andita shena putri terlibat pernikahan rahasia bersama Kairo darel handro di usia mereka yang smaa sama baru menginjak 17 tahun , mereka sama sama memiliki pasangan, bagaimanakah cara mereka mengatasi ikatan pernikahan ini, haruskah mereka mengakhirinya, atau kah mempertahankannya, yuk mampir kalau mau tahu😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mulianah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14 lini akhirnya ketemu
shena, ika, Reni terus mencari lini bahkan mereka juga melaporkan nya keruang guru namun guru menilai bahwa lini bolos, sedangkan tas dan hpnya masih di kelas
mereka hanya menunggu lini masuk kelas namun ternyata sampai sore jam pulang sekolah lini tidak kunjung dateng ke kelas
"gimana nih, apa iya bolos" ucap Reni dengan mata sembab
" semoga aja beneran bolos, reni, ika kalian ke rumah lini aja mastiin kalau dia udah di rumahnya" ucap shena
"terus lo gimana " tanya ika
"gue bakalan cari di jalan pakek sepeda" kata shena di setujui oleh Reni dan ika
Sedangkan orang yang di cari masih tertidur nyenyak di pergelangan tangan leo
leo membuka matanya dan melihat wajah lini, yang bisa dibilang cantik apa lagi dia keturunan chindo
" kamu cantik juga" ucap leo menyelipkan anak rambut lini, namun itu membangunkan lini hingga mata mereka beradu sesaat sampai mereka sadar bahwa ini sudah sore
"astaga udah sore" ucap lini bangun dari pergelangan tangan leo,leo pun ikut bangun
" iya kayaknya udah sore sekolah juga kayaknya sepi udah, gue anterin pulang yah kita pakai taksi aja" ucap leo di angguki oleh lini, dan mereka pergi dari tempat indah itu
di rumah lini
Mama lini mondar mandir khawatir terhadap anak semata wayangnya "astaga kamu kemana sih lini kok ngak pulang pulang udah sore lagi " ucap mama lini
ika dan Reni hanya melihat mama lini yang mondar mandir sedari tadi, mereka juga belum mendengar kabar dari shena
Shena juga sudah keliling kota mencari lini menggunakan sepedanya, bahkan dia tidak mengabari darel yang di apartemen mencarinya
darel terus menghubungi shena namun tak di angkat sama sekali , dengan terpaksa ia harus keluar mencari shena
disisi lain lini dan leo saat ini di taksi menuju rumah lini
Mereka sama sama terdiam karena kejadian tadi hingga leo membuka suara
"besok ngak usah masuk, pasti Naura bakal ngincer kamu terus, kamu juga pasti masih takut" ucap leo
lini hanya mengangguk
Kembali hening selama perjalanan
"pak berhenti di sini" ucap lini berhenti di gerbang rumahnya , leo memperhatikan rumah dengan dua lantai, dan halaman yang luas
"leo aku masuk dulu yah, kamu hati hati dijalan" kata lini lalu dia menyuruh leo mendekat
" mau ngapain" ucap leo namun mengikuti keinginan lini
" deketan dong aku mau bisikin sesuatu " ucap lini lagi dengan tersenyum malu malu dia
CUP
Lini mencium pipi leo, leo yang di cium pipinya untuk pertama kalinya oleh gadis , terkejut dengan muka memerah
" katanya kita pacaran kontrak, jadi biar kelihatan beneran pacaran aja" bisik lini kali ini beneran berbisik
Sedangkan sopir taksi itu ikut tersenyum mungkin dia mengingat masa mudanya melihat pasangan baru ini
"tapi apa ngak malu di lihatin orang" bisik leo menatap lini dengan sangat dekat
"LINIIIIIIIIIII ANJING" teriak shena yang baru dateng di barengin teriakan ika Reni dan maminya yang keluar mendengar suara kendaraan
Lini seketika menutup kuping "aduh baru pulang, capek habis dikejar sama psikopat, kalian malah teriakin gue mana suaranya kayak toa lagi kesel deh" ucap lini kesel dengan wajah di tekuk
Leo yang juga menutup kuping melihat wajah lini, yang dilihatnya sangat cantik namun tidak dengan teman temannya
" liniiii" ucap mereka bertiga mendekati lini dengan menangis dan memeluknya "lo kenapa ngak bilang sih mau kemana, kita panik tahu nyari, lo, kita hampir aja mau lapor polisi, karena kasih tahu guru ngak ada gunanya" ucap ika kesal mengingat betapa berusahanya mereka meyakinkan gurunya kalau lini hilang namun tidak di hiraukan
" iya, bener tuh, kita panik banget sampai shena keliling kota pakai sepeda yang di kasih sama, entah siapa " kata Reni masih tidak mau melepas pelukkannya
" dan Reni sampai nangis segugukan loh lini, takut lo kenapa kenapa" kata shena
" ya ampun pa, kita kelamaan cetak bayi, bayi besar kita pada nangis" ucap lini, membuat temannya melepaskan pelukan yang harus itu sekarang menjadi jengkel
"diiih cetak cetak, emang leo mau sama lo, panggil papa lagi, alay lo" ucap Reni
"apasih orang udah pacaran juga" ucap lini dengan menggandeng tangan leo
"HAAAAAAH" Kompak mereka
"YANG BENER LEO" ucap mereka lagi memastikan
leo menggangguk "aku pulang dulu yah sayang, tante saya pamit dulu" kata leo pamit pada mami lini yang juga ikut terkejut
Sedangkan mereka terperangah melihat momen tadi sampai leo pergi
"lini kok bisa, lo ngak pakek pelet kan" kata Reni membolak balikkan tubuh lini
" iya gue pakek pelet" kata lini lagi
" mana" ucap Reni
"nih" kata lini menunjuk dagunya yang terluka dan sudah di obati oleh leo, mereka terlalu senang lini pulang dan terkejut lini pacaran sama leo, mereka tidak memperhatikan luka itu
"ya ampun lini kamu, kenapa nak, kok bisa luka" kata mami lini " ya udah kita, masuk dulu yah, kamu ceritain semuanya nanti " kata mami lini di angguki oleh lini
Setelah sampai di ruang tamu mereka langsung duduk
" jadi gimana ceritanya lo bisa hilang dari toilet dan berakhir sama leo dan luka lo itu" tanya shena
Lini menceritakan semuanya tanpa di lebihi maupun dikurangi, namun lini tidak menceritakan tentang pacaran kontrak itu , mereka yang mendengar cerita lini yang ingin dibunub oleh Naura sangat terkejut
"ini pasti karena lo, dikira pacaran beneran sama leo lini" ucap ika
"ya itu emang faktor utamanya" ucap shena
"hiiiih gemes deh gue, pokok nya kita harus bales" geram reni
"jangan Reni, sepertinya anak yang bernama Naura, itu bukan anak sembarangan sehingga dia begitu berani menyakiti lini hanya karena laki laki, mami yakin dia pasti tidak segan segan membunuh siapapun yang menghalanginya, mami lapor ke guru kayaknya percuma, gimanaa kalau kamu pindah sekolah aja lini"ucap mami lini membuat lini menoleh
"ngak mami, aku baru jadian sama leo masak pindah sih" kata lini memelas
"ini demi keamanan kamu lini, mami ngak mau kehilangan kamu" jelas mami lini
" tapi mi kata mami dia bukan anak sembarangan, kalau aku pindah, dia bakalan lebih mudah nemuin aku dan bunuh aku mi" jelas lini lagi
" ya juga sih, tante saya setuju sama linj, apalagi naura itu anaknya nekat banget kayaknya, kalau lini ngak pindah dia kayaknya bakal kesusahan, karena kita selalu sama lini, bahkan ada leo juga meski dia biang keroknya, yang bikin lini masuk ke drama ini" kata ika
" heh jangan ngatain cowok gue biang kerok dong, emang si Naura itu aja ngak Terima di tolak " jeles lini
" dih baru pacaran sehari aja, udah lebih pilih pacarnya, dibanding kita sahabat nya " ucap ika
" eh, kita baru kenal setahun ya" ucap lini
" oh kita bukan sahabat lo gitu" ucap shena
"gue juga bukan sahabat lo, padahal kita kenal udah dari embrio lo" ucap Reni membuat mami lini tertawa
" jangankan kalian saya aja yang sebagai maminya di bantah lebih milih dengerin pacar nya, enak nya punya anak gini di apain ya" ucap mami lini
" buang aja tante, kita pergi pulang dulu deh tante, kita salah rumah permisi " ucap Reni
" iya , kayaknya mami ngak kenal dia ini siapa, bukan anak mami ini" ucap mami lini
Mereka meninggalkan lini di ruang tamu sendirian
"IIIIIIIH KALIAN NYEBELIIIIN, AKU ILANG LAGI INI" teriak lini
Semangat nulisnya ❤️❤️❤️