Brianna Caroline seorang perempuan cantik memiliki kisah kelam! namun dirinya yang lelah, bertekad menjadi kuat dan melakukan pembalasan dendam!
suatu ketika dirinya mengetahui bahwa ayahnya menikah kan dirinya pada pria yang tidak ia kenal, ia tidak tau apakah ia harus menerimanya atau menolaknya? namun ia tidak bisa menolak sebab bukti perjanjian itu sah tidak bisa diganggu gugat oleh sipapun.
lalu apa yang akan Brianna lakukan? ikuti terus kisah nya yang menarik dan akan ada banyak rahasia yang terungkap seperti judulnya 'My Secret wife'
apakah pria perjodohan nya akan menjadi suaminya? ikuti saja cerita ini sampai tamat yah!😉
like! support! dan kalo bisa di share! juga yha teman-teman!. lope youu❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon My_Effie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bagian 8
...××selamat membaca××...
di sebuah kamar bernuansa Emas, membuat suasana lebih glamor dengan sentuhan warna Emas membuat nya juga terlihat Mewah dan Elegant. Brianna membersihkan dirinya yang terasa lengket karena kegiatan nya seharian penuh, kini ia merendam kan dirinya di bathub yang di beri ramuan khusus untuk memberikan efek baik pada tubuhnya yang sekaligus dapat merilekskan dirinya. Brianna memejamkan matanya "Brianna kangen hiks!!" air mata mengalir membasahi dirinya, ia terus menangis tanpa henti. dirinya yang dingin kini terlihat lemah. sebagian orang yang melihat dirinya memiliki sifat kejam, dibalik itu dia sosok yang rapuh yang selama ini tertutupi.
...••••••••••...
Gavin yang menunggu Ruth diluar ruangan kini mendecak kesal "lama sekali dia!" Gavin pun mulai merasa curiga kini ia berjalan menghampiri nya, namun Ruth yang sudah selesai ingin keluar, melihat Gavin menghampiri nya.
"hei!" ucap Ruth yang kaget dengan Gavin.
"lama sekali kau!" ucap Gavin pada perempuan yang umurnya tidak beda jauh dengan nya, umur mereka menginjak usia 21 Tahun yang lebih tua satu tahun dari Brianna.
"kau pikir menyuntik mereka tidak gampang ha?" ucap Ruth dengan nada mengomel, dirinya merasa di ejek sekarang.
"kau nya saja yang lambat!" ucap Gavin dengan nada mengejek, ia tidak suka dengan wanita yang suka mengomel seperti nya. Ruth yang mendengar ejekan dari Gavin membulatkan matanya.
"apa!! kau bilang! kamu ini mana tau tentang medis!" dengan suara lantang dengan membanggakan diri nya. Ruth merupakan orang yang pintar dalam hal medis, namun ia bukanlah seorang dokter lebih tepatnya seorang ilmuwan! bukan ilmuwan gila, karena dirinya tidak gila! ilmuwan yang membuat eksperimen segala ramuan, obat-obatan dll. walaupun ia seorang ilmuwan dirinya tetap banyak dicari orang, para kedokteran akan sengat menghormati seorang ilmuwan itu
"sudahlah aku malas bertengkar dengan mu!" ucap Gavin dengan kesal, bisa-bisa ia stress jika bertengkar dengan wanita yang suka mengomel.
"kau yang mulai duluan Gavin!" teriak Ruth dari jauh, dasar tidak tau diri! Gavin yang memulai nya, malah ia yang disalahkan. Ruth benar-benar geram 'membuat darah tinggi saja!' ucapnya dalam hati, drinya kini sudah ditinggal jauh oleh Gavin.
Gavin yang bisa mendengar teriak'kan Ruth hanya memutar matanya malas, dengan menghela nafasnya kini ia berbicara pada salah satu bodyguard "bawa kedua wanita yang di eksekusi itu ke kutub Utara!" ucapnya menyuruh bodyguard itu membawa Danti dan bela.
"baik tuan!" ucap bodyguard Tersebut
...••••••••••...
~di tempat lain~
jajaran koki mulai memasuki ruangan dengan membawa troli berisi makanan yang mereka bawa dengan cekatan menata makanan diatas meja yang tadi kosong sekarang sudah dipenuhi makanan.
"nyonya kami sudah menghidangkan makanannya!" ucap kepala koki mewakili rekannya yang lain.
"iya Terimakasih" ucap nyonya
"panggilkan suami ku dan anakku yang lain" suruh nyonya kepada para pelayan. segera pelayan tersebut memanggil nama-nama yang disebut nyonya nya. kini mereka yang dipanggil menuruni tangga dan pergi menuju ruang makan.
Acara makan malam pun di mulai dengan tenang, hanya ada suara dentingan dari pisau,garpu,atupun sendok yang saling bersahutan. semuanya menikmati menunya masing-masing.
"makanlah yang banyak nak! kau pasti lelah seharian ini!" ucap nyonya tersebut sambil meletakkan beberapa potong steak di piring sang putranya.
"ya" hanya itu jawaban dari putranya, nyonya tersebut hanya bisa sabar menghadapi satu satunya putra yang ia miliki, putranya itu memiliki sifat yang irit bicara jika itu bukan hal penting.
"Ekhem, nak mommy ingin mengatakan sesuatu padamu!" ucap nyonya tersebut menatap lekat kearah putra nya itu.
semua orang yang ada di meja makan lantas mengalihkan pandangannya nya kearah ibunya! istrinya! sembari mengunyah makanan yang ada di mulut mereka.
"hm..katakan mom!" putranya kini angkat bicara, penasaran ibunya membahas tentang apa.
"mommy ingin kau menikah nak! mommy sudah cukup tua, mommy ingin segera menimang cucu nak!" ucap ibunya dengan pura pura sedih.
selera makannya yang semula bagus, tiba-tiba tak berselera lagi setelah mendapat kan lontaran dari sang ibu.
"aku tidak ingin menikah mom!!" balas pada ibunya, suara terdengar keras hingga membuat pria yang menduduki bangku di paling ujung dialah kepala keluarga dikediaman itu. ia merasa terganggu kini menggebrak kan meja.
Brakk
"diam! kita berkumpul untuk makan malam! dan satu lagi kau!" ucap ayah nya sembari menunjuk jarinya kepada putranya.
"kau jangan berteriak pada ibumu! ayah tidak akan segan sekalipun kamu putraku!" ucap ayahnya, tak berhenti disitu ia melanjutkan perkataannya lagi.
"dan benar kamu harus menikah! ayah sudah mengatur perjodohan mu! jadi kamu harus cari wanita perjodohan mu itu!" ucap ayah tersebut, sehingga semua orang kaget.
Brakk
lagi-lagi seseorang menggebrak meja.
"sudah berapa kali ku bilang aku tidak ingin menikah!!" geramnya marah tatapan nya semakin menjadi jadi, ia pun beranjak dari meja makan dan pergi ke kamarnya.
"kan sudah kubilang anakmu itu! keras kepala!" ucap suami kepada istrinya
"aku akan membujuk nya" balas sang istri
...××bersambung××...
