnya Nindi muncul kembali, satu tahun pengorbanan Nadia seolah-olah tidak berarti bagi Aditya. Dia lebih memilih Nindi dan berencana menikahinya tanpa tahu jika Nadia sedang mengandung anaknya.

Merasa dibuang dan tidak dihargai lagi. Lagi pula hubungan Aditya dan Nadia tidak mendapat restu dari orang tua Aditya karena alasan asal usul Nadia yang tidak jelas, membuat Nadia akhirnya memilih menyerah dan pergi.

Bagaiman kisah mereka selanjutnya? Ikuti ceritanya hanya eksklusif di NOVELTOON saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butterfly93_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32. Tidak Sengaja Bertabrakan

Baru saja Nadia membuka pintu rumah kontrakannya, dia dikagetkan oleh Aditya yang sudah berdiri di depan pintu rumah kontrakannya. Pria itu berdiri sambil menenteng bungkusan.

Aditya tahu saat Nadia pulang tadi dari kantor, hari masih pagi dan dia yakin wanita itu belum makan siang. "Nadia, boleh aku masuk? Aku bawain kamu makan siang" kata Aditya penuh harap.

Nadia yang mendengarnya pun sontak langsung menutup pintu rumah kotrakan nya. Dia tidak lupa menguncinya dan menyandarkan punggungnya di balik pintu sambil mengelus dadanya yang terasa mau copot saking kagetnya.

"Nadia, please... sebentar saja. Kalau tidak mau, ambil saja makan ini. Kamu belum makan, kan?" Aditya berbicara tepat di balik pintu sehingga suaranya terdengar jelas di pendengaran Nadia.

"Aiiish, kenapa dia seperti hantu sih...?!" gumam Nadia sembari menghentakkan kakinya berjalan ke dapur.

Yang harusnya dia bisa bersantai, jadi berantakan karena kedatangan Aditya. Nadia akhirnya memasak makanan yang simple saja, namun wangi masakan masih tetap bisa tercium sampai keluar rumah.

Di luar rumah kontrakan, Aditya menghela napas panjang. Kembali berjam-jam dia menunggu Nadia, tetapi wanita itu masih tetap tidak mau  bertemu dengannya.

"Sebenci itukah kamu padaku, Nadia?" Pria itu kembali mengetuk pintu di depannya, Namun Nadia mengabaikannya. Nadia malah lebih memilih makan sendirian dan tidak peduli dengan Aditya di luar sana.

Tahu kalau Nadia tidak akan membuka pintu rumah kontrakannya, Aditya pun akhirnya memutuskan untukk pulang. Tapi, saat dia akan berbalik, seorang wanita menyapanya.

"Haiii...? Cari Nadia, ya?" wanita itu bertanya dengan ramah.

Aditya pun menganggukkan kepalanya.

"Nadianya masih di kantor bekerja. Dia baru pulang nanti sore" kata wanita itu yang ternyata tetangga Nadia, Sari.

"Sebenarnya dia sudah pulang, tapi..."

"Aaah, anda kekasihnya ya? Apa kalian sedang bertengkar?"

Aditya tidak menjawab, dia bingung harus menjawab apa.

"Apa ini makanan untuk Nadia?" tebaknya sambil menunjuk bungkusan yang ada di tangan Aditya. Sari bisa mengenali dari merek bungkusan yang dipegang Aditya.

"Iya" jawabnya singkat.

"Titipkan saja samaku, nanti aku akan memberikannya kepada Nadia." Sari mengulurkan tangannya. Sejak kemarin malam dia sangat terpesona pada Aditya. Bukan hanya karena parasnya yang tampan, tapi juga pada kegigihan lelaki itu menemui Nadia.

Sari tidak tahu persis seperti apa masalah keduanya makanya Nadia sampai sekarang tidak mau menemui lelaki di depannya itu. Tapi yang jelas Sati tahu jika Aditya sedang berusah keras untuk bisa bertemu dengan Nadia, tetangganya itu.

Aditya menatap bungkusan makanan di tangannya itu sesaat sebelum diberikannya kepada Sari.

"Sampaikan juga permintaan maafku kepadanya" ucap Aditya dengan suara yang terdengar serak dan berat membuat Sari yang mendengarnya semakin terpesona.

"Iya, nanti aku sampaikan pada Nadia. Ngomong-ngomong kenalin, saya Sari." Dia mengulurkan kembali tangannya dan Aditya pun menyambutnya.

"Aditya."

Sari tersenyum lebar. Jantungnya berdebar kencang hanya mendengar suara dan merasakan hangatnya tangan Aditya. "Bagaimana rasanya jadi Nadia, ya? Dikejar oleh makhluk setampan ini?" batin Sari.

Aditya pergi. Dia tidak yakin Nadia mau menerima makanan yang dia bawakan. Tapi setidaknya dia sudah berusaha sebaik mungkin. Selepas Aditya pergi, Sari menc*um telapak tangannya. Wangi parfum Aditya masih melekat di tangannya saking harumnya lelaki itu.

"Oh my... Nadia!" pekikik Sari tersenyum lebar.

Sari pun berjalan mendekati pintu rumah kontrakan Nadia dan mengetuknya berulang kali seperti orang yang kesetanan.

"Nadia, ini aku Sari...! Buka pintunya, Nadia...!" teriaknya dengan suara girang.

Nadia yang baru saja selesai mencuci piringnya bergegas membuka pintunya. Tapi sebelumnya dia tetap mengintip terlebih dahulu dari balik gordennya. Taku Aditya masih ada di luar. Setelah memastikan laki-laki itu tidak ada lagi, barulah Nadia membuka pintunya.

"Nadia...!" Sari langsung memeluk Nadia erat membuat wanita itu kebingungan. Kenapa Sari seheboh itu.

"Ada apa Sari? Apakah kamu habis dapat lotre?" tanya Nadia.

Sari melepaskan pelukannya lalu memberikan bungkusan makanan pada Nadia.

"Ini, dari kekasihmu. Mmm... dia juga tadi bilang untuk menyampaikan permintaan maafnya kepadamu" ujar Sari menrikan ucapa Aditya tadi. Lalu dia terkekeh geli.

"Astaga, Nadia. Kalau aku jadi kamu aku tidak akan bertah berlama-lama marah padanya. Nin, coba c*um tanganku."

Sari menyodorkan tangannya dan seketika mata Nadia melotot. Wangi parfum Aditya terc*um di tangan Sari.

"Dia wangi sekali, tadi aku mengajaknya berkenalan. Aditya kan namanya? Ya ampun, aku bisa gila kalau aku jadi kamu."

Setelah memberikan bungkusan makan yang diberikan Aditya tadi, dia kemudia balik ke kontrakannya. Nadia menggeleng pelan, lalu tersadar tengah memegang bungkusan makanan fari Aditya. Seketika dia langsung berlari mengejar Sari dan memberikan makanan yang diberikan Aditya kepada Sari.

"Sari, ini buat kamu saja. Aku sudah makan barusan" ujar Nadia.

"Serius, Nadia? Makanan ini enak banget loh" kata Sari tidak mungkin Nadia begitu saja memberikan pemberian dari lelaki yang Sari anggap adalah kekasihnya Nadia.

Nadia berbali sambil melambaikan tangannya.

"Waaah, terima kasih Nadia."

***

Waktu menunjukkan jam delapan malam. Nadia bolak-balik di atas tempat tidurnya sedari tadi. Dia sama sekali tidak bisa memejamkan matanya. Nadia sempat vidio call-an dengan Leonel tadi membuat dia semakin merindukan bocah kecil itu.

"Apa aku ke sana saja? Tapi, bagaimana kalau dia bertemu Aditya di luaran sana nanti?" gumam Nadia.

Tidak bisa menahan rasa rindunya, akhirnya Nadia beranjak dari tempat tidurnya dan mengganti pakaiannya.

Sementara itu, di Hotel Pioxel, Aditya dan Nyonya Sinta makan malam bersama dengan rekan bisnis mereka yang kebetulan juga teman-teman Nyonya Sinta. Sebenarnya Aditya enggan ikut di sana karena dia masih marah kepada ibunya perihal kejadian di ruang HRD tadi. Namun, dia tidak mungkin menolaknya karena teman makan malam mereka kali ini adalah sekaligus rekan bisnis mereka.

"Bagaimana di sini? Lebih baik di bandingkan di Jakarta, kan?" tanya Pak Darwin sela-sela aktivitas makan mereka.

"Yang pastinya di sini tidak macet" jawab Aditya.

"Usiamu sudah matang, Aditya. Apa tidak ada pikiranmu untuk menikah? Apa perlu kami mencarikan istri untukmu? Tinggal bilang saja kamu mau wanita yang seperti apa?" canda Pak Darwin.

Lelaki itu sudah tidak merasa canggung lagi kepada Nyonya Sinta dan Aditya karena mereka sudah cukup lama saling kenal. Saat Aditya akan menggelar acara pernikahaannya bersama Nindi dulu, Pak Darwin juga ikut serta datang menghadirinya. Namun memang gelaran acara pernikahan itu gagal.

"Aditya ini sedikit pemilih" jawab Nyonya Santi sambil melirik ka arah sang anak yang sedari tadi diam saja.

Aditya memilih diam karena dia sudah memliki calonnya sendiri dan tidak suka membahas masalah seperti itu. Hanya saja dia masih belum berhasil membujuknya. Bagaimana bisa membujuknya, mengajak untuk mengobrol berdua saja susah banget.

Tidak tertari mebicarakan masalah perjodohan, Aditya yang kebetulan menerima panggilan dari sekretarisnya Rika langsung pamit untuk mengangkatnya. Aditya bergerak cepat menuju lokasi kolam berenang yang tidak jauh dari tempat mereka makan malam. Tidak sengaja Aditya menabrak seorang anak kecil yang berlari dari arah sampingnya.

1
Annisa Rizki
cerita yang menghibur..
Rossmawar
lanjut
Cahaya
bukannya paragraf sebelumnya sudah mengeluarkan semua kartu Thor?
Cahaya
lah bukannya dia suruh bunuh anaknya yang belum lahir jika hamil.
bahkan sebelum tau hamil Thor?
Cahaya
bukannya mau empat tahun Thor?
Queeny Geulitz Syahputri
up
Lee Mba Young
kasian nadia, dulu di buang sekarang ngotot mau di pungut lagi tanpa mikirin perasaan nadia yg hamil dan berjuang sendiri. bgitulah laki laki gk mikir mau menang sendiri.
semoga nadia dpt jodoh yg baik gk kayak aditya itu. buang dan pungut orang seenaknya.
Rizal Zal
Kecewa
Rizal Zal
Buruk
Jannah Mumtaz
Luar biasa
Rossmawar
lanjut dong
Noona Han
Peran bapaknya aditya gak ada apa, sampai istrinya keg lepas kendali gak ada yg mantau, udah kya binatang liar yg dilepas dari kandang, gak sadar²😂🙏
Hesti Bonitinho
alur ceritanya sama bngt SMA novel sebelah..
Ifan Richaniyah
q kok sedih y liat aditya , emak ny aditya egois bgt , pen tak hiiiiiiihhhh
RATNA
maaf Thor masih menyimak alur cerita nya,🙏🙏🙏
RATNA
Lumayan
RATNA
Kecewa
Rohmi Yatun
iihh dikit amat.. double up dong Thor 🙏👍
Endah Nigel Moms Nigel
kenapa di waktu seru" nya malah kepotong muluu thour🥺🙏
Widi Widurai
halah mbelgedhes. ga kangen nindii?? kan jg pernah sempet tinggal bareng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!