Jeni, si pembuat onar itu itu julukan yang pas untuk jenifer,dia putri ke 3 dari pasangan Joshua martin dan yolanda vidia martin.
Ibunya sangat membenci jeni dia bahkan menganggap jeni anak sial,dulu waktu bayi ibunya bahkan tidak mau menyusui dan merawatnya,hanya sang ayah yang menganggapnya ada,dia selalu membuat onar di sekolahnya mencari perhatian dari sang ibu.
Sampai di pertemukan dengan CEO, keren dan cold,merasa tertantang untuk menakhlukkan sang CEO
Mampukan Jennifer menakhlukkan hati sang CEO, kita baca yuk kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Jeni mengalunkan lagu tersebut dengan penuh penjiwaan. Alex yang tadinya uma diam, tanpa mengambil mikrofon di depannya kini mulai bersuara, suara berat dan seraknya, sungguh menghipnotis para pengunjung terutama kaum hawa. Mereka berteriak histeris dan moment sore ini seketika menjadi viral di sosial media. star cafe juga mendapat rating yang bagus.
Lagu telah usai, sebenarnya mereka belum puas tapi alex langsung meninggalkan cafe begitu lagu selesai, di susul ronald sambil terburu buru.
" Tenang kakak kakak, mungkin kak alex masih ada urusan penting, atau malu mendadak viral hehe" kata jeni asal.dia kembali ke panggung dan menyelesaikan 2 lagu berikutnya. Selain mendapat gaji dari kafe dia juga mendapatkan tips dari penonton. Sore itu hanya dalam waktu sejam saja jeni sudah mengantongi uang 5 juta.
Manager memanggilnya ke dalam untuk mengambil gaji dan dia menawari jeni untuk menjadi penyanyi tetap di kafe tersebut,tapi dia tolak, Jeni tidak mau mengambil atau menyerobot job orang lain.
"Bagaimana kalau kamu saja yang menjadi penyanyi di sini,menggantikan penyanyi yang lama. Saya lihat performa kamu jauh lebih baik dari artis lama?" tawar manager pada jeni.
"Sori om, saya tidak bisa, ini namanya menyerobot rezeki orang lain. Nanti kalau penyanyi om tidak masuk lagi om bisa menghubungi saya." tolak jeni secara halus.
Akhirnya manager menyerah dan meminta no hp jeni, supaya nanti bisa langsung menghubunginya kalau mereka butuh.
Gadis itu keluar kafe menuju motor sport kesayangan dan roy menelpon.
"Bos, geng serigala menantang lo balapan nanti malam di Sentul bagaimana,terima tidak?" tanya roy.
"Apa taruhannya?" tanya jeni.
"Motor putih yang beberapa hari bos menangkan, mereka menginginkan itu, kalau mereka kalah akan bayar kita 300juta, ini perwakilan mereka masih disini!" kata roy kembali.
"Oke bilang ke mereka gue setuju dan siapkan si putih itu untuk gue pakai balapan nanti malam!" jawab jeni.
"Siap bos,laksanakan" jawab Roy dari seberang sana.
"Gue mau balik dulu mandi setelah itu ke markas" kata jeni.
"Oke bos"
Jeni menutup telponnya dan dia seger memakai helmnya, bergegas pulang ke rumah.
Sampai di rumah ibu dan kedua kakaknya sedang bercengkrama di ruang keluarga.
"Hei anak sial, baru pulang kamu. Atau di keluarkan dari sekolah lagi" kata jesika kakak pertama jeni yang seksi.
"Hem" jawab jeni singkat sambil menuju ke kamar.
"Ma, pasti dia di keluarkan tuh,lihat mana ada anak SMA jam segini baru pulang.kita harus bicara ke papa ma, buang buang duit saja menyekolahkan anak badung seperti dia" imbuh jesslin mengompori mamanya.
"Benar kamu di keluarkan dari sekolah,buat onar apalagi kamu. dari lahir memang sudah membawa sial di rumah ini kamu ya" bentak mama yola.
"Siapa bilang di keluarkan,tidak ya" sambil berlalu ke kamarnya,kalau dia masih disana akan ada drama panjang lagi.selama ini jenifer juga tidak habis fikir kenapa mamanya. begitu membencinya, sampai sempat berfikir kalau dia itu hanya anak pungut atau anak tiri saja di rumah ini.tapi papa josh selalu bilang kalau dirinya adalah anak kandung papa dan mama.
Jeni segera melepas atributnya dan masuk ke kamar mandi. Dia berendam dengan air hangat cukup lama.
"Sebenarnya apa yang terjadi pada mereka, dan apa yang harus gue lakukan supaya mereka menerima gue di rumah ini. atau memang benar kalau gue itu sebenarnya anak pungut , lalu siapa orang tua kandung gue, papa selalu bilang kalau gue anak kandung mereka" jeni belum menemukan jawaban atas pertanyaannya itu.
Jeni keluar setelah acara makan malam di bawah selesai. Bi surti selalu menyisihkan makanan untuk jeni, supaya majikan kecilnya itu mendapat makanan dan bukan makanan sisa.
" Bi masak apa hari ini?"tanya jeni. dia akan lembut jika bersama bi surti dan papanya.
"Ini non bibi masak udang galah bumbu merah kesukaan nona." kata bi surti sambil mengambil makanan tersebut dari dalam almari.
"Ayo di makan non!" pinta bi surti.
"Bibi juga makan ya,ini cukup untuk kita berdua." kata jeni.
"Bibi ambil piring dulu ya non". Setelah bi surti mangambil piring, Jeni membagi udang tersebut pada orang tua itu. Dialah yang joshua percaya untuk mengasuh jeni mulai dari bayi sampai sekarang.
"Bi, bibi harus sehat terus ya, jeni akan sedih jika nanti bibi tidak ada" ucap jeni sambil menyuapkan makanan ke mulut bi surti.
"Iya non, non jeni juga, bibi juga akan sedih kalau non sedih.non jeni sudah bibi anggap putri bibi sendiri. Anak bibi semua di kampung, bibi hanya punya non jeni di sini" ucap bi surti sambil menitikkan air mata.
"Bi, benarkah jeni ini putri kandung mama dan papa, kenapa mama selalu membenci jeni bi, semua yang jeni lakukan salah, berbuat baik salah, berprestasi salah, nakal salah, sebenarnya jeni tidak mau seperti ini bi, Jenin juga ingin seperti kak jesika dan kak jeslin. Bisa bercanda, dan di sayang mama, jeni nakal begini sebenarnya hanya ingi mendapat perhatian mereka, paling tidak mama memarahi jeni, itu sudah cukup bi,berarti dia peduli kalau mau marah pada jeni,tapi ini.dia marah ke jeni kalau kak jesika yang berbuat salah atau kak jeslin nakal, semua kesalahan mereka dilimpahkan ke jeni supaya jeni di hukum oleh papa" cerita jeni pada pengasuhnya itu. Bi surti membelai rambut jeni dengan lembut.
"Jangan pernah membenci mereka ya non, sebenarnya di dalam hati nyonya yang oaling dalam, rasa sayang itu ada.,tapi bentuk penyampaiannya yang berbeda, suatu saat mereka akan bangga dan menyayangi non jeni, percayalah pada bibi" kata bi surti menghibur majikannya itu.
Tanpa mereka ketahui Joshua yang baru pulang dari kantor mendengar obrolan mereka berdua, dia juga menitikkan air matanya. selama ini hanya pada bi surti dan dirinya jeni dekat. Dia segera ke atas sebelum jeni mengetahui hal itu.
"Pa baru pulang, sambut yola pada suaminya.dia melayani keperluan joshua penuh perhatian, berbeda kalau bersama jeni.
"Ma, kenapa mama selama ini masih membenci Jeni, dia putri kita juga ma,putri kandung kita, rasanya papa juga sakit kalau ma terus membedakan dia dan kedua kakaknya, bahkan sedikitpun mama tidak mau meliriknya" kata josh.
"Bagaimana tidak benci, semenjak kelahirannya, nasib keluarga kita selalu terpuruk, baru akhir akhir ini saja ekonomi kita lebih baik. semua ini gara gara dia, sudah mbah waris bilang kalau anak itu pembawa sial,papa masih saja mau merawat dia, seharusnya dia itu kita tinggal saja di panti asuhan, dan sekarang lihat kelakuannya makin hari makin liar. sudah seperti preman, beda dengan jesika dan jeslin yang cantik, lembut dan membuat mama bangga" ketus yola dan dia keluar dari kamar itu,membanting pintu dengan keras.