Istri Hasil Rampasan

" Siapa mereka bi?" Tanya Arya sedikit penasaran lantaran dia tak memiliki janji dengan siapapun.

" Sepasang suami istri paruh baya tuan." Ucap pelayan.

Deg

Jantung Mesty terasa berdetak tak karuan entah mengapa ia merasa jika orang yang datang itu Anita dan Abas orangtuanya .

" Biarkan mereka duduk diluar dulu saya akan keluar setelah sarapan." Ucap Arya membuat Mesty membulatkan bola matanya mendengar jawaban dari suaminya tersebut.

" Heii kenapa tamunya tidak disuruh masuk dan menunggu didalam saja!" Tanya mesty dengan ketus .

" Suka-suka saya dong rumah-rumah saya ,mau disuruh masuk ke engga ke bukan urusan kamu!" Jawab Arya sembari terus menikmati sarapannya dengan santai.

Sebenarnya Arya bukan tidak mau mempersilahkan tamunya masuk namun dia memang sengaja tidak membiarkan orang tersebut masuk sebelum dia selesai dengan makan paginya.Bukan tanpa alasan Arya bersikap demikian.

Mendengar jawaban dari Arya ,Mesty hanya mendengkus kesal dan lebih memilih menyiapkan makanannya lantaran dia sangat lapar.

Melihat sikap istrinya yang makan dengan wajah murung membuat Arya tersnyum tipis,nyaris tak terlihat.

" Kenapa kamu selalu menggemaskan Mesty!" gumam Arya yang hanya bisa ia ungkapkan dalam hatinya.

...****************...

 Indah lari tergopoh-gopoh menuju kekamar putrinya untuk menyampaikan kabar yang ia dapat dari Sanjaya .

" Arini! Arini sayang bangun nak!" Teriak indah didepan pintu kamar sang putri yang masih terkunci rapat.

Emppth

" Kenapa berisik banget si mamah!" dengkus gadis berambut ikal yang masih mengenakan piyama tidurnya.

Ckleek

" Appan si mah,heboh banget pagi-pagi!" sungut Arini.

" What! Pagi-pagi? Hello! Sayang ini udah hampir siang loh,apa kamu tidak melihat jam Hem!"

Merasa kesal dengan putrinya indah lantas masuk menerobos kedalam kamar sang anak dan menyibak horden jendela kamar Arini hingga membuat cahaya matahari menerobos masuk melalui celah-celah jendela kamarnya.

Selama ini indah dan Arini memang hidup sederhana berdua dirumah yang tak terlalu besar.Semenjak suaminya indah meninggal dalam kecelakaan indah dan Arini hidup penuh dengan kekurangan materi.

Arini bekerja disalah satu caffe yang ada dipusat kota sementara indah terpaksa bekerja dipusat hiburan malam sebagai wanita penghibur demi mencukupi kebutuhannya.

" Arini kamu ingat Bagas?" pertanyaan indah membuat Arini mengingat nama itu.

" Bagas yang mana mah?"

" Bagas anaknya om Sanjaya."

" Om sanjaya kekasih gelap mamah,orang yang menyebabkan papah kecelakaan hingga meninggal!" Ujar Arini .

" Diam kamu Arini, tutup mulut kamu! Bisa-bisanya kamu mengungkit hal itu lagi,papah kamu meninggal karena kecerobohannya,bukan karena Sanjaya!" Ucap indah dengan jengkelnya.

Ia selalu teringat kejadian naas yang menimpa suaminya kala itu dan karna hal itu Arini selalu menyalahkan indah perihal kematian suaminya.

" Ck,lalu ada apa mama menanyakan dia kepadaku mah.Apa mama sudah berhasil menyingkirkan istrinya lalu mamah akan menikah dengannya!" crocos Arini membuat indah naik pitam.

Plaaak

" Awwwh!"

" Apa kamu bisa lebih sopan sedikit saat kamu berbicara dengan ibumu! Walaupun seburuk apapun aku tetap ibumu Arini,ibu yang sudah melahirkan kamu,membesarkan kamu dan menyayangi kamu dengan tulus.Tidakkah kamu bisa bersikap lebih sopan terhadap mamah!" Ungkap indah.

Hatinya terasa teriris acap kali mendengar ocehan Arini.Semenjak ayahnya meninggal hubungan Arini dengan indah memang tak terlalu baik.Arini selalu mengatakan bahwa indahlah penyebab kematian ayahnya.

...****************...

Arya sudah selesai dengan sarapannya dan dia memutuskan untuk pergi keluar menemui tamunya .

Diam-diam mesty mengikutinya dari belakang.

" Selamat pagi,hal apa yang membuat kalian sampai datang ke rumahku pagi-pagi begini!" Sapa Arya pada dua orang yang sedang duduk membelakanginya .

Dari belakang Arya sudah bisa menebak siapa orang yang datang berkunjung ke istananya.

" Pagi nak Arya,em maaf jika kami menganggu.Apa boleh mamah bertemu dengan Mesty,apa dia baik-baik saja nak.Tolong izinkan mamah bertemu dengannya,mamah janji tidak akan lama .Mamah hanya ingin melihat wajahnya.Hiks hiks." ucap Anita penuh permohonan.

Wajahnya sayu,tatapan matanya dalam.Dari wajahnya Arya sudah bisa melihat jika Anita sangat terluka berpisah dengan putrinya.Matanya yang sembab sudah menunjukan betapa ia meratapi kepergian putrinya tersebut.

" Ap.."

Baru saja Arya hendak menjawab pertanyaan Anita,Abas sudah lebih dulu memotong dengan arogannya.

" Jangan memohon seprti itu mah! Kita bukan akan menemui putri raja ataupun seorang presiden hingga harus memohon seprti itu! Jika memang Pramesti menghargai kita sebagai orangtuanya dia pasti akan menemui kita dengan atau tanpa izin suaminya!"

Mendengar perkataan abaz membuat Arya mengepalkan tangannya dengan erat,betapa ia ingin menghadiahkan bogem untuk wajah abaz yang sama sekali tak bersahabat itu.

" Ooh rupanya setelah saya mengambil putri anda,anda masih bisa bersikap keras kepala dan sombong! Apa anda lupa siapa saya,apa anda sudah bosan menghirup udara segar diluaran!" ucap Arya tak kalah sengitnya.

" Pah,papah ini appan si Pah.Dengan sikap papah yang seprti ini justru akan membuat kita semakin dipersulit pah!" ucap Anita dengan gigi bergeratuk.Betapa ia merasa sangat menyayangkan sikap arogan suaminya padahal semua kekacauan yang ada adalah ulahnya sendiri .

" Biarkan dia tetap bersikap sombong dan angkuh ibu Anita,watak suami anda memang seprti itu.Jika memang anda merasa tidak seharusnya datang kemari lalu untuk apa anda tetap kemari?" Ucap Arya.

Sebenarnya Arya ingin bersikap lebih sopan terhadap Abas dan Anita mengingat mereka kini adalah mertuanya.Namun sikap dan kesombongan abaz membuat Arya merasa jengah dan muak dengan kesombongan Abas.

" Ck,siapa Disni yang sombong aku atau kamu Arya.Mentang-mentang aku adalah bawahan kamu dan kamu bos ditempat kerjaku lalu kamu bisa bersikap seprti ini.Kami datang kesini dengan rasa hormat tapi kenapa kami tidak dipersilahkan masuk dan justru kami harus menunggu kalian diluar seprti kami ini datang untuk mengemis! cuih,kami masih punya harga diri Arya!"

Ungkap Abas .

Abas merasa marah lantaran ia dan istrinya tak diperkenankan masuk oleh Arya padahal mereka adalah mertua dari Arya orangtua kandung dari wanita yang kini berstatus sebagai istri seorang Arya.

" Ooh jadi karna itu anda tersinggung bapak Abas yang terhormat!" Cicit Arya dengan santainya.

" Nak,tolong maafkan papah.Kami datang baik-baik kami tidak ingin membuat keributan apapun.Izinkan kami bertemu dengan putri kami nak ,sebentar saja nak!" Anita memohon sembari menangkupkan kedua tangannya didepan dada membuat Arya sedikit merasa bersalah.

" Mah! Sudah papah bilang jangan memohon,kita pulang saja mah jangan mempermalukan diri sendri hanya karna ingin bertemu dengan Mesty.Lagian kenapa dia tidak keluar,harusnya dia keluar kan saat mendengar suara kita.Memang anak tidak berguna sudah bagus kita menjenguk dia tapi apa yang kita dapat!" Gerutu Abas sembari menarik tangan istrinya untuk menjauh.

" Untuk apa datang jika hanya ingin menambah lukaku!"

" Mesty!"