Selama tiga tahun, Latina menahan diri hidup bersama suaminya, Jason.
Perjodohan paksa, membuat Latina harus merasakan bahwa ia tidak pernah dicintai.
Ada wanita lain di sisi suaminya. Namun, ada yang berubah di hari ulang tahun pernikahan mereka.
Jason mengharapkan malam pertama setelah beberapa tahun enggan menyentuh istrinya.
Apakah Latina mampu melakukannya?
Terlebih ada rahasia di sana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dia Istriku
Lain hal dengan Nelis. Tidak biasanya sang kekasih melewatkan malam bersamanya. Pesan yang ia kirimkan hanya dibaca tanpa Jason balas. Bahkan ketika ditelepon, pria yang dicintai Nelis ini mengatakan kalau ia tengah sibuk.
Ada apa dengan Jason? Nelis dibuat bingung dengan perubahan kekasihnya. Mungkinkah karena Latina? Ya, siapa tahu jika Jason kepincut dengan istrinya sendiri. Tidak! Nelis menggeleng. Jason tidak akan pernah mengkhianati dirinya setelah apa yang ia korbankan bagi hubungan mereka. Nelis akan membiarkan ini dulu, sampai mana Jason akan mengabaikannya.
Saat ini giliran Latina yang bahagia. Sore hari Jason pulang ke rumah. Makan malam bersama dan menonton TV di ruang tamu sembari menikmati teh hangat. Jason juga terus memeluknya. Latina merasa sangat dicintai.
"Besok kita jalan-jalan. Kau mau ke mana?" tanya Jason.
"Ke mana saja. Aku tidak ingin merepotkanmu."
"Jangan begitu." Jason membelai rambut istrinya. Ia kecup helaian rambut harum itu. "Kau katakan saja apa keinginanmu."
"Jalan di taman atau makan malam di restoran juga boleh."
Jason tersenyum. "Iya, aku akan kabulkan permintaanmu."
"Kau tiba-tiba berubah. Ada apa sebenarnya?" Latina masih penasaran dengan tingkah Jason kali ini.
"Aku sadar kalau punya istri yang cantik. Kenapa aku menyia-yiakan dirinya? Aku beruntung memilikimu, Latina. Aku sangat berterima kasih kepada ayahku yang telah menikahkan kita."
"Bagaimana kalau mengunjungi ayah dan ibu? Kau sudah lama tidak pulang."
Jason membelai pipi halus itu. "Jangan sekarang. Lain kali saja. Aku ingin menghabiskan waktu berdua denganmu."
"Bagaimana dengan ...." Latina terdiam ketika jari telunjuk Jason mendarat di bibirnya.
"Jangan bahas orang lain di saat kita berdua."
Seperti ada kupu-kupu yang berterbangan saat ini. Latina tidak mengira jika Jason bisa berkata demikian. Apakah kini Jason bisa ia dapatkan seutuhnya? Latina sangat mengharapkan itu. Cinta dan kasih sayang. Latina juga ingin mengandung anak dari suaminya.
"Aku mencintaimu, Jason," ucap Latina.
Sang suami tidak menjawab lewat ucapan, tetapi Jason menanggapi pernyataan cinta Latina lewat kecupan di bibir.
Jalan-jalan, lalu berbelanja dan selama beberapa hari, Jason selalu menghabiskan waktu bersama Latina. Ia mulai terbuka tentang siapa sosok istrinya saat ini. Yang tadinya pemalu, selalu takut padanya, jika diluar terlihat berbeda. Latina sebenarnya periang, ia aktif bicara ketika menemukan sesuatu topik yang nyaman untuk dibahas.
"Kau mau belanja apa lagi?" tanya Jason.
"Ini sudah terlalu banyak. Aku sudah tidak menginginkannya."
Latina tidak enak hati karena suaminya membelikan barang-barang mahal. Ada tas, sepatu dan Jason membelikannya kalung berlian.
"Jangan takut uangku habis. Selama ini kau tidak mendapatkan apa pun dariku. Kau istriku, Latina."
"Aku tahu, Jason. Tapi sungguh ini sudah cukup."
Tidak tahan rasanya untuk tidak mengecup bibir yang menggoda itu. Jason melakukannya di depan umum. Hal wajar di negara barat melakukan hal seperti ini, dan Latina merasa ia benar-benar diterima.
"Jason!"
Keduanya kaget. Jason dan Latina menoleh pada wanita yang terlihat marah saat ini. Nelis menghampiri keduanya.
"Apa ini? Kau menyentuh Latina!" Nelis mengepal setelah melihat apa yang kekasihnya lakukan. "Dan kau, Latina! Beraninya merebut kekasihku!"
Nelis hendak melayangkan tangannya, tetapi keburu Jason mencegah dengan memegang tangan itu.
"Dia istriku!" ucap Jason dengan penekanan.
"Apa?" Nelis tidak percaya atas apa yang diucapkan kekasihnya.
"Latina istriku," ucap Jason lagi. "Aku berhak menyentuhnya. Ayo, Latina. Kita pergi dari sini."
TBC
pikiranku langsung selancar ke film BBF..
akhirnya meledak juga bom nya