Menceritakan tentang Raya seorang perempuan yang memiliki kelebihan yaitu Indra keenam. Raya adalah seorang vokalis bend nya yang berada KapRal. Raya juga merangkap sebagai pencipta lagu yang dia ambil dari kisah-kisah arwah penasaran.
Suatu hari Genk KapRal didatangkan beberapa musibah dan malapetaka, pertama Raya nyaris terbunuh, kedua bend KapRal mendapati sebuah fitnah bahwa bend mereka melakukan plagiat atas lagu-lagu yang diciptakan Raya.
Saat merasa frustasi Raya tiba-tiba mendapat ide untuk datang ke villa milik kakeknya.
Di Sana dia yang ditemani sagara menemukan beberapa hal ganjil serta berhasil menemukan sebuah syair atau mantra yang akan di ubah oleh Raya menjadi sebuah lagu.
Dari sanalah malapetaka besar itu akan muncul. Setelah Raya memperkenalkan lagi ciptaanya kepada teman-teman bend nya.
Satu persatu teman-teman bend mati dengan cara yang mengenaskan, pembunuh nya hanya meninggalkan jejak yang sama yaitu kedua bola mata korban lenyap tiada bekas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kuireputih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29 Mr. Jerry
"Jangan-jangan kamu sengaja ya, Bara?" celetuk Raya, seraya memicingkan mata dengan tajam.
Bara tak bersuara. Tumben sekali. Biasanya dia akan menimpali ucapan Raya dengan kata-kata pedas. Namun, ia seakan tak berdaya. Entah apa penyebabnya.
"Raya benar!" ucap Bara pelan dengan suara serak.
"Maksudmu?" tanya Karin dengan alis mengerut.
"Aku dendam dengan Mr. Jerry. Kalian tahu apa yang tadi dia bicarakan, sebelum aku memberikan CD rekaman itu?" ucap Bara penuh teka-teki.
Sagara, raya, dan karin terkesiap. Namun, ketiganya berusaha tenang. Sagara pun berusaha meredam emosi agar Bara bisa bercerita dengan leluasa.
"Apa yang dia katakan?" tanya Sagara.
Bara menelan ludah.
"Jika aku tidak menemukan pengganti Bemby dan Reno dalam waktu dua hari, dia bilang akan menggantikanku dengan orang lain. Kata-katanya membuatku marah dan mengingat kesalahannya yang paling tidak bisa ku maafkan. Dia … waktu kita mengadakan audisi untuk mencari vocalist … Pita … Pita dipaksa tidur dengannya!" jelas Bara panjang lebar dengan kalimat terputus-putus, seakan berat mengatakan semua itu.
Karin seketika menutup mulut.
"Ka..kau serius? Jahat sekali!" rutuk Karin.
"Kamu tahu hal itu sejak kapan, Bar?" tanya Sagara hati-hati, takut menyinggung Bara.
"Saat Raya dinyatakan terpilih. Pita menangis dan menceritakan semuanya padaku. Ternyata Mr. Jerry lebih memilih Raya sebagai vocalist dari pada Pita. Dia hanya memberi Pita uang beberapa juta. Itulah sebabnya, baik aku dan Pita sangat membenci Raya. Setiap melihat Raya, kami jadi teringat masalah itu!" terang Bara panjang lebar.
"Lalu?" Raya bertanya singkat, makin penasaran.
"Kupikir, kalau dia mendengar Irama Kematian, dia pun akan dikutuk dan mati seperti yang lain. Namun, saat kami mendengar lagu itu, ternyata tidak terjadi apa-apa. Tidak ada keanehan yang terjadi seperti saat kita mendengarkan lagu itu." pungkas Bara.
Rahang Sagara mengeras. Ia merasakan firasat yang sangat buruk.
"Jangan-jangan Mr. Jerry dalam bahaya sekarang! Aku harus mengejarnya!" tukas Sagara, seraya berlari cepat keluar studio.
Raya, Karin, dan Bara tak mampu mencegah.
Mata Raya menangkap sesuatu yang mencolok di atas DVD Player. Sebuah dompet kulit warna hitam berukuran sepuluh sentimeter persegi.
Raya segera meraih dan membuka isinya. Entah mengapa, ada bisikan-bisikan yang menyuruhnya menyelidik lebih dalam isi dompet itu.
Suara bisikan yang sangat dikenal Raya.
Ternyata dompet ini milik Mr. Jerry, tampak dari KTP yang tertera di saku dalam. Raya mengeluarkan beberapa uang ratusan ribu dari sana, serta beberapa kartu kredit dan ATM.
Ada lagi foto Mr. Jerry bersama wanita dan anak kecil. Raya tersenyum, pasti ini keluar Mr. Jerry. Namun, ketika foto itu diambil, tertera foto lain yang membuat rahang Raya mengeras menahan amarah.
Foto Kirana . Setelah foto Kirana diambil, tampak foto Pita dalam pose super seksi. Foto berikutnya membuat memori Raya seakan terbang jauh menembus awang-awang. Ia melihat foto seorang wanita yang sangat dikenalnya.
Karin dan Bara sedang sibuk dengan pikiran dan ketakutan masing-masing. Mereka tak menyadari jika Raya meremas foto terakhir dan segera dimasukkan ke dalam tas mungilnya.
Sementara itu, Sagara telah sampai di tempat parkir. Namun, ia tak menemukan mobil Mr. Jerry. Sepertinya, pria Inggris itu telah pergi. Sagara jatuh terduduk dengan napas memburu.
Terlambat.
tapi kerennnnn 👍👍👍👍