NovelToon NovelToon
DEMI KAMU,NAK

DEMI KAMU,NAK

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Sunflowsun

Pemerkosaan yang terjadi di masa lalu menciptakan trauma yang hebat dalam diri Viela.
Namun, seiring berjalannya waktu, sekali lagi semesta mempertemukannya dengan seorang pria yang menyambut dia dan tak mempersalahkan masalalunya.

Desakan orang tua dan saudaranya memaksa Viela untuk segera mengiyakan maksud dari pria itu. Namun,Viela masih meragu dan memilih untuk menjalani hubungan sebatas pertemanan dulu. Hingga suatu hari keluarga dan pria itu sekongkol untuk membuat sang pria tidur dengan Viela. Dengan begitu kedepannya tak mungkin lagi Viela bisa menolak lamaran sang pria.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sunflowsun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jalan

Secara dewasa,Vei memilih untuk tidak mengeluarkan amarah malam itu.

Dengan pembicaraan ringan, malam pun berlalu begitu saja.

Keesokan harinya. Dikediaman keluarga, acara makan bersama dengan Reno berjalan dengan baik.

Kedatangan Reno di sambut sangat baik oleh keluarga.

Acara makan bersama pun selesai, Vei dan saudarinya bergegas menarik piring-piring kotor dari meja makan.

Vei tak sengaja dari jarak jauh,terlihat Bapak yang tersenyum dan dengan tangan kanan terbuka ke arah Reno.

Segera Reno membuka dompet dan menyerahkan beberapa lembar merah.

Sekuat tenaga Vei berusaha menahan geramnya.

Melihat Bapak telah pergi, Vei melangkah mendekat pada Reno.

"Abang kapan pulang?" Tanya Vei.

"Baru semalam nyampe kesini,Dek. Udah langsung ditanya kapan pulang." Reno tersenyum.

"Nanti keluarga Abang ke-carian,loh. Aku ngak mau namaku Abang bawa-bawa sebagai alasan kedatangan Abang kesini!"

"Gimana kalau kita jalan dulu,Dek? Di kota sebelah ada tempat wisata yang baru di buka juga, kesana yuk?" Ajak Reno menatap Vei.

Vei tak punya kebebasan berbicara dengan Reno di rumah. Mungkin jika sudah di luar mereka bisa lebih leluasa untuk memperjelas keadaan.

Vei menyetujui ajakannya. Tak lama kemudian, Vei dan Reno pun memulai perjalanan mereka.

Sesampainya di tempat wisata tujuan mereka, Vei memilih untuk duduk di salah satu tempat yang jauh dari keramaian.

Disisi lain tampak Reno yang mencari-cari keberadaan Vei. Macam-macam jajanan dan beberapa es krim dengan toples medium ditentengnya dalam satu tas belanja.

"Nah!" Reno memberikan pada Vei.

Vei menatap horor bawaan yang dibelikan Reno.

"Es krim? Sebanyak ini?" alis Vei hampir menyatu menatap Reno.

"Iyah! Adek kan suka es krim,jadi aku beli banyak." Ucap Reno tersenyum bangga mengetahui kesukaan kekasihnya.

"Bang? Kita lagi di puncak, loh. Suhu di sini udah dingin pake banget,malah Abang kasih es krim juga?"

Tak habis pikir Vei menghadapi Reno, niat romantis yang dilakukan Reno entah mengapa seperti bencana saja bagi Vei.

"Eh-" Reno tersadar.

"Udahlah,Bang. Ngak papa!" Vei mengambil satu es krim. Meski di puncak dengan suhu dingin,tapi berada bersama dengan Reno sungguh membuat kepalanya seperti terbakar.

Seingat Vei, es krim bisa menetralkan mood wanita. Semoga saja bisa.

Reno berjalan menikmati pemandangan di hadapan mereka, membiarkan Vei menyantap es krim.

Senyumnya terukir mengingat Vei yang barusan cerewet tapi masih juga mau memakan es krim yang dibelinya.

Beberapa foto dan vidio di postingnya di akun media sosial.

Melihat Vei sudah menghabiskan satu cup kecil es krim,Reno kembali duduk di dekat Vei.

"Habis juga nya,dihk!" Ledek Reno.

"Makan aku! Makan aku! Di bilang,yaudah ku makan!" jawab Vei asal.

Sontak membuat Reno tertawa.

"Bang?"

"Iyah,dek?" Reno fokus ke arah Vei.

Vei menarik nafas dalam,"Dewasa dikit,napa?" Vei menatap Reno. Emosinya kembali memuncak hanya melihat sosok yang didepannya kini.

"Aku ngak dewasa ya,Dek? " Reno tertunduk. "Maaf aku tak berguna. Tak bisa seperti yang kamu mau." Mata Reno berkaca-kaca menatap Vei.

"Ngak usah cengeng, tolonglah bang! Aku ini bukan ibumu,bukan tanggung jawabku untuk terus menuruti keinginanmu!"

"Abang pikir kata maaf bisa menyelesaikan masalah, begitu?" Vei tersulut emosi.

"Abang kira dengan menangis,dengan air matamu itu bisa menyelesaikan masalah, begitu,Bang?" Sangat jengkel menatap Reno.

"Maaflah , Dek. Mohon maaf aku!"

"Capek loh bang hadap-in abang. Kekanakan, serius!"

"Baru kali ini aku pacaran dengan pacar tukang ngadu, cengeng! Malu dikit sama umur kenapa,dah?" marah Vei.

Beruntung jarak mereka dari keramaian lumayan, jadi suaranya pun takkan di dengar orang lain. Gemercik air terjun cukup untuk meredam suara Vei dari kejauhan.

"Maaflah,Dek." Reno terisak,air matanya kini terjatuh.

"Um ... Ngak cukup aku jadi pribadi jahat di mata keluargaku, sekarang di luar pun Abang mau tunjukkan aku orang yang paling jahat? Udah nangis aja terus. Sampai semua pengunjung datang mengunjungi kesini!" sindir Vei.

"Enggak,Dek. Ngak nangis lagi aku!" Reno segera menghapus air matanya. Suara seguguk-nya masih muncul.

Bukan kasihan,tapi makin dan semakin jengkel Vei kini.

Memastikan Reno sudah berhenti menangis,Vei kembali membuka suara.

"Bang! Apa berat yah dua aturan yang ku berikan dalam hubungan ini?"

"Enggak,Dek. Aku yang salah memang.Maaf ya,Dek! Kasih aku satu kesempatan lagi,yah?"

"Coba, dua aturan yang kuberikan itu apa aja?"

"Satu. Ngak boleh ada kebohongan. Harus jujur dalam hubungan ini!"

"hum!" Gumam Vei,"Kedua?"

"Kedua. Jangan memasukkan pihak ketiga dalam menyelesaikan masalah kita berdua. Dimana pihak ketiga itu adalah, Orang tua,saudara,teman atau orang lain . Ada masalah harus diselesaikan berdua. Karena yang bangun hubungan itu kita berdua."

"Terus? Udah tahu letak kesalahannya dimana,Bang?"

"Iyah,Dek. Kedua aturan itu malah aku langgar sekaligus. Aku salah! Maaf, yah Dek."

"Ngomong maaf itu gampang bang, seratus kali Abang buat masalah,tapi seratus satu kali Abang berbuat salah lagi. Buat apa coba?" Vei berbicara dengan tenang. Tak terlihat lagi amarah emosinya yang tadi. "Abang udah ngaku salah, coba RINCIKAN dimana letak kesalahan itu! Apa dan bagaimana Abang melakukannya! Jangan buat aku menerka-nerka dan langsung dengan mudahnya memberi maaf." tegas Vei.

"Maaflah,Dek. Tolong kasih aku satu kesempatan lagi. Lupakan saja perihal ini pernah terjadi, kasih aku kesempatan lagi,tolong. Apa salahnya memberi aku kesempatan untuk memperbaiki sikapku,Dek!"

Hampir keluar bola mata Vei mendengar ucapan Reno.

"Enteng kali,bang ngomongnya. Kalau masalah kecil saja Abang sudah tak mampu menyelesaikan, gausah harap bang hubungan ini ke jenjang serius!"

"Jangan bilang begitu! Bagiku hubungan ini sangat berharga,Dek!"

"Baik,Aku jujur. Aku memang mentransfer sejumlah uang ke rekening si Adek(Adik bungsu Vei). Aku transfer juga itu untuk keperluanmu,Dek. Agar kamu hidup dengan pola sehat,makan buah,minum susu,cemilan, obat suplemen penambah darah,semua itu aku yang minta biar si Adek belikan untukmu. Itu karena rasa sayangku samamu. Setahun lebih kamu tinggal di kediaman Tanteku,Aku tahu bagaimana kamu diperlakukan disana. Aku hanya ingin menebus kesalahanku yang membiarkanmu dulu di perlakukan demikian oleh keluargaku. Semua ini juga karena si Gundo yang mengatakan kalau kamu sudah terbiasa dengan pekerjaan demikian, tapi setelah kita bicara di awal hubungan kita terjalin,Aku sadar ,Dek. Aku harus membuatmu bahagia. Aku mau memperhatikanmu lebih lagi. Maafkan aku jika caraku ini salah di pandanganmu. Tapi aku benar tulus dan serius untuk hubungan kita. Aku mau serius denganmu,Dek. Jika ada sikap dan tingkahku yang tidak mengenakkan, tegur aku. Peringatkan aku. Ngak papa.Asal jangan putuskan aku, Dek." Reno menaruh telapak tangan Vei di wajahnya.

"Berapa?"

"Berapa gimana maksudnya,Dek?"

"Berapa nominal yang dikirim Abang ke rekening Adek? Untuk membeli ponsel ini? Juga dari Abang?"

Reno terkejut ditanyakan perihal nominal. Tak menyangka sosok Vei harus dihadapi se-rinci ini.

"Tidak banyak,Dek. Soal ponsel itu memang iya. Tapi jangan di tolak yah,Dek. Tolong,yah? Aku akan lebih semangat lagi bekerja! Kamu penyemangatku,,jadi kali ini jangan tolak lagi,yah?"

1
Nurfiza Tarigan
ceritax sih seru tpi,,,,,,,,,,
Aegis Aetna
aku mampir kak, semangat.
anggita
trus berkarya tulis👏
anggita
👍👍..
anggita
like👍+ hadiah iklan☝.. utk author. smoga sukses novelnya👌.
Sunflowsun🌻
Terimakasih atas dukungan positifnya🌻
lyaa
Ini baru novel keren, author kudu bangga!!
Ryner
Sukses terus, sekali baca novel author bikin nagih terus.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!