"Hey, Dad !!"
Tidak ada angin maupun hujan tiba-tiba Kaizar di panggil ayah oleh dua bocah kembar yang kebetulan ia temui di sebuah mall.
"Jangan panggil aku Daddy, aku belum menikah." Tolak pria itu dengan tegas.
Namun sejak saat itu hidup Kaizar selalu di ganggu oleh ke dua bocah nakal itu.
Siapa sebenarnya mereka dan ada hubungan apa mereka dengan Elle sekretaris sekaligus partner ranjangnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~15
"El, aku mau keluar. Jika sudah jam pulang, kamu langsung pulang saja." Ucap Kaizar saat baru keluar dari ruangannya bersama Shela.
"Baik, pak." Elle langsung mengangguk kecil.
Setelah kepergian pria itu Elle kembali menyelesaikan pekerjaannya hingga sore hari.
"Nona Elle, kamu belum pulang ?" Dimas yang baru keluar dari ruangannya nampak melihat wanita itu masih duduk di meja kerjanya.
"Sebentar lagi, pak Dimas." Elle langsung mengulas senyumnya menatap pria itu.
"Apa pak Kaizar juga belum pulang ?" Dimas melirik pintu ruang kerja adik dari bosnya tersebut.
"Beliau keluar dari tadi siang pak bersama kekasihnya." Terang Elle yang menebak jika wanita bernama Shela adalah kekasih pria itu melihat dari kedekatan mereka.
"Kekasihnya ?" Dimas nampak mengernyit, sejak kapan adik bosnya itu melabeli seorang wanita sebagai Kekasih.
"Saya kurang yakin juga pak, tapi mereka terlihat sangat dekat." Terang Elle dan itu membuat Dimas nampak mengangguk mengerti.
"Ngomong-ngomong ini sudah hampir gelap lebih baik segera pulanglah, pekerjaan bisa kamu selesaikan di rumah !!" Perintah pria itu.
"Tidak apa-apa pak, sebentar lagi juga selesai. Bapak duluan saja." Balas Elle, ia tidak ingin membawa pekerjaan ke rumah karena saat di rumah adalah waktu bersama anak-anaknya.
"Baiklah aku temani sebentar." Dimas langsung menarik kursi dan duduk di sebelah wanita itu.
"Saya juga merasa kesepian saat di apartemen." Ucap pria itu saat Elle hendak protes.
"Saya pikir bapak sudah menikah." Elle menatap pria itu yang memang terlihat dewasa sama seperti bosnya.
"Waktuku habis untuk bekerja, jadi rasanya tidak ada kesempatan untuk memikirkan hal itu." Terang pria tersebut yang memang terlalu sibuk menjadi asisten seorang Kendra Adiguna.
"Saya mengerti, pak." Elle pun juga seperti itu, sejak bekerja menjadi seorang asisten waktu bersama kedua putranya juga sangat berkurang.
Mereka nampak berbincang sembari di selingi candaan dan itu membuat seorang Kaizar yang baru datang terlihat tak suka.
Ehm
"Kenapa belum ada yang pulang ?" Ucap pria itu berbasa-basi.
Melihat kedatangan bosnya Elle dan Dimas langsung berdiri. "Pak." Ucap mereka bersamaan.
"Jika pekerjaanmu sudah selesai pulanglah Dim, jangan mengganggu kerjaan asistenku !!" Kaizar langsung memberikan peringatan pada asisten kakaknya tersebut.
"Baik pak." Dimas mengangguk kecil lantas segera berlalu dari sana.
"Lain kali kalau pekerjaanmu belum selesai jangan terlalu banyak ngobrol, buang-buang waktu saja." Sinis Kaizar menatap asistennya tersebut, lalu masuk ke dalam ruangannya dengan membanting pintunya sedikit kasar dan tentu saja itu membuat Elle nampak terkejut.
"Ada apa dengan pak Kaizar ?" Gumamnya tak mengerti, apa pria itu baru saja bertengkar dengan kekasihnya?
Tak berapa lama pria itu kembali keluar. "Ikut aku !!" Perintahnya kemudian.
"Mau kemana pak ?" Elle mengingat hari ini tidak ada jadwal meeting di luar.
"Apa aku membayarmu untuk bertanya ?" Kaizar menatap tak ramah wanita itu.
"Maaf pak." Elle segera merapikan mejanya lantas bergegas mengikuti pria itu, entah mau pergi kemana mereka?
Sesampainya di parkiran Elle bergegas menuju mobilnya yang terparkir tak jauh dari sana.
"Masuk ke dalam mobil saya !!" Perintah Kaizar.
"Saya naik mobil sendiri saja pak, saya akan mengikuti anda dari belakang." Mohon Elle, mengingat hari mulai petang. Jadi ia bisa langsung pulang jika urusan dengan pria itu beres.
"Aku membayarmu bukan untuk membantahku !!" Kaizar terlihat semakin kesal.
Akhirnya Elle mengalah dan beranjak meninggalkan mobilnya lalu membuka pintu belakang mobil pria itu.
"Aku bukan sopirmu, duduklah di depan !!" Perintah Kaizar lagi hingga membuat Elle beralih membuka pintu bagian depan, lalu menghempaskan bobot tubuhnya di kursi sebelah pria itu.
Kemudian wanita itu mengambil ponselnya dan membalas beberapa pesan yang masuk dari kedua putranya, mereka kerap kali menanyakan keadaannya. Apa ia baik-baik saja, apa ia sudah makan atau hanya sekedar mengingatkannya untuk beristirahat sejenak jika lelah.
Mereka benar-benar pengertian, selama ini ia mengharapkan sosok lelaki yang romantis dan mencintainya dengan sepenuh hati. Namun nyatanya doa itu terkabul dari rahimnya sendiri karena telah melahirkan dua lelaki manis.
"Bapak mau ngapain ?" Elle langsung memundurkan badannya saat tiba-tiba wajah pria itu mendekat, jangan bilang mereka akan bermain di dalam mobil mengingat keadaan parkiran sudah sepi.
"Lain kali pakai safety beltnya dahulu, baru mengerjakan yang lain." Gerutu Kaizar seraya menarik safety belt milik wanita itu lalu memasangnya. Wajah mereka yang teramat dekat membuat Elle langsung membuang mukanya.
Kaizar menatapnya sejenak, lalu kembali menarik dirinya. "Dasar ceroboh." Gerutunya, lalu pria itu segera mengemudikan mobilnya meninggalkan area kantornya tersebut.
Sementara Elle nampak merutuki pikirannya sendiri, bisa-bisanya ia berpikir jika pria itu ingin macam-macam padanya.
"Haisss pikiranku." Gumamnya.
Beberapa saat kemudian Kaizar menghentikan mobilnya di sebuah parkiran mall dan Elle yang melihat itu nampak mengernyit. Apa yang ingin pria itu lakukan di sini? Apa memintanya untuk menemaninya membeli pakaian?
"Ayo keluarlah !!" Perintah Kaizar setelah melepaskan safety beltnya dan segera membuka pintu mobilnya.
"Anda mau membeli sesuatu pak ?" Tanya Elle saat mereka mulai masuk ke dalam mall tersebut, ia harus tahu apa yang di inginkan oleh pria itu agar bisa memberikannya referensi. Bukankah itu tugas seorang asisten pribadi?
"Aku ingin membeli sebuah hadiah untuk seorang wanita, apa kamu bisa memilihkannya ?" Ucap Kaizar kemudian.
Elle langsung mengangguk. "Tentu saja pak." Sahutnya, pasti pria itu ingin membeli hadiah untuk kekasihnya.
"Ngomong-ngomong hadiah untuk ulang tahun atau apa pak? Agar saya bisa memberikan referensi." Imbuh wanita itu lagi.
"Untuk ulang tahun." Sahut Kaizar.
"Biasanya wanita menyukai perhiasan pak." Elle memberikan saran.
Kaizar nampak mengangguk setuju. "Boleh juga, baiklah ayo kita cari !!" Ajaknya kemudian.
Kini mereka telah berada di sebuah toko perhiasan bermerk dan pria itu mulai memilih-milih.
"Berikan kalung yang paling bagus dan mahal !!" Perintah pria itu pada manager toko.
Sementara Elle yang berdiri di sebelah pria itu nampak mengedarkan pandangannya, bagaimana pun juga ia wanita normal dan masuk ke toko perhiasan adalah favoritnya.
Berbagai macam perhiasan di pajang di sana dengan harga yang fantastis lalu pandangannya jatuh pada sebuah cincin bertahtakan diamond, meskipun bentuknya sederhana dan kecil tapi terlihat sangat cantik.
"Baiklah, aku ambil yang ini." Suara Kaizar langsung memecah lamunan Elle lalu wanita itu beralih menatap ke arah kalung mewah di hadapan pria itu.
Kalung bertahtahkan berlian itu terlihat sangat mewah dengan harga ratusan juta.
"Apa ini bagus ?" Kaizar meminta pendapat Elle.
"Sangat bagus pak, sangat cocok untuk orang spesial." Timpal Elle.
"Baiklah, segera bungkus !!" Perintah pria itu kemudian.
Setelah mendapatkan pesanannya, kini mereka meninggalkan mall tersebut. "Kalau begitu saya pulang naik taksi saja ya pak." Ucap Elle, karena ia pikir tugasnya sudah selesai.
"Tidak perlu, kamu ikut saya saja." Tegas Kaizar.
"Tapi nanti saya mengganggu, pak." Elle merasa tidak enak.
"Tidak apa-apa, sekalian ku kenalkan padanya." Terang pria itu lalu segera masuk ke dalam mobilnya dan Elle mau tak mau nampak pasrah mengikutinya.
kapan Elle akan bahagia dan hidup tenang bersama buah hatinya...