NovelToon NovelToon
Ketulusan Hati

Ketulusan Hati

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / dosen / nikahmuda
Popularitas:38.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: desih nurani

Berwajah ayu dan selalu berpakaian syar'i , lemah lembut, taat beribadah dan penurut adalah sifat yang dimiliki oleh seorang gadis bernama Cut Dara Maristha, memiliki darah kental Aceh karena kedua orangtuanya berasal dari Aceh. Gadis pemilik senyuman indah, seindah bulan purnama.

Naas, sebuah kecelakaan mobil merubah hidup Dara tiga ratus delapan puluh persen. Sang pemilik mobil yang menabrak dirinya, meminta agar Dara menikahi suaminya sebagai permintaan terakhirnya. Pria yang memiliki sifat dingin dan sangat membenci wanita alim dan lembut karena masa lalunya.

Apakah Dara akan menerima permintaan terakhir itu? Tidak ada yang tahu rencana besar sang maha pencipta untuk makhluk ciptaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desih nurani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8

Menyimpan kebencian hanya akan menutup hatimu dari cinta yang tulus.

...\~Cut Dara Maristha\~...

"Dara?" Panggil pria tampan itu menatap Dara tak percaya.

Dara yang tersadar pun kembali menundukkan pandangan. Pria tampan itu tak lain adalah Kakak kelas yang selalu berusaha mendekatinya. Dara tak pernah menyangka, jika pria itu memiliki hubungan dengan Arham.

Ilham Arkana Pratama merupakan adik kandung Arham. Pria tampan yang sejak lama menyimpan rasa pada Dara. Namun malam ini ia harus menelan kenyataan yang amat pahit. Gadis yang ia kagumi adalah Kakak iparnya yang baru. Ilham sama sekali tidak tahu tentang siapa gadis yang Arham nikahi. Ia hanya tahu Kakaknya sudah menikah lagi karena permintaan terakhir Della. Ia juga tahu betul seperti apa sikap sang Kakak. Dan itu membuatnya sangat terpukul. Kenapa harus Dara dari sekian banyak wanita?

Arham menyadari arti tatapan Ilham pada istrinya. Tatapan penuh rasa kecewa. Bahkan sejak tadi adiknya itu tak melepaskan pandangan dari Dara.

"Kalian saling mengenal?" Tanya Arham menatap Dara dan Ilham bergantian. Dara langsung mengangkat kepalanya untuk menatap sang suami.

"Tidak/ya." Sahut Dara dan Ilham bersamaan. Namun dengan jawaban yang berbeda. Tentu saja Dara yang menjawab tidak, karena ia memang tidak mengenal Ilham dengan jelas. Ia hanya bertemu Ilham saat lelaki itu menghampirinya. Bahkan Dara tak tahu nama lelaki itu.

"Baguslah jika kalian saling mengenal." Ucap Arham penuh arti. Kemudian ia menjauhkan tangannya yang melingkar dipinggang Dara. Lalu bergegas masuk tanpa kata.

"Pak...." Dara hendak menyusul suaminya, tetapi ia sangat kaget saat Ilham mencekal tangannya.

"Astagfirullah, lepasin Kak." Kaget Dara langsung menepis tangan Ilham dengan kasar. Dara sedikit mundur dan tak berniat untuk menatap lelaki itu.

"Maaf." Ucap Ilham merasa bersalah atas apa yang ia lakukan. Ilham masih syok dengan semua yang terjadi. Gadis yang selama ini ia impikan menjadi pendamping hidup, kini sudah dimiliki orang lain. Yang lebih menyakitkan lagi, Arhamlah lelaki yang merebut Dara darinya.

"Jadi kamu istri baru Kakakku, Dara?" Tanya Ilham penuh luka.

"Aku tidak menyangka jika gadis itu kamu, Dara. Ini terlalu memgejutkan. Kau tahu aku sangat mencintaimu." Imbuh Ilham begitu frustasi, bahkan terlihat jelas kilatan amarah di matanya.

"Kenapa kau selalu menolakku dan memilih lelaki yang tak lain adalah Kakakku? Kenapa Dara? Apa karena Kakakku lebih mapan dan tampan dariku? Sedangkan aku hanya seorang mahasiwa yang tidak punya penghasilan. Jadi kau memilihnya huh?"

Dara sangat terkejut mendengar tuduhan pedis dari Ilham. Bagaimana bisa lelaki itu memandang rendah dirinya?

Plakkk!

Sebuah tamparan keras mendarat mulus di pipi Ilham. Dara sangat terkejut dan langsung menoleh. Tamparan itu bukanlah dari tangan Dara. Melainkan dari wanita yang saat ini berdiri di sebelahnya. Hesti, beliau lah yang menampar putranya. Karena tak terima akan tuduhan Ilham pada Dara.

"Lancang kamu, Ilham. Apa Mama pernah mengajarkan kamu untuk bicara seperti itu pada orang lain? Jangan pernah menilai rendah orang lain, Ilham. Sebelum kamu tahu semua kebenarannya. Mama benar-benar kecewa sama kamu, Ilham." Hesti benar-benar tidak habis pikir dengan putra bungsunya. Sebelumnya Ilham tidak pernah bersikap seperti ini. Itu sebabnya Hesti sangat marah dan merasa kecewa.

"Ayok Dara, jangan pedulikan lelaki ini." Pungkas Hesti menarik tangan Dara dan membawa manantunya itu masuk ke rumah. Sedangkan Ilham, ia masih bergeming. Menyesali semua perkataan yang sudah ia lontarkan untuk Dara. Tak seharusnya ia berkata kasar seperti tadi. Pasti sangat menyakitkan bagi Dara. Ilham terlalu terbawa perasaan, ia masih tak terima jika Dara sudah menjadi istri dari Kakaknya. Itu benar-benar menyakitkan.

Ilham sudah menyimpan rasa pada gadis itu sejak lama, dan ketertarikan itu dimulai sejak pertama kali Dara menginjakkan kaki di kampus. Lebih tepatnya saat masa orientasi mahasiswa baru. Ilham jatuh cinta pada pandangan pertama pada gadis cantik itu. Dan itu juga merupakan cinta pertamanya. Sejak saat itu Ilham selalu memperhatikan setiap gerak-gerik Dara. Hingga ia hafal betul seperti apa sifat gadis itu. Si pemalu yang sangat sulit ditaklukkan. Bahkan Ilham juga dengan gamblang menunjukkan cintanya pada Dara. Namun Dara menolak dan selalu mengabaikannya. Karena itu ia selalu berusaha mendekati gadis itu. Berharap Dara menerima cintanya yang tulus. Namun semua harapan itu harus pupus di tengah jalan. Ilham tak lagi memiliki kesempatan.

Ilham memyandarkan tubuhnya di daun pintu. Lalu mengusap wajahnya dengan kasar. "Dari sekian banyak lelaki, kenapa kau memilih Kakakku, Dara? Yang sudah jelas tak akan pernah menyukai kepribadianmu? Aku sangat mencintaimu, Dara. Sangat."

Ilham terdiam cukup lama. Memikirkan bagaimana nasib Dara kedepannya. Ia tahu betul sifat Kakaknya yang keras, bahkan lebih keras dari batu. Ilham takut jika Arham akan menyakiti gadisnya itu. Ia tak bisa membayangkannya.

Di ruang tengah, Hesti terus menatap Dara dengan tatapan bersalah akan sikap Ilham. "Mama minta maaf atas sikap Ilham sama kamu. Dia tidak tahu tentang kebenaranya. Jadi jangan dimasukin kehati ya semua yang dia katakan?"

"Ma, Dara baik-baik aja. Mama tidak perlu merasa bersalah. Dara juga tidak menanggapi ucapan Kak Ilham." Sahut Dara dengan tulus.

"Terima kasih, Mama sangat bersyukur punya menantu sebaik kamu." Ucap Hesti tersenyum ramah. Kemudian ia pun merangkul Dara dan mengajaknya ke ruang makan. Dan ternyata di sana Arham sudah duduk manis bersama Gilang, sang Papa.

Dara pun duduk di sebelah suaminya. Saat ini Arham terlihat sangat pokus pada ponselnya. Mengabaikan kehadiran sang istri.

Tidak lama dari itu, Ilham pun ikut bergabung. Dara terlihat gugup saat Ilham duduk tepat di hadapannya. Dan lelaki itu juga terus menatapnya.

"Sebaiknya kita langsung makan, sebentar lagi hidangannya dingin. Silakan menikmati makan malam ini." Ujar Hesti mempersilakan semuanya untuk makan.

Mendengar itu, Arham meletakkan ponselnya di meja. Dara hendak menyendokkan nasi untuk Arham, tetapi Arham langsung menolaknya.

"Aku bisa sendiri." Arham merebut sendok nasi dengan kasar dari tangan Dara. Dan itu disaksikan oleh kedua orang tuanya dan juga Ilham.

Ilham mengeratkan rahangnya saat melihat perlakuan Arham pada Dara. Hatinya sangat sakit saat wanita yang ia cintai diperlakukan kasar seperti itu. Karena emsoi, Ilham melempar sendok di atas piring, hingga menimbulkan suara dentingan. Dan itu berhasil menarik perhatian semua orang. Ilham menatap Dara begitu dalam, sebelum pergi dari sana.

"Ilham." Panggil Hesti merasa terkejut atas kepergian Ilham.

Dan suasana pun mendadak canggung. Dara mengigit bibirnya karena merasa tegang. Suasana saat ini benar-benar tidak nyaman. Berbeda dengan Arham, ia terlihat santai menikmati hidangan. Ternyata bukan hanya Dara yang merasa canggung, Gilang dan Hesti pun merasakan hal yang sama. Keduanya kini menatap Arham secara bersamaan. Mereka tidak tahu harus bicara apa lagi dengan sikap putra sulungnya itu.

"Kita lanjutkan makannya." Ujar Gilang mencoba memecah kecanggungan.

Dengan tangan bergetar, Dara menyendok nasi ke dalam piringnya. Kemudian ia pun melirik suaminya. Dara sedikit tersentak karena Arham juga kini tengah menatapnya tajam. Refleks Dara pun memalingkan wajah dari suaminya. Tatapan Arham selalu membuat jantungnya berlari maraton.

Keheningan pun menyelimuti ruang makan itu. Hanya suara dentingan sendok dan piring yang memecah keheningan. Membuat Dara begitu sulit untuk menelan makanan di mulutnya. Namun sebisa mungkin ia menikmatinya, meski itu sangat sulit.

Setelah selesai makan malam dan mengobrol panjang, Arham langsung membawa Dara pulang. Hesti sempat meminta agar mereka menginap, karena malam semakin larut. Tetapi Arham menolaknya.

"Arham pulang Ma, Pah." Pamit Arham mencium tangan Hesti dan Gilang bergantian. Dara pun melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan suaminya.

"Hati-hati di jalan." Hesti memberikan pelukan hangat pada menantunya. Perasaan bersalah pun masih menyelimuti hatinya. Sebagai seorang wanita, tentu saja Hesti tahu bagaimana perasaan Dara. Hesti pun mengeratkan pelukkan seakan tak ingin melerainya.

"Dara baik-baik aja, Ma." Bisik Dara seakan mengerti perasaan Mama mertuanya. Hesti yang mendengar itu melerai pelukkannya, lalu menatap Dara lekat. Ia juga menghadiahi

kecupan hangat di kening Dara.

Arham sangat kesal melihat istrinya terlalu lama bermesraan dengan Sang Mama. Ia pun segara menarik tangan istrinya memasuki mobil. Karena jengah melihat drama kedua wanita itu. Dara tak mampu bicara saat melihat wajah datar suaminya. Mobil yang mereka tumpangi pun melaju cepat meninggalkan rumah besar itu.

"Apa hubunganmu dengan Ilham?" Tanya Arham yang berhasil membuat Dara terkejut.

"Em... dia Kakak kelas Dara, Pak." Jawab Dara gugup.

"Kakak kelas? Dengan tatapan penuh cinta huh?" Lagi-lagi pertanyaan Arham berhasil membuat Dara terkejut.

"Dara sama sekali...." perkataan Dara terpotong karena tiba-tiba Arham menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Dara pun langsung menoleh, menatap suaminya penuh tanda tanya.

"Keluar!" Hardik Arham membuat Dara tersentak kaget.

"Pak...."

"Apa kau tuli huh? Aku menyuruhmu keluar dari mobil sekarang." Bentak Arham yang kembali membuat Dara terkejut.

Dengan tangan bergetar Dara langsung keluar dari mobil. Ia bingung, kenapa Arham memintanya keluar?

Tanpa Dara duga, Arham kembali melajukan mobilnya. Lelaki itu dengan tega meninggalkan Dara sendirian di jalanan yang terlihat sepi.

"Pak Arham." Teriak Dara berharap Arham akan kembali. Namun lekaki itu sepertinya tak akan pernah kembali. Dara pun mulai ketakutan saat melihat sekelilingnya yang tampak sepi dan gelap. Hanya ada satu dua kendaraan yang lewat karena ini sudah larut malam.

"Bunda." Lirih Dara dengan air mata yang mulai menetes. Ia sangat ketakutan. Bahkan ia bingung harus melangkah ke mana. Ia tak pernah melewati jalan ini sebelumnya. Dengan kaki gemetar, ia mulai melangkah perlahan. Sesekali ia juga melihat ke belakang, berharap ada seseorang yang ia kenali melewati jalan itu. Sampai mata Dara pun menangkap sebuah mobil berwarna silver milik Haikal melaju ke arahnya. Dara tersenyum bahagia, ternyata doanya benar-benar terkabul. Dara sedikit berjalan ke jalan dan melambaikan tangannya. Mobil itu pun sedikit melambat dan berhenti tepat di depan Dara. Dengan cepat Dara menghapus jejak air matanya.

Haikal cukup terkejut saat melihat keberadaan adiknya di jalanan tengah malam seperti ini. Dengan perasaan kesal, Haikal langsung turun dari mobil dan menghampiri Dara.

"Apa yang kamu lakukan di sini?"

1
Umi Maryam
ih aku ko benci banget yah ama org yg sombong ilmu tinggi jabatan di sen tapi ahlak maines ,kenapa ga kroscek dulu main di tnah org aja .
Ayu galih wulandari
Laki laki ,suami DZOLIM itu cocok buat kamu Arnold semoga kamu masuk neraka 😡😡
Ayu galih wulandari
manusia iblis alex 😜😜😜
Ayu galih wulandari: Maaf maksudnya Arnold manusia iblis itu kakaknya Alex ,mana ada kaka yg nyiksa adiknya 😭
total 1 replies
Ayu galih wulandari
Lanjuuut kak😘😘
Ayu galih wulandari
Lanjuuut kak🤗🤗😘😘😘😘
Ayu galih wulandari
Lanjuuut doong kak Author ,masak ceritanya bgt aja langsung end ke gantung kyk jemuran blm keriiing krg seruuu mana kita tahu kelanjutannya.Hayooo SEMANGAT DOONG kak ...💪💪💪💪💪
Gavra Ariella
Kecewa
Gavra Ariella
Buruk
Ayu galih wulandari
lanjuuut
dalla.dalla
gimane mau 'pulang',kan dia kagak tahu alamat lo udin...
Yanti86
Luar biasa
sharvik
aduh in tdk shrus y d lkukn arham . . jhat mu tdk ad obat y lg . .wlpun prank ttp kau jhat
sharvik
jd kesal dg dara trlalu mmpertahan kn khmilan y it . .
Ayu galih wulandari
Suatu saat Arham akan menyesal seumur hidupnya ,sdh ada bidadari tk bersayap dibrmhnya msh jahat ,arigon 😏😏
Anonymous
ok
sri Hartati_
untuk2 bagus bikin penasaran. Lanjuttt❤️
Ayu galih wulandari
😝😝😝 msh aja atigan si arkham
Ayu galih wulandari
Dara sakit krn Arkham bercocok tanam terus
Ayu galih wulandari
Giliran begini kyk orang bodoh su Arkhan
Ayu galih wulandari
Bagus alur ceritanya karyamu kak author Semangat...😍😍😍😍
Lsnjuuuut tentang anaknya Dara di Ara syantiik ...😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!