Mengejar Cinta MAS Ojol

Arya kini meninggalkan perusahaan. Pikirannya sangat kalut. Apalagi setelah mendengar perkataan dari Iwan dan Sheila. Ia tidak menyangka, jika Iwan berani menjerat Sheila. Dan Sheila juga sudah tidak menganggap keluarganya saat ini.

Mengingat Sheila gadis yg nekat, maka Arya akan membiarkannya terlebih dahulu. Ia akan memastikan tentang perkataan Sheila, jika papanya adalah orang yg bejat.

Sungguh, Arya tidak habis pikir dengan apa yg dikatakan oleh Sheila. Hingga ia sempat berfikir, apakah papa Ajisaka pernah ingin memperk*sa Sheila. Mengingat dulu papanya adalah pemain wanita. Dan mama Ayu tahu akan hal itu.

Sheila sendiri bukanlah putri kandung dari Ajisaka. Juga bukan putri kandung dari mama Ayu. Sehingga keduanya seringkali mengabaikan Sheila. Sheila terbawa dari istri Ajisaka yg kedua. Karena dulu mama Sheila seorang janda beranak satu.

Sedang mama Ayu adalah istri pertamanya dan mempunyai putra Arya Mahawira dan Arga Mahawira.

Arya menemui mama Ayu yg masih tetap berada di kediamannya. Ajisaka saat ini mempunyai penyakit yg sedang kambuh. Dan perawatan ada di rumah mereka.

Walaupun ia dirawat dirumah, tapi mama Ayu jarang sekali menemuinya. Mengingat semua perilaku Ajisaka dahulu. Dan kini juga terhadap Sheila, anak tiri bawaan istri ke dua.

Arya menanyakan kepada mama Ayu, tentang masalah Sheila saat ini. Namun mama Ayu hanya menggelengkan kepala.

" Apakah ada kejadian yg terkait dengan Iwan Sulistyo mah..?" tanya Arya kepada mama Ayu.

Mama Ayu kembali mengingat nama itu. Dan sepertinya pernah mendengar.

" Iwan yg dulu mengantar ke rumah sakit..?"

" Iya mah, dan Sheila sudah bersamanya lagi.." Sahut Arya.

" Apakah sebelumnya pernah mendengar nama itu mah..?" Lanjut Arya.

Mama Ayu mencoba mengingat ingat nama nama orang yg pernah menjadi seteru suaminya maupun orang yg pernah menjadi koleganya dahulu. Namun kembali, mama Ayu hanya menggelengkan kepala.

" Mama tidak ingat akan hal itu.."

" Sepertinya Iwan sangat dendam kepada papa.." ucap Arya, mengingat perkataan Iwan tadi di kantor. Arya yg memang belum lama kembali dari luar negeri, tidak tahu apa apa tentang kejadian yg menimpa keluarga ini.

Berbagai pertanyaan, Arya ungkapkan kepada mamanya. Namun mamanya seakan enggan untuk menceritakan kisah kisah yg lalu. Apalagi Ajisaka adalah seorang pemain wanita. Mungkin akan banyak anak anak yg seperti Sheila saat ini.

" Biarkan Sheila bersama Iwan saat ini. Mama yakin Iwan adalah pemuda yg baik.." ucap mama Ayu , mengingat Sheila adalah gadis yg nekat dalam keadaan apapun.

" Lalu mamanya Sheila sekarang ini ada dimana mah..?"

" Mamah tidak tahu kak, papamu hanya membawa Sheila sewaktu masih kecil.." Sahut mama Ayu. Kemudian mama Ayu kembali menceritakan masa lalu Sheila. Mama Ayu sebenarnya sangat menyayangi Sheila seperti putrinya sendiri. Bahkan selalu memanjakannya. Namun setelah mengetahui kebenaran yg diungkapkan oleh papanya ketika marah, membuat Sheila sering kabur kaburan. Dan jarang berada dirumah.

Arya manggut manggut mendengar kisah Sheila terdahulu.

" Bukankah itu kejadiannya 5 tahun lalu?, ketika papa mendapat kasus di kantor..?" tanya Arya memastikan kejadian lampau.

" Iya benar kak, dan korbannya adalah Deswita, sekertaris papa kala itu. Bahkan ia meninggal tak berselang lama setelah kejadian itu.." Sahut mama Ayu.

" Apakah ini ada kaitannya dengan Iwan..?"

" Mama tidak tahu.." Sahut mama Ayu.

Arya kemudian menimbang, serta mengaitkan semua kejadian yg ia dengar. Apalagi Iwan mengatakan, jika jangan sekali kali menyebut nama Iwan Sulistyo dihadapan papanya, sebab bisa kemungkinan papanya akan kambuh penyakitnya.

" Bukankah Deswita adalah kekasihnya Arga mah..?" Tanya Arya, kembali mengingat adik lelakinya.

" Iya kak, dan itu yg membuat adikmu ke luar negeri. Walau sekarang sudah berkeluarga disana. Tapi Arga tidak mau kembali. Mungkin karena kejadian itu.." Sahut mamanya.

" Coba nanti kakak selidiki masalah ini.." Ucap Arya.

Arya kemudian menjenguk papanya di kamar. Saat ini masih tertidur pulas disana. Dan Arya memutuskan untuk kembali kerumah bersama istri dan anaknya.

...****************...

Iwan dan Sheila pulang kembali ke kontrakan bersama. Hari demi hari, Sheila semakin lengket terhadap Iwan. Sementara Iwan juga ingin membuat Sheila tetap selalu bersama. Bahkan keduanya pun selalu tidur bersama. Walau keduanya belum mempunyai ikatan yg pasti hingga saat ini.

" Wan, mampir apotek ya.." Ucap Sheila, karena ingin beli sesuatu. Dan Iwan pun menyanggupinya.

" Beli apaan..?"

" pil habis, hehe.." Sahut Sheila,yg mendekap erat Iwan dari belakang.

" Kalau hamil..?"

Plak...

" Jangan dulu, gw masih ingin senang senang sama elu Wan.." sahut Sheila sambil menepuk paha Iwan. Iwan hanya tersenyum, apalagi Sheila sudah ketagihan dengan permainan ranjang yg Iwan lakukan.

" Emang suatu saat engga sama gw.." sahut Iwan menggoda Sheila. Namun Sheila menggelengkan kepala.

" Gw maunya sama elu doang Wan. tetap bersama elu.."

" Kita nikah bagaimana..?"

" Engga sekarang sekarang ini. Gw masih ingin bebas. Tapi kalau begituan hanya mau sama elu.." Sahut Sheila, dan tak lama kemudian Iwan membelokkan ke apotik. Sheila turun untuk membeli sesuatu. Dan tak berselang lama, Sheila kembali. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan menuju kontrakan Iwan.

Sesampainya di kontrakan, Iwan pun langsung menutup pintu kamar, kemudian menguncinya. Khawatir orang tahu, jika Iwan membawa seorang wanita.

Beruntung sebelum sampai kontrakan, Iwan membeli nasi bungkus untuk Sheila dan dirinya. Sehingga tidak perlu keluar lagi untuk mencari makan.

" Kita menikah aja yuk, biar engga umpet umpetan begini.." Ucap Iwan. Sambil memeluk Sheila dari belakang dan keduanya sedang menikmati makanan yg baru mereka beli.

Sheila tampak berfikir, mengingat saat ini belum bisa menemui wali sah nya untuk menikah saat ini. Sheila sudah tahu tentang dirinya di keluarga Mahawira. Ia bukan siapa siapa disana.

Sheila pun menceritakan, kenapa sampai saat ini berada disini. Dan enggan untuk kembali ke rumah. Dan Sheila juga menceritakan tentang orang tua kandungnya, yg entah dimana.

Iwan kaget dengan pernyataan dari Sheila. Ia tidak menyangka jika Sheila bukan anak kandung Ajisaka Mahawira. Dan hal ini baru diketahui saat ini. Iwan kemudian memeluk Sheila dengan erat

" Maafkan aku.." ucap Iwan, kemudian mencium kening Sheila.

Niat awal ingin balas dendam terhadap Ajisaka. Namun kenyataannya, Sheila bukan anak dari Ajisaka. Hingga kini pikirannya goyah, ingin mempertahankan Sheila atau meninggalkannya.

Sheila meneteskan airmatanya, apalagi saat ini kenyataan sudah ia ungkapkan kepada Iwan. Sheila takut Iwan meninggalkannya.

" Aku hanya punya dirimu saat ini. Maukah kamu tetap di sisiku. Menemaniku hingga tua nanti. Aku...aku.." Sheila tak mampu melanjutkan kata katanya, sebab Iwan sudah kembali memeluknya erat.

Sheila juga ingin mengubah perkataannya terhadap Iwan ini. Sebab Sheila ingin hubungannya lebih dekat dan erat. Bahkan sudah membayangkan membangun keluarga dengan Iwan suatu saat nanti.

Ketika Iwan mengajaknya untuk menikah, ia jadi ragu. Sebab belum siap untuk saat ini. Apalagi keluarga aslinya belum ia temukan.

...****************...