NovelToon NovelToon
ISTRI TANGGUH

ISTRI TANGGUH

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Tunangan Sejak Bayi / Crazy Rich/Konglomerat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: D'wie

Perjodohan adalah sesuatu yang Mazaya benci. Dari setiap novel yang ia baca, selalu saja pihak perempuan yang jadi sosok tertindas. Kadangkala ending cerita sang suami menjadi bucin. Kadang kala ada juga yang berakhir dengan perceraian dengan sang perempuan menikah lagi kemudian hidup bahagia dan laki-laki hidup dalam penyesalan.

Namun bagaimana bila Mazaya lah yang menjadi tokoh seperti dalam novel tersebut, terpaksa menikah karena perjodohan?
Apalagi setelah ia tahu, sosok yang dijodohkan dengan dirinya telah memiliki kekasih.

Sungguh, Mazaya tak ingin melewati proses jadi istri yang tertindas.

BIG NO!!!

Namun untuk ending, siapa yang tahu. Yang pasti, ia tak mau ditindas apalagi oleh sang pelakor meskipun dia adalah wanita yang suaminya cintai. Lalu bagaimana caranya agar ia tidak ditindas oleh pasangan sialan tersebut?

Makanya, yuk tap ❤️ untuk mengikuti cerita selengkapnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perasaan yang mulai terganggu

Sementara itu, di sebuah apartemen, tampak seorang pria dengan tubuh yang gagah telah berdiri di depan pintu. Tak lama kemudian, pemilik unit apartemen itu membukakan pintu dan mempersilahkan tamunya masuk ke dalam.

Laki-laki itu mengernyitkan dahi saat melihat penampilan perempuan yang ada di depannya. Memang sehari-hari perempuan itu kerap berpenampilan seksi, tapi kali ini, apa yang dikenakannya jauh lebih terbuka dari biasanya.

"Sayang, aku sudah menunggumu sejak tadi. Akhirnya kau datang juga." Ucap perempuan itu dengan sedikit mendesah.

Perempuan itu adalah Carla. Sepulangnya dari kediaman Gemilang tadi, kekasihnya itu menghubungi dirinya dan mengatakan akan menemuinya untuk menjelaskan perihal pernikahan dadakannya. Tentu saja hal itu tak disia-siakan Carla. Ia sangat marah karena kekasih yang susah payah diperjuangkannya justru menikah dengan perempuan lain. Ia tidak terima. Ia takut, kekasihnya lebih memilih istrinya lalu meninggalkannya begitu saja. Tak mau dibuang begitu saja, Carla pun memikirkan rencana licik dan berencana menggoda Gemilang untuk melakukan hubungan terlarang dengannya.

Melihat penampilan Carla, Gemilang terpaku di tempatnya. Sorot matanya menajam, rahangnya mengeras. Meskipun jantungnya berdebar, tapi itu bukan karena hasratnya yang terpancing, melainkan amarah yang menggelegak. Namun sebisa mungkin ia mengontrol emosinya itu.

"Apa yang kau lakukan? Baju apa yang kau kenakan itu? Tidakkah kau memiliki rasa malu mengenakan pakaian terbuka seperti itu di hadapan lelaki yang belum menjadi pasangan halalmu?" sarkas Gemilang tak suka melihat penampilan Carla yang baginya menjijikan sebab saat ini Carla mengenakan lingerie yang super tipis membuat setiap lekuk tubuhnya terlihat jelas. Hanya area sensitifnya saja yang tertutup, itupun tak sempurna.

Carla mencebik kesal. Bila laki-laki lain sangat menyukai kekasihnya berpenampilan seperti ini, terbuka dan seksi, Gemilang justru sebaliknya. Ia justru memprotesnya terang-terangan tanpa mempedulikan perasaannya. Padahal ia melakukan itu untuk menyenangkan Gemilang. Ia ingin melayani kekasihnya dan memberikan servis terbaik agar Gemilang hanya mengingat dirinya dan tak terjerat istrinya.

"Sayang, aku melakukan ini hanya untukmu. Aku rela kau sentuh asal kau hanya menjadi milikku. Aku ingin menunjukkan kalau aku lebih baik dari istrimu itu. Ayo sayang, sentuh aku! Aku memasrahkan diriku untukmu." Ucap Carla dengan mimik wajah penuh damba dan menggoda.

Carla mendekati Gemilang dan berusaha untuk memeluk dirinya, tapi Gemilang justru memundurkan langkahnya. Matanya menyorot tajam pada Carla yang masih berusaha untuk merayunya.

"Kau tahu kan, aku tidak menyukai perempuan penggoda. Terlebih yang menggoda itu perempuan yang tidak memiliki ikatan halal denganku. Jangan menjadi perempuan murahan, Carla. Aku tidak menyukai itu. Kau pikir aku laki-laki pemuja selang kangan apa, hah?" sentak Gemilang kesal mendengar penjelasan Carla yang tidak masuk akal menurutnya.

"Oh jadi kau mau kalau perempuan yang menggodamu itu adalah istrimu? Apa karena servisnya memuaskan sampai kau tak tertarik sedikit pun padaku?" pekik Carla.

"Bukan begitu maksudku ... "

"Apanya yang bukan? Kalau memang tak mau melakukannya karena kita belum menikah, ayo kita menikah? Aku tak masalah bila hanya kau nikahi secara siri. Atau sebenarnya memang servisnya memuaskan? Kalau iya, aku akan buktikan kalau aku bisa melakukan yang lebih baik dari dirinya. Kau lihat, aku lebih cantik, lebih seksi, aku yakin kau akan puas dengan pelayananku." Potong Carla tak terkontrol. Lalu ia meringsek maju lalu dengan cepat melingkarkan tangannya di leher Gemilang. Kemudian, tanpa rasa malu, ia menempelkan bibirnya di atas bibir laki-laki itu. Belum sempat ia mencumbu bibir Gemilang, laki-laki yang merupakan kekasihnya itu mendorong kasar Carla hingga ia pun jatuh terduduk.

Mendapatkan perlakuan kasar, Carla pun menangis. Ia meraung tak terima perlakuan kasar Gemilang padanya. Gemilang yang merasa bersalah lantas menghampiri Carla mencoba untuk membantunya berdiri. Namun, Carla menepis kasar tangan Gemilang yang hendak membantunya.

Gemilang lantas beranjak dari sana membuat Carla makin menjerit pilu. Ia pikir Gemilang sudah tak memedulikannya lagi. Namun dugaannya salah. Ternyata Gemilang kembali mendekat lalu menutupi tubuhnya dengan selimut. Kemudian ia menggendong Carla dan membaringkannya di atas ranjang.

Gemilang duduk di tepi ranjang sambil mengusap puncak kepala sang kekasih. Lama menangis, Carla akhirnya kelelahan sendiri hingga tanpa sadar ia pun tertidur. Bukan hanya Carla, Gemilang pun ikut tertidur dengan posisi bersandar di kepala ranjang.

Gemilang baru terbangun saat jarum jam sudah menunjukkan pukul 4 pagi. Ia terlonjak dari tempat tidurnya saat menyadari ia telah tertidur di kamar Carla. Diliriknya kekasihnya yang masih tertidur lelap. Ia pun segera beranjak dari posisinya dengan perlahan. Ia harus segera pulang.

Gemilang baru tiba di rumahnya saat adzan subuh baru saja selesai berkumandang. Ia lantas berjalan menuju kamarnya dan membuka handle pintu dengan perlahan. Gemilang tertegun saat mendapati Mazaya tengah mengerjakan shalat subuh. Wajahnya yang masih dibasahi air wudhu terlihat begitu bersinar. Gemilang bahkan sampai mematung di tempatnya.

Mazaya melaksanakan shalatnya dengan begitu khusyuk. Tak lupa ia menengadahkan telapak tangannya, menghaturkan doa-doa pada sang pencipta. Setelahnya, ia mengambil Al Qur'an yang telah disiapkannya sejak tadi. Ia pun melanjutkan kegiatannya dengan membaca ayat demi ayat tanpa menyadari sosok yang sedari tadi mematung memperhatikan apa yang Mazaya lakukan.

Suara Mazaya terdengar begitu merdu. Membuat jiwa Gemilang terasa damai. Tanpa sadar, ia telah berdiri di sana hampir satu jam. Dia baru sadar dari keterpakuannya saat Mazaya menegurnya.

"Mas Elang? Sejak kapan kamu berada di sana?" tanya Mazaya dengan dahi yang mengernyit.

"Oh, baru saja," jawab Gemilang yang tentu saja tak mau berkata jujur. Malu, itu yang utama. Tak mungkin kan dia bilang ia telah berdiri di sana sejak satu jam yang lalu. Gemilang memiliki tingkat gengsi yang tinggi. Pantang baginya mengakui sesuatu yang ia pikir dapat menjatuhkan harga dirinya. Padahal tak ada salahnya berkata jujur.

"Oh." Hanya itu jawaban Mazaya membuat dahi Gemilang balik mengernyit. Bahkan Mazaya bersikap acuh tak acuh saja padanya. Ia pun tidak bertanya perihal ketidakpulangannya semalam.

Sebenarnya Mazaya pun penasaran. Namun, ia tahan rasa penasaran itu. Ia tak mau membuat laki-laki itu Ge-Er meskipun sebenarnya tak masalah. Kan bisa saja dengan sikap perhatiannya membuat Gemilang jadi jatuh hati padanya. Tapi Mazaya lebih suka melakukan hal yang sebaliknya. Bersikap tak acuh dan misterius sehingga memancing rasa penasaran laki-laki yang telah menjadi suaminya itu.

"Kau mau kemana?" tanya Gemilang saat melihat Mazaya melewatinya begitu saja hendak keluar dari dalam kamar. Entah mengapa ia merasa terganggu dengan sikap masa bodoh Mazaya. Bukankah dia adalah suaminya. Bukankah dimana-mana seorang istri akan jadi cerewet dan banyak tanya bila suaminya tidak pulang ke rumah. Tapi Mazaya justru bersikap sebaliknya.

Harga diri Gemilang seakan tersentil. Ia sudah seperti suami yang tak dianggap. Aneh memang. Bila Mazaya banyak tanya, nanti dia marah. Bila Mazaya diam, dia pun jadi kesal. Padahal bila diingat, di dalam perjanjian pernikahan yang pernah Gemilang sodorkan pada Mazaya, salah satunya tertulis pihak kedua tidak boleh ikut campur urusan pihak pertama. Meskipun Mazaya telah merobek perjanjian itu, bukankah seharusnya ia ingat, dirinya sendirilah yang meminta Mazaya agar tidak ikut campur urusannya. Jadi jangan salahkan Mazaya kalau ia bersikap masa bodoh dengannya. Toh semua ini terjadi berawal dari dirinya sendiri, bukan.

Tanpa menoleh sedikitpun, Mazaya pun menjawab pertanyaan Gemilang, "aku mau menyiapkan sarapan."

Setelah mengatakan itu, Mazaya pun keluar dan tak lupa menutup pintu meninggalkan Gemilang yang dadanya sudah naik turun.

"Sialan. Kenapa aku marah dia bersikap tak acuh padaku? Sebenarnya aku kenapa? Seharusnya kan hal itu bagus. Jadi dia tak akan menggangguku apalagi ikut campur segala urusanku. Tapi ... Aaargh ... Sudahlah. Lebih baik aku tiduran dulu sejenak. Tubuhku jadi pegal semua karena tidur sambil terduduk," gumam Gemilang.

Lalu ia membuka jaket yang ia kenakan dan melemparkannya ke sembarang arah. Setelahnya, ia pun merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Sesaat ia mencium aroma yang begitu menenangkan. Hidungnya mengendus sumber aroma menenangkan itu hingga ia menemukan kalau bantal Mazaya lah yang menguarkan aroma harum nan menenangkan itu. Gemilang lantas menukar bantalnya. Setelahnya, ia pun tertidur sambil tersenyum.

...***...

...HAPPY READING. 🥰🥰🥰...

1
C a l l i s t o ®
Elang ga salah, Mazaya yg trlalu over. Untung aja novel 🤣
C a l l i s t o ®
Kayak judul film anak tiri adalah maut
C a l l i s t o ®
Gue skip part patiyeh 👀
C a l l i s t o ®
Willy yg gentle entah kenapa hrs sama tokoh ini. Emang si gue ga tau kisah mreka nantinya gmn, cuma setiap scene yg muncul seputar Fatiyah gue ga sreg aja, baik dr nama, caranya mikir, kayak alay gt 🙃
C a l l i s t o ®
Aku jd stafnya jg jjk
C a l l i s t o ®
Definisi tiri adalah maut
C a l l i s t o ®
Gue jg agak kecewa ma Mazaya. Mau cari lakik model gmn lu?? berharap ada scene yg bikin mazaya menyesal dh 🤣
C a l l i s t o ®
Kukira kacang yg di bawah. Yg di atas mah kekecilan utk diumpamain sbg kacang mete 😭
C a l l i s t o ®
Suka sama sikap tegas dan gentle nya Gemilang. Gue jadi si Mazaya bakal jatuh hati bangeett
C a l l i s t o ®
Curiga itu mreka playing victim jangan² itu kejadian kecelakaan jebakan mreka jg
C a l l i s t o ®
Sudah kuduga ada sesuatu soalnya Elang aja ga kliatan sepeduli itu sama Carla dan ada narasi yg kayak Elang itu mikir kalo soal Carla tnyata mengenai masa lalu
C a l l i s t o ®
Mulai sadar namanya kah 👀
C a l l i s t o ®
Jadi curiga jg ini si Carla walau agak aneh logikanya. Trus yg mengetahui kejadian itu ayahnya Carla kah? 👀
C a l l i s t o ®
Bacanya teh gimana? Zet dollar em gitu kah?
C a l l i s t o ®
Apa iya Antonio dan Carla punya hubungan?? di bab sblmnya awalnya aku sempet mikir gitu tp ga jadi krn dipatahkan sama alur ketika Antonio lagi dua duaan sama wanita dia ditelpon istrinya kalo Carla lagi ngamuk di rumah. Jadi hrsnya Antonio punya pasangan sendiri demikian Carla ya, kecuali kalo pasangan mreka lebih dr 2 mungkin jd yg ketiga adalah hubungan ayah anak tiri itu
C a l l i s t o ®
The real menuju puncak gemilang cahaya
C a l l i s t o ®
Dia ga trima bukan karna sayang anaknya tp krn ga jd besan holkay
C a l l i s t o ®
Kesimpulan gue : Suami Maria yg sblmnya dibunuh Antonio. Kemudian Maria di masa sulit, Antonio datang bak pahlawan yg seolah tak menuntut apa apa dr Maria, padahal emang harta suami Maria yg dia incar yg kemudian dia kelola, itu tujuan utamanya. Yakin guee
C a l l i s t o ®
Kuatir kalo Carla ngadu sama Antonio terus Antonio ngeh bawa wanita bermasker di rumah Gemilang itu sama dg Mazaya yg selama ini dia cari.. Tp cepat atau lmbt ttp bakal ketauan si ya 🤣
C a l l i s t o ®
Gemilang harus lekas tau ini biar dia bisa bilang : Apa aku harus menembakkan pistolku ini di kepalamu??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!