Karina tak pernah menyangka liburan mewahnya di kapal pesiar akan mengubah hidupnya selamanya. Malam yang diawali dengan angin laut yang menenangkan berubah menjadi malam penuh gairah bersama seorang pria misterius bernama Demian.
pertemuan pertemuan tidak sengaja membuatnya semakin tenggelam dalam gelombang gairah yang tidak bisa padam.
Namun, semuanya berubah menjadi rumit ketika pria itu terus mengejarnya padahal pria itu tahu bawa dirinya telah menikah.
Lebih mengejutkan lagi Demian adalah seorang mafia yang berkedok sebagai pengusaha sukses.
Kehidupan Karina semakin jungkir balik saat
Demian terus mengejar Karina, dan pria itu tahu rahasia besar dibalik pernikahan Karina dan Malvin yang selama ini di sembunyikan dari banyak orang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon umnai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 24
Demian tiba di jepang langsung menuju hotel tempat Alex menginap, disana Alex menyambutnya dengan wajah lelah
"apa yang terjadi?" tanya Demian dengan datar, meski Alex sudah menjelaskan apa yang tengah terjadi lewat telepon kemarin, namun ia butuh penjelasan Alex secara langsung.
"Alex menghela nafas, sebelum memulai menceritakan masalah yang tengah ia hadapi.
"kau kenal Hitoma?, pria itu benar benar licik" ucap Alex dengan sengit.
"aku akan membuat pabrik senjata disini dan kami sudah sepakat untuk bekerja sama. Aku yang akan mendirikan pabrik, sementara Hitoma yang menyediakan lahan dan lisensi yang aku butuhkan"
Demian masih tenang dan cermat mendengarkan ucapan Alex.
"Namun saat aku datang untuk memfinalisasi semuanya, tiba tiba dia mengajukan syarat baru yang bagiku sangat tidak masuk akal!!!!
"apa syaratnya?" tanya Demian.
"enam puluh persen saham, Dia mengatakan bahwa kerjasama ini tidak menguntungkan baginya, untuk itu dia meminta saham sebanyak itu, jika tidak, kerja sama ini tidak akan di teruskan, Aku sudah mengeluarkan banyak uang untuk proyek ini sialan!!! marah Alex.
Demian mendengarkan dengan tenang wajahnya tetap datar, tidak ada ekspresi disana. Meksi begitu otaknya bekerja cepat saat mendengar penjelasan dari Alex.
"tenang saja aku yang akan atur, tidak ada yang mesti di ubah dari kesepakatan awal, kau tidak perlu memberi saham enam puluh persen padanya" ucapnya dengan tegas.
Alex kembali menghela nafas lagi, "Dia sangat keras kepala, apa yang dia inginkan harus tercapai, dan aku yakin dia tidak akan mundur dari tuntutannya ini" ucap Alex.
"kau tahu bukan, Hitoma bukan orang biasa, jika aku melawan semua bisnisku yang disini akan terancam" lanjut Alex mendesah kesal.
"namanya memang besar, tapi itu juga kelemahannya" ucap Demian sambil menghisap rokoknya.
"orang orang besar seperti Hitoma, memiliki reputasi yang mereka lindungi secara mati matian, apalagi dia juga sering bekerja sama dengan pemerintah, satu skandal saja sudah bisa untuk menghancurkan nama baiknya dan membuat orang dari swasta atau pemerintah enggan untuk bekerja sama lagi dengan nya" lanjut Demian dengan tatapan lurus kedepan.
"jiak kita bisa menunjukan bukti bahwa dia bersikap curang dan tidak adil, itu akan merusak citranya, kau masih memiliki surat kesepakatan awal dengannya?" tanya Demian, Alex segera mengangguk cepat.
"tentu, semuanya tertulis dan ditanda tangani" jawab Alex.
"good, kita akan gunakan itu untuk melawannya secara formal, jika tidak bisa, kau serahkan saja padaku, aku akan membuatnya menyesal" ucap Demian dengan tenang.
"Hitoma memang keras kepala, tapi dia tetap pebisnis,dan pebisnis takut pada satu hal kehilangan lebih banyak dari yang mereka peroleh. Aku akan bicara padanya, aku akan memberinya pilihan patuhi kesepakatan awal atau skandal yang berada ditanganku akan terkuat didepan publik, dan resikonya lebih besar dari yang dia duga" ucap Demian dengan serigaian penuh kelicikan.
"atau aku akan menggunakan skandal Hitomi untuk dia menyetujui permintaanku nanti"
"baiklah akan aku serahkan semuanya padamu Demian" ucap Alex yang mulai tenang, melihat wajah Demian begitu meyakinkan.
...----------------...
Demian duduk bersrebangan dengan Hitoma di ruang kerja Hitoma. Demian nampak duduk dengan tenang, wajahnya tetap datar.
"langsung keintinya saja" ucap Demian menyerahkan dokumen ber map merah pada Hitoma, pria itu menyerjit bingung meski begitu ia tetap l menerima dokumem tersebut, sejujurnya kedatangan Demian yang begitu tiba tiba membuatnya berkejut.
Hitoma membuka dokumen yang berada di tangannya.
1.Manipulasi pajak.
2. Penyelewangan Dana investasi pemerintah.
3. Terlibat pembunuhan dengan seorang jaksa.
4. Menjadi pelindung yakuza agar lolos dari hukum.
Hitoma masih mencerna apa isi dokumen tersebut, sementara Demian menatapnya dengan ekspresi datar dan sukit diartikan.
"Hitoma-san saya mengenalmu sebagai pengusaha yang luar biasa besar kita juga pernah terlibat kerjasama yang apik, semua orang dinegri ini mengenalmu, tapi apa yang akan terjadi jika publik bahkan pemerintah mengetahui skandal ini?" tanya Dekian membuat wajah Hitoma berubah.
"apa akan ada perusahaan yang mau mengajakmu bekerjasama??
"katakan apa maumu!!!" ucap Hitoma dengan tegas dan penuh penekanan terdapat geraman dalam wajahnya.
Demian tersenyum tipis.
"kau kenal Alex?" tanya Demian mebuat Hitoma terkejut.
"dia sahabatku, dan kau saat ini menjebaknya dengan perjanjian yang kau ingkari" lanjut Demian dengan sinis.
"dia telah menghabiskan banyak modal untuk proyek ini, dan kau dengan santainya meminta saham sebesar enam puluh persen jika tidak kerjasama dibatalkan" lanjut Demian semakin membuat Hitoma terkejut.
"berani sekali kau memainkan sahabatku!!!" geram Demian.
"Demian aku bisa jelaskan, aku sungguh tidak tahu jika Alex sahabatmu, tolong jangan hancurkan aku" pinta Hitoma memohon pada Demian, pria yang lebih berbahaya dari ular berbisa.
Demian terkekeh mendengar perkataan Hitoma , ia kemudian mengambil belatih dari saku jas hitam yang saat ini ia kenakan, dan memainkan belatih tersebut membuat wajah Hitoma pucat seketika rasa takut langsung datang menghampirinya.
"Hitoma-san aku datang kemari bukan untuk menghancurkanmu, Alex adalah sahabatku, aku hanya ingin memastikan bahwa kesepakatan awal yang kalian buat dihormati dengan baik, aku tidak bercanda mengenai skandal ini, jika kau tetap menolak, dalam hitungan detik berita ini akan menyebar ke seluruh penjuru negeri ini" ucap Demian dengan tenang namun terdapat nada tegas di dalamnya.
"baiklah jika itu maumu, aku akan kembali pada kesepakatan awal, tapi tolong jangan sebar skandal itu" ucap Hitoma memohon, kariernya akan hancur oleh orang seberbahaya Demian.
"tentu, kau bisa pegang ucapanku" balas Demian tajam dan menusuk.
...----------------...
Sebagai ucapan Terimakasih pada Demian, Alex bersedia menemani Demian berjalan jalan di night market jepang dengan berjalan kaki berbaur dengan wisatawan dari berbagai negara.
Kios kios dengan lampu neon berjejer disana, makanan khas jepang langsung menyambut indera penciuman mereka, seperti takoyaki, yakitori, okonomiyaki dan makanan lainya berada disana.
"serius kau memintaku kesini, kau bisa memesan makanan dari hotel Demian, tumben sekali kau mengajaku berkeliling seperti ini" ucap Alex.
"aku tidak ingin makan, kesini hanya ingin merasakan suasana baru" balas Demian dengan datar.
Mereka terus berjalan, melewati berbagai macam kios.
langkah kaki Demian berhenti saat melewati kios barang barang unik. tanganya terulur memilih gantungan kunci yang ada disana. Sebuah gantungan kunci berbentuk kipas dan terdapat corak bungan sakura disana.
"aku ambil ini, bayarlah" ucap Demian pada Alex denagn penuh perintah.
"Demian kau serius membeli ini?" tanya Alex tidak percaya.
"cepat bayarlah, aku tidak membawa uang cas" ucap Demian denagn datar.
Alex mendengus oleh nada perintah Demian, meski begitu ia langsung mengeluarkan dompetnya untuk membayar.
"sudah lalu apa lag.,., dem.,,." Alex terkejut karna Demai sudah tidak ada disebelahnya, ia mengedarakan pandangan mencari keberadaan Demian dengan susah payah karna banyaknya orang yang berada disana.
Ia mendengus melihat Demian tengah menghubungi seseorang.
Demian menghentikan langkahnya, mata tajamnya lurus kedepan.
"sweetie kau sedang dimana saat ini?" tanya Demian nadanya tetap tenang dan datar.
"Demian, tentu saja aku sedang dirumah sakit, aku sedang istirahat, ada apa?, apa nenekmu kembali sakit?
"tidak, bukan begitu, aku ingin bertanya apa neneku benar benar baik, tidak perlu di bawa kerumah sakit? aku tidak bisa tenang" ucap Demian.
"selama tidak mengeluh sakit, semua aman dan baik baik saja" jawab karina.
"baiklah aku mengerti, terimakasih" ucap Demian mematikan sambungan telepon nya.
"shit.,.," umpat Demian dengan rahang mengeras menatap lurus ke depan.
"mengapa kau meninggalkanku begitu saja brengsek" kesal Alex memukul lengan Demian.
"apa kau sudah membayarnya?, antarkan aku kesuatu tempat" ucap Demian namun tatapan matanya tidak lepas menatap arah depan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Kira kira kenapa Demian mengumpat ya??, ada yang tahu?
