aku Lady Aryana de Venetian seorang wanita gemuk berumur 26 tahun yang saat ini sedang berada di depan pisau pancung akibat fitnah suamiku dan juga kekasih nya untuk menyingkirkan diriku dan juga untuk menjatuhkan keluarga ku. ku pandangi lagi wajah tampan yang memiliki tatapan kejam ke arah ku dengan segaris senyum meremehkan.
aku bersumpah di dalam lubuk hatiku yang paling dalam. jika aku di beri kesempatan maka aku akan membalas kan sakit hati ini. dan akan ku pastikan lelaki yang masih berstatus suami ku bertekuk lutut di hadapan ku kelak, dan aku akan benar-benar menjadi monster untuk mereka.
Dan tiba-tiba sebelum hukum penggal ku di laksanakan jiwa ku seperti di tarik keluar dari raga ku. membuat ku sesak dan hampir tak bisa bernafas aku memejamkan kan mata sekejap dan tersentak membuka mataku. betapa terkejutnya diriku yang saat ini tidur di ranjang kamar ku sebelum aku menikah dengan lelaki brengsek itu.
"apa yang terjadi!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma Rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
berkorban untuk berhasil
pagi-pagi sekali aku sudah rapi mengenakan gaun santai yang tidak terlalu berat dan tidak juga memakai frame. Hanya saja aku menyuruh Maya untuk mengetatkan korset yang aku gunakan saat ini. Seperti yang di katakan ayah, aku pergi ke tempat latihan bersama Maya untuk menunggu guru yang akan di berikan ayah untuk mengajari hal yang ku katakan pada ayah semalam. ketika aku sampai di tempat latihan aku melihat Regrash sudah berdiri dengan pakaian latihan nya dia mengenakan kemeja putih dan juga celana bahan hitam serta pedang yang tersangkut di pinggang kanan nya. aku menyuruh Maya untuk duduk di kursi yang berada di bawah pohon di tepi lapangan latihan yang luas.
Apa yang sedang di lakukan pengawal pribadi ayah di tempat latihan ini?. Apa ayah juga akan berada di sini?. Tanpa menunggu lama aku menghampiri Regrash dan memberikan salam kepada dan Regrash pun memberikan hormat kepada ku.
"selamat pagi tuan Regrash, ada apa gerangan anda berada di sini? Apakah ayah saya akan datang ke tempat latihan ini?" tanya ku penasaran dengan apa yang di lakukan Regrash.
"Tuan Duke meminta saya untuk menjadi guru anda, nona Aryana. Saya yang akan mengajarkan anda berpegang, memanah, berkuda dan bela diri. Selama satu bulan kedepannya saya lah yang mengajarkan anda hal-hal itu" aku sedikit terkejut mendengar ucapan pengawal pribadi ayah ku ini. jadi ayah mempercayakan seorang Regrash untuk menjadi guru ku. Tapi tidak mengapa, siapa pun guru nya aku harus berusaha berubah.
"Baiklah tuan Regrash mohon bantuannya dan jangan sungkan untuk memarahi ku jika aku melakukan hal yang tidak benar. Karena kau sekarang guru ku" mendengar perkataan ku tersebut Regrash tersenyum menyeringai. Seperti orang yang akan menyiksa seseorang. Aku tak tau apa yang sedang di pikirkan oleh lelaki lajang berusia 27 tahun ini dengan postur tubuh yang hampir sama dengan pria kejam itu.
"baiklah nona. Saya akan mengatakan peraturan dan hal apa saja yang akan anda lakukan. Pertama jadwal anda latihan adalah pagi anda akan latihan memanah dan berpedang, siang anda akan berlatih bela diri dan sore anda akan berlatih berkuda, yang kedua saya sebagai guru anda tidak mentolerir suatu perilaku yang tidak disiplin, dan saya tidak akan segan untuk menghukum anda nona Aryana, yang ketiga saya tidak ingin anda merengek meminta berhenti atau mengeluh dengan berbagai latihan yang akan saya perintahkan. Karena tuan Duke sudah memberikan sebuah perintah jika saya akan mengajari anda seperti prajurit yang lain nya." jadi ini lah mengapa pria ini menyeringai tadi. ternyata ayah sengaja memberikan perintah seperti itu pada nya agar aku menyerah. Itu tak akan terjadi, tekad ku sudah bulat untuk membalas dendam.
"tentu saja tuan Regrash saya tidak akan mengeluh sedikit pun." ucap ku menatap tajam kearah pengawal pribadi ayah yang sekarang akan menjadi guru ku.
Benar saja Regrash tak memberi ku ampun seperti saat ini bukan nya mengajariku memanah atau berpedang lelaki ini malah menyuruh ku berlari mengelilingi lapangan tempat pelatihan. Tempat latihan di kediaman Venetian terbagi dua tempat yaitu tempat latihan para kesatria dan juga tempat latihan untuk khusus bangsawan Venetian seperti saat ini kami berada. Sekarang aku berlari mengelilingi lapangan dan baru satu putaran tubuh gendut ku sudah lelah. Aku berhenti sejenak mengambil nafas, korset yang di pasang Maya tadi pagi semakin membuat ku sesak. Tapi aku tak akan menyerah begitu saja. Mengingat kedua iblis itu tertawa di atas penderitaan ku membuat ku melanjutkan langkah ku untuk berlari.
Setelah 3 putaran Regrash menyuruhku untuk berhenti dan beristirahat selama 5 menit. Tubuh ini sungguh lemah dan mudah lelah itu di karenakan tubuh ku ini tak pernah melakukan hal-hal berat, aku selalu di manja dan kerja ku seperti Lady kebanyakan yaitu menyulam, tea time, dan bermalas-malasan. Melihat ku yang kelelahan Maya menghampiri ku dengan tergesa-gesa sambil membawa minuman di tangan nya.
"Nona.. Apa anda baik-baik saja? Apa nona kelelahan? Tuan Regrash sungguh kejam!"
"pelan-pelan lah Maya, aku yang latihan malah kau yang panik. Aku tidak apa-apa dan jangan mengatakan hal itu pada guru ku". Maya mengikuti ku duduk di rerumputan pendek di tepi lapangan.
"baiklah nona maaf saya. Dan minum lah Nona sedikit air ini Nona. Agar tubuh anda segar dan bertenaga lagi" Aku menerima minuman dari tangan Maya, dan melihat air tersebut sebuah air berwarna kebiruan yang sedikit aneh.
"apa ini Maya, kenapa air ini berwarna biru?"
"itu sebuah ramuan tradisional yang berasal dari tumbuhan cruistant yang tumbuh di hutan Flotofia yang di bawa oleh pedagang dan di jual beli kan secara legal dalam bentuk ramuan serbuk. Para pelayan dan juga prajurit meminum serbuk itu untuk stamina mereka agar tidak cepat lelah. Saya juga meminum nya agar tidak lelah melakukan pekerjaan pelayan Nona." jelas Maya mengenai minuman berwarna biru yang saat ini ku pegang. Aku mulai meminum air aneh itu dan rasanya tidak seperti yang ku bayangkan. Rasanya seperti air putih biasa yang menyegarkan. Air ini tak memiliki bau dan rasa. Setelah meminum nya tubuh ku seperti bersemangat dan terasa ringan. ternyata ini rahasia mengapa prajurit dan pelayan di kerajaan ini tidak mudah lelah. Minuman berenergi ini sungguh membantu ku.
Setelah lima menit berlalu Regrash kembali dengan membawa sebuah pedang yang sedikit lebih kecil dari yang ada di pinggang kanannya.
"nona Ary, pedang ini saya berikan pada anda, hadiah sebagai murid perempuan pertama saya! Pedang itu bernama night rose sword" aku menerima pedang tersebut yang ternyata sedikit berat padahal pedang ini terlihat lebih ramping. Jika yang ini saja berat bagaimana yang di miliki oleh Regrash pasti aku akan susah mengayunkan nya. Kemudian aku mencabut pedang tersebut dari sarungnya yang berukir sangat indah. Pedang yang benar-benar indah juga berkilau dengan gagang berwarna hitam gelap seperti langit malam tanpa bintang.
"sangat indah aku sungguh berterima kasih anda memberi pedang ini untuk saya tuan Regrash. Saya akan menyimpan nya sebagai barang kesayangan saya". Ucap ku tulus ke arah Regrash dan ku lihat dia menunjukkan segaris senyum dan semburat merah di pipi nya namun hal itu hanya bertahan beberapa detik saja. Dan kini pria di hadapan ku ini kembali menunjukkan wajah garang nya.
"baiklah nona kita lanjutkan lagi tahap latihan selanjutnya."
saya baca nya Ampe narik napas bekali kali.../Sob//Sob//Sob//Sob/