Kesucian Yang Diragukan

Kini Aira menceritakan tentang semua yang terjadi kepada dirinya dan juga Saif dan sudah mereka duga bahwa hidup anaknya tidak akan bahagia karena dia harus menanggung semua kesedihan yang seharusnya tidak dia rasakan.

''Ya Allah, Aira. Kenapa kamu harus merasakan semua ini Nak. Kenapa kamu malah menyembunyikan semua ini kepada kami semua, kenapa Aira??'' Ibu Aira tampak terlihat histeris sambil memeluk tubuh Aira.

''Bu, sudahlah. Aira tidak apa apa, lagian kini Aira sudah menerima takdir ini, Bu.'' jawab Aira dengan berusaha untuk menenangkan sang Ibu .

Dan setelah menceritakan semuanya kini Aira pun langsung tidur di dalam kamarnya meskipun sebenarnya dia tidak benar benar tertidur.

Waktu pun berjalan begitu cepat, sudah satu bulan lamanya Aira telah berpisah dengan Saif dan kini Aira pun kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa. Dan kini Aira pun sudah resmi menyandang sebagai seorang janda perawan dan itu tentu saja membuat hati kecil di dalam diri Aira menjadi sangat teriris karena bahkan mantan suaminya sendiri pun tidak mau menyentuh dirinya sampai dia berpisah.

Tapi Aira tidak akan lagi bersedih, kehidupannya masih harus berjalan meskipun kini dia tidak lagi bersama dengan Saif.

''Baiklah Aira, sekarang kamu harus bisa menjalani kehidupan ini. Kau harus tetap berjuang untuk hidup kamu meskipun kini kamu sudah tidak lagi bersama dengan Mas Saif. Mulailah kehidupan yang baru dan menjadi wanita yang lebih kuat lagi.'' Kini Aira memejamkan matanya sambil menyemangati dirinya sendiri yang saat ini tengah berjuang untuk hidupnya yang menjadi seorang janda.

Dan setelah itu Aira pun langsung berangkat untuk bekerja dan memulai aktivitasnya seperti semula. Sedangkan saat ini di perusahaan William, William tampak menunggu kehadiran seorang wanita yang benar benar sangat di nantikan oleh William.

Dia benar benar sangat penasaran dengan salah satu karyawan yang selama ini membuat perusahaan William naik cukup besar karena kinerja wanita itu sangat baik. Bahkan salah satu karyawan senior yang bekerja satu ruangan dengan wanita itu juga di bikin kagum karena dia bisa mengerjakan pekerjaan yang cukup sulit bagi anak yang baru saja bekerja.

''Apakah wanita itu sudah masuk bekerja??'' tanya William kepada salah satu karyawan yang saat ini berada di ruangan tersebut.

''Tuan, ini masih terlalu pagi dan mungkin saat ini dia masih berada di perjalanan untuk menuju ke Perusahaan ini.'' jawab karyawan tersebut sambil melihat kearah meja wanita tersebut.

''Oh benarkah, kalau begitu katakan pada dia jika dia sudah masuk bekerja bahwa aku memanggilnya.'' ucap William dengan memberikan pesan kepada karyawan tersebut untuk mengatakan kepada wanita tersebut bahwa William tengah mencari dirinya.

''Baik Tuan.'' jawab si karyawan tersebut dan William pun langsung berjalan keluar dari ruangan tersebut.

Selama ini William sangat penasaran dengan salah satu karyawannya tersebut yang memiliki kemampuan yang sangat baik. Melihat dari kinerja itu William sangat yakin bahwa wanita itu memiliki bakat untuk menjadi sekretaris nya yang akan selalu memberikan ide ide untuk memajukan perusahaannya ini. Apalagi saat ini William tengah membutuhkan seorang sekretaris jadi entah mengapa William sangat tertarik dengan wanita tersebut.

Dan saat ini Aira pun telah tiba di perusahaan tempat dia bekerja dan baru saja dia masuk salah satu teman yang berada di ruangan yang sama dengan dirinya langsung mengatakan bahwa Tuan William sedang mencari dirinya.

'' Aira, kamu harus segera pergi ke ruangan Tuan William karena sejak kamu mengambil cuti selama beberapa hari Tuan William selalu mencari keberadaan kamu. Sepertinya kamu akan naik jabatan karena kinerja kamu cukup bagus.'' kata si teman kantor Aira yang berasa satu ruangan dengan dirinya.

''Benarkah??'' Aira langsung menatap takut saat dia mendengar bahwa William tengah mencari dirinya.

''Benar, sebaiknya sekarang kamu pergi ke ruangan Tuan William.'' kata teman Aira yang saat ini berada di sampingnya.

''Baiklah kalau begitu.'' jawab Aira dan dia pun berjalan menuju ke ruangan William.