Demi impian dan karirnya , Fira sudah sangat berusaha mencapai tujuannya tapi keadaan memang tidak berjalan semestinya . Setelah menyelesaikan kuliah S1 nya Fira mengalami insiden yang mengubah 180 derajat kehidupannya.
Ketika malam pesta wisuda mereka mahasiswa dari fakultas kedokteran menghampirinya untuk menyatakan cinta tapi Fira si gadis desa hanya menganggap itu candaan belaka . Fira dan lelaki ganteng itu hanyalah teman baginya tidak lebih dari itu apalagi jika sampai tahap untuk hubungan asmara , mereka sangat tidak cocok' ungkap Fira menolaknya.
Pesta itu terus berlanjut hingga kearah yang lebih ekstrim salah satu dari mereka ternyata membawa minuman keras dan itu beralkohol tinggi.
Tidak ingin ketinggalan oleh teman-temannya Fira pun ikut mencobanya. Ketika mereka sudah mabuk berat dah berhambus pulang Fira sedang tidak sadarkan diri dan terbaring disalah satu kamar hotel tempat acara mereka .
Tanpa tahu jika kamar itu sudah ada pemiliknya...
Happy Reading gaes !!!!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23
Fira menghentikan mobilnya, kakinya menginjak rem ketika mobil memasuki pekarangan apartemen. Rumah yang dibeli Fira berada dilantai 3 bangunan tersebut.
Dia meminta sikembar menunggunya didepan situ. Sementara Fira memarkir mobilnya ditempat parkir samping apartemen.
"Bang Vino kenalin dia Kitty kucing yang Nana ceritain itu loh" Vina menunjuk kearah Kitty, sikucing jalanan yang diselamatkan Fira.
Fira menjaga kucing itu di apartemennya. "Ada apa Nana?" tanya Fira melihat anak gadisnya menyusul Kitty.
Gadis kecil itu menghiraukan ibunya.
"Kak Firaaaa" Tina berteriak padanya
Ibu dan anak lelaki itu menoleh, "Kenapa kalian berada disini?, bukannya pergi meeting?" tanya Fira saat mendapati Syifa dan Astina Ruktami mendatanginya.
Jika Syifa adalah atasan Fira maka Tina adalah bawahannya, Gadis dengan nama lengkap Astina Ruktami itu baru berusia 24tahun. Dia bekerja sebagai desainer diperusahaan tempat Syifa dan Fira bekerja.
"Meetingnya dibatalkan" Kata Syifa memberitahunya.
"WTF" Pekik Fira nyalang kearah mereka.
"Kenapa bisa batal? Rapat kali ini sangat penting bagi kita. Bukankah mereka yang mengatur jadwal kenapa dibatalkan pula?" sambungnya bertanya.
Fira tidak habis fikir dengan apa yang terjadi. Perlahan Astina dan Syifa saling bercerita, kedua gadis cantik itu sedang menggerutu kesal padanya.
"Ponselmu loh Fira kenapa gak nyala? Aku mencoba menghubungi mu karena meeting kali ini dibatalkan oleh Ghama. Lelaki itu bersikeras jika meeting tanpa kamu, MEETING KITA BATAL" Syifa mencontohkan sedikit perkataan Ghama pada mereka.
"Ibu bekerja sama om Ghama?" tanya Vino yang tidak sengaja mendengar nama lelaki itu disebut-sebut oleh Syifa.
"Iya.. Ibu juga terpaksa tapi gak papa, gak usah kamu pikirkan. Ayo kita semua masuk dulu bicara didalam saja"
"Nana sayang ayo cepat ikut bubu masuk"
Fira beserta kedua anaknya memasuki lift menuju lantai tiga. Dia juga diikuti kedua rekan kerjanya.
Ting!
Pintu lift sudah terbuka, mereka langsung menuju rumah milik Fira.
Sembari meminta mereka masuk, Fira menyalakan ponselnya. Berbagi macam notifikasi membuat bunyi ponselnya tidak berhenti selama beberapa detik.
Dia membuka setiap notifikasi tersebut. Seperti perkataan sahabatnya, Syifa dan juga Tina berkali-kali menelfon nomornya. Ada juga ratusan pesan dari Ghama, sepertinya pesan itu sudah dikirim dari semalam hingga hari ini.
Tidak lupa juga pesan tersalip dari Ibnu ikut memenuhi ponselnya, itu pesan yang baru dikirim Ibnu padanya.
"20x panggil tidak terjawab. Kalian menelfon ku sebanyak itu?" Fira menatapi Syifa dan Tina.
Dua gadis cantik itu mangguk. Mereka mulai menceritakan satu-persatu kejadian hari ini. Mereka sebenarnya sudah pergi meeting di Haryadi Group, para rekan kerja lain juga berada disana.
Meeting tidak juga dimulai. Saat Ghama memasuki ruangan meeting hal pertama yang diucapkan nya adalah bertanya tentang Fira. Syifa dan juga Tina padahal sudah mengatakan jika Fira meminta cuti satu hari.
Lelaki Kepala batu itu menyalang kearah mereka, dan bersikeras ingin Fira ada disetiap meeting mereka.
"Mau tahu yang lebih parah kak?" Tina bertanya padanya usai bercerita.
"Apa?" sahutnya juga bertanya.
"Kakak sudah ditandai sutradara Tomy, dia sepertinya sangat kesal dengan kakak. Meeting selanjutnya mungkin dia tidak akan bersikap baik padamu kak" Tina menceritakan raut wajah Tomy ketika Ghama membahas meeting yang dibatalkan karena Fira.
"Ck, raut wajahnya memang seperti itu. Tapi sialan si Ghama kenapa juga dia jadi menekanku dengan pekerjaan" Fira menggerutu kesal
"Bubu, Nana laper" anak gadisnya berteriak dari dalam kamar.
"Sebentar lagi ya sayang" sahut Fira.
Siang itu, Syifa dan Tina makan bersama keluarga kecil Fira. Sementara mereka makan siang, kediaman keluarga Ghama sedang kedatangan tamu tidak diundang.
Tamu itu adalah sikembar keluarga Andersons.
"Kenapa kamu Ghama? Dari tadi hanya memperhatikan ponselmu? Apa menunggu pesan seseorang?" tanya Dylan padanya.
Wajah Ghama terangkat, mata mereka bertemu. Dia mangguk menandakan perkataan Dylan adalah hal yang benar.
Kaylan berada disebelah Dylan mendengar percakapan mereka. "Pasti pesan wanita itu" sindirnya.
Mulut Kaylan mencibir kearahnya, dia seakan menghina totalitas Ghama. Lelaki yang tidak pernah sekalipun tertarik pada wanita itu, kini sedang dibuat resah oleh seorang wanita yang bukan Eva.
"Kay sudah" tegur Dylan pada Abang kembarnya.
Kebetulan disana hanya ada mereka bertiga saja Kaylan tidak mau menyia-nyiakan kesempatan itu. Lelaki 28 tahun itu menceritakan tentang keberadaan Eva yang hampir mereka ketemukan.
Wajah Ghama seketika terkejut. Alisnya mengernyit, matanya tajam menatap Kaylan "Apakah benaran Eva?" tanya dia
Kaylan tertawa puas, "Kamu terkejut Ghama?, Kamu pasti gak nyangka bukan?. Adikku evangelista masih hidup, dia benaran masih hidup Ghama" ucap Kaylan membuatnya berfikir.
Bukh..
Ponsel ditangan Ghama terjatuh dilantai, air matanya seketika menetes tanpa sebab, Dan kini wajahnya penuh rasa penyesalan.
"Eva aku merindukanmu, tapi saat ini ... Aku sudah memiliki keluarga yang ingin kuakui keberadaannya.
Kumohon jangan menyalahkan ku" Batinnya.
Dia kemudian menyeka air matanya hingga tandas. "Lalu dimana Eva? Aku ingin bertemu dengannya" Pinta Ghama pada sikembar berparas tampan itu.
"Sebenarnya kami masih mencari keberadaannya. Panti asuhan tempat dia dibesarkan telah hangus terbakar 10 tahun lalu. Kini kami menelusuri para pekerja di panti yang masih selamat untuk menanyakan keberadaan Eva" Dylan tidak tega melihat kondisi Ghama saat ini.
Sorot mata Ghama membuat Dylan mengerti jika Ghama saat ini ingin sekali meminta maaf secara langsung pada Eva. Tapi Eva memang belum mereka temukan, titik terang untuk pencarian Eva memang sudah mulai terlihat.
"Kami masih butuh waktu untuk menemukannya. Jika Eva sudah ketemu pun kami tidak akan pernah membiarkan kamu menemuinya" Kaylan memperingati nya dengan suara yang kasar.
Tidak ada bantahan dari Ghama, kondisi hilangnya Eva murni adalah kesalahan Ghama menurutnya pribadi.
Dia juga tidak boleh menuntut jika saat Eva kembali nanti ia akan dimaafkan oleh gadis itu.
Percakapan mereka usai saat Abra dan Tiwi menyapa. Tidak lupa juga Bisma ikut menimpali sapaan orang tuanya. Mereka datang bersama karena tadi tidak sengaja bertemu didepan rumah.
Abra dan Tiwi sebenarnya sudah mendapat kabar dari Jordan jika mereka sudah hampir menemukan putri kecilnya yang hilang.
"Jadi bagaimana kelanjutan pencarian kalian?" tanya langsung Tiwi menghunus pada mereka.
Sekali lagi Dylan menjelaskan secara rinci mengenai pencarian Eva. Dia tidak lupa juga mengatakan tujuan kedatangannya kerumah itu adalah untuk menginap selama penelusuran terkait Eva.
Rumah mereka disana sedang direnovasi sedangkan papa dan mama sikembar sedang pergi keluar negri untuk urusan bisnis.
"Boleh saja, lagian kalian juga sudah seperti keluarga bagi kami. Bukan begitu Pa? Bisma? Ghama?" kata Tiwi menatap kearah tiga familly nya.
Mereka bertiga sependapat dengan Tiwi, Jadinya mereka meng-ijinkan sikembar untuk tinggal dirumah itu.
.......
...[23]...
ghama emang jodohmu dr kecil. coba selami hatimu. kmu bhkn cemburu ketika mendengar nama eva. 🥰
ini si ghama emang gk ngeliat vina kecil emng gk mirip eva. ros ama jordan jg gk ngeliat eva di diri vina.
ngaku..🥰🥰🥰 aheh bngt apartemennya gk kedap suara.
tetangga bersin aja kedengeran loh.... lha kalau berantem atau lgi mend*s*h gimana tuh.... gk bahaya th...??? 🤭🤭🙈