NovelToon NovelToon
Tiara Permata Karina

Tiara Permata Karina

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Karir
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sophie Nara

Ganti deskripsi karena author menyerah. Susah banget menulis hal yang sudah berlalu puluhan tahun yang lalu.

Seorang gadis sempurna dari keluarga baik-baik menjadi korban nafsu binatang pemuda kaya raya hanya karena dendam karena ditolak cintanya.
Bagaimana cara dia mengatasi supaya bangkit dari keterpurukan?

Sebuah kisah yang terinspirasi dari kisah nyata. Hanya terinspirasi saja. Tidak berusaha memotretnya lebih jauh karena pengetahuan author tidak sedalam itu.
Maaf jika tidak memuaskan beberapa pihak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sophie Nara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Pertama

Sementara Karina dijemput oleh Guntur kakaknya menaiki Honda Star warna hijau. Dia memang agak telat hari ini karena menunggu duplikat piala. Tadi juga dia di traktir di Bebek Goreng Boromeo.

Setiap hari Karina memang selalu diantar jemput. Entah oleh kakaknya ataupun oleh ayahnya. Dia bahkan jarang main ke rumah temannya. Sebenarnya dia juga tidak terlalu suka.

Senyum karina terus mengembang memegang duplikat pialanya. Piala yang asli memang ditaruh di sekolah. Sementara para siswa mendapat ganti duplikatnya.

"Tidak lama lagi piala ini berjajar di rak penghargaan bersama piala-piala lainnya."ujarnya dalam hati. "Aku memang sekeren itu. Apa jadinya jika Taruna Bangsa tidak mendapatkan aku dahulu?"lanjutnya lagi. Helm proyeknya beberapa kali terantuk piala. Tapi tak mengapa juga..

Sekolah men-duplikat 3 piala dengan cepat. walaupun akhirnya para siswa telat pulang juga. Pengerjaan duplikat piala itu memang bisa dengan cepat karena memang sudah langganan. Semenjak Karina masuk, semua murid terinspirasi dan berusaha supaya juga menjadi kebanggaan sekolah dan orangtuanya. Karina memberikan pengaruh yang baik.

"Kita langsung pulang Kak?"

"Yoi. Bapak n Ibu sudah menunggu. Tadi ibu beli bakso 4 plastik di pak Ruki. Kamu suka kan?"

"He em..aku sukanya ditambahi toge lagi. Terus dicemplungin cengek utuh."

"Tenang, ibu sudah beli banyak toge ma cengek!"

"SIP lahh.. "

Lampu merah perempatan membuat Guntur menghentikan motornya. Dari yang sama namun agak jauh, Radit dan Miranti juga berhenti.

Radit dan Karina bertemu di lampu merah.

"Siapa yang bawa piala gede itu? Apa dia gadis cerdas cermat itu?"kata Radit dalam hati sambil sesekali curi-curi pandang.

Miranti yang tau kelakuan cowok di depannya menjadi gemas langsung mencubit pinggang Radit.

"AAWW! Apaan sih?"

"Liatin apa sih?"

"Udah dikasi tumpangan jangan ngelunjak!"

Sorak sorai teman-teman Radit langsung menanggapi pertengkaran mereka sambil tertawa terbahak-bahak. "Woi Dit, Miranti cembokur tu!"

Sementara Karina melihat gerombolan itu merasa muak. "Orang-orang ini begitu memuakkan. Mungkin besok orang-orang memuakkan itu berkarir sebagai penjahat atau orang rendahan. Mereka berteriak-teriak tidak tau adat. Dan lihat, dua orang itu.. Pasti mereka pasangan yang menjijikkan. Yang wanitanya main peluk seperti pelacur. Sementara yang laki-laki bisa bisanya melirik aku!"ujar Karina yang merasa terganggu.

Karina memang seorang gadis yang angkuh. Dia merasa tidak ada yang melebihi kepandaian dan bakatnya. Dari seluruh kesempurnaan yang dia miliki memang itu yang merupakan kelemahannya. Kelemahan yang membuatnya hancur.

Di saat Radit memandangnya dengan penuh kekaguman, Karina melengos membuang muka. Anak-anak nakal yang tidak punya masa depan. Beban negara!

"Kita Ajojing sampe pagi!" ujar Vano.

"Itu kan Vano kelas sebelah. ternyata memang dia idi*ot. Mau-maunya bersenang-senang ngga jelas!"gumam Karina.

"Kak, kita cepet aja ya.. Aku terganggu dengan orang-orang bodoh kualitas rendah kaya gini!"ujar Karina agak kencang.

"Ehm Karina, jangan bilang seperti itu. Biarkan sajalah.. Mereka ngga ganggu juga!"

"Tapi mereka menyakiti kupingku. Menyakiti mataku juga!"

"Karina, jangan keras-keras!"

"Orang bodoh! Mungkin mereka juga ngga ngerti aku ngomong apa."

Seketika Radit terdiam.. Ah, memang benar, gadis ini benar-benar susah ditaklukkan. Ah, apalagi kalau dia menampakkan diri sesungguhnya yang adalah anak orang kaya. Pastilah sindiran pedas sekarang diterimanya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!