LEGENDA PENDEKAR API ABADI

Akan tetapi setelah membunuh keduanya Ling Yan tiba-tiba merasakan aura pembunuh yang begitu pekat diarahkan kepadanya, dan setelah itu muncul 2 orang berjubah hitam lagi dan salah satu dari mereka memakai topeng iblis merah untuk menutupi wajahnya.

"Kau, beraninya kau menyerap api kehidupan itu dan menggunakannya untuk membunuh anggota sakte tengkorak iblisku." Ucap Feng Ao kesal.

"Sudah kuduga, dia adalah seorang pendekar jiwa, sepertinya pertarungan sesungguhnya akan dimulai sekarang." Batin Ling Yan.

Raut wajah Ling Yan kini kembali menjadi serius, ia lalu menarik pedang darah api di punggungnya dan bersiap untuk bertarung.

"ternyata kau punya nyali yang cukup besar juga bocah, tapi kali ini kau memilih lawan yang salah." Ucap Feng Ao sambil menarik pedang miliknya.

"Benarkah, kita akan tau nanti setelah menyelesaikan pertarungan ini, tapi seperti perkataanku sebelumnya, jangan bermimpi terlalu tinggi." Ling Yan melesat maju dan menyerang Feng Ao dengan pedangnya.

"Dasar bocah arogan." Feng Ao pun ikut maju.

Tanpa Feng Ao duga, ternyata bocah di depannya memiliki kekuatan yang cukup kuat, walaupun Ling Yan hanyalah seorang pendekar emas bintang 1, tapi berkat kualitas tulang dan kekuatan fisik yang ia miliki, ia mampu mengimbangi kecepatan gerakan Feng Ao.

Dentingan suara pedang kini beradu, walaupun Feng Ao memiliki kekuatan seorang pendekar jiwa, namun kondisinya saat ini tidak terlalu baik karena pertarungan sebelumnya melawan pendekar raja dari sakte seribu pedang.

Keduanya lalu mengambil jarak untuk mengambil nafas sejenak. "Sial, jika saja aku tidak meremehkan pendekar raja itu sebelumnya, maka bocah ini pasti sudah kuhabisi dari tadi." Batinnya mengumpat keras.

Sebelumnya saat berhadapan dengan pendekar raja dari sakte seribu pedang, walaupun sudah berhasil meracuni lawannya, tetapi Feng Ao tetap saja harus menggunakan semua tenaga dalamnya untuk mengalahkan pendekar raja itu.

Ia tak pernah menyangka bahwa pendekar raja yang ia hadapi memiliki kemampuan lebih dari perkiraannya, dan hasilnya ia bahkan kehilangan beberapa murid saktenya dan kehabisan racun darah iblis serta seluruh tenaga dalam yang ia miliki.

Dua hari sebelumnya ia mencoba memulihkan tenaga dalam yang ia miliki, akan tetapi karena pendekar aliran hitam sepertinya biasanya menggunakan teknik sesat untuk meningkatkan tenaga dalam, ia sulit memulihkan tenaga dalamnya dan saat ini ia hanya memiliki separuh tenaga dalam.

Tidak pernah ia duga bocah di depannya memiliki kekuatan yang cukup tinggi dan berhasil mengimbangi kecepatan serta gaya bertarungnya.

"Seandainya saja aku masih memiliki racun darah iblis, pasti bocah ini sudah mati terkena efek racunku." Gumamnya pelan.

Feng Ao hanya bisa mengumpat saat mendapati murid yang ikut dengannya itu tidak membantunya sama sekali.

"Hei kau, bantu aku menghabisi bocah ini." Feng Ao memerintahkan anak buahnya yang tersisa untuk membantunya.

"Eh ba baik tetua." Kemudian ia pun menarik pedangnya dan maju menyerang Ling Yan disusul oleh Feng Ao dibelakangnya.

Dalam sekejap alur pertarungan menjadi berat sebelah, Ling Yan kini merubah gerakannya menjadi posisi bertahan, kini Feng Ao sudah berhasil memberikan beberapa sayatan pada tubuh Ling Yan.

Ling Yan lalu bergerak mundur dan mengambil jarak dari keduanya. Ling Yan berdecak kesal dalam hati. "Beraninya mereka menggunakan cara kotor seperti ini dan mengeroyokku, aku harus mencari cara untuk mengalahkan mereka berdua."

Ling Yan lalu kembali menyerang kedua lawannya dan mengganti pola serangan yang ia miliki, dengan kecepatan serta kemampuannya, Ling Yan menyerang dengan seluruh kemampuan yang ia miliki dan mengubah pola serangannya menjadi sulit ditebak.

Al hasil Ling Yan akhirnya bisa mengimbangi keduanya bahkan berhasil memberikan luka sayatan pedang pada tubuh kedua lawannya itu.

Ling Yan terus menyerang dan tak memberikan kesempatan bagi keduanya untuk mengambil jarak, dan disaat Ling Yan melihat celah pada murid sakte tengkorak iblis Ling Yan menggunakan teknik pedang membelah samudera dan berhasil membuat pedang ditangan lawannya terlepas dari genggamannya.

Tak mau menyia-nyiakan kesempatan emas itu Ling Yan bergerak cepat dan menyerang pertahanannya yang terbuka, " Teknik pedang api penghancur gunung." Ling Yan menebas tubuh lawannya dengan pedang darah api.

Walaupun sempat bereaksi untuk menghindari serangan itu, namun kecepatan serangan yang Ling Yan miliki tetap saja berhasil memberikan luka sayatan yang cukup dalam di tubuhnya.

Karena ketajaman pedang darah api milik Ling Yan, serangan itu bahkan berhasil memotong beberapa tulang rusuk murid sakte tengkorak iblis itu dan saat ini ia hanya bisa terduduk sambil menahan rasa sakit di tubuhnya.

Ling Yan lalu melompat mundur mengambil jarak dari Feng Ao yang saat ini hanya bisa menatap marah kearah Ling Yan yang kini tersenyum sinis ke arahnya.

"Marah tidak akan membuatmu bisa mengalahkanku." Ucap Ling Yan.

"Kau memang bocah yang arogan bocah, kalau begitu aku akan menggunakan seluruh kemampuan yang aku miliki sekarang." Feng Ao lalu mengeluarkan aura petarung dan aura pembunuhnya.

Ia lalu mengalirkan tenaga dalam pada pedangnya dan mulai membentuk sebuah aura api dan petir yang mulai menyelimuti pedang di tangannya.p

"Teknik pedang api petir." Teknik bertarung milik Feng Ao adalah teknik bertarung yang menggunakan dua elemen sekaligus.

"Gawat dia sudah bisa menggunakan 2 elemen sekaligus, itu artinya ia sudah hampir menembus tingkat pendekar raja." Ucap Ling Yan.

Salah satu syarat untuk menjadi seorang pendekar raja adalah dapat menggunakan 2 elemen sekaligus dan menguasai sebuah teknik bertarung dengan menggabungkan 2 elemen itu serta tenaga dalam yang tinggi.

Seketika pedang milik Feng Ao mengeluarkan aura api bercampur dengan petir dan menyelimuti pedang itu, ia lalu melesat dan mulai menyerang Ling Yan.

Sontak Ling Yan menggunakan pedang darah api untuk menahan serangan yang dilancarkan oleh Feng Ao, tetapi karena teknik bertarung yang ia miliki, Feng Ao berhasil membuat Ling Yan terpojok.

Kecepatan serangan Feng Ao kini lebih cepat dari sebelumnya dan membuat Ling Yan cukup kesulitan untuk menahan serangan yang bertubi-tubi dari lawannya.

Kini luka sayatan pada tubuh Ling Yan kembali bertambah, walaupun pedang Feng Ao tidak berhasil menyentuh kulitnya, namun aura api dan petir di pedang Feng Ao teryata setajam pisau dan berhasil memberikan luka sayatan pada tubuhnya.

Karena merasa terpojok, Ling Yan kembali mengambil jarak untuk mengambil nafas.

"Ternyata dia begitu kuat." Ling Yan tampak terengah-engah.

"Ada apa bocah, apakah sekarang kau sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi, kali ini aku akan memastikan kau mati dalam keadaan tersiksa." Ucap Feng Ao.

Ling Yan nampak menggertakkan giginya dan menatap tajam ke arah Feng Ao, setelah beberapa saat Ling Yan teringat akan sebuah teknik bertarung yang baru saja ia pelajari beberapa hari yang lalu.