Revenge Of Lady Aryana

Pagi ini aku sedang berendam menenangkan pikiran ku, sebelum aku memasuki kediaman Ruasent sebagai istri dari Grand Duke Nicholas Ruasent untuk kedua kali nya.

Sudah satu Minggu kejadian yang membuat ku menahan emosi di karenakan iblis gila bernama Nicholas Ruasent menghina ku sebelum dan sesudah acara makan malam bersama nya waktu itu. Dan sudah tiga Minggu aku menjalani latihan keras bersama Regrash. Hari ini acara pernikahan ku dengan iblis itu akan di laksanakan. Sesuai perkataan nya jika dia memajukan jadwal pernikahan ini karena aku menolak acara pertunangan kami.

 Kali ini akan ku hadapi sepasang iblis itu. aku akan masuk untuk ke dua kali ke kediaman Ruasent tapi dengan tujuan yang berbeda. Bukan lagi menginginkan sebuah kehidupan rumah tangga yang bahagia melainkan menghancurkan rumah tangga masa depan ku.

Setelah selesai berendam, aku berjalan keluar dari kamar mandi dan ku lihat Maya juga ketiga pelayan seperti di kehidupan ku sebelum nya sudah menunggu ku dan segera membantu ku bersiap.

Maya mendanai ku setelah ketiga pelayan lain nya membantu ku memakai baju pengantin yang dulu aku gunakan sedikit ketat kini gaun itu sedikit longgar di tubuh ku. Hanya sedikit. Namun itu sudah membuat ku nyaman. Tubuh ku yang sekarang sudah sedikit berkurang. Setelah menikah aku akan melanjutkan latihan tersebut di kediaman iblis itu tinggal. Karena setelah pernikahan ini, Nicholas tidak akan berada di rumah dan dia juga tidak mengijinkan ku untuk melakukan tugas sebagai seorang Grand duchess. Mungkin dulu aku akan sedih karena suami ku jarang pulang ke rumah dan jarang bertemu dengan nya tapi sekarang aku malah menantikan keadaan di mana iblis gila itu tidak berada di rumah.

 juga kesempatan itu akan ku gunakan untuk menyusun sebuah rencana pembalasan. Aku juga akan menunggu Isabella masuk ke dalam kediaman Ruasent agar memudahkan ku untuk membalas nya. terlebih lagi aku akan menghalangi tragedi yang membuat keluarga ku mati secara tragis dan itu terjadi 18 bulan setelah pernikahan ku ini. Dan ku pastikan hal itu tidak akan terulang.

Sekarang Maya dan yang lain nya sudah selesai mendanai ku. Ketiga pelayan tersebut sudah ku minta untuk pergi dan tinggal lah aku dan Maya yang masih di dalam kamar ku.

"Nona saya sangat bahagia hari ini anda akan menikah dengan orang yang anda cintai. Apakah setelah ini nona akan membawa saya ikut bersama Nona tetap menjadi pelayan pribadi nona?"

"tentu saja Maya dan aku mau kau mengetahui sesuatu. Grand Duke Nicholas tidak mencintai ku sama sekali, kau dengar kan apa yang dikatakan nya pada ku saat aku mengantar kan nya ke pintu keluar saat dia makan malam di kediaman ini. Jika dia tidak menyukai ku dan terpaksa menikahi ku jadi kau harus berhati-hati ketika kita berada di sana. Ingat Maya berbagai kemungkinan akan terjadi kedepannya jadi kita harus tetap waspada dan aku mau ketika kita di sana jangan menunjukkan ekspresi apapun kepada pelayan yang bekerja di sana. Termasuk pengawal di kediaman Ruasent. Mengerti!"

Maya mengangguk mengerti dengan penjelasan dan perintah ku. Juga hal ini mengingatkan ku kepada para pengawal dan juga penjaga penjara yang memperkosa dan menyiksa kami dengan kejam, aku akan membalas mereka juga. Tunggu saja, aku tak sabar melihat wajah tersiksa mereka.

Setelah nya aku dan Maya turun menuju lantai bawah yang ku lihat ayah dan ibu ku sudah rapi begitu pula dengan adik ku Alexander. Keluarga ku di kehidupan kali ini aku tidak akan membiarkan tragedi itu terjadi. Bila perlu aku akan membantai mereka satu persatu sebelum mereka menyakiti kalian.

"wah cantik nya anak ibu..! Tersenyum lah sedikit nak di hari bahagia mu ini". Ibu datang menyambut tangan ku dan menuntun ku menuju kereta kuda.

"kakak kau sangat cantik hari ini" Alex kegirangan yang saat ini berjalan di depan ku di gandengan ayah. Di saat ingin masuk ke dalam kereta tiba-tiba ayah memeluk ku.

"nak berbahagia lah. Jika kau merasa tidak bahagia katakan pada ku, ayah mu ini akan senang hati menjemput mu dan membawa mu pulang ke kediaman ini dengan cara apapun". Yah kata-kata ini sama seperti yang ayah ucapkan pada ku dulu. Dan betapa bodohnya aku dulu melarang Maya untuk tidak mengatakan apapun kepada keluarga ku. Mungkin jika aku mengatakan jika aku tersiksa di tempat itu keluarga ku tidak akan mengalami hal itu jika pun iblis itu tetap membutuhkan keluarga ku setidaknya kami mati bersama.

aku membalas pelukan ayah ku dengan erat dan hampir mengeluarkan air mata jika tidak ibu ku menegur suami nya itu.

"oh suami ku jangan membuat wajah anak kita terkena air mata di hari bahagia nya ini. Ayo kita segera berangkat". Setelah ibu mengatakan hal itu ayah segera melepaskan pelukan tersebut dan mereka bertiga masuk kereta yang sama sementara aku dan Maya di kereta yang lainnya.

Setelah sampai di kuil suci ayah menggandeng ku berjalan menuju Grand Duke iblis itu yang sudah berdiri di depan pendeta agung. Sama dengan kejadian sebelum nya. Suara-suara menggunjing para bangsawan ini.

"lihat lah dia, monster Yeti"

"mengapa Grand Duke mau menikah dengan nya padahal Grand Duke termasuk orang yang tampan dan kaya"

"tapi ku lihat tubuh nya tidak seperti terakhir kali ku melihat nya"

"benar kah"

"hmm tapi sama saja tubuh nya itu seperti monster Yeti"

Suara-suara tersebut walaupun sangat pelan namun aku bisa mendengar nya dengan jelas. Tapi aku tak memperdulikan lalat-lalat itu. ayah sekarang memberikan tangan ku kepada iblis ini untuk di genggam. Aku sungguh jijik jika bersentuhan dengan nya, namun aku harus melakukan nya untuk melancarkan pembalasan ini.

Yang membuat ku merasa aneh iblis ini terus menggenggam tangan ku dengan erat hingga membuat ku sedikit risih.

Setelah kami mengucapkan janji pernikahan itu setelah nya pendeta agung menyuruh kami untuk berciuman. Aku tau iblis ini akan mengucapkan kata-kata kasar nya kepada ku seperti di kehidupan sebelumnya.

saat iblis ini membuka viel yang menutupi wajah ku. Aku menatap tajam wajah nya dengan raut kebencian. Aku siap mendengarkan kata-kata tersebut.

"jangan harap aku akan mencium wanita jelek seperti dirimu. Dengan memandang mu saja sudah membuat ku menahan mual di perut ku. Dan jika karena tidak terpaksa aku tidak akan menikahi wanita gendut seperti mu!"

Aku menyunggingkan kan senyum remeh dan membalas perkataan. "kau kira aku menunggu ciuman dari mulut sampah mu?. Aku malah bersyukur kau tidak mencium ku. Aku juga terpaksa menikahi lelaki seperti mu. Aku lebih jijik padhmmmpphhh"