Algara, Posesif Badboy

Al melumat bibir Aini sedikit rakus, setelah puas dia lalu melepaskan ciumannya dan mengusap bibir Aini yang basah menggunakan jari jempolnya. Aini langsung menghirup udara sebanyak-banyaknya karena hampir kehabisan nafas saat berciuman dengan Al.

"Pake baju Lo, sebelum gue makan Lo" ucap Al dengan suara serak kemudian langsung beranjak dari kamar Aini dan menunggu gadis itu di depan kamarnya. Bisa kelepasan dia jika berada di kamar gadis itu. Pagi-pagi dapat kiss huhui.

"Cowok bangke, huaa malu banget gue hikss'" kesal Aini. 

Aini kemudian langsung mengenakan seragam sekolahnya. Lalu setelah selesai, dia keluar dan melihat Al masih berada di depan kamarnya.

"Udah siap? Ayok, sayang" Al langsung menggandeng tangan Aini keluar dari kamarnya.

"Lo ngapain bisa di kamar gue?" Ketus Aini.

"Bisalah, apa emang yang gak gue bisa" santai Al.

"CK. Lo gak sopan banget tau gak sih, masuk kamar orang sembarangan" ketus Aini.

"Lo kan cewek gue, jadi gak papalah gue masuk kamar cewek gue" balas Al santai.

"Cowok anjing" kesal Aini.

"Jangan kesal, sayangku" ucap Al tersenyum kecil.

"Bacot" ketus Aini.

"Lo kenapa sih, sayang?" heran Al karena gadisnya itu marah-marah mulu.

"Lo kenapa bisa datang ke sini?" Lagi Aini bertanya ketus pada Al.

"Harus yah gue bilang, lagian gue tau sandi apart lo jadi gue bisa masuk" jawab Al santai.

"Kenapa jadi suka-suka Lo masuk ke apart gue" ketus Aini.

Sepertinya Aini harus mengganti sandi kamarnya agar Al tidak lagi bisa masuk ke apartemennya.

"Suka gue" ketus Al.

"Ayok sarapan baru berangkat, gue udah buatin nasi goreng" ucap Al langsung menarik tangan Aini ke meja makan.

Haa? Aini terkejut mendengar ucapan pemuda itu yang memasak sarapan buat mereka, apakah Al datang pagi-pagi sekali? 

"Lo udah lama?" Tanya Aini tidak percaya pemuda itu malah sempat memasak.

"Gak, lagian gue cuma buat nasi goreng aja. Simpel" ucap Al lalu menyuruh Aini duduk kemudian ikut duduk disamping gadisnya itu.

"Makan Lo" titah Al.

"Gak ahk, gue biasanya minum susu aja pagi-pagi" tolak Aini.

"Makan baru minum susu, Lo gak nge hargai gue yang udah buatin sarapan buat Lo?" Kesal Al padahal dia hanya tidak ingin gadisnya itu tidak sarapan pagi sebelum kesekolah.

"Gue gak minta Lo masak buat gue" sinis Aini.

"Makan dulu, Aini. Lo jangan bandal ngapa" decak Al.

"Lo, aja. Gue mau buatin susu aja buat gue" Aini langsung bangun dari duduknya tapi tiba-tiba Al menariknya.

Bruk

Al langsung menarik tangan Aini hingga gadis itu terduduk di pangkuan Al. Aini melotot karena Al yang tiba-tiba menariknya.

"Lo ngapain anjir, lepasin gue" Aini berontak karena satu tangan Al memeluk perut gadis itu.

"Diam, sekarang makan Lo" Al langsung menyuapi Aini dengan posisi Aini duduk di pangkuannya.

"Gak mau... Lepasin gue" rengek Aini.

"Makan sebelum gue cium Lo" ancam Al.

"Lepasin gue dulu baru gue mau makan" rengek Aini.

"Gak, gini aja. Buka mulut lo" titah Al.

"Gue bisa sendiri, gue mau duduk di kursi Al anjing" kesal Aini.

"Bawel Lo, cepet buka mulut lo bangsut, udah siang nih ntar kita telat" jengah Al.

"Ngeselin banget Lo" Aini terpaksa membuka mulutnya, karena jika tidak mau Al akan tetap memaksanya. Sangat menyebalkan!

"Dari tadi kek, tunggu di paksa dulu baru mau" cibir Al sembari menyuapi gadisnya yang menyebalkan itu.

"Lo kenapa sih maksa gue mulu" ucap Aini cemberut.

"Lo kalau gak di paksa gak akan mau" sinis Al.

"Gue gak suka di paksa" cemberut Aini.

"Bacot, kalau gak suka dipaksa makanya nurut" ketus Al.

"Lo nyebelin banget yah" kesal Aini.

"Makan dulu, nanti lanjut ngomel" ucap Al.

Al tetap menyuapi Aini hingga selesai, Aini hanya pasrah karena tidak bisa berontak.

"Udah kan, lepasin gue. Gue mau buat susu" pinta Aini.

"Hm"

Al lalu menurunkan gadis itu dari pangkuannya kemudian memakan nasi goreng miliknya. Aini lalu membuat dua gelas susu untuknya dan juga Al. Biarpun menyebalkan ternyata Aini masih ada sedikit kebaikan hehe.

"Nih, buat Lo" Aini memberikan segelas susu pada Al.

"Ini susu Lo?" Tanya Al.

"Iya" jawab Aini singkat.

"Haa? Serius Lo?" Tanya Al melongo.

"Iya njir, itu susu gue" ketus Aini.

"Lo kasih susu Lo buat gue? Emang asinya udah ada?" Tanya Al tersenyum mesum.

Aini berpikir sejenak, seketika dia sadar dan melotot mengingat ucapannya tadi. Shit, otaknya kadang lemot haha. Di kerjain kan Lo Aini, hahah. Mampus, wkwk.

"Maksud gue- arhkkk tai, Lo" kesal Aini malu.

Al tertawa, gadisnya itu sangat lucu kalau lagi kesal. Rasanya sangat senang mengerjai dan membuat kesal gadisnya itu. Bener-bener pasangan romantis sih, romantis versi nyebelin wkkw.

"Makanya jangan asal jawab" ucap Al terkekeh.

"Bacot, cepatlah njir" Ketus Aini.

"Iya-iya, ini udah siap" Al lalu meminum susu itu hingga tandas.

"Ayok, cantikku" 

Al menggandeng lengan Aini keluar dari kamar apartemen Aini. Keduanya lalu turun ke lobby, Aini hendak mengeluarkan motornya tapi di cegat Al.

"Lo sama gue, gak usah bawa motor sendiri" titah Al tak ingin di bantah.

"Gue mau bawa motor sendiri, Lo jangan maksa gue terus dong" ketus Aini.

"Sama gue, Aini. Gue udah jemput Lo masa Lo mau naik motor sendiri" ketus Al.

"Gue gak minta Lo jemput gue" cibir Aini.

"Bawel Lo, ahk" 

Al langsung menggendong Aini bak karung beras dan langsung mendudukkannya di atas motornya. Meminta gadis itu baik-baik tidak akan ada hasilnya, lebih baik di paksa hehe. Ingat harus dipaska dulu, jika tidak Aini tidak akan menurut.

"Al bangsat Lo" kesal Aini karena Arga mengangkatnya bak karung beras, sangat tidak romantis!!! 

Ngarep apa Lo Aini? Mau di romantis in? Lo aja kek anjing haha, maunya di paksa dulu baru nurut.

"Pegangan Lo" titah Al.

Aini tidak menjawab, mulutnya komat-kamit merapal mantra. Entah mantra apa yang di rapalkan gadis itu, yang pasti didalamnya ada sumpah serapah pada pemuda di depannya itu. Benar-benar sangat-sangat menyebalkan, huh. Pacar sendiri di sumpah serapahi, wkwk. Aini bangke.

"Cepat pegangan anjir, ntar jatuh Lo" jengah Al.

"Biarin" ketus Aini.

"Cewek anjing" decak Al jengah dengan gadisnya itu yang susah di bujuk dan sangat menyebalkan seantero dunia.

Al langsung mengambil kedua tangan Aini dan melingkarkannya di perutnya. 

"Lo lancang banget, anjir" kesal Aini karena tiba-tiba tangannya di tarik ke depan hingga ia memeluk perut Al.

"Diam dan jangan lepas, gue ngebut" 

Al langsung melajukan motornya dengan kecepatan tinggi agar tidak terlambat tiba di sekolah. Aini tanpa sadar mengeratkan pelukannya karena Al mengendarai motor dengan kecepatan tinggi.

Al tersenyum tipis dibalik helm full face nya melihat gadisnya itu yang tetap memeluknya erat, keduanya lalu tiba di parkiran dan di sana sudah ada keempat sahabat bangsut nya Algara menunggu. Mereka tidak akan masuk ke dalam jika pak bos mereka belum datang. Sahabat sejati sih hehe.

****