Halo semua nya. Ini novel author yang ke 3. Di novel ini pemeran utama nya agak berbeda dengan dua pemeran utama di novel author yang lain.
Selamat membaca, dan semoga kalian suka.
Setelah di selingkuhi, dan di tinggal nikah oleh sang kekasih, Mawar di jodohkan dengan anak dari majikan Bapaknya. Bukan nya Mawar tidak mau, hanya saja laki-laki itu bertingkah layak nya wanita. Bapaknya yang seorang supir keluarga itu, terpaksa menerima perjodohan Mawar dan Angga. Banyak yang di harapkan dari pernikahan mereka berdua. Entah bagaimana nasib Mawar selanjutnya.. Selamat membaca. ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Hari ini adalah hari bahagia bagi Mawar dan Angga. Mawar yang sedang di rias, jantung nya tidak berhenti berdetak dari tadi. Bukan hanya Mawar, Angga pun seperti itu juga.
Ia bahkan sudah berapa kali merapikan rambut palsu nya. Iya, Angga tetap bersikeras untuk tidak memotong rambut indah nya. Ada alasan khusus mengapa ia tidak ingin rambut nya di potong.
Pernikahan itu di adakan di hotel milik keluarga Angga. Hotel termegah dan termegah yang ada di kota mereka. Dekorasi yang begitu memanjakan mata dan makanan yang beraneka ragam.
Semua itu pasti menghabiskan uang yang tidak sedikit. Para wartawan dari segala penjuru pun datang dan di undang. Akan tetapi tetapi, tidak boleh membuat keributan.
Mawar dan Angga akan menjadi Raja dan Ratu sehari saat itu. Pak Hartawan bahkan masih tidak menyangka Angga akan menikah. Ia menikah dengan wanita yang di jodohkan dari masa kecil.
Saat Mawar di rias, tiba-tiba saja penerangan yang ada di kamar nya mati. Mawar heran, masak iya hotel seperti ini masih saja mati lampu.
Kluntang....
Lampu milik perias jatuh tersenggol oleh seseorang.
"Siapa di sana? Tanya Mawar.
Mawar hanya mengijinkan satu perias yang masuk ke kamar nya. Ia tidak mau banyak orang yang ada di kamar itu.
"Mawar, kamu baik-baik saja kan?" Tanya perias yang masih ada di dalam kamar itu.
"Aku baik-baik saja, Kak. Siapa emang yang masuk ke kamar? Soal nya kamar tadi kan aku kunci."
"Kakak juga nggak tahu. Aduh, kakak jadi takut ni. Mana gelap lagi."Ucap perias itu sambil meraba-raba.
Tapi tiba-tiba saja....
" aaaaaaagghhh,, "
Perias itu berteriak dan terdengar suara seperti orang terjatuh. Mawar merasa ada yang tidak beres dengan semua ini. Ia yakin pasti ada sesuatu hal yang mencurigakan.
Ia langsung menghubungi Angga. Akan tetapi, Angga sama sekali tidak menjawab panggilan nya.
Mawar benar-benar bingung harus apa. Di depan nya saat ini, ada seseorang yang pasti sedang mengincar nyawa nya. Entah siapa orang tersebut.
Mawar menghidupkan lampu ponsel nya dan mengarahkan nya ke segala arah. Ia pun melihat jika Perias itu sudah terkapar dengan kepala yang mengeluarkan cairan berwarna merah.
"Breng-sek! Woy, siapa kau. Berani nya main petak umpet. Sini maju kalau berani." Ucap Mawar lantang.
Dari arah pintu kamar mandi keluar sesosok yang memakai pakaian serba hitam seperti ninja. Wajah nya bahkan tertutup juga.
"Besar juga nyali mu, calon Nyonya muda?" Ucap Pria bertopeng itu.
Dari suara nya bahkan cara berjalan nya, Mawar yakin jika itu adalah laki-laki.
"Apakah kau laki-laki?" Tanya Mawar.
"Mengapa jika aku laki-laki?"
"Aku hanya bertanya. Jaman sekarang, penampilan itu menipu. Contoh nya calon suamiku, aku pikir dia wanita. Eeh tahu nya laki-laki. Dan kau! Siapa tahu wanita yang memakai pakaian pria."
"Ku-rang a-jaaaaaar! Kau menghina ku. Aku bukan seperti calon suami mu banci mu itu."
"Berati kau benar-benar laki-laki? Apa kau bisa menjamin kau adalah laki-laki tulen? Oh aku lupa, bisa saja kau operasi payu-daraaaa.
" Hey kau! Mulut mu itu bisa diam nggak! Aku beneran laki-laki. Operasi apaan. Cuih! "
" Aku kan cuma nanya aja. Kau itu kenapa malah marah-marah. Biasa nya yang suka marah-marah itu perempuan yang sedang datang bulan. Apa jangan-jangan...."
"huuuuuuu! Aku bisa gi-la bicara lama dengan mu."
Sebelum manusia bertopeng itu melayangkan pisau, Mawar lebih dulu memelintir tangan nya. Mawar juga menendang barang pusaka milik pria bertopeng itu.
"Aaaaaghhh," Pria itu berteriak kesakitan
"Ups, sorry. Ternyata kau memang beneran laki-laki. Bukti nya perkutut mu berbunyi."
Pria bertopeng yang kesakitan dengan mudah di lumpuhkan oleh Mawar. Ia ambil seprai yang ada di atas tempat tidur, dan ia ikat pria itu di kamar mandi.
Sebenarnya daritadi Mawar sudah mencoba menghubungi Angga, akan tetapi Angga mengangkat telepon nya di detik-detik terakhir.
Angga bahkan meninggalkan semua saudara nya saat tahu Mawar sedang tidak baik-baik saja.
Ia juga menghubungi asisten kepercayaan untuk mengumpulkan seluruh orang-orang kepercayaan nya.
Brak...
Pintu dibuka. Pemandangan yang pertama kali Angga lihat adalah seorang perias pengantin yang sedang tidak sadarkan diri. Dan kemudian, Ia pun mencari Mawar ke seluruh kamar itu.
"Mawar, di mana kamu? Mawar!"
"Aku di sini." Ucap Mawar dari dalam kamar mandi.
Dengan Make Up yang sudah luntur karena terkena air, wajah Mawar sungguh menyeramkan. Ia sedang mencoba mengikat manusia bertopeng. Akan tetapi malah salah mengikat nya.
Air dari shower langsung membasahi Make Up Mawar yang belum sempurna itu.
Saat Mawar dan Angga sedang bicara,, manusia bertopeng kembali bangun. Dan beberapa saat kemudian ia kembali tertidur keren terkena tonjokan dari Angga.
"Aaaghh,, tidaaaaakk"
"Mawar, kamu kenapa?"
"Angga, wajah ku jadi seperti Mak Lampir."
"Kau tenang saja. Jangan khawatir. Semua akan baik-baik saja."
"Angga langsung meminta ganti kamar. Ia juga memanggil desainer untuk membawakan satu baju pengantin baru untuk Mawar.
Ternyata manusia bertopeng itu juga merusak baju pengantin milik Mawar. Mawar sedih sekali, di momen sekali seumur hidup bisa jadi seperti ini.
Angga sangat marah karena wajah Mawar yang terlihat sedih. Ia pun mengirim manusia bertopeng itu ke markas besar milik nya. Awas saja manusia bertopeng itu, ia pasti tidak akan selamat di tangan Angga.
"Mawar, kamu jangan sedih lagi ya."
"Maju Up ku hancur Angga. Aku harus bagaimana?"
"Kau tidak perlu sedih. Bukankah aku bisa mengabulkan semua permintaan mu selama ini. Jadi, malam ini kamu mau apa?"
"Jadilah Ibu peri ku malam ini, Angga. Buat aku secantik mungkin. Aku tidak mau di momen sekali seumur hidupku, riasan yang ada di wajah ku hancur."
Angga terdiam saat mendengar perkataan Mawar. Ia lihat jam di tangan nya berkali-kali. Tidak berapa lama kemudian, seorang desainer membawa baju mereka.
Ternyata, baju itu lebih cantik dari yang pertama. Angga tidak tanggung-tanggung mengeluarkan banyak uang untuk baju itu. Rencana nya baju itu akan menjadi baju kedua mereka, akan tetapi semua tidak sesuai rencana.
Perias yang pingsan tadi sudah di bawa ke rumah sakit. Dan para tamu sedang di hibur oleh artis dangdut tanah air. Agar mereka lupa kalau pengantin sudah terlalu lama tidak muncul.
"Mawar, apa kamu sudah siap jadi cinderella malam ini?"
"Aku siap, Ibu Peri." Ucap Mawar sambil tersenyum.