Kagum, SHILLGE

30 menit berlalu mereka tengah sampai Bandara Ahmad Yani Semarang. 

“Ngantos-ngantos nggeh Ge tahun ngarep kulo jemput kalih calon garwo njenengan (Hati-hati ya Ge tahun depan saya jemput sama calon istri kamu)”.

“Nggeh Gus, kulo pamit nggeh salam buat pak kyai lan bu nyai kalih han ning Zahra (iya Gus, saya pamit ya salam buat pak kyai dan bu nyai serta ning Zahra)”

Gege melangkah kan kaki meninggalkan Gus Adam yang masih setia memandangi pesawat yang akan dinaiki oleh Gege. 

“Jaga dirimu baik-baik disana saya pastikan jodoh kamu akan selalu terjaga”Gumamnya.

Rumah Shilla. 

Setelah mengantarkan Bu Inas pulang , Shilla segera bergegas pulang. Tiba dirumah seperti biasa ia disambut oleh Ibu nya dengan hangat dan sudah ditunggu Ayah nya di ruang tengah. Mencium punggung tangan kedua orang tua nya lalu izin ke kamar untuk membersihkan diri. 

Tak lama ia turun seraya melangkah menuju ruang makan karena sudah ditunggu sedari tadi. 

“Gimana Nduk kajian nya?”.

“ Alhamdulillah, lancar Ayah ternyata yang ngisi kajian itu suami nya Ning Zahra sama santri yang sekolah bareng aku itu Yah. Sekarang dia melanjutkan pendidikan di Mesir”.

“Wah masya Allah banget dia Shill” Sahut Ibu nya. 

“Iya Bu pasti dia dapat jodoh yang masaya Allah juga lah apa lah daya ku Ibu”.

“ Eh eh kamu juga istimewa selama ini kamu tidak pernah pacaran itu juga termasuk menaati perintah agama Shilla jaga lah jarak dengan lawan jenis jangan terlalu dekat. Ibu mau kamu sekarang jangan terlalu dekat dengan nak Faren ya”.

Shilla ingin menjawab lebih namun ia juga berfikir memang tak baik terlalu dekat apa lagi akhir-akhir ini juga Faren menghilang entah kemana tak ada kabar sama sekali. Juan menyadarkan nya dari lamunan lalu mereka bertiga makan malam dengan hikmat. Tiba-tiba notif handphone nya berdering segera ia buka lagi. Ia baru ingat tadi Eni beberapa kali chat sampai sekarang belum dibuka dan sudah ada pesan baru dari nya. 

Ada 30 pesan lebih dari Eni ia pun sampai terheran-heran tak biasanya ia begini. Sambil mengunyah makanan ia buka chet dari Eni, sebuah foto wisuda dan yang buat dia terkejut adalah semua orang yang difoto itu ia kemal dengan jelas. Sampai raut wajah nya berubah diam dan seperti menahan patah hati. 

“Kenapa kok ditaruh sendoknya, makanan Ibu gak enak kah Shill atau kamu mau yang lain?”.

“Eh eh ndak Bu, makanan Ibu paling enak ini aku habiskan hehe” Meletakkan handphone tanpa membalas secerca kata untuk Eni ia kembali mengambil sendok lalu fokus makan walaupun pikiran nya terasa kemana-mana. 

“Ya allah apa lagi ini kenapa ada kaya gini lagi saat aku ingin  menerima orang itu kenapa harus patah lagi. Apa benar sebaiknya aku menjauh dari dia”Batinnya.

Setelah selesai makan dan beberes ua langsung menuju kamar nya, tubuh mungilnya ingin segera merasakan empuknya kasur serta lelah nya pikiran ingin segera ia istirahat kan. Untung hari ini tak terlalu banyak kerjaan jadi ia bisa langsung istirahat. 

Tiba dikamar ia rebahkan diri seraya membuka handphone lalu membalas pesan dari Eni. Ia masih sedikit syok dan masih berfikir untuk apa dia bohong saat mencari boneka. 

Benar Shilla melihat foto mesra antara Sisil dan Faren dengan caption"Thank you sayang nya aku udah hadir dihari penting ini @Faren_As”.

Mencoba tetap tenang dan membalas seperti biasa namun seperti nya Eni tidak puas dengan jawaban Shilla sampai akhir nya ia ditelfon oleh Eni. 

“Aku gak papa kok Eni, dia juga berhak bahagia kan aku cuma anggap dia kakak gak lebih jadi untuk apa kamu mencemas kan aku. Kamu pasti takut aku patah hati ya”Saat ucapan terakhir  Shilla sedikit mengontrol air mata nya yang sudah siap membanjiri pipi. 

“Enggak aku gak percaya kamu baik-baik saja, aku tau betul kamu Shill. Sempai detik ini kamu udah terlalu baik sama dia sekarang kamu dengerin aku jangan deket-deket sama dia karena dia cuma jadikan kamu sebuah pelampiasan ingat itu Shill”.

“Kamu boleh baik tapi kamu ini sudah terlalu baik sama dia makanya sudah dikasih hati minta nya jantung, paru-paru, dan lain-lain”Jelas Eni disebrang telefon  sana yang terdengar sangat emosi. 

“Tapi En, aku gak bisa gitu ke orang apa lagi aku juga nyaman sama dia karena dia aku bisa dapat sosok seorang kakak tapi aku juga sakit kalau begini”.

Eni mencoba menenangkan diri lalu kembali menasehati Shilla yang hendak menangis, dadanya terasa sesak dan sakit hanya melihat foto itu . Tanpa sengaja juga ia buka story teman-teman nya Sisil yang sedang up foto wisuda mereka bersama Faren juga.

Dengan berbagai caption yang semakin meyakinkan jika Faren ada hubungan dengan Sisil. Eni masih terus menasehati nya kala tak sengaja mendengar Shilla membaca beberapa caption.

Eni meminta dirinya agar membuka pikiran serta jangan terlalu berharap lebih dengan lelaki seperti itu karena itu akan membuat dia semakin tersakiti apa lagi hanya dijadikan sebuah pelampiasan.seluruh perhatian Shilla selama ini tidak ada artinya lagi.

Setelah menasehati Shilla, Eni mengakhiri panggilan telefon dan yang tersisa hanya lah tatapan kosong Shilla seraya menatap langit-langit kamar. 

“Haha sia-sia dasar play boy jangan melawan aku kamu salah cari lawan , sekarang perasaan ku ke kamu sudah tidak ada lagi jika nanti nya aku masih baik ke kamu itu tandanya aku sudah tak lagi suka kamu. Aku tidak jahat aku lakukan ini semuanya karena kamu telah banyak mengecewakan aku” Gunanya seraya tersenyum tipis. 

“Tuhan gak pernah tidur, kamu tidak ingat ha sama adik perempuan mu yang masih kecil. Kamu tega menyakiti hati wanita yang selalu berusaha ada untuk kamu dan menerima segala kekurangan mu. Iya itu benar gak semua santri itu idaman  iya aku mengakuinya sekarang. Mas Faren kamu hanya merusak nama baik para santri lain karena ulah mu sendiri bagaimana perasaan guru mu di pesantren apa kah mereka tidak kecewa dengan mu , aku tidak menjamin itu”Gumam nya lagi seraya menatap foto Faren dan Sisil yang memeluk bahu Sisil.

Shilla mengatur nafas nya agar tenang dan membalas beberapa pesan dari Faren yang tiba-tiba saja Chet. Ia malas namun ia juga harus tetap baik berpura-pura tidak tau padahal tau segala nya itu sesuatu menyenangkan untuk Shilla ia ingin tau sejauh mana Faren mendekati nya untuk sekedar pelampiasan. 

Seperti biasa ia jawab dengan ramah lalu tak lama kemudian Faren Update stories whatsapp, segera Shilla lihat ya benar ia sedang ngedate dengan Sisil untuk merayakan kelulusan. Dan Faren chat dirinya hanya menanyakan baju yang ia pesan untuk adik nya. 

Shilla tersenyum getir melihat ini semua, ia sadar selama ini ia telah salah menganggap orang itu tulus padahal nyatanya menyembunyikan banyak wanita dibalik punggung nya.