Kesalahan satu malam membuat Meisya harus menanggung akibatnya seorang diri. Kekasih yang seharusnya bertanggung jawab atas kehamilannya, malah mengabaikan dan mengira kehamilan Meisya sebagai lelucon.
Meisya yang ketahuan hamil, justru diusir oleh keluarganya dan terpaksa membesarkan anaknya seorang diri. Dia dituntut untuk hidup mandiri dan kuat demi anaknya.
Sampai akhirnya, takdir mempertemukan Meisya dan Ello, mantan kekasih sekaligus ayah dari anaknya. Akankah Meisya bersedia mengungkapkan kebenaran tentang anak mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesalahan Semalam Bab 26
Ello sangat-sangat terkejut mendengar pengakuan Meisya. Dia bahkan tidak tahu jika mamanya juga mengetahui tentang kehamilan Meisya saat itu.
“Mama! Apa maksudnya, Sya? Mamaku tahu kalau kamu hamil?” tanya Ello.
“Kak Rendy paksa aku buat minta pertanggungjawaban dari keluargamu, tapi yang kami dapat hanya penghinaan dan cacian. Bahkan, Mama kamu pikir aku wanita nggak bener yang berhubungan dengan banyak laki-laki. Tapi, kamu juga pernah meragukan itu juga kan? Kamu terlalu yakin sama teori kamu sampai-sampai kamu bilang kalau aku nggak mungkin hamil sama kamu,” sahut Meisya berusaha menahan amarahnya yang sudah berada di ubun-ubun.
Ello menundukkan kepala. Dia sama sekali tidak menyangka jika ucapan spontannya saat itu sudah sangat melukai hati Meisya. “Maafkan aku, Sya.”
Ello sungguh merasakan sakit. Jika Meisya memang benar menggugurkan anaknya, itu berarti mamanya juga terlibat sebagai pembunuh anak tidak berdosa itu.
“Kenapa anak yang nggak berdosa menjadi korban kebodohanku?” Air mata Ello tidak bisa ditahan lagi. Meskipun dia laki-laki, tapi hatinya juga bisa merasakan sakit yang luar biasa. Atas kesalahannya, dia kehilangan anaknya, dan mungkin juga Meisya.
Namun, pikiran Ello tiba-tiba tidak mempercayai ucapan Meisya itu. Dia mulai tidak yakin jika wanita yang dicintainya, bisa dengan tega membunuh darah dagingnya sendiri.
Ello mengangkat wajah, tapi Meisya sudah berlari ke arah stasiun bawah tanah. Demi mendengar penjelasan lebih lengkap, Ello turut berlari mengejar Meisya.
Hati Meisya merasa sangat bersalah. Dia tahu, sebagai ibu tidak seharusnya dia mengatakan hal itu. “Maafin Mommy, Zio, Zoey!”
Diam-diam Meisya menghapus air matanya. Dia terus berjalan dan memikirkan kedua anaknya. Tentu dia sangat menyesal mengatakan pada Ello bahwa dia telah menggugurkan anaknya. Sakit di hatinya membuat Meisya tidak bisa berpikir dengan jernih.
Ello berhasil mengikuti Meisya. Meski panggilan telepon dari orang tuanya terus berbunyi, tapi Ello terus mengejar Meisya. Dia ingin tahu di mana tempat tinggal wanita itu sekarang.
“Sya, katakan sekali lagi kalau memang benar kamu menggugurkan anak kita, Sya!”
Meisya menghentikan langkah saat mereka sudah tiba di ujung anak tangga menuju stasiun bawah tanah. Wanita itu menoleh pada Ello dengan air mata juga wajah sembab yang menghiasi wajah cantiknya.
“Anak kita? Anak kita kamu bilang!” seru Meisya yang tak kuasa menahan sesak di dadanya. “Sejak kita putus, kamu udah nggak punya hak apa-apa, Ello. Kamu nggak tau gimana sakitnya aku saat itu.”
Meisya mulai menaikkan nada bicaranya hingga terdengar seperti sedang memaki Ello.
“Maaf banget soal itu, Sya. Aku beneran nggak tahu. Aku salah, Sya. Tolong kasih aku kesempatan buat perbaiki semuanya!”
“Nggak semudah itu, Ello. Nggak semudah itu maafin kamu dan lupain rasa sakitnya. Jangan ganggu aku lagi, kamu nggak punya anak sama aku, sama seperti pikiranmu dari dulu. Aku nggak pernah mengandung anak dari pengecut sepertimu!”
Air mata Meisya terus mengalir tanpa bisa terkontrol. Wanita itu masih bisa merasakan luka sayat di hatinya yang digoreskan oleh Ello dan ibunya.
“Aku yakin kamu nggak akan setega itu, Sya. Aku kenal kamu orang yang sangat penyayang. Nggak mungkin kamu menggugurkan anak kita. Kalau memang kamu menggugurkannya, lalu Lavender dan Elvander itu anak siapa?”
Tangis Meisya langsung berhenti saat mendengar kedua anaknya disebut. Sepertinya Ello mencurigai kemiripan wajah mereka dengan Meisya dan Ello sebagai orang tua kandungnya.
Sekarang, Meisya seolah sedang tersudut. Apakah dia harus mengatakan dengan jujur pada Ello? Bagaimana caranya menutupi kebenaran yang hampir terbongkar ini?
***
Jangan lupa rate bintang 5 💋💋💋
tapi untuk kebodohannya luar biasa dan sangat luar biasa.
jempol terbalik buat Ello.