Cerita ini bermula dari sesosok yang agung dan berwibawa dengan wajah yang tampan di tambah dengan tatapan yang dingin, "Sialan! siapa yang berani lancang dengan saudara ku!" ucap Zhuo ling [ Kaisar pedang surgawi ] mau tau kelanjutannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xuane'er, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Setelah ngobrol cukup panjang dengan sang ayah, tiba tiba suara pengumuman itu terdengar,
"Tanpa berlama lama lagi, Tournament akan di gelar untuk juara satu mereka mendapatkan pil pemulihan tingkat 2 keterampilan hitam tingkat tinggi, dan mendapatkan token sekte Pedang langit"
"Untuk juara dua, mendapatkan pil pemulihan tingkat 2, keterampilan hitam tingkat menegah, dan senjata tingkat perak"
"untuk juara tiga, mendapatkan pil pemulihan tingkat 1, keterampilan hitam tingkat rendah, dan senjata tingkat perunggu" Lanjut tuan kota Xiao Ji
Peserta yang mendengar pengumuman dari tuan kota seketika bersemangat dan ber api api,
Sedangkan untuk Lin Chen tidak tertarik sama sekali dengan hadiah, dia hanya melihat melihat peserta yang akan mengikuti tournament,
"Mari kita sambut para tetua dalam dan murid dalam sekte pedang langit," Ucap tuan kota
tepuk tangan sorakan mengema seiring munculnya para tetua dan murid sekte pedang langit,
di antara murid pedang hanya ada satu wanita yang menarik perhatian Lin Chen,
"Ohh, Tubuh pedang bawaan? Tubuh yang bagus" Gumam Lin Chen setelah melirik wanita tersebut lalu Lin Chen kembali menatap arena,
Murid wanita yang merasa di tatap oleh seseorang dia langsung mencari siapa yang menatap, hingga matanya tertuju di tempat Lin Chen duduk, dia hanya mengerutkan keningnya,
"Ehem, Xu'er kamu sedang melihat apa?" ucap tetua dalam di samping Li xuer,
"Ah, tidak ada tetua mari kita menuju bangku yang di siapkan oleh tuan kota" sangah Li xuer
mendengar itu tetua itu hanya bisa mengelengkan kepalanya lalu menuju tempat duduk mereka,
"Untuk tournament akan di bagi menjadi 3, Ranah core di arena kuning, Ranah Nescent soul di arena biru, Ranah Soul Formation di arena hitam, tournament akan segera di mulai harap kalian bersiap siap untuk mengambil nomor yang berada di kursi juri sesuai tingkatan kalian"
"Peraturan untuk mengikuti tournament ini, Dilarang membunuh, dilarang menggunakan Pil pembakar darah, keluar dari arena kalah" lanjut tuan kota,
tanpa berlama lama, mereka langsung mengambil nomor peserta dan kembali menuju bangku mereka masing masing,
Lin Chen langsung menuju ke nomor yang berada di ranah Soul formation dan mendapatkan nomor 5,
disisi lain Lin Gu yang melihat Lin Chen melirik sinis, "Lin Chen sampah keluarga Lin akhirnya kembali, tapi kenapa kau berada di nomor ke 3 apakah kamu mau mati dengan cepat?" ledek Lin Gu
Lin Chen hanya melirik sambil senyum bermain main "Lin Gu sesosok jenius hanya berada di ranah Core Formation, ck ck" ledek Lin Chen sambil mengelengkan kepalanya,
"K-kau!"Lin Gu mendengar itu hanya menggeretakan giginya lalu pergi menuju tempat ayahnya,
Lin Chen yang melihat Lin Gu pergi langsung terbang menuju ke sisi patriak klan,
disisi yang lain salah satu tetua dalam sedang melirik kesana kesini seperti mencari sesuatu, hingga ia melepaskan indera spiritualnya,
setelah mencari selama 5 menit akhirnya dia menemukaan seseorang yang dia nanti - nanti, dia lalu langsung tersenyum lalu mengangukan kepalanya,
***
"Untuk kalian yang sudah mengambil nomor pertandingan harap bersiap siap,"
"Arena kuning, no 2. Guan shen melawan no 10 Xun Lie"
"Arena Biru, no 15. Sun Li melawan no 1 Fu muxin"
"Arena hitam, no 25. Chu Lian melawan no 5. Lin Chen"
mereka yang nomor nya di sebut oleh hakim tournament itu langsung menuju arena masing masing,
di arena hitam, Lin Chen melawan Chu Lian
"Bocah lebih baik kamu menyerah, saya tidak bisa menahan kekuatan yang saya keluarkan" Chu Lian berkata dengan nada merendahkan,
"Itu tuan muda Chu lian, dia sosok yang kejam konon kabarnya dia pernah membunuh 2 tingkat di atasnya, sungguh kekuatan yang mengerikan," suara penonton dan ada beberapa juga yang berbisik,
"Kasian bocah yang menjadi lawan tuan muda Chu dia pasti mati," timpal penonton sambil mengelengkn kepalanya pertanda kasian dengan kondisi Lin Chen nanti
Lin Chen tidak menghiraukan suara tersebut dia hanya tenang dan tersenyum dingin,"Ck, hanya dengan kekuatanmu yang tidak seberapa itu?" ledek Lin Chen
"Lancang!," Ucap Chu Lian terprovokasi
"Habis sudahhh, dia sudah membuat tuan muda Chu marahhh" Pasrah suara penonton,
"Teknik Telapak tangan pembelah samudra" teriak Chu lian melesat ke arah Lin Chen
"Swooossshh"
Lin Chen yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya, "Sungguh naif" Lin Chen pengepalkan tanganya dia tidak mengunakan energi spiritual dia hanya murni menggunakan kekuatan fisiknya,
Swoooooshhhhh
Duuaarrrrrrrr
tinju keduanya saling bertabrakan menimbulkan asap dari kedua serangan tersbut,
"hah, Kasian sekali bocah itu harus mati dengan satu pukulan" ucap penonton terlihat tak tega melihat Lin Chen mati
Disisi para tetua dan dua muridnya itu langsung fokus ke arena hitam, mereka mendengar ledakan keras dari arena hitam,
Li xuer mengerutkan keningnya dan menggelengkan kepalanya "sungguh pemuda yang tampan namun sayang harus mati dengan satu pukulan"
beberapa orang saling melontarkan pendapatnya ada yang menyayangkan ada juga yang senang terutama Lin Gu, Lin Jun, Lin Mu, mereka senang penonton berpendapat seperti itu,
Disisi lain, hanya dua orang yang masih cukup tenang ya itu salah satunya adalah tetua yang di kedai,
balik ke arena hitam-,
tiba tiba "Arrgghhhh" Teriak Chu Lian dengan kencang, padahal Lin Chen hanya mengunakan 20% kekuatan fisiknya
sontak penonton yang mendengar teriakan Chu Lian melongoo tak percayaa,
"I-ini" para penonton tebata bata melihat chu lian tulang legannya keluar dari kulitnya,
dari balik kumpulan asap ada satu sosok berjalan ke depan tatapan yang tajam berjawah tampan di iringin rambut yg putih yang panjang,dan berwibawa,
"hanya mengandalkan kekuatan kecil kau suruh aku menyerah? Sungguhh bodoh!" ejek Lin chen,
"K-kauu!" mendengar ejekan itu Chu Lian mengertakan giginya lalu menggunakan tangan kirinyaa menuju ke arah Lin Chen dengan ganas,
Tanpa menunggu lawan mendekat Lin Chen langsung mengunakan Langkah petirnya sebelum menggunakan langkah petirnya, dia meninggalkan senyuman yang seram lalu
Swoooossshhhh
Chu lian sontak kaget dengan kecepatan Lin Chen, dia berhenti lalu matanya melirik sana sini tiba tiba punggung Chu lian berasa dingin saat dia hendak memutar badannya,
satu sosok tinju langsung mendarat di pundak Chu Lian,
Swoooossshh
Buuugghhhh
Chu lian terpental keluar arena dengan keadaan pingsan,
Sontak para penonton kembali tercengang melihat orang yang di anggap akan kalah dengan satu pukulan, akan memenangkan pertarungan ini,
disisi lain Li Xuer dan beberapa tetua langsung melongo saat tebakan mereka salah,
wasit yang melihat itu langsung melesat ke arah Chu lian dan mengecek nadinya, lalu dia menghela napas lega "Untung anak ini hanya pingsan ya walaupun lukanya cukup parah" gumam wasit,
"Pertandingan Arena hitam di menangkan oleh Lin Chen" Teriak wasitt
Sontak tribun bergemuruh sorak sorak terus menerus bergema di kuping Lin Chen,
Lin Chen langsung melompat ke tempat duduknya, patriak klan Lin yang melihat anaknya menang tersenyum puas, "Chen'er kamu terus menerus membuat ayah terkejut"
"Ayah ini hanya keberuntungan" jawab Lin Chen rendah,
Ayahnya mendengar anaknya berkata seperti itu tersenyum puas dan menganguk kepalanya beberapa kali,
Lin chen sebenarnya ramah namun tertup oleh sifatnya yang dingin dan matanya yang tajam,
