Memiliki latar belakang yang tidak megah membuat Angrek tidak terlalu banyak berharap pada hubungan asmara. Tapi sesuai namanya Angrek, pesonanya memukau banyak orang yang memandangnya. Mungkin bagi setiap wanita mendambakan pesona tang Angrek miliki.
Wajah cantik , putih, tinggi semampai dan menonjol di tempat yang tepat tentu impian setiap wanita, dan itu ada pada diri Angrek. Angrek tentu saja sangat mensyukuri kelebihan yang Allah berikan padanya. Tapi siapa sangka wanita cantik itu bernasip malang.
Tepat di hari pernikahannya dengan salah seorang anak pengusaha terpandang di negerinya. Anggrek harus menerima pahitnya sebuah cinta. Bahkan pada saat bahtera rumah tangga itu baru di mulai, pelaminan yang seharusnya menjadi saksi akan kebahagiaan mempelai malah harus menyaksikan kisah pilu seorang Anggrek.
Penasaran? Yuk ikuti kisah perjalanan Anggrek dengan judul cerita Luka di Pelaminan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tindek_shi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai Melunak
Anggrek tertidur lelap di pesawat, Arjuna memandangi sang istri. Dalam hatinya bertanya-tanya, apakah hubungan keduanya benar-benar akan berhasil? Arjuna masih belum bisa merasakan perasaan bernama cinta pada sang istri. Bagi Arjuna selama ini dia hanya mengikuti semua yang berhubungan dengan pernikahan ini sesuai dengan permintaan sang Ibu. Ibunya ingin dia menikahi Anggrek, Anggrekpun sekarang menjadi istrinya.
Ibunya meminta Arjuna untuk segera memiliki anak dengan Anggrek, Arjunapun berusaha mewujudkannya. Harapan bukan hanya berada pada Anggrek dan Ibunya tapi juga padanya. Arjunapun ingin jatuh cinta pada sang istri, tapi sejauh ini belum ada hal yang berarti di hati Arjuna. Jika kebaikan yang selama ini Arjuna lakukan pada Anggrek itu di rasanya adalah hal yang wajar.
"Andai kita bertemu lebih awal, mungkin ceritanya akan berbeda Anggrek. Aku sudah terlanjur terluka oleh kata yang bernama cinta. Aku berusaha menerimamu dengan perbuatanku, tapi tidak hatiku. Maafkan aku Anggrek, kamu orang baik dan kamu juga cantik. Tidak ada kekurangan pada dirimu, tapi aku takut untuk jatuh cinta lagi! Karena jatuh cinta berarti bersiap untuk pataha hati dan aku tidak siap untuk itu," lirih Arjuna.
Lalu pria yang berpredikat sebagai suami dari Anggrek itu memilih untuk memejamkan matanya hingga alam mimpinya menjemput. Entah kapan cinta itu akan bersemi. Tapi percayalah, mudah bagi Tuhan membolak-balikkan hati setiap hambanya. Dari benci jadi cinta, dari marah menjadi sayang. Itu hal kecil bagi yang Maha pemilik cinta yaitu Allah SWT.
Keduanya terlelap dalam mimpi masing-masing dalam perjalanan dengan beban masing-masing di kepala mereka.
Lamanya penerbangan telah berakhir, Anggrek dan Arjuna telah tiba di Apartment milik Arjuna. Kabar baiknya Apartment milik Arjuna masih satu gedung dengan unit Apartment milik Anggrek.
Ya meski Anggrek berasal dari keluarga sederhana, tapi bakat seseorang tidak bisa di pendam bukan. Dari hasil goresan penanya dan pensilnya yang menemani tawa tangisnya selama masa kuliahlah apartment itu Anggrek beli. Sering mengikuti perlombaan ajang busana bersama snag sahabat hingga mendapatkan apartment elit itu atas namanya pribadi.
Jika Amanda jangan di tanyakan, wanita itu hanya mencari kesibukan dan enggan menganggur saja. Dia adalah anak jutawan konglomerat di Inggris hanya saja Amanda tetaplah dirinya. Wanita penuh dengan kesederhanaan. Bahkan baru-baru ini sahabatnya itu mengatakan jika sang Kakek ingin menjodohkan dirinya dengan anak pengusaha kaya raya di Inggris hingga membuat Amanda menjadi snewen sendiri.
"Abang aku sangat lelah, aku ingin segera mandi dan tidur kembali," kata Anggrek.
"Ya sudah mandilah terlebih dahulu, aku akan memesan makanan," kata Arjuna.
"Hmmm Abang sangat pengertian, terima kasih. Aku sayang Abang!" Anggrek mengecup singkat bibir Arjuna yang membuat pria itu tersenyum salah tingkah.
Setelah itu Anggrek berlalu dari depan Arjuna, Anggrek segera memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.
"Abang, apapun yang kamu pikirkan dan rasakan aku akan tetap berusaha untuk hubungan kita. Jika kamu takut untuk jatuh cinta, akupun begitu. Tapi, aku ingin membuktikan jika ketakutanku salah. Aku akan berusaha sekuat dan semampuku Abang. Lagi pula aku masih memiliki Yang Maha cinta yaitu Allah. Tugasku hanya menjalani dan berjuang sisanya biarkan Allah yang mengurusnya," kata Anggrek seraya tersenyum tulus.
Anggrek memilih merendam tubuhnya di dalam air hangat. Untuk menenangkan pikirannya, bagaimanapun Anggrek berharap bisa segera bertempur dengan rancangan miliknya. Karena deadline yang masih begitu dekat.
Setelah Anggrek selesai mandi, wanita cantik itu menyiapkan air mandi untuk sang suami. Setelah itu Anggrek segera berwudhu untuk melaksanakan sholat malam.
Clek
Suara pintu kamar mandi terbuka, Anggrek keluar dengan menggunakan jubah mandi berwarna putih. Wanita itu menghampiri sang suami.
"Abang, air mandinya udah aku siapkan. Aku mau sholat dulu," kata Anggrek seraya berlalu. Sedangkan si kepala batu Arjuna hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
Anggrek menyelesaikan sholat malamnya dan melanjutkan membaca al-qur'an sejenak. Setelahnya wanita cantik itu, Anggrek segera mengenakan blouse di atas lututnya.
Di keluar untuk melihat makanan yang di pesan sang suami, karena kata Arjuna makanan sudah datang.
"Aku siapkan dulu ya Bang, setelah itu kita makan bersama," kata Anggrek lagi-lahi Arjuna hanya mengangguk saja dan matanya tetap fokus pada laptop.
"Abang ayo kita makan! Nanti lagi di lanjut mesra-mesraan sama pacar kamu. Ngurusin pacar kamu itu kan butuh tenaga, jadi ayo kita makan!" kata Anggrek seraya menggenggam tangan kekar Arjuna.
"Sayang aku kerja keraskan juga buat kebahagian kamu dan anak-anak kita nanti," kata Arjuna spontan tanpa berpikir. Sontak hal itu membuat Anggrek tersenyum, setiap perkataan adalah do'a bukan?
"Aamiin ya Allah, semoga kita segera saling cinta dan baby unyu segera ada di antara kita berdua," kata Anggrek mengecup punggung tangan sang suami dengan sayang," kata Anggrek.
"Segini cukup Abang?" tanya Anggrek pada Arjuna.
"Sudah, kamu makannya yang banyak. Di sini ngak ada Mamah, aku ngak mau kamu kurus karena diet-dietan kayak para gadis zaman sekarang," kata Arjuna pada Anggrek.
"Kalau aku gendut nanyi baju aku pada ngak muat Abang! Beda cerita kalau gendutnya karena hamil, baru aku rela," kata Anggrek.
"Berarti kamu harus sabar, mungkin memang belum rezeki kita. Berdo'a saja agar Allah segera memberi kita keturunan," kata Arjuna.
"Do'a aja ngak cukup Abangku sayang! Kita juga harus usaha, makanya kamu jangan kencan terus sama si putih tegang tidak bernyawa itu! Lama-lama aku malah berubah jadi kayak Mamah gara-gara kamu Bang!" kata Anggrek.
"Tu kamu nyadar!" celetuk Arjuna dengan spontan.
"Ih, Abang itu nyebelin tau! Udah ah aku mau makan, biar kenyang. Lihat kamu akan hati dan rasanya mau ulamin kamu kayak makan nasi ulam kerupuk!" kata Anggrek.
"Ya Allah yang, masa aku yang ganteng tiada tara mau kamu samain dengan kerupuk?" tanya Arjuna dengan nada jenakanya.
"Iya karena kamu buat aku sebal terus!" kata Anggrek.
"Yo wes aku ngalah, cah ayu! Sok atuh di makan nasinya nanti dia perang dalam piring kamu karena kamu ngak mau makanin dia," kata Arjuna.
Setelahnya Arjuna dan Anggrek makan dengan tenang. Setelahnya Arjuna kembali berkutat dengan kertas di atas meja kerjanya.
"Kalau kamu mau tidur, tidur aja dulu! Aku mau persiapin berkas buat besok! Masih ada beberapa hal yang harus aku kerjakan," kata Arjuna.
"Iya ngak Papa, Abang!"
"Aku juga mau mengerjakan sesuatu," kata Anggrek. Tapi emang dasar Arjunanya yang sudah tenggelam dalam dunianya maka tidak lagi memperdulikan apapun lagi. Hingga Arjuna tidak lagi mendengar apa perkataan dari Anggrek!"
...♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡...