NovelToon NovelToon
Benih Twin'S CEO Kejam

Benih Twin'S CEO Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Poligami / CEO / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:16.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mom Ilaa

Karena dipaksa untuk segera memiliki anak, Jovan sang CEO dari perusahaan ternama diam-diam menikah lagi. Dengan kejamnya, dia mengusir Seina selaku istri pertamanya yang dikira mandul. Namun nasib buruk pun menimpa Jovan yang mana istri keduanya mengalami kecelakaan hingga membuatnya keguguran bahkan rahimnya terpaksa harus diangkat demi menyelamatkan nyawa Ghina.

Lima tahun kemudian, Seina yang dikira mandul kembali dengan tiga anak kembar yang memiliki ketampanan mirip Jovan.

“Bunda, Oom itu milip Kakak Jelemy, apa Oom itu Ayah kita?” tanya Jelita, si bungsu.

“Bukan!” elak Seina.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Ilaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PAPA GALA UDAH PULANG

Kini matahari sudah tenggelam dan cahaya bulan mulai memancarkan sinarnya di atas sana. Tetapi Gara belum juga pulang. Meskipun begitu, Seina masak banyak malam ini dan ditemani Jeremy. Sedangkan Salwa, ia sibuk membuat nota usaha mereka. Salwa sangat tidak sabar berjualan bunga online maupun offline.

“BUNDA...! BUNDAAA!”

Tiba-tiba dua anak kembarnya berlari ke arah Seina yang sedang menyusun piring mereka di atas meja makan.

“Hm, kenapa lari-lari begitu?” tanya Seina.

“Ada kacoa di kamal?” Tebak Jeremy yang tengah mengaduk sayur bening buatannya sendiri tetapi ia dibantu juga oleh Seina.

“BUTAN, DI KAMAL ADA YANG BALUCAN NOMPOL, KAKAK!” Ujar dua anak kembar itu bersamaan.

Jeremy menahan tawa, dua adiknya sangat lucu. Mereka berdua yang ngompol di kamar tapi seakan mereka kaget ada orang lain yang sudah ngompol di sana. Makanya setelah Jeremy bangun tidur, Jeremy langsung keluar karena tidak tahan mencium bau pipis adiknya, tapi ia lupa mengatakannya ke Seina.

“Ngompol? Siapa yang ngompol?” tanya Salwa datang karena sudah lapar.

“Kakak Jelemy, Onty!”

Jeremy terperanjat kaget sampai-sampai kursi yang diinjaknya sedikit bergoyang.

“Lohh, kenapa Jeremy? Kakak kalian sejak sore bantuin Bunda masak, sayang,” timpal Seina juga kaget.

“Wah... wah... jangan-jangan yang ngompol kalian nih??!” Tunjuk Salwa membuat Jelita dan Jhansen saling bertatapan.

“Kyaaaa.... kabul cepatan Kakak Jen!!” Pekik Jelita dan Jhansen segera masuk ke kamar.

“Ehhh kalian jangan masuk ke sana, masuk ke kamar mandi gihhh!” teriak Salwa lantang kemudian Jelita dan Jhansen putar arah ke kamar mandi.

Jeremy menepuk jidatnya melihat tingkah adik-adiknya sangat menjengkelkan yang bikin darahnya setiap saat naik terus.

“Kamu yang sabar ya, sayang,” ucap Seina mengusap-usap pundak Jeremy.

“Nda apa-apa, Bunda. Jelemy udah seling digituin sama meleka. Jelemy ke sana dulu yahh... Bunda sama Onty masak aja lagi.”

Begitulah Jeremy, jadi anak sulung harus banyak sabar menghadapi kedua adiknya. Bahkan sebagai kakak tertua, Jeremy juga berusaha menjadi sosok Ayah untuk kedua adiknya. Seperti sekarang Jeremy-lah yang mengurus Jelita dan Jhansen.

Terlihat Jeremy datang dari kamar tidurnya membawa celana pengganti karena kalau ia biarkan adiknya di sana, Jelita dan Jhansen akan terus bermain air di bak mandi. Namun sontak dua anak di sana terdiam mendengar klakson mobil.

“ASIIK PAPA GALA UDAH PULANG...”

“Ehh kalian jangan kelual dulu!” Tahan Jeremy tetapi Jelita dan Jhansen tetap menerobos keluar meninggalkan Jeremy yang kesal melihat jejak kaki dua adiknya membasahi lantai.

Namanya anak-anak, kelakuannya pun harus dihadapi dengan kesabaran ekstra. Tapi bagi Jeremy, dua adiknya sangat menyebalkan.

“Apa Jelemy jadi anak-anak aja ya?” Tampak Jeremy lelah berpura-pura dewasa. Namun ia pun tertawa kecil melihat Gara yang syok pada dua adiknya.

“Hai, kalian kenapa nggak pakai celana? Mau Papa tembak kalian, ha!” Gara menodongkan pistol air mainan kemudian menembak perut dua anak itu silih berganti.

“Ahhh kabul...!” Jelita dan Jhansen berlari ke arah Jeremy membuat anak itu tercengang dipeluk mereka. Pakaian Jeremy pun dibuat basah kuyup.

“Huaaa Bundaa...” Tangis Jeremy benar-benar ia sudah tidak tahan mencium bau badan kedua adiknya.

“Ululu... ini pertama kalinya Onty Vara lihat Jeremy nangis. Jeremy pasti rindu banget sama Onty.” Vara pun menghampiri mereka.

“Jelemy nda tahan cium bau Jelita sama Jencen yang bucu, Onty.” Jeremy merengek. Sedangkan Jelita dan Jhansen tertawa ria.

“Hahah... oke oke... sini biar Onty saja yang urus kalian, setelah ganti baju nanti, kita ke dapur dan makan malam sama-sama.” Vara membawa tiga anak itu masuk ke toilet.

Gara yang masih berdiri di sana pun geleng-geleng kepala saja kemudian pria muda itu berbelok ke dapur.

“Pantas saja wanginya lezat, makanan yang dimasak Kak Seina dan Kak Salwa kesukaan Gara. The best lah kalian berdua.” Puji Gara duduk di kursi lalu tiba-tiba Salwa memukul tangan Gara yang mau mengambil kepiting rebus buatannya.

“Aduh, sakit, Kak!” Jerit Gara menarik kembali tangannya dan mengusapnya perlahan-lahan sambil melihat di tangan Salwa ada alat penjepit ikan.

“Makanya, cuci tangan dulu.” Sahut Seina meletakkan sayur beningnya ke atas meja.

“Kamu sudah gede, harus jaga kebersihan, Gara. Masa kalah sama keponakan kecilmu.” Sambung Salwa memarahinya.

“Kamar mandinya lagi dipakai sama mereka,Kak.” Kata Gara cemberut.

“Tuh, kamu bisa cuci tangan di wastafel, kan? Sana!” Tunjuk Seina dengan tegas.

“Hihihiii... Papa Gala dimalahin cama Bunda. Kacian kali...” Tawa Jelita yang sudah selesai mengganti pakaian dan disusul Jeremy serta Jhansen sudah tampan membahana. Ketiga anak itu berdiri di depan pintu.

“Loh, Onty Vara mana, sayang?” tanya Seina sambil menyuruh mereka duduk ke kursinya masing-masing.

“Onty Vala lagi belesin kamar, Bunda.” Jawab Jeremy lalu menatap Gara duduk di samping Seina. Kemudian Vara yang selesai beresin kamar si kembar pun masuk ke dapur.

“Wow, kelihatannya enak banget nih!” Ujar Vara sudah sangat lapar.

“Onty, cini uduknaaa!” Panggil Jelita yang mana kursi kosongnya dekat tempat Gara.

“Nda, pellu, Onty udukna cini aja.” Ucap Vara menolak sambil mengikuti cara bicara triple cadel membuat Salwa dan Seina tertawa.

Tapi sebelum Vara duduk, Jhansen langsung melarangnya. “Onty, janaaan! Kulsina punana Tante.”

“Hm, Tante? Siapa?” Vara dan Gara kompak bertanya. “Kak, ada orang lain yang pernah menginap di sini?” Tanya Gara ke Seina.

“Iya, Gara. Dia calon karyawan kita di sini tapi sepertinya dia mungkin tidak akan kembali.”

“Hm, kenapa? Apakah dia capek ngurusin si kembar?” tanya Vara terpaka duduk di dekat Gara seraya membukakan kulit udang untuk Jeremy dan Jelita.

“Dia punya masalah dengan suaminya sih, tapi katanya dia pulang karena ada yang lagi sakit di rumahnya,” jawab Salwa sekali-kali menyuapi Jhansen yang duduk di dekatnya.

“Kalau begitu, sebelum dia masuk bekerja lagi, dia harus diseleksi olehku terlebih dulu. Kita harus hati-hati merekrut karyawan, Kak.” Pinta Gara pada Seina yang tersenyum dan setuju. Malam ini, keluarga kecil Gara makan malam dengan harmonis walaupun sesekali si bungsu kadang jahil ke Jhansen.

Sementara itu, di rumah kediaman Robert. Semua anggota keluarganya sedang makan malam juga. Terlihat tak ada yang berbicara tetapi selang beberapa menit setelah Tuan Robert selesai makan tiba-tiba terkejut akan ucapan putranya. Bahkan Renata dan Ghina pun tidak habis pikir Jovan mengatakannya.

“Ma, Pa, karena Ghina terus memaksaku, Jovan sudah yakin ingin menikah lagi.”

“Tidak apa-apa, kan?” tanya Jovan menatap satu demi satu kepada ketiga orang di meja makan itu yang belum mengatakan apapun. Namun di menit berikutnya, Renata bertanya.

“Siapa wanita yang mau kau nikahi?”

Dengan mantap, Jovan berkata, “Sekertaris Jovan, Ma.”

Ghina terkejut dalam hati mengetahuinya. Wanita cantik itu menunduk. Ghina terlihat tidak terima keinginan Jovan tetapi Renata malah sebaliknya.

“Ok, Mama setuju.”

Brak!

Tuan Robert yang sejak tadi diam menyimak, ia pun terperanjat melihat Ghina menggebrak mejanya kemudian menantunya itu tiba-tiba pergi tanpa sepatah kata keluar.

“Sayang... tunggu!” Jovan segera menyusul Ghina yang masuk ke kamar tidurnya.

1
AbiManyu
jovan seenaknya aja mau ngambik anak seina
AbiManyu
semoga baik baik saja
Widia
jangan bikin seina sama jovan balikan ya thor.. kasih aja pemain baru buat jadi suaminya seina
Yu Nana
Nexxtt
Ma Em
kok Seina ga cariin anaknya yg nginap dirumah Ghina ga merasa kehilangan malah dibiarin tidur dirumah Jovan.
Ma Em
Luar biasa
༎ຶP I S C E S༎ຶ: Terima kasih bund
total 1 replies
Iqlima Al Jazira
next thor
༎ຶP I S C E S༎ຶ: Siap nextt
total 1 replies
Iqlima Al Jazira
ahilna jumpa ladi celita bocil cadel👏
Iqlima Al Jazira: sama_sama thor
༎ຶP I S C E S༎ຶ: Terima kasih SDH mampir bunda
total 2 replies
ika
rasakan Jovan
muna aprilia
lnjut
༎ຶP I S C E S༎ຶ: Siap kak 😇 terima ksih SDH mmpir
total 1 replies
Yu Nana
Nextttt
Yu Nana
Nexttt
Yu Nana
Keren om Garanya
Yu Nana
🤣🤣😅
Yu Nana
Lanjuuuut
Yu Nana
Lucunya si kembar
Yu Nana
Jovan jht
Yu Nana
Vara dan gara slalu aj Adu mulut 🤣
Yu Nana
Semoga baik2 aj y
AbiManyu
kasihan seina dicampakkan sm jovan bahkan tega buang darah dagingnya sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!