NovelToon NovelToon
Dunia Dalam Mimpi

Dunia Dalam Mimpi

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lekyusi Dj

Mimpi dan dunia nyata adalah hal yang berbeda. Tetapi bagaimana jika ada dunia di dalam mimpi? Seperti yang dialami oleh Devalina, takdir hidupnya seperti sebuah lelucon. Wanita yang terlahir dengan penuh kesempurnaan, kini harus menemukan letak ketidaksempurnaan dalam hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lekyusi Dj, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAGIAN 8 FOTO

Dalam perjalanan pulang, tidak ada di antara kami yang membuka suara. Delon sepanjang perjalanan pulang hanya tidur dan itu membuatku kesal padanya. Bagaimana bisa dia tertidur sedangkan aku menyetir sendirian.

“Woii bangun” Teriaku padanya

“Kenapa?” Jawabnya dengan mata yang masih di pejamkan

“Ini udah sampai sesuai dengan lokasi yang kamu bilang tadi.” Kataku

Dia membuka matanya dan melihat sekeliling lalu memejamkan matanya lagi.

“Kenapa tidur lagi sih, bangun nggak? Enak aja tidur gratis di mobil saya.” Kesalku

“Sebentar lagi” Jawabnya

“Enggak ada, turun sekarang.” Perintahku

Namun dia tidak bergeming sama sekali.

“Kalau kamu tidak bangun saya akan teriak biar semua orang datang kesini dan gebukkin kamu.” Kataku mengancam

“Coba saja” Katanya

Dia pikir aku tidak akan melakukannya? Jangan salah, aku ini orangnya tidak takut. Akan aku buat dia menyesal karena membuatku kesal.

Aku membukakan kaca spionku dan mencondongkan diriku keluar.

“Tol-mmm”

Mulutku di tutup oleh tangan dan juga badanku di tarik ke dalam oleh Delon.

“Saya turun” Katanya melepaskan tangannya dari mulutku

“Gitu kek dari tadi”

Dia lalu turun dari mobil.

Aku mengamati kembali lingkungan tempat tinggalnya, sepertinya ini bukanlah perumahan karena sepanjang jalan hanya ada toko yang kulihat.

“Lahh, ngapain aku mikirin sih. Dia mau tinggal di kolong jembatan kek, tinggal di kastil kek bukan urusan aku sama sekali.”

Aku lalu melajukan mobil kembali ke rumah.

Aku membaringkan tubuhku di kasur dan memikirkan rentetan kejadian hari ini.

“Sial banget gara-gara insiden tadi aku enggak bisa ngikutin Abriela.” Gumamku

Aku mengambil liontin di leherku dan memperhatikan waktuku yang tersisa.

“Apakah aku bisa mecahin semuanya dengan waktu yang tersisa ini. Aku aja belum mendapatkan informasi yang bisa membuka misteri ini.”

Saat masih memikirkan semuanya, tiba-tiba pesan masuk di hpku. Aku membukanya dan melihat Sandra mengirimiku pesan.

“Lin besok sepulang kampus kita jalan-jalan dulu yuk.” Isi pesan Sandra

Aku menghela napasku, Sandra berusaha berteman denganku tapi sejujurnya aku belum sepenuhnya percaya dengannya. Tetapi menolak ajakannya sama dengan membuatnya kecewa.

“Baiklah, aku mau.” Jawabku

Setelah membalas pesannya aku memutuskan untuk membantu Bunda memasak di dapur dengan Ibu Sumi.

“Bunda, ada yang bisa aku bantu nggak?” Tanyaku pada Bunda

“Enggak ada sayang, semuanya udah beres. Bu Sumi juga udah selesai masak makanan kesukaan kamu dan adik. Jadi sebaiknya kamu duduk yang manis aja di meja makan ya sambil nunggu makanannya dihidangkan.” Kata Bunda

“Baiklah Bunda” Jawabku

“Ohh iya Bun, Ayah pulang dari luar kota kapan?” Tanyaku pada Bunda

“Astaga sayang, Ayah baru juga berangkat tadi. Yang pasti Ayah bakal lama di luar kota dong sayang. Mungkin sekitar 5 hari lagi baru ayah pulang.” Jelas Bundaa

“Yahh, lama banget Ayah pulangnya. Keburu kangen sama Ayah akunya.” Kataku sedih

“Kamu kayak enggak pernah ditinggal keluar Kota aja sama Ayah.” Kata Bunda mengejekku

Sebenarnya aku sudah terbiasa ditinggal Ayah keluar kota, hanya saja saat ini waktuku sangat berharga. Jadi kumpul bersama keluargaku adalah prioritasku. Belum tentu setelah 56 hari lagi aku bisa bertemu dengan mereka lagi.

“Sayang, kok kamu melamun gitu?” Tanya Bunda

“Enggak bun, aku hanya kangen aja sama Ayah.” Kataku

“Kalau kangen sama kan sebentar bisa vc atau teleponan sama Ayah.” Kata Bunda

“Enggak deh bun, nanti kerjaan Ayah terganggu. Biarin ayah selesaiin kerjaannya disana, supaya ayah bisa pulang dengan cepat.” Kataku

“Gitu dong, kan ada Bunda, adek sama Bu Sumi disini yang siap nemenin kamu.” Kata Bunda

“Iya Bun. Ngomong-ngomong adek dimana ya Bun?” Tanyaku pada Bunda

“Kayaknya di kamar dia deh, dari tadi dia belum turun. Katanya ada kerjaan dari sekolah yang harus dia selesaiin.” Jelas Bunda

“Coba kamu lihat dia di kamar, sekalian bilangin dia turun biar makan malam dulu.” Titah bunda

Aku bergegas menuju kamar Endro.

“Dek, kakak buka ya pintunya.” Kataku sambil membuka pintunya

“Lah, kok kosong?” Bingungku

“Dek, kamu dimana?” Panggilku, mungkin saja dia sedang bersembunyi untuk mengagetkanku seperti yang biasa dilakukannya. Namun tidak ada batang hidungnya di kamarnya.

Aku keluar dan melewati ruang kerja Ayah saat kudengar suara barang jatuh dari dalam. Aku masuk ke dalam sana dan melihat tidak ada seorang pun di ruang kerja Ayah. Aku membuka lampu ruangan dan melihat ada buku yang jatuh dari rak buku Ayah.

“Astaga kok bisa jatuh, perasaan enggak ada angin yang masuk disini.” Kataku dengan takut

Masa iya ada hantu disini, perasaan selama aku hidup di rumah ini belum pernah terjadi hal-hal mistis. Aku memberanikan diri masuk ke ruangan kerja Ayah dan menaruh kembali buku yang jatuh tadi.

Saat aku hendak keluar aku melihat ada sesuatu yang terselib di buku itu. Aku kembali mengambil buku itu dan melihat di dalamnya. Ada sebuah foto kusam di sana. Di foto itu ada 2 orang anak laki-laki dan perempuan.

“Foto siapa ini? Kok bisa ada di buku ini? Apa foto ini milik Ayah?” Tanyaku kebingungan

Aku membalikan buku itu dan melihat ada tulisan D&S disana.

“Siapa mereka?” Heranku

Aku mencoba mencari tau lebih banyak lagi, mungkin saja aku bisa menemukan sesuatu yang bisa menjawab pertanyaanku. Namun belum sempat aku mencari lagi, suara Endro memanggilku terdengar

“Kak, kamu dimana?” Teriaknya dari luar

Aku buru-buru memasukan foto itu dan keluar dari ruangan Ayah.

“Kakak disini dek” Kataku saat melihat Endro berdiri di depan kamarnya.

“Ngapain kakak masuk ruangan Ayah?” Tanya Endro

“Tadi ada buku yang jatuh terus kakak bantu ngembaliin bukunya.” Jelasku

“Ohh gitu, ya udah tadi kakak nyariin aku buat apa?” Tanya Endro

“Bunda panggil turun makan, lagian kok bisa kamu tadi enggak nyaut waktu kakak panggil?” Tanyaku pada Endro

“Hehehehehe, tadi aku ketiduran di ruangan pakaian.” Jawabnya dengan cengiran

“Astaga, kebiasaan kamu tu ya.” Kataku heran dengan kebiasaan aneh adekku

“Lebih adem disitu kak, terus juga aku lebih fokus kalau kerja disitu.” Katanya dengan polos

“Agak lain emang kamu dek” Aku mengatakan sambil menggelengkan kepalaku padanya

“Ya udah, ayo turun aku juga lapar banget.” Katanya

Kami berempat duduk bersama di ruang makan. Walaupun Bu Sumi adalah ART kami, tapi Bunda tidak pernah membedakan Bu Sumi bahkan sudah menganggap Bu Sumi seperti kakaknya karena memang Bunda anak tunggal, jadi Bunda sangat senang karena Bu Sumi seperti kakak buat Bunda.

Setelah selesai makan kami berkumpul di ruang keluarga.

“Bu Sumi, gimana keadaan keluarga Ibu di kampung?” Tanyaku

“Baik Non, Ibu kan sebulan lalu baru ngunjungin mereka.” Jelas Bu Sumi

“Kenapa suami sama anak kakak enggak datang tinggal di sini aja kak?” Tanya Bunda

“Suami saya lebih memilih ngurus kebun di kampung, Nya. Terus juga anak saya lebih betah disana, katanya hidup di kota ribet.” Jelas Bu Sumi

“Ohh iya kak Rahma gimana Bu?  tanyaku

“Baik Non,  sekarang dia bilang pengen kerja di kampung aja. Sekarang dia sudah mengajar di sekolah

disana, walaupun honornya kecil tapi dia senang karena bisa ngajar adek-adeknya disana.” Jelas Bu Sumi

“Wahhh emang kak Rahma paling the best. Aku dulu senang diajarin kak Rahma, semua yang diajarin kak Rahma masuk di otak aku.”Kataku

Memang kak Rahma dulunya tinggal di rumah, hanya setelah selesai kuliah dia pulang ke kampung.

“Ibu juga bingung kenapa dia tidak mau kerja disini, padahal ada yang nawarin dia kerjaan disini.” Kata Bu Sumi

“Mungkin kak Rama lebih suka ketenangan di desa Bu”

“Iya Non, Ibu yang penting dia senang aja.”

“Terus Rani gimana Bu?”

“Dia baik juga Non, tahun ini dia udah masuk SMA dan syukurnya dia tidak terlalu menuntut apapun.” Jelas Bu Sumi

“Syukurlah Bu. Pengen deh ke desa Ibu, ngelihat pemandangan disana.” Kataku

“Iya, aku juga mau ke desa Ibu” Kata Endro

“Ibu mau aja, tapi Non sama Den minta izin dulu sama Ayah dan Bunda.” Jelas Bu Sumi

Aku dan Endro lalu melihat ibu dengan penuh harapan.

“Bunda coba bicarakan dengan Ayah kalian nanti ya.” Kata Bunda

“Yesss, makasih bunda” Kataku dan Endro kompak

Setelah selesai mengobrol, aku kembali ke kamar ku. Aku merebahakan diri di kasur dan tersadar dengan foto yang kudapat tadi.

“Sebenarnya mereka siapa?”

1
Ayang
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!