Setelah dijemput dari desa dan dinikahi, pada akhirnya nasib buruk tetap menimpa Danastri. Faktanya, ia dijemput dan dinikahi hanya untuk dijadikan sebagai rahim pinjaman bagi istri Sanungga.
Setelah Sanungga dan istri pertamanya mendapat dua anak kembar dengan proses fertilisasi in-vitro pada Danastri. Danastri diperlakukan baik kemudian diajak berlibur oleh Sanungga yang memberikan malapetaka lain bagi Danastri. Danastri akhirnya didorong jatuh dari tebing sampai nyawanya terenggut.
Tapi ternyata, Danastri terlahir kembali dan berhasil melarikan diri sebelum proses infiltrasi dimulai, yang mengejutkan adalah ia tetap hamil anak kembar!
"Jadi, apakah si kembar dikehidupan sebelumnya benar-benar anakku?!" Gumamnya tidak percaya.
Disamping itu, pembalasan dendam dari Danastri, tetap berjalan sedikit demi sedikit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serigala Kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akuisisi Hotel
*
*
Semenjak Danastri berjualan di alun-alun, jumlah produksi dimsum naik berkali-kali lipat. Yang awalnya hanya beberapa ratus buah, kemudian ribuah, kini bertambah jadi belasan ribu. Karena Danastri sendiri berjualan dari pagi sampai sore menjelang. Begitupun dengan ibunya, yang tidak hanya berjualan di siang hari saja, tetapi juga agak pagi sampai sore.
Yang berbeda adalah, ibunya seraya menunggu pelanggan seraya membuat adonan, jadi ketika kedua kios kecil tutup, baik Danastri maupun ibunya, dibantu ayahnya serta adik Danastri, mulai membuat dimsum bersama-sama.
Danastri sendiri bolak-balik selama enam hari ini, berjualan di alun-alun dengan setiap kali datang dan pulang dibantu ayahnya membawa dan membereskan peralatan dagangnya.
Sampai di hari ketujuh, Danastri meliburkan diri dan bergegas pagi-pagi sekali ke kantor broker saham untuk menjual saham yang dibelinya yang sedang naik-naiknya. Tentu saja, Danastri tidak melupakan uang besar ini, karena justru ia menantikannya selama beberapa hari ini.
Jadi ketika kantor broker baru saja dibuka, Danastri yang sudah ada disana, langsung masuk dan menyapa pegawai yang waktu itu melayaninya. Yang kemudian, terlihat jelas oleh Danastri jika perilaku pegawai ini berubah padanya. Menjadi lebih baik.
"Nona, akhirnya kau datang. Kau benar-benar dewi saham! Lihat, ini, saham yang kau beli sudah naik 10 kali lipat! Cepat, cepat, kau harus melihatnya." Ucap pegawai tersebut seraya mempersilahkan Danastri masuk dan melihat layar.
Danastri hanya menganggukkan kepalanya. "Jual semua milikku." Ucapnya tanpa basa basi. Membuat pegawai tersebut tertegun sebentar. Kemudian bertanya untuk memastikan pendengarannya tidak salah.
"Jual semuanya, aku butuh uangnya sekarang. Cash, aku belum membuat rekening baru, yang sebelumnya terblokir." Jelas Danastri, padahal aslinya memang belum membuat rekening sama sekali.
Lantas pegawai tersebut dengan wajah yang masih tertegun, langsung memprosesnya. Alhasil, sesuai perkiraan Danastri, uang sebelumnya bertambah menjadi 300 juta. Pegawai tersebut juga memanggil manajer untuk transaksi besar itu, sampai akhirnya uang yang dihitung sudah sesuai, Danastri mengambil koper yang berisi uangnya.
Tapi ia tidak langsung menutupnya. Mengambil sekitar 100 juta dan menyodorkannya lagi. "Saham DNET." Ucap Danastri tanpa menjelaskan, karena ia yakin mereka pasti mengerti.
Manajer dan pegawai yang melayaninya langsing terbatuk-batuk. "Anda yakin, nona?" Tanya pegawai tersebut ragu.
Danastri menganggukkan kepalanya. "Yah, urus saja untukku, sekalian formulirnya. Ah apakah harus mengisi formulir lagi?" Tanyanya, karena malas ribet.
"T-tidak perlu nona, kami bisa menyalinnya untukmu." Balas pegawai seraya tersenyum.
"Kalau begitu, dalam 15 hari aku akan kembali. Oh ya, ini nomor ponselku tolong catat. Aku tidak mengisinya kemarin karena belum membeli kartu sim baru." Ucap Danastri yang dengan cekatan dilayani.
Lantas, setelahnya Danastri pergi dengan koper berisi uang miliknya dengan senyum yang tertahan. Meninggalkan pegawai dan manajer broker tertegun-tegun.
"Bos, gajiku bulan ini harusnya sudah turun, kan?" Tanya pegawai pada bos manajer.
"Ya, akan dibagikan sore ini, ada apa?" Tanyanya bingung. Setelah keanehan barusan, sekarang pegawainya tiba-tiba menagih uang gaji lebih awal.
"Bos, yakinlah, nona ini membeli saham minggu lalu dan mendapat untung 10 kali lipat hari ini. Bos jika kau percaya, maka kau bisa mengambil resiko untuk mengikutinya. Karena aku juga akan melakukan hal yang sama. Dengan gajiku yang hanya 200.000 rupiah, aku akan menginvestasikan semuanya, mengikuti jejak nona barusan." Jelas pegawai tersebut dengan menggertakkan kedua giginya.
Danastri, yang masih mendengar jelas percakapan dua orang itu tersenyum kecil. Pilihan yang benar baginya untuk mengikuti pembelian saham DNET sepertinya.
Ia berani mengambil resiko. Patut diapresiasi, apalagi pegawai seperti ini biasanya butuh banyak biaya untuk sehari-hari. Meski berani, Danastri tidak segan mengatainya ceroboh. Karena, bagaimana jika dia mengikuti orang yang salah? Tapi untungnya ia mengikuti Danastri kali ini. Jadi berkah besar akan menimpanya dalam waktu dekat.
"Mungkin sudah ditakdirkan." Gumam Danastri sebelum benar-benar pergi dengan kopernya.
*
Begitu saja, Danastri lantas tidak menunda waktu. Ia langsung pergi menuju hotel Heavenly yang mengusung tema surga. Tapi sayangnya hotel ini hanya populer di awal saja. Meski dulu pemandangannya bagus, tetapi krisis datang pemandangannya jadi gersang. Alhasil tidak banyak orang yang datang dalam tahun-tahun tersebut.
Begitu sampai, ia disambut oleh resepsionis. Tetapi tujuannya bukan itu, jadi Danastri tidak basa basi, menyuruh resepsionis memanggil pemiliknya untuk bertemu. Dengan mengatakan akuisisi, pemilik ini langsung datang dalam setengah jam. Karena pemilik sedang tidak berada di hotel ketika Danastri tiba.
"Dimana orangnya?" Tanya pemilik hotel Heavenly dengan sapu tangan yang mengusap keringat di dahinya, bertanya pada resepsionis.
Danastri yang duduk menunggu, akhirnya berdiri menghampiri dengan raut ramah dan senyum kecil. Setelannya hari ini layaknya pegawai kantoran elit, apalagi koper yang dibawanya. Tapi pada era ini, gadis masih dipandang rendah oleh semua orang.
Jadi ketika pemilik melihatnya, ia berbalik dan menatap resepsionis dengan tajam. "Kau bermain-main denganku?" Tanyanya geram.
"T-tidak, tuan. Nona ini, memang orang yang aku bicarakan di telepon sebelumnya." Ucap Resepsionis dengan gugup.
Danastri tersenyum kecil, mempertahankan raut ramahnya. "Tuan, Serga? Perkenalkan aku Danastri, memang aku orang yang dimaksud di telepon sebelumnya. Bisa kita bicara tentang, akuisisi?" Tanya Danastri.
Pada akhirnya Tuan Serga membawa Danastri ke kantornya. Dan membicarakan masalah akuisisi lebih dalam.
"Darimana Nona ini mendapat informasi?" Tanya Tn. Serga langsung.
"Kenalanku di broker saham. Kebetulan aku ingin mendalami bisnis di bidang perhotelan. Bagaimana menurutmu? Apa Tuan ini mau membiarkan aku mengakuisisinya?" Tanya Danastri.
"Berapa harga yang Nona ini sanggupi?" Tanya Tuan Serga.
"Aku tahu bagaimana bisnis ini menurun dalam beberapa tahun ini, jadi aku telah memikirkan harga yang pas. Tuan Serga awalnya menawarkan sekitar 200 juta, bukan? Bagaimana dengan 300 juta? Aku akan memberimu biaya awal sebesar 200 juta ini padamu, sisa 100 jutanya akan aku kirim dalam 16 hari. Bagaimana menurutmu?" Tanya Danastri seraya tersenyum.
Tuan Serga menatap Danastri dengan tajam. "Kenapa kau mau menaikkan harganya?" Tanyanya penuh selidik.
Dengan wajah tenang, ia tersenyum menatap tuan Serga. "Aku memberi tambahan karena desain dan barang disini masih sangat bagus. Tidak banyak kerusakan juga, aku hanya harus merenovasinya sedikit. Jadi, 300 juta aku rasa lebih pantas." Ucap Danastri.
Melihat orang di depannya ragu, Danastri lantas tidak diam. "Tuan, coba pikirkan. Aku adalah satu-satunya orang yang menginginkan ini. Kenapa? Karena aku percaya pada kemampuan kerjaku, aku yakin bisa membuat hotel ini lebih maju dan lebih populer di masa depan." Jelas Danastri. "Atau, bagaimana dengan ini, kau masih tetap bisa menjadi direktur yang memegang hotel ini, hanya nama kepemilikan yang berubah menjadi namaku." Jelas Danastri berlanjut.
*
*
terus melakukan program bayi terus hamil kembar
lah nanti di juga hamil kembar
besar kemungkinan dia hamil anaknya sendiri dengan pria asing tersebut