Mengkisahkan Seorang wanita yang akan menikah dengan seorang duda karena Faktor Ekonomi yang membuat ia menerima di nikahi dengan Seorang Pria yang meminta nya untuk melahirkan Seorang putra untuk nya.
Laki-laki duda yang selalu bersikap dingin pada nya. meski tak ingin menikah dan menjadi mesin anak untuk pria seperti itu, Wanita itu tetap mau di nikahi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33 - Terbawa Perasaan
"Apa peduli ku, Aku datang sebagai orang lain dalam keluarga ini, Bahkan mereka orang asing bagiku. Mereka meminta ku datang karena mereka menginginkan rahimku, dan aku datang tanpa paksaan karena mereka membayar aku. seharusnya jika aku tidak di anggap ada atau pun tidak di anggap sebagai menantu keluarga ini, aku seharusnya tidak sakit hati. Benar kata Jasson Alyssa, kau tak punya harga diri lagi setelah kau terima uang dari ibu nya, lalu untuk apa kau begitu sakit hati ketika kau mendengar nya, bahkan kini kau bisa hidup dengan baik tanpa terluka sama sekali, kau harus nya bersyukur."
Alyssa mencoba menampar diri nya sendiri, kau ia tidak perlu terbawa perasaan dengan apa yang ia dengar dari Nyonya Anas. karena seharusnya nyonya Anas bersikap baik pada nya itu sudah lebih dari cukup.
Alyssa membuang nafas untuk sedikit berfikir jernih. ia lalu perlahan duduk di tepi tempat tidur untuk beristirahat.
"Auw. "Jerit pelan Alyssa karena merasa area feminim nya terasa sangat sakit.
Jasson yang baru saja keluar kamar mandi dan masih berdiri di antara tembok yang memisahkan pandangan mereka mendengar keluhan Alyssa.
"Kenapa bisa sakit sekali milik ku. Ya tuhan ini sangat tidak nyaman."Ucap Alyssa dengan suara pelan, hanya untuk di dengar diri nya sendiri. namun ia tidak tahu kalau Jasson mendengarnya.
"Milikku?, Apa yang dia masuk itu adalah..." Jasson memikirkan kalau yang di keluhkan Alyssa saat ini adalah mahkota nya, karena Ulah Jasson kemarin.
Pemikiran yang menebak ke arah sana karena dulu di malam pertama ia dengan Alexandra juga mengeluh hal yang sama pada nya. cuman bedanya Alexa mengeluh dengan manja dan terus terang di depan Jasson kalau **** ***** nya luka, sementara berbeda dengan Alyssa yang mengeluh dengan suara pelan untuk diri nya sendiri saja.
Flashback
"Sayang, kau bermain begitu semangat sekali, aku sampai kewalahan, Kini milikku terasa sangat sakit."Ucap Alexa tersenyum menatap Jasson.
"Benarkah?, Maafkan aku sayang, Em sebagai gantinya, kata kan apa yang kau mau?." Ucap Jasson menawarkan permintaan.
"Kau akan mewujudkan nya?."
"Tentu saja."
"Baik lah, buatkan aku nasi goreng spesial, aku tiba-tiba merasa lapar." Ucapan terdengar sangat manja, membuat Jasson mengecup bibir nya.
"Hanya itu?."
"Yeah, karena semua yang lebih dari itu telah aku miliki, termaksud diri mu Jasson." Alexa mengecup pipi Jasson dengan lembut.
"Baiklah, aku ke dapur, sebelum aku berubah pikiran untuk ronde berikutnya."
"Aah.... Jasson, kau nakal."
"Auw, Sakit sayang, Aku rasa aku sulit untuk berjalan." Ucap Alexa dengan manja.
"Separah itu?." Jasson mengerutkan kening nya. Alexa mengangguk mengiyakan.
"Baiklah, aku akan mengendong mu."
Kenangan manis saat malam pertama ia dengan Alexa pun kembali muncul di pikiran nya. Kini kenangan itu telah terkubur bersama rasa sakit yang Jasson rasakan 3 tahun ini setelah kepergian Alexa dalam hidup nya.
Jasson berjalan menampakkan diri nya, Alyssa pun lekas menghilangkan wajah menahan sakit nya, ia lalu berbaring dengan posisi membelakangi Jasson.
Jasson mengamati wanita itu saat ia duduk di sofa. melihat nya dan ada muncul rasa bersalah pada Wanita itu.
Namun hari sudah malam, ia pun membaringkan tubuh nya di sofa, masih sama seperti kemarin, ia tidak ingin tidur 1 tempat tidur dengan Alyssa. meski ia merasa tidak nyaman tidur di tempat tidur, Jasson tetap Tak ingin mengubah posisi nya untuk kembali tidur di samping Alyssa.