NovelToon NovelToon
Bayi Kembar Milik CEO Galak

Bayi Kembar Milik CEO Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Single Mom / Janda / Anak Kembar / pengasuh
Popularitas:32.6k
Nilai: 5
Nama Author: dlbtstae_

Di khianati dan dijebak oleh saudara tirinya, hingga diusir oleh ibu kandungnya sendiri karena dianggap telah mencoreng nama baik keluarga besar Sanjaya.


Hamil dan melahirkan tanpa didampingi keluarganya. Aurora berhasil membesarkan putri semata wayangnya, bekerja sebagai pengasuh cucu keluarga kaya tak membuatnya gengsi dan putus asa.


Pertemuan Aurora dengan Almer cucu laki-laki keluarga Gilbert membuatnya merasakan ikatan batin antara ibu dan anak bukan hanya itu saja Aurora harus terlibat dengan permasalahan anak majikannya Anggara Gilbert, CEO tampan tak tersentuh yang menolak segala cara perjodohan orang tuanya.


Bagaimana perasaan Aurora saat tahu Anggara lah sosok pria yang menidurinya malam itu ? Bagaimana dengan Anggara saat mengetahui jika Aurora lah sosok wanita yang dirinya cari selama ini ? Apakah Anggara akan bertanggung jawab atas kejadian malam itu ? Jangan lupa untuk mampir !


follow ig : dlbtstae_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rekening baru

Motor yang di kendarai Rino, baru saja memasuki halaman rumahnya. Rino langsung membawa barang belanjaan mereka sedangkan Aurora membuka pintu rumah, setelah pintu terbuka keduanya langsung masuk ke dalam. 

“Kak, barangnya Rino taroh diatas meja ya. Rino mau mandi dulu ! “ ujarnya. 

“Iya kamu mandi sana. Barang belanjaan biar kakak yang bereskan ! “.

“Baiklah kak, kalau gitu Rino mandi dulu ! “

Sepeninggalan Rino, Aurora langsung membereskan barang belanjaan mereka.  Satu persatu barang diletakan di dalam kulkas dan barang lainnya ia simpan di dalam lemari kayu. 

“Hufffttt… . “

“Mandi dulu lah ! “ Aurora beranjak dari dapur. Badannya terasa sangat lengket untuk itu Aurora memutuskan untuk mandi. 

Sedangkan ditempat lain, Anggara  baru saja tiba di kediaman keluarga Gilbert. Wajah Anggara terlihat bingung melihat kedua orang tuanya sedang berbicara dengan seorang wanita menangis sesenggukan. Dirinya tak begitu melihat dengan jelas siapa wanita itu, karena dia menangis sambil menutup wajahnya dan anehnya lagi wanita itu dalam keadaan hamil besar. 

Anggara tak peduli, ia terus saja berjalan melewati kedua orang tuanya yang masih bersama wanita yang menangis itu. Namun, langkahnya harus terhenti saat mendengar suara panggilan daddynya. 

“Anggara ! Mau kemana kamu ! “

“Mau ke kamar dad “ sahutnya. 

“Kemari ! “ titah Gilbert tegas. 

Anggara menghela nafas kasar, ia berbalik menghampiri kedua orang tuanya. Tatapan Anggara beralih menatap datar wanita hamil yang masih menunduk sesenggukan. 

“ Duduk ! “ titah Gilbert kepada putranya itu. 

“Ada apa, dad ? Gara capek mau istirahat ! “

“Daddy bilang duduk, ya duduk !!” Arumi menarik putranya untuk duduk. 

Wajah suaminya sedang tak baik-baik saja, apalagi mereka baru mengetahui fakta bahwa putra yang mereka didik ternyata menghamili seorang wanita dan wanita itu baru memberanikan diri datang ke kediaman mereka untuk meminta pertanggungjawaban putranya.

“Daddy kenapa sih mom, dan siapa wanita hamil ini ? “ tanya Anggara bingung. 

Anggara Gilbert, pria tampan berusia 29 tahun. Sampai saat ini masih betah melajang. Bukan tanpa alasan, dirinya masih kesulitan untuk mencari keberadaan wanita yang beberapa bulan lalu dinodai oleh dirinya. Namun, hari ini ia merasa begitu tiba-tiba dengan kedatangan wanita yang mengatakan bahwa dia hamil anaknya. 

“Karena putraku sudah ada disini, sekarang kamu jelaskan maksud dan tujuanmu ! “

Suara tegas Gilbert membuat wanita itu menelan salivanya dengan tatapan takut ia melihat ke arah Anggara. 

“Sa– saya Liyana…  Sa—

“Jangan berkelit-kelit, langsung intinya saja ! “ sanggah Anggara malas. 

“Gara ! “

“Apa mom, lebih baik kita dengarkan intinya saja ! Gara mau istirahat ! “

“Saya mau anda mempertanggungjawabkan perbuatan anda ! “ jawabnya cepat. 

“Pertanggungjawab seperti apa yang kamu minta dari kami ? “ tanya Arumi lembut. 

“Anak tante harus menikahi saya ! Perut saya sudah semakin besar, saya nggak mau anak saya mendapat gunjingan dari orang-orang, sebentar lagi saya akan melahirkan keturunan kalian ! “ serunya lantang membuat Anggara menolak keras karena ia merasa tidak pernah menyentuh wanita yang ada di hadapannya ini. 

“Kapan putraku menodai dirimu ? “ pertanyaan Gilbert mengundang rasa aneh istri dan putranya. 

“Dad ! “ tegur Arumi, namun suaminya itu membalas dengan gelengan. 

Wanita itu dengan gamblang menceritakannya secara detail, membuat Anggara murka dan langsung meninggalkan kedua orang tuanya. 

“Garaaaa !! “ Arumi berusaha memanggil putranya, tapi ia juga tidak mungkin meninggalkan wanita hamil itu bersama sang suami. 

“Kamu pergilah ke kamar tamu ! Bibi, tolong antarkan Liyana ke kamar tamu… “ titah Gilbert kepada Liyana. 

Sebelum beranjak, wanita yang bernama Liyana itu kembali mempertanyakan statusnya saat ini, “ Apa putra kalian akan bertanggungjawab menikahi diriku ? “.

“ Pergilah istirahat ! Itu urusan kami, kamu jangan terlalu memikirkannya ! “ seru Gilbert tegas. 

“Iya, pikirkan kandunganmu” timpal Arumi lembut. Liyana tersenyum dan pergi mengikuti bibi pelayan ke kamar tamu. 

*

*

*

*

*

Di rumah sederhana, Aurora sedang menyiapkan masakan makan malam. Setelah tiga puluh menit berperang dengan alat masak, Aurora meminta tolong Rino untuk membantunya menyediakan makanan dan dibawa ke atas meja. 

“No, tolong bawa makanan ini ke atas meja “ ujarnya pelan. 

“Baik kak ! “ sahut Rino.

Namun, Rino melihat raut wajah Aurora yang terlihat lelah. Setelah membawa makanan ke atas meja, Rino membantu Aurora untuk duduk. 

“Huft, makin besar kehamilan kaka semakin lelah untuk melakukan aktivitas padahal usia kandungan kakak baru menginjak lima bulan, tapi kenapa kakak terlihat seperti hamil sembilan bulan ? “ ujar Aurora bingung. 

“Apa ucapanku ada benarnya kak, kakak hamil bayi kembar ? Coba besok kita periksa kak, kakak kan selama hamil nggak pernah periksa.. “ ujar Rino. 

Aurora menggeleng, menurutnya periksa kehamilan membutuhkan biaya mahal dan mereka harus menghemat untuk kedepan. Aurora memilih untuk menjaga pola makan seperti yang ia baca di internet. 

Rino meminjamkan ponselnya untuk di gunakan kakak sementara dirinya belum terlalu membutuhkan. Dirinya juga berencana untuk mencari pekerjaan untuk kebutuhan mereka masing-masing, mengandalkan uang tabungan juga tidak mungkin. 

Aurora mengiyakan untuk adiknya mencari kerja namun sebelum itu, Aurora mengajak Rino untuk pergi ke bank. Ia akan mencairkan uang di dalam cek ini bersamaan dengan cek yang masih disimpan dulu. 

Setelah berbincang sedikit, Aurora mengajak Rino untuk makan malam bersama. Sementara itu di kediaman Gilbert, Anggara tak turut turun untuk ikut makan malam bersama kedua orang tuanya. 

Liyana makan dengan lahap membuat Arumi tersenyum, “ Makan jangan terburu-buru ! “ tegurnya lembut. 

“Hm, ma-maaf… “ jawabnya pelan. 

Gilbert hanya menatap datar, ia tak membuka suara setelah drama menangis yang dibuat oleh wanita di hadapannya itu. 

“Hmm, tante ! “ Arumi mengangkat kepalanya menatap Liyana. 

“Ada apa ? “

“Putra tante kenapa tidak turun makan malam bersama kita ? “ tanya Liyana. 

Arumi menghela nafasnya, “ putraku memang seperti itu, jika sudah makan sore.. “.

Liyana membalasnya dengan anggukan. Ia lalu menghabiskan makanannya hingga tuntas setelah itu meminta izin untuk beristirahat. Arumi mengijinkannya, sepeninggalan Liyana, barulah Gilbert mengeluarkan suaranya. 

“Besok bawalah Liyana untuk periksa ke rumah sakit, aku ingin tahu perkembangan bayi yang dia kandung … “

*

*

*

*

*

Sesuai dengan perkataan suaminya, Arumi membawa Liyana untuk periksa bayi yang dikandungnya. Hal tersebut membuat Liyana kaget, namun mau bagaimana lagi calon mertuanya ingin melihat keadaan bayi yang dirinya kandung. 

Selama perjalanan menuju rumah sakit, Liyana sibuk dengan ponselnya sesekali berdecak kesal membuat Arumi mengerutkan keningnya. 

“Kamu kenapa, nak ? “ tanya Arumi penasaran. Liyana tersenyum kecil, “ Nggak papa tan, “ jawabnya singkat. 

Arumi mengangguk. Sedangkan di sisi lain, Aurora dan Rino sedang dalam perjalanan menuju salah satu bank yang cukup jauh dari kediaman mereka. Setelah empat puluh menit, keduanya tiba di bank yang dituju. 

Aurora segera mengambil nomor urut antrian, sedangkan Rino memilih duduk di salah satu kursi tunggu di depan teller. Untungnya nomor urut antrian Aurora tak terlalu jauh, hanya selisih delapan antrian. 

Keduanya duduk tenang, menunggu nomor urut antriannya dipanggil. 

“Oh ya kak, mumpung di bank. Kenapa kakak nggak buat buku rekening sekalian. Setidaknya kakak punya rekening saat ini “ ujar Rino membuat Aurora mengiyakan. 

“Benar, mumpung di bank. Sekalian aja ya… “

Saat nomor antriannya dipanggil, Aurora segera melakukan pencairan uang dan membuka rekening baru untuk dirinya. Setelah selesai, Aurora mengajak Rino untuk pergi ke makam mendiang ayahnya. Baru setelah itu, Rino mengantar Aurora kembali ke rumah sementara dirinya mencari pekerjaan. 

*

*

*

*

“Aku nggak mau tahu, kamu harus membantuku mencari seorang bayi  untukku ! “

“Tenanglah, aku akan mencarinya untukmu ! Tapi ingat ini semua nggak gratis. Minimal uang tutup mulut ! “

Wanita itu mendengus kesal, ia harus mengeluarkan uang banyak hanya untuk seorang bayi. 

1
♬☆❃.✮:▹alina◃:✮.❃♬☆
Tiktok
Jasmine
kocak 😂
Retno Harningsih
lanjut
Asahel Rachel
bpk mu lg selingkuh. ga emak ga anak mmg pelakor hedehh
Retno Harningsih
lanjut
Anthy rafifah Anthy gladis
ceritanya bagus dn menarik
Anthy rafifah Anthy gladis
up baxak dong thor
sendy kiki
up lah kaka
Della: ditunggu ya, masih di review ♥︎
total 1 replies
Retno Harningsih
lanjut
Ika Surya Ningsih
seru k.. bikin nagih bc novel ini
Yukeu Nadhira
sumpah aku cinta kau kak othor bikin cerita kocak bangget berasa awet muda
sendy kiki
up kaka
tia
ngakak sendiri baca novel nie ,,😁😁
Retno Harningsih
lanjut
sendy kiki
up
Iqlima Al Jazira
ngakak thor🤣🤣🤣
Yukeu Nadhira
kocak cara bangunin yg keren anak dan bapak mirip
sendy kiki
up lah Kaka sekarang up sekali y. jarang up double . terhibur
Retno Harningsih
up
Retno Harningsih
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!