NovelToon NovelToon
Light Of The Mandogarian

Light Of The Mandogarian

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Action / Balas Dendam / Konflik etika
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nicholaus Gabriel Raka W

500 tahun setelah kedatangan Ras Manusia Naga yang di sebut Khodshuga ke Bumi, kini Ras KhodShuga sudah tiada lagi, kini hanya ada Ras Mandogarian yang terlahir dari campuran ras Manusia murni dan Ras KhodShuga hidup berdampingan dengan Manusia itu sendiri dengan damai, namun masalah - masalah kesenjangan sosial masih saja melekat di dalam kehidupan Bumi ini dan di sisi lain masa lalu yang pernah menghantui para KhodShuga kini mulai mengintai kehidupan di bumi ini. Satyra anak muda yang memiliki kekuatan luar biasa selalu menjunjung tinggi kedamaian dalam hidupnya selalu berusaha melindungi sesama manusia di sekitarnya namun apakah dia mampu menjadi pembawa kedamaian itu sendiri? lalu siapa Hantu di Masa lalu yang pernah membuat para KhodShuga ini sampai mengungsi ke Bumi 500 tahun yang lalu? apakah Satyra mampu menghentikannya? bagaiamana perjalanan Satyra dengan teman-temannya menghentikan kegelapan?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nicholaus Gabriel Raka W, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 "Pujaan Hati Satyra"

Tampak Leya yang telah selesai mengganti pakaian dan memberikan teh kepada Satyra

"Nih teh mu, sesuai permintaan, gapake gula karena cukup liat aku tehnya udah manis kan? Awas kalo ga habis berarti kamu bohong." ucap Leya kepada Satyra sambil tersenyum memiliki maksud.

"Makasih ya." jawab Satyra sembari meminum tehnya.

Saat Satyra meminum tehnya, dia sontak memelototkan matanya dengan tersenyum menahan raut wajahnya dan bergumam dalam hati

"sialan, ini teh jahe herbal yang sungguh pahit, wanita ini ternyata licik juga."

"Ayo habisin, aku juga udah senyum ini ke kamu, katanya kalo liat senyumku tehnya jadi manis." kata Leya yang menyadari kalau Satyra merasakan pahitnya teh buatannya sambil tersenyum.

"Senyumnya berbeda seperti waktu kita pertama bertemu, senyummu yang sekarang senyum meledekku." Jawab Satyra

"Hahaha." Leya tertawa, lalu Leya memberikan senyuman sembari memiringkan kepalanya sama seperti saat ia pertama bertemu Satyra.

Satyra yang melihat senyum itu tiba-tiba gugup, hatinya berdegup kencang, sembari mengingat ketika pertama melihat Leya, sontak Satyra menghabiskan Teh buatan Leya dengan gugup tanpa merasakan pahit teh herbal itu.

"Lihat udah habis kan." jawab Satyra dengan wajahnya yang memerah sambil menunjukkan gelas tehnya yang sudah habis.

"Hmmpp." jawab Leya dengan ekspresi masam.

Segera Leya membereskan gelas teh dan menuju ketempat latihan bersama Satyra.

Tampak Satyra dan Leya yang saling berhadapan di tempat latihan, Leya sedang mengenakan sarung tangan sedangkan Satyra tampak meregangkan tubuhnya.

Satyra melihat Leya yang memancarkan Hikari petarungnya dan berkata.

"Leya keluarkan seluruh kemampuanmu, tidak perlu ragu - ragu, aku juga akan melatih diriku untuk menahannya."

Leya tersenyum dan berkata kepada Satyra "jangan kesakitan seperti ayah ya ntar."

"Ah iya santai aja, baik ayo mu..." Kata Satyra yang segera ingin memulai latihan.

Belum sempat menyelesaikan perkataannya, Leya segera melesat dan memberi pukulan kearah Satyra, sontak Satyra pun terkejut dengan gerakan Leya dan segera menahan pukulan Leya dengan kedua lengannya yang menyilang.

Satyra bergumam dalam hati "wanita ini, kecepatan dan serangan pukulannya tak kalah cepat dan kuatnya dengan Gerdy ketika sedang marah, kuat sekali tapi tak heran dia juga anak seorang pemimpin militer Kota walaupun seorang wanita."

Segera Satyra mendorong kedua lengannya dan mementalkan Leya, tapi Leya mampu mengontrolnya dan mendarat dengan Anggun.

"Leya kamu sungguh licik, senyummu yang manis itu sudah membuatku terlalu meremehkan mu, ternyata kau sendiri sangat kuat." Ucap Satyra dengan tersenyum bangga kepada Leya.

"Hmmp, ini bukan apa-apa." jawab Leya.

Lalu Leya tampak melayang terbang keatas, hal ini membuat Satyra tercengang melihat Leya yang mampu terbang dengan santai, tapi Satyra tampak makin memelototi Leya ketika Leya mengarahkan mengarahkan telapak tangannya kearah Satyra, segera tampak kumpulan energi yang terkumpul di telapak tangan Leya.

Satyra yang tampak kaget bergumam dalam hati.

"Ini... ini .. A.. apa dia mampu menggunakan teknik ini?..."

Teriak Leya sambil menembakan bola energi itu.

"Hikari Ball Stormm...."

Hikari Ball storm adalah salah satu teknik bertarung tingkat tinggi, memfokuskan Hikari dan mengumpulkannya menjadi partikel partikel energi yang kemudian di satukan membentuk bola energi dan siap di tembakkan, kekuatan dari Hikari Ball storm sangat kuat bahkan mampu membunuh manusia atau Mandogarian yang lemah dengan sekali serang dan akan semakin kuat tergantung dari kekuatan Hikari yang dimiliki oleh penggunanya.

Lalu Satyra pun dengan cepat juga melemparkan Hikari Ball storm dengan tangan kanannya untuk menahan Hikari Ball storm milik Leya. Bola energi yang saling bertabrakan itu akhirnya meledak bersamaan dan Leya juga cukup kaget melihat Satyra yang mampu dengan cepat.

Lalu segera Leya melesat kearah Satyra, melihat itu Satyra pun juga segera menuju ke arah Leya hingga mereka beradu pukulan, masing - masing bisa menghindari setiap pukulan yang diberikan tapi sesekali Leya juga terkena pukulan dari Satyra, sedangkan Satyra selalu bisa menghindari serangan yang diberikan Leya, hingga mereka berdua akhirnya saling berjaga jarak dan akhirnya Leya mengeluarkan lagi Hikari Ball stormnya, Satyra yang melihat itu sontak segera mengangkat jari telunjuk kanannya, lalu tampak kumpulan energi kecil menyatu di jari telunjuknya.

Leya yang melihat itu sangat kaget dan bergumam dalam hati, "i... Ituu..."

Lalu Satyra berpindah kearah samping Leya dengan cepat dan mengarahkan Kumpulan energi pada telunjuknya kearah kumpulan energi yang ada di tangan Leya.

"Hikari Laser Blasttt." Ucap Satyra sambil menembakan jurusnya

Segera kumpulan energi yang ada di tangan Leya lenyap karena tertembak oleh jurus Satyra.

"Ssiiuuutt" suara tembakan Hikari Laser Blast dari Satyra

Leya yang melihat itu kaget dan sedikit bergidik ngeri.

"Tyr.. Tyraa.. kamu membuatku takut...." Ucap Leya sambil menangis dan menutupi wajahnya.

"Eh.. ehh Leya aku tidak bermaksud begitu." Jawab Satyra dengan gugup dan panik

Lalu Satyra segera berjalan kearah Leya dengan maksud ingin menenangkannya, segera Leya berhenti menangis dan memukul perut serta bagian atas kepala Satyra.

"Bhakk Bhakk." Suara pukulan Leya.

"Ahh sakit Leya." Sahut Satyra sambil memegangi kepalanya yang kesakitan.

"Tyraaaa bodohh, jurusmu itu bisa membunuhku tauu, aku tidak menangis tapi aku benar-benar takut." Ucap Leya yang tampak kesal sambil menyilangkan tangan di dadanya serta mengerucutkan bibirnya.

"Maafin aku ya Leya, aku cuma bermaksud untuk mematahkan jurusmu itu." Jawab Satyra.

"Hmmpp." tampak Leya yang acuh tak acuh dengan penjelasan Satyra.

Lalu Satyra dengan raut wajah penyesalan menjelaskan. "Sungguh maafkan aku Leya, aku benar-benar tak ada niat untuk melukaimu, malah dalam lubuk hatiku aku sungguh ingin menjagamu."

"Kamu ini keadaan lagi gini masih sempat-sempatnya ngegombal." sahut Leya yang masih kesal dengan wajah memerah.

"Maafin aku Leya, tapi sungguh aku benar-benar  ga ada niat untuk melukaimu." Sahut Satyra sembari mengelus kepala Leya.

"Hmmpp, kalau memang begitu aku ingin bertanya sesuatu, kau tahu kalau Hikari Laser Blast itu adalah ilmu tingkat tinggi kan? Bagaimana kau mempelajari itu, bahkan kau bisa mengeluarkan dan mengendalikannya dengan mudah? Kau adalah petarung tingkat tinggi di usia 18 tahun, tapi aku baru mengenalmu dan namamu tak pernah di sebut oleh media? Sebenarnya kau siapa?."  Tanya Leya dengan tegas.

Satyra menghela nafas dan menjelaskan

"aku benar-benar hanya mahasiswa biasa, tak ada yang kusembunyikan dari semua orang tentang diriku, aku berlatih dengan ayahku dulu, dia adalah anggota militer rahasia tapi ayahku telah lama meninggal, aku memang seorang petarung tapi aku sungguh tidak tertarik dengan pertarungan, sejak lulus SMP aku benar-benar sudah menghindari pertarungan, kompetisi-kompetisi kecil yang diadakan di daerah atau kota pun aku tidak ingin mengikutinya, aku lebih memilih hidup tenang dengan kerabat dan temanku."

"Apa yang terjadi dengan Ayahmu?." Tanya Leya sekali lagi.

Lalu Satyra menatap keatas dan berkata.

"Aku tak mampu menceritakannya, aku tidak ingin mengingat apa yang telah terjadi padanya."

"Maaf aku tidak bermaksud..." sahut Leya dengan sedikit menyesal.

"Iya tak apa.." jawab Satyra dengan tersenyum.

"Lalu kenapa kamu mau ikut kompetisi Jiwa tak terbatas?." Tanya Leya sekali lagi.

1
S. M yanie
katanya sih habis tanda petik huruf kapital hhheeee,
S. M yanie: sama ko, aku juga awal nulis bgitu gk tau,, hhheee itu aku ksih tau siapa tau km mau ngajuin kontrak jadi biar km gk revisi lgi kya q/Grin/
Nicholaus Gabriel Raka W: makasih kakk sarannya, maaf saya penulis pemula yang mau mencoba membuat cerita menarik
total 2 replies
Nicholaus Gabriel Raka W
Tolong bantu kritik dan bagi ide nantinya kalian ingin jalan ceritanya seperti apa, aku udah ada plot sendiri tapi juga tetep butuh ide - ide dari kalian semua, btw kalo ada yang suka gambar manga dan pengen punya manga sendiri boleh ajuin kerjasama sama aku kira bikin manga bareng2 dan bakal aku bagi plot cerita untuk tiap season yang akan di gambar
Jazzy Bold
mantap Thor 👍👍
Kay's
semangat ka, jgn lupa mampir yaa
Rajab Serge: okee kak Cemana biar banyak koin di dapat kan kak
total 1 replies
Mamimi Samejima
Alur cerita ini mengejutkan dan memikat hatiku.
Faaabb
Saya suka banget dengan gaya penulisanmu, thor! Ayo terus mengasah kemampuan menulis.
Giuliana Antonella Gonzalez Abad
Bikin galau.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!