NovelToon NovelToon
Muslimah Dan Anak Genius

Muslimah Dan Anak Genius

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Anak Genius / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Menikah Karena Anak
Popularitas:31.5k
Nilai: 5
Nama Author: Alif Irma

Muslimah, seorang perempuan Sholehah yang memiliki ujian hidup bertubi-tubi. Ketika baru saja lulus SMA, diam-diam pamannya menjualnya di sebuah situs online perdagangan perempuan untuk dilacurkan di negara xxx.

Tak ada yang bisa diperbuat Muslimah, selain menerima takdir yang begitu kejam terhadapnya. Dia pun dijual beberapa kali oleh orang tak dikenal di negara xxx hingga dibeli oleh seorang mafia yang begitu berkuasa di negara xxx dengan dali sebagai budak pencetak anak.

Muslimah hanya dijadikan sebagai perempuan yang akan melahirkan penerus dari pria penguasa tersebut. Setelah berhasil melahirkan bayinya, Muslimah kembali dipulangkan ke negara asalnya. Namun Muslimah berhasil kabur dan memilih menetap di negara xxx demi misi dan tujuannya untuk merebut kembali anaknya.

"Ya Allah, keinginanku cuma satu, tolong pertemukanlah aku dengan anakku, sebelum engkau mencabut nyawaku"--- Muslimah.

"Ibu guru cantik, maukah kau menjadi ibuku?"--- Rayan Malik Zimraan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 Apa janinnya sehat?

Sebulan kemudian…

Muslimah duduk termenung di pinggir kolam renang. Dia masih tidak menyangka sedang mengandung anak pria yang sama sekali tidak diketahui nama dan rupanya. Seolah kehidupannya saat ini hanyalah seperti mimpi.

Selama sebulan ini, Muslimah hanya menghabiskan waktunya di dalam kamar. Dia terlihat murung dan lebih pendiam dibandingkan biasanya yang super ceria.

Kini keceriaannya seolah sirna setelah dirinya berbadan dua. Bu Anne dan Julie tidak tahu harus melakukan apa untuk mengembalikan keceriaan nona muda nya yang malang itu.

“Nona, jika anda membutuhkan sesuatu katakan saja” ucap Bu Anne dengan perhatiannya.

Karena dari pengalamannya, kebanyakan wanita hamil biasanya mengalami ngidam dan keinginan nya begitu tinggi pada hal-hal yang diinginkannya, terutama dalam hal makanan. Namun beda halnya dengan nona muda nya yang sepertinya tidak mengalami ngidam dan hal yang aneh-aneh lainnya.

“Terima kasih, bibi. Tapi saat ini aku tidak butuh sesuatu” ucap Muslimah dengan raut wajah murung dan kembali fokus pada objek di depannya yakni sebuah kolam ikan.

Untungnya semenjak hamil Muslimah tidak pernah mengalami morning sickness ataupun ngidam seperti wanita hamil pada umumnya.

“Aku ke kamar dulu” ucap Muslimah lalu bangkit berdiri dari tempat duduknya. Dia lebih suka menyendiri di dalam kamar dan terkadang menghabiskan waktunya dengan mengaji dan membaca buku atau menonton film khusus untuk ibu hamil yang disiapkan oleh Martin.

Muslimah berjalan dengan tatapan kosong, bahkan tidak menyapa Julie saat berpapasan dengannya, padahal gadis tuna rungu itu sudah tersenyum lebar kepadanya. Alhasil membuat gadis tunarungu itu tampak heran akan sikap nona muda nya.

Julie memilih diam dan melanjutkan kembali pekerjaannya menyiram bunga di taman belakang, sesekali gadis tunarungu itu menoleh kearah nona muda nya dengan perasaan sedih dan kecewa.

Lalu gadis tunarungu itu melambaikan tangannya kearah ibunya untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi pada kakak baiknya. Ya, Julie memanggil Muslimah dengan sebutan kakak baik.

“Ibu, apa yang harus kita lakukan untuk membuat kakak tersenyum?” tanya Julie lewat bahasa isyaratnya lalu menyentuh keningnya tanda tak mengerti akan sikap nona muda nya.

“Nak, ibu juga tidak tahu” ucapnya sambil mengidihkan bahunya, membuat putrinya geleng-geleng kepala.

Sementara itu, Muslimah kembali menyendiri dalam kamarnya. Rupanya dia menyibukkan diri dengan menulis pengalamannya selama berada di negara xxx lewat buku diary nya. Sambil mendengarkan sholawat nabi lewat musik yang diputarnya melalui ponsel pintarnya, seketika suasana hatinya menjadi damai, seolah beban hidupnya tertuang kan dalam buku diary nya.

“Anakku sayang, tumbuh lah dengan baik di dalam rahim ibu” ucap Muslimah dengan mata berkaca-kaca sambil mengelus perutnya yang masih rata, mengingat kehamilannya masih trimester pertama.

Padahal saat pertama kali dirinya mengetahui kehamilannya, dia sangat sedih dan tak bisa berkata-kata. Bagaimana tidak, usianya baru 19 tahun, sedang dirinya harus menghadapi yang namanya kehamilan. Jujur dia tidak senang atas kehamilannya, karena belum ada bekal sama sekali untuk melahirkan seorang bayi yang sama sekali tidak diketahui siapa ayah dari bayi yang sedang dikandungnya.

Namun Muslimah terus berikhtiar dan tidak ingin menentang takdir yang sudah ditetapkan oleh sang pencipta untuknya. Akhirnya dia menerima bayi dalam kandungannya dengan lapang dada.

Seiring berjalannya waktu, Muslimah mulai menyayangi bayi dalam kandungannya. Walau bagaimanapun dia sangat menantikan kelahiran bayi dalam kandungannya, jikalau pun nantinya dia harus rela menyerahkan bayinya pada si tuan muda. Namun untuk saat ini Muslimah tidak ingin stress memikirkan hal tersebut.

“Nak, kau harus selalu kuat di dalam kandungan ibu. Karena cuma ibu yang akan berjuang mati-matian untuk melahirkanmu di dunia ini” ucap Muslimah sambil meneteskan air matanya.

Muslimah sungguh tidak bisa membayangkan seperti apa kedepannya menjalani kehamilannya. Tanpa seorang suami yang mendampinginnya membuatnya dilanda rasa sedih, takut dan serba salah. Karena pada dasarnya seorang suami lah yang selalu mendampingi istrinya, terutama di masa-masa kehamilan sang istri.

Tapi berbeda dengannya, karena dia sendiri yang harus berperan ganda dalam menjalani kehamilan nya. Kalau perlu dia harus selalu menjadi wanita kuat dan tidak boleh lemah dalam menghadapi kenyataan.

“Bissmillah, ibu mendoakan mu, nak. Kelak kau akan menjadi anak yang pintar dan rajin beribadah, aamiin ya rabb” ucap Muslimah tersenyum dan mencoba menghilangkan perasaan sedih dari dalam dirinya.

Sejak dini dia harus mulai mengajak berbicara bayi dalam kandungannya bahkan mendoakannya yang terbaik. Karena ia meyakini apa yang kita ucapan adalah sebuah doa untuk kita sendiri.

Tidak hanya itu, setiap habis melaksanakan sholat lima waktu, Muslimah selalu berdoa kepada Allah semoga bayi dalam kandungannya tumbuh sehat dan terlahir dengan selamat sesuai bulan nya.

Sementara di tempat lain…

Seorang pria tampan bertubuh kekar berpakaian lengkap sedang memandang kearah jendela raksasa yang menampilkan pemandangan kota yang dipenuhi bangunan pencakar langit.

Sudah beberapa bulan pria itu menetap di luar negeri. Namun selama berada di luar negeri ada sesuatu yang hilang dalam dirinya.

“Ada apa dengan diriku? Sampai sekarang aku masih memikirkan wanita itu” ucap pria itu dengan kesal nya sambil mengusap dagunya yang sudah ditumbuhi bulu-bulu halus alias brewok. Pria tampan itu tidak lain adalah Emir Riffat Zimraan.

Perasaan bersalah masih bersarang dipikirannya. Bagaimana tidak dia hampir saja melakukan kesalahan fatal dalam hidupnya. Dia hampir membunuh wanita bayaran yang akan melahirkan penerusnya, bukan tanpa alasan dia ingin membunuhnya. Pasalnya wanita itu tak sengaja mengeluarkan suara dan itu merupakan kesalahan fatal di dalam kamusnya.

Alhasil Emir sempat melakukan penganiayaan, namun tak berujung kematian. Tapi anehnya, tak butuh waktu 24 jam dia mendapatkan sebuah kabar yang begitu membahagiakan untuknya.

Kabar bahagia itu datangnya dari wanita bayarannya yang ternyata sedang hamil. Emir yakin 100 % anak yang dikandung wanita bayarannya adalah darah dagingnya.

Dengan malas Emir kembali duduk di kursi kebesarannya sambil memejamkan matanya. Namun sialnya bayangan dirinya saat bercinta dengan wanita bayarannya kembali terlintas di pikirannya.

“Sial! Aku kembali mengingatnya!" ucap Emir sambil mengacak-acak rambutnya yang tertata rapi. Benarkah sekarang dia merindukan wanita bayarannya? Entah mengapa pikirnya mulai berkelana kemana-mana.

"Martin, cari tahu bagaimana kabar wanita bayaran ku. Apa janinnya sehat?" ucap Emir lalu melempar bolpoin kearah sekretarisnya yang juga berada di ruangan yang sama dengannya.

Emir sengaja menanyakan darah dagingnya demi mengetahui keadaan wanita bayarannya. Karena semenjak berada di luar negeri, dia tidak pernah lagi menghabiskan malam bersama dengan wanita bayarannya.

Ada kerinduan yang terpendam dalam dirinya, namun dia akan terus menutupinya, menghilangkan perasaan aneh yang mulai menghinggapi perasaannya. Dia hanya perlu fokus pada calon bayinya.

"Sesuai dari pemeriksaan dokter, janin nona tumbuh dengan sehat. Kita hanya perlu menyiapkan makanan yang bernutrisi tinggi demi asupan gizinya " jelas Martin sesuai dari penjelasan dokter spesialis kandungan.

"Dan satu hal lagi, jangan pernah membuat nona stress, karena akan berpengaruh pada janinnya" ucap Martin memberitahunya.

"Kapan kita berkunjung ke villa? Aku ingin sekali memastikan kondisi calon bayi ku" ucap Emir sambil menyandarkan punggungnya di kursi kebesarannya.

"Untuk saat ini, sebaiknya tidak usah tuan. Karena nona tidak ingin diganggu oleh siapapun" timpal Martin dengan sopan sesuai laporan Bu Anne.

Sial, kapan aku bisa bertemu dengannya. Batin Emir yang mulai dilanda perasaan galau.

Bersambung......

1
Septi Sari
Kecewa
Eama azwa
semangat
Ade
seruuu lanjut
Ade
gila rayan mengelabuhi bapaknya
Kak olaa
seruu lanjut kak
Mita
semakin seru... lanjut thor 😘
lala
🤣🤣🤣
lala
good
lala
muslimah memang wanita yg melahirkan putra mu
lala
kasian Martin kena marah
lala
ikut Aminin dehh
lala
Rayan the best
lala
hahahaha
lala
nie bocah pintar amat
Fatma
lanjut dong thor 😍😍😍
Layly Inayah
wkakakakakakakaka... si bocah cerdik. bagusss
abis itu Daddy mu tau klo mommy memang istri nya .dan bakal bucin 😂😂🤣🤣🤣🤣
tzyii
like
tzyii
next
tzyii
up up thor
tzyii
up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!