kisah seorang anak gadis yang di cintai secara luar biasa oleh seorang CEO tampan dan dingin,dia hidup sebatang kara setelah kepergian ayah,ibu dan kakaknya yang meninggal karena sebuah kecelakaan. dia menikah dengan CEO dari perusahaan tempatnya bekerja. saat hamil anak pertamanya tanpa sengaja dia melihat sang suami yang tengah berpelukan dengan seorang wanita,dan ternyata itu adalah wanita dari masa lalu yang suami,dia salah paham dan memutuskan untuk pergi dari kehidupan suaminya,dia juga mengganti nama panggilannya agar sang suami tidak bisa menemukannya.
dalam pelariannya dia mendirikan sebuah toko kue sebagai mata pencahariannya.
lama kelamaan toko kuenya maju pesat,karena memang rasanya yang sangat enak dan lain dari pada yang lainnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon musya anugerah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Kediaman keluarga Alina
Setelah beberapa hari kini tiba saatnya sang kakak dari Alina yaitu Angga akan melamar sang kekasih Viona. Di sana terlihat beberapa keluarga besar Alina sedang sibuk menyiapkan barang bawaan yang akan di bawa ke kediaman Viona. Angga memasukkan cincin tunanganny kedalam saku jasnya.
Sedangkan Alina sedang memasukkan barang-barang bawaannya kedalam bagasi mobil.
Saat sibuk memasukkan barang-barang seserahan yang akan dibawa kerumah Viona terlihat mobil sedan mewah warna hitam memasuki pekaran rumahnya,dan sang kekasih Arman lah yang datang.
"hey sayang,apa aku terlambat,,?" Tanya Arman sarat sudah keluar dari mobilnya dan melihat sang kekasih yang berdiri di samping mobilnya menyambut kedatangan sang kekasih.
Hubungan mereka sudah jalan hampir satu bulan,dan mereka semakin mesra saja,semua keluarga besar Alina juga sudah tau kalau Alina sekarang sedang menjalin hubungan dengan Arman. Jadi setiap ada acara di keluarga Alina,maka keluarga Alina selalu mengundang Arman untuk datang,begitu juga sebaliknya.
"Tidak kok,kak Angga juga masih di dalam,sebentar lagi kita berangkat bersama" jawab Alina sambil tersenyum manis pada sang kekasih.
Arman pun juga tersenyum dan menganggukkan kepalanya melihat senyum manis dan wajah cantik sang kekasih yang selalu membuatnya rindu jika berjauhan sebentar saja.
"Masuk dulu yuk mas,ada ayah sama ibu dibruang tamu" ajak Alina pada Arman.
Arman pun berjalan beriringan menuju ke ruang tamu di mana ayah dan ibu Alina berada.
"Wah nak Arman sudah datang ya" ucap ibu Maria saat melihat Arman dan Alina berjalan beriringan.
"Iya Bu barusan saja" jawab Arman ramah sambil berjalan mendekat pada ayah dan ibu Alina untuk bersalaman dengan mereka.
"Duduk dulu nak,kita tunggu Angga sebentar ya,dia sedang bersiap" ucap ibu Maria mempersilahkan Arman duduk.
"Iya Bu" ucap Arman sambil tersenyum ramah pada Bu Maria.
Tiba-tiba pak Arya pun ikut bicara "nanti kamu ikut mobil Arman atau mobil Angga Al,,??" Tanya sang ayah pada sang putri kesiangan.
"Ikut mobil mas Arman saja yah,masak nanti mas Arman naik mobil sendirian,," jawab Alina sambil cengengesan.
"Iya juga ya,nanti dia seperti seorang pengawal donk ya,kita semua satu mobil dan Arman di mobil yang berbeda mengikuti kita dari belakang" ucap sang ayah lagi sambil tertawa.
"Nak Arman,ayah nitip Alina sama kamu ya,jangan sakiti dia,sayangi dia,,!!tegur dia jika dia melakukan kesalahan,jangan sampai kamu meninggalkan atau mengkhianatinya ketika dia berbuat suatu kesalahan" ucap ayah Arya tiba-tiba dengan wajah sendunya.
"Ayah ngomong apa sih ya, aneh-aneh aja ngomongnya" sahut Alina langsung karena perasaannya tiba-tiba tidak enak.
"Saya berjanji yah akan menyayangi dan mencintai Alina dengan segenap jiwa dan raga saya,saja juga berjanji akan melindungi Alina dengan nyawa saya,jika suatu saat ayah menemukan saya menyakiti Alina,halal bagi ayah untuk menembak mati saya" janji Arman dengan sepenuh hati pada ayah Arya.
"Ya saya pegang janji kamu" ucap ayah Arya pada Arman dengan tegasnya.
Tepat pukul 19.00 merak semua berangkat menuju ke rumah Viona.
Angga,ayah Arya dan ibu Maria berada dalam satu mobil sedangkan Alina bersama dengan Arman sang kekasih.
Mobil Angga melaju terlebih dahulu lalu diikuti mobil Arman di belakangnya.
Di dalam perjalanan mereka saling ngobrol ngobrol ringan dan sesekali tertawa karena ada sesuatu yang lucu.
Tanpa disadari di persimpangan jalan melaju sebuah truk dengan kecepatan tinggi dan mengalami rem blong,tanpa bisa dihindari truk itu menabrak mobil yang dikendarai oleh Angga,ayah Arya dan ibu Maria.
Mobilnya terpental dan menabrak pembatas jalan.mobil itu ringsek dan dan hancur, diperkirakan semua penumpang mobil itu pasti meninggal seketika karena saking kencangnya benturan.
Alina yang melihat mobil sang kakak tertabrak dan hancur seketika dia berteriak sekencang-kencangnya dan seketika Arman menghentikan mobilnya dan berlari menuju mobil Angga untuk menyelamatkan mereka.
Arman segera menghubungi ambulance lalu dia mulai berusaha mengeluarkan Angga,ayah Arya dan ibu Maria dari dalam mobil itu agar bisa segera di selamatkan dan di bawa ke rumah sakit.
Arman dan para warga disekitarnya berusaha mengeluarkan ke tiganya dengan susah payah,karena dalam keadaan terjepit dan mobil dalam keadaan hancur ringsek mereka pun kesulitan untuk mengeluarkan ke tiga nya.
Ibu Maria berhasil dikeluarkan dan selanjutnya Angga pun berhasil dikeluarkan,kini tinggal ayah Arya yang agak sulit dikeluarkan karena kakinya terjepit pintu.
Polisipun juga banyak yang sudah datang dan berusaha membantu mengeluarkan ayah Arya serta menertibkan keadaan, setelah ayah Arya berhasil dikeluarkan para polisi tersebut kaget karena sang korban adalah teman sesama polisi mereka,bahkan ayah Arya merupakan atasan mereka.
"Ini kan pak Arya,ayo cepat selamatkan beliau" teriak salah satu polisi disana yang membatu mengeluarkan tubuh ayah Arya.
Semua korban sudah dibawa kerumah sakit.
Alina menangis sejadi jadinya melihat kejadian tersebut di depan matanya.
Arman memeluk Alina dan berusaha menenangkannya,namun bukannya tenang Alina malah semakin menjadi-jadi menagisnya.
"Sayang sudah ya,kamu tenang,aku yakin mereka semua pasti selamat,semua team dokter sedang berusaha di dalam sana,kita bantu mereka dengan doa ya sayang,jangan nangis terus ya" ucap Arman berusaha menenangkan Alina.
"Iya mas kita berdoa sama sama ya mas untuk keselamatan mereka mas" ucap Alina di sela tangisnya dan berusaha menghapus air matanya.
Namun air mata tersebut tetap tidak mau berhenti mengalir.
Arman memeluk erat tubuh Alina yang sudah mulai lemas dan masih menangis sesenggukan sambil trus berdoa di dalam hati nya "ya Tuhan selamatkanlah keluargaku,selamatkan ibuku, selamatkan ayahku,juga selamatkan kakakku ya Tuhan" .
Setelah beberapa saat seluruh keluarga Viona pun tiba di rumah sakit. Viona langsung berlari menemui Alina adik dari sang kekasih dang memeluknya dengan tangis yang sudah pecah pula.
Alina dan Viona pun saling berpelukan dan menangis sesenggukan.
"Alin kenapa ini bisa terjadi Al,padahal Angga udah janji mau datang kerumah dan melamarku,kenapa dia malah kayak gini Al,kenapa Al,,? Tangis Viona dengan histerisnya.
Setelah beberapa saat suasana sudah sedikit lebih tenang dan seorang dokter pun keluar dari ruang operasi dang berbicara pada mereka "keluarga pasien," tanya sang dokter,dan Alina pun langsung berdiri dan menjawab "saya dok,saya anak dan adik dari mereka" jawab Alina.
"Maaf Bu kami team dokternya sudah berusaha semaksimal mungkin,tapi Tuhan berkehendak lain, mereka semua tidak bisa di selamatkan" jawab sang dokter kemudian dan Alina pun langsung pingsan di tempat,untung ada Arman yang sigab menangkap tubuh Alina.
Viona pun langsung berteriak histeris "gak mungkin,ini gak mungkin terjadi,Angga gak mungkin ninggalin aku,gak mungkin" teriak Viona sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan dia ambruk di dekapan sang mama karena Viona duduk di sebelah sang mama.
soo sweet
aku kasihan sama sari , semoga cepat move on dari devan dapat pengganti yang lebih baik
tolong dukungannya ya kak 🥰