Bukan Wanita Simpanan

Malam terasa sunyi, angin sepoi sepoi merasuk ke tulang sum sum para penghuni bumi mengiringi malam yang dingin ini. Bintang bintang berkerlipan di atas awan di tambah indahnya bulan purnama menambah indah suasana malam ini. Namun tidak dengan hati Reval. Hatinya hancur berkeping setelah ia menyadari betapa kejamnya dirinya kepada Vanni, istrinya selama ini. Ia menyesali semua perbuatannya karena telah membuat Vanni menderita. Sejujurnya, Reval menyimpan perasaan terhadap Vanni. Sikap Vanni yang tegas serta kecantikannya mampu menghipnotis Reval dan membuat hatinya berdebar saat bersama dengan dirinya. Sering kali Reval menepis perasaan itu, namun tetap saja perasaan itu tidak mau hilang dari dalam hatinya. Kebencian yang sengaja ia pupuk selama ini tidak mampu membunuh benih benih cinta yang mulai tumbuh di hatinya. Karena perasaan itulah, Reval ingin memperjuangkan Vanni dan menempuh kehidupan baru bersamanya setelah ini.

Reval melajukan mobilnya dengan kecepatan kencang. Ia ingin segera sampai di rumah ibunya Vanni untuk menjemput istrinya. Berbagai kata ia rangkai dan akan ia ungkapkan di depan Vanni nanti. Ia berharap Vanni memaklumi dan memaafkan segala sikapnya. Andai kata nanti Vanni tidak mau memberikan maaf kepadanya, setidaknya Vanni mau kembali di sisinya.

" Tunggu aku Vanni! Aku pasti akan membawamu kembali ke rumah dan memperlakukanmu sebagai ratu dalam hatiku. Aku akan menebus semua kesalahanku padamu sayang." Gumam Reval terus fokus pada jalanan di depannya.

" Sayang?" Reval kembali mengulang ucapannya.

" Ya.. Aku sayang Vanni. Perasaan ini tidak bisa di bohongi. Meskipun aku mengelak namun pada kenyataannya aku memang menyayanginya."

Setelah sampai di kediaman ibunya Vanni, Reval segera turun dari mobil lalu menghampiri pintu rumah berwarna coklat itu. Ia menekan bel rumah berharap Vanni lah yang membukanya, karena ia yakin Vanni pasti kembali ke rumahnya.

Ceklek...

Pintu terbuka namun Reval merasa kecewa. Rupanya bukan Vanni yang membuka pintunya melainkan Vinna, wanita yang tidak ia harapkan kehadirannya. Karena wanita ini ia kehilangan segalanya. Kehilangan ibunya, ayahnya dan sekarang ia harus kehilangan istrinya.

Deg...

Jantung Vinna berdetak sangat kencang saat melihat Reval. Ia takut identitasnya sebagai kakak Vanni akan terbongkar. Hal itu pasti akan membuat Reval menaruh curiga padanya. Namun sebisa mungkin ia menguasai situasinya.

" Tu.. Tuan Reval. Ada apa anda datang kemari?" Tanya Vinna basa basi seolah tidak pernah tahu jika yang berdiri di depannya saat ini adalah adik iparnya.

" Apa kau tidak mau mempersilahkan aku masuk dulu? Apa aku harus berdiri terus di sini?" Sebenarnya Reval begitu geram, ingin sekali ia menampar wajah wanita di depannya ini. Wanita yang memiliki muka dua, baginya.

" Ah iya, silahkan masuk!" Ucap Vinna mempersilahkan.

Keduanya masuk ke dalam, Vinna kembali mempersilahkan Reval duduk di sofa ruang tamu.

" Apa Vanni ada di sini?" Tanya Reval menatap Vinna yang nampak berdiri dengan gugup.

" Tidak. Vanni tinggal bersama suaminya. Untuk apa anda mencarinya?" Rupanya Vinna masih berakting di depan Reval. Itu sebabnya saat pernikahan, Vinna tidak hadir di sana. Karena ia tidak mau sampai Reval tahu jika mereka berdua adalah saudara.

" Panggilkan bu Meli! Saya mau bicara dengannya." Titah Reval.

Baik." Sahut Vinna. Ia memanggil ibunya di kamar, tak lama ia dan ibunya kembali menghampiri Reval.

" Nak Reval, ada apa malam malam begini kamu kemari? Apa terjadi sesuatu dengan Vanni?" Tanya bu Meli duduk di sofa depan Reval di ikuti oleh Vinna. Ia merasa curiga karena tidak biasanya Reval kemari malam malam begini.

" Tanpa sepengetahuanku, Vanni pergi dari rumah, bu. Dan aku tidak tahu dia ada dimana."

Deg...

" Apa???" Ibu mana yang tidak syok mendengar jika anaknya pergi dari rumah suaminya? Apa yang sebenarnya terjadi? Bu Meli merasa pernikahan mereka sedang tidak baik baik saja.

" Reval, masalah dalam rumah tangga itu biasa. Tapi kenapa sampai Vanni pergi dari rumah tanpa sepengetahuanmu? Apa dia marah? Jika benar, ibu yakin masalah ini pasti sudah terlalu besar. Karena setahu ibu, Vanni tidak akan menjadi pengecut hanya karena masalah sepele." Ujar bu Meli menatap Reval.

" Ibu benar, terjadi masalah besar dalam rumah tanggaku." Sahut Reval sambil melirik Vinna yang nampak gelisah.

" Kalau boleh ibu tahu, apa masalahnya nak?" Mau tidak mau bu Meli harus tahu pokok permasalahannya agar ia bisa membantu menyelesaikannya.

" Dari awal pernikahan kami sudah salah bu, aku sengaja menikahi Vanni karena aku ingin balas dendam padanya. Selama ini aku mengira Vanni adalah wanita simpanan ayahku."

" Apa???" Lagi lagi bu Meli terlihat syok.

" Wanita simpanan? Apa maksudmu nak?" Tanya bu Meli lagi.

" A.. "

" Ibu maafkan aku!" Ucap Vinna menyela.

" Sebenarnya aku sudah tahu masalah ini sebelumnya bu. Tapi aku tidak bisa memberitahu ibu karena Vanni yang memintaku." Sambung Vinna membuat bu Meli semakin tidak mengerti. Lain halnya dengan Reval, ia hanya tersenyum sinis mendengar ucapan Vinna. Ia ingin tahu apa yang akan di katakan Vinna selanjutnya. Apakah Vinna akan mengakui semuanya? Atau malah sebaliknya.

" Apa yang kau tahu Vinna? Kenapa ibu semakin tidak mengerti di sini. Ada aja a sebenarnya?" Ujar bu Meli menatap anaknya.

" Vanni tertangkap sedang berduaan dengan tuan Abraham di apartemen. Mereka mengira Vanni bahwa Vanni wanita simpanan tuan Abraham. Hal itu membuat nyonya Abraham meninggal dunia bu. Entah apa yang di rencanakan Reval, tiba tiba Reval mengajak Vanni menikah. Reval mengancam akan menyebarkan video penangkapan itu ke media dan kepada ibu jika menolak lamarannya. Vanni tidak mau sampai ibu syok dan penyakit jantung ibu kambuh. Itu sebabnya dia terpaksa menikah dengan Reval. Dan Reval ini anaknya tuan Abraham, kekasih Vanni." Jelas Vinna kepada ibunya.

" Apa ini bisa artikan kalau sebenarnya kau mengenalku, lalu kenapa tadi kau pura pura tidak mengenal aku sebagai suaminya Vanni?" Skak mat. Vinna terjebak dengan permainan Reval.

" Maaf, aku hanya takut kamu membuat masalah." Sahut Vinna.

" Aku atau kau?" Reval membalikkan kata.

" Ibu semakin tidak mengerti, bisa kau jelaskan nak Reval." Ujar bu Meli.

" Begini bu." Akhirnya Reval menceritakan apa yang terjadi dari sebelum pernikahan sampai hari ini. Termasuk penyiksaan yang ia lakukan kepada Vanni tanpa ada yang ia tutupi. Namun ia masih merahasiakan tentang siapa wanita simpanan ayahnya yang sebenarnya karena ia ingin Vinna sendiri yang mengakui tentang perselingkuhannya dengan ayahnya di depan ibunya. Hati bu Meli hancur mendengar semua penjelasan dari Reval. Bagaimana bisa ia tidak tahu jika putri kesayangannya menderita selama ini?

" Hiks... " Bu Meli tidak dapat menahan tangisannya. Hatinya pedih, bahkan luka karena goresan pisau tajam lebih baik daripada luka mendengar putrinya begitu menderita selama ini. Ia merasa telah gagal menjadi ibu yang baik selama ini karena tidak bisa melindungi putrinya.

" Aku minta maaf bu, aku menyesali semua perbuatanku terhadap Vanni. Aku ke sini ingin meminta maaf padanya dan membawanya pulang." Ucap Reval.

Mendengar cerita dari Reval membuat Vinna merasa was was. Ia takut Reval sudah mengetahui identitasnya sebagai wanita simpanan ayahnya yang sebenarnya. Ia harus memikirkan cara untuk mengelak dari tuduhan itu.

" Tapi Vanni benar benar tidak ada di sini. Ibu juga tidak tahu dia kemana karena sudah beberapa hari ini ia tidak memberi kabar pada ibu." Jelas bu Meli mencoba untuk tabah.

" Baiklah bu tidak apa apa, jika Vanni tidak ada di sini aku akan mencarinya ke tempat lain. Aku permisi bu." Reval beranjak dari tempat duduknya.

" Sebentar nak!" Ucap bu Meli mencegah Reval pergi. Reval mengurungkan niatnya, ia duduk kembali lalu menatap ibu mertuanya.

" Kamu bilang bukan Vanni wanita simpanan ayahmu. Apa kamu tahu wanita yang menjadi simpanan ayahmu sebenarnya?" Tanya bu Meli menatap Reval.Vinna semakin dag dig dug... Sama halnya dengan bu Meli, Vinna juga sedang menunggu jawaban Reval. Reval hanya menganggukkan kepala tanda mengerti.

" Lalu siapa sebenarnya wanita itu?" Mendapat pertanyaan dari ibu mertuanya, Reval langsung menatap ke arah Vinna. Di tatap seperti itu Vinna merasa gugup dan gelisah.

" Kenapa kau menatap Vinna seperti itu nak? Apakah Vin... "

" Ya dialah orangnya bu."

Jeduaarrr.....

Masih penasaran? Ikuti terus kisahnya ya.. Bab selanjutnya di jamin seru..